Disusun Oleh:
Kelompok 6
Dosen Pengampu :
Kelas:
EM-B
TAHUN 2020/2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kd = 6%
D 0 0,1($ 100) $ 10
k 0= = = = 0,090 = 9,0%
P0 $ 111,10 $ 111,10
4
(2) Berapakah estimasi biaya ekuitas biasa Coleman menggunakan pendekatan
CAPM?
Diketahui :
Saham biasa Coleman saat ini dijual dengan harga $50 per saham. Dividen
terakhir (D0) adalah $4,19, dan deviden diperkirakan akan tumbuh pada tingkat
konstan sebesar 5% dalam waktu ke depannya. Beta Coleman adalah 1,2,
imbal hasil obligasi pemerintah adalah 7% dan premi resiko pasar
diestimasikan sebesar 6%. Untuk pendekatan imbal hasil obligasi ditambah
premi resiko, perusahaan menggunakan premi resiko sebesar 4%.
Ditanyakan :
r S=r RF + ( RP M ) β i
= r RF + ( r M −r RF ) β i
Jawaban :
RS = 7% + ( 6%)1,2
= 7% + 7,2%
= 14,2%
D1
Ditanya : rS = +g
P0
Jawaban :
D1 = D0(1+g) = $4,19(1+5%)
= $4,3995 ≈ 4,40
$ 4,4
rS = +5 % = 0,088 + 5% = 13,80 %
S 50
Angka 13,80% ini menunjukkan estimasi biaya ekuitas yang diharapkan akan
diterima oleh manajemen atas laba ditahan untuk memberikan penanaman
5
kembali laba ke dalam usaha dan bukan membayarkannya kepada pemegang
saham sebagai dividen. Dengan kata lain, karena investor memiliki
kesempatan untuk mendapatkan 13,80% jika laba diberikan kepada mereka
sebagai dividen, maka biaya kesempatan ekuitas dari laba ditahan adalah
13,80%.
f. Berapakah estimasi imbal hasil obligasi ditambah premi risiko untuk biaya
ekuitas biasa Coleman?
Jawaban :
Estimasi Biaya Imbal Hasil = imbal hasil obligasi + premi risiko
= 10% + 4% = 14%
Jadi Estimasi imbal hasil obligasi ditambah premi risiko untuk biaya ekuitas
biasa Coleman adalah 14%
Metode Estimasi
CAPM 14.2%
DCF 13.8
rd + r p 14.0
Rata-rata 14.0%
Pada hal ini, penilaian yang dipertimbangkan sangat dibutuhkan, jika sebuah
metode dianggap rendah dikarenakan kualitas dari inputnya, maka hal ini
mungkin akan sedikit dibebankan atau bahkan dikesampingkan. Sebagai
contoh ketiga metode menghasilkan hasil yang relatif hampir sama. Jadi, kita
memutuskan untuk menggunakan rata-rata, 14%, sebagai estimasi biaya dari
saham biasa milik Coleman.
h. Jelaskan dengan kata-kata mengapa saham biasa baru memiliki biaya lebih
tinggi dibanding laba ditahan.
Jawaban :
6
Perusahaan sedang mengumpulkan uang untuk membuat sebuah investasi.
Uang memiliki sebuah biaya dan biaya ini berdasarkan pada tingkat
pengembalian pokok investor, mempertimbangkan risiko, dan peluang
alternatif investasi. Jadi, investasi yang baru harus memberikan pengembalian
paling tidak sama dengan biaya peluang dari investor. Jika perusahaan
menaikkan modal dengan menjual saham, perusahaan tidak akan mendapatkan
semua uang yang investor berikan. Sebagai contoh, jika investor memberikan
$100.000 dan jika mereka mengharuskan 15% return dari $100.000 dimana
$15.000 dari keuntungan harus diberikan. Tetapi jika aliran biayanya/ flotasi
20% ($20.000) maka perusahaan hanya akan mendapatkan $80.000 dari
$100.000 yang diberikan investor, kemudian harus menghasilkan keuntungan
$15.000, atau tingkat pengembalian $ 15 / $ 80 = 18,75% versus imbal hasil
ekuitas 15% yang dibangkitkan sebagai laba ditahan.
i. (1) Apakah dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menyesuaikan biaya
emisi?
Jawaban :
Pendekatan yang pertama adalah untuk meliputi aliran biaya sebagai bagian
dari biaya proyek dimuka. Pendekatan ini mengurangi perkiraan pengembalian
proyek. Pendekatan kedua adalah untuk menyesuaikan biaya modal untuk
meliputi biaya flotasi. Ini biasanya dilakukan oleh biaya flotasi yang
digabungkan dalam model DCF.
(2) Coleman mengestimasikan bahwa jika perusahaan menerbitkan saham
biasa baru, besarnya biaya emisi adalah 15 persen. Coleman memasukkan
biaya emisi ke dalam pendekatan DCF. Berapakah estimasi biaya saham biasa
yang baru diterbitakn, dengan mempertimbangkan biaya emisi di atas?
Jawaban :
D0 (1+g )
re = P 0 (1−F ) +g
$4 ,19(1,05)
= $50(1−0,15 ) + 5.0%
$ 4, 40
= $ 42,50 + 5,0%
7
= 15,4%.
8
9