Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS BIAYA MODAL PADA KASUS

COLEMAN TECHNOLOGIES INC.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Anidya Rhisma Dewi Pambudi 141180231


Zukhruf Fauzan Mochsin 141180242
Nariswari Lutfiah Pramesti 141180243

Dosen Pengampu :

Dr. Hendro Widjanarko, MM

Dra. Sri Isworo Ediningsih, MM

Kelas:

EM-B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

TAHUN 2020/2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

Colemen Technologies sedang mempertimbangkan untuk melakukan program


pengembangan besar-besaran yang diusulkan oleh divisi teknologi informasi perusahaan.
Sebelum melanjutkan dengan melakukan pengembangan, perusahaan harus mengestimasikan
biaya modalnya terlebih dahulu. Asumsikan Anda adalah asisten dari Jerry Lehman, wakil
presiden keuangan. Tugas pertama Anda adalah mengestimasikan biaya modal Coleman.
Lehman memberikan Anda data-data berikut ini, yang diyakininya munkin relevan dengan
tugas yang Anda kerjakan.

1) Tarif pajak perusahaan adalah 40 persen.


2) Harga obligasi Coleman dengan kupon 12 persen, pembayaran setengah tahunan, dan
tidak dapat dibeli kembali dengan 15 tahun waktu tersisa sampai jatuh tempo sebesar
$1.153,72. Coleman tidak menggunakan utang jangka pendek dengan bunga dalam
basis permane. Obligasi baru akan ditetapkan secara tertutup tanpa biaya emisi.
3) Harga saham preferen perpetual perusahaan, 10 persen, nilai pari $100, dividen
kuartalan, adalah $111,10.
4) Saham biasa Coleman saat ini dijual dengan harga $50 per saham. Dividen
terakhirnya (D0) adalah $4,19, dan dividen diperkirakan akan tumbuh pada tingkat
konstan sebesar 5 persen dalam waktu ke depannya. Beta Coleman adalah 1,2, imbal
hasil obligasi pemerintah adalah 7 persen, dan premi resiko pasar diestimasikan
sebesar 6 persen. Untuk pendekatan imbal hasil obligasi ditambah premi risiko,
perusahaan menggunakan premi risiko sebesar 4 persen.
5) Sasaran struktur modal Coleman adalah 30 persen utang, 10 persen saham preferen,
dan 60 persen ekuitas biasa.
Untuk menyusun tugas ini, Lehman telah meminta Anda menjawab pertanyaa-
pertanyaan berikut ini:
a.

2
BAB II
PEMBAHASAN

a. (1) Sumber-sumber modal apakah yang sebaiknya dihitung ketika Anda


mengestimasikan WACC Coleman?
Jawab : sumber-sumber modal yang sebaiknya dihitung ketika
mengestimasikan WACC adalah biaya hutang, biaya laba ditahan, biaya
saham biasa baru, dan biaya saham preferen.
(2) Apakah sebaiknya biaya komponen dihitung dengan dasar sebelum
atau setelah pajak?
Jawab : biaya komponen sebaiknya dihitung setelah pajak karena arus kas
setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi.
(3) Apakah sebaiknya biaya merupakan biaya historis atau biaya baru
(marginal) ?
Jawab : dalam perhitungan biaya modal, biaya baru (marginal) adalah biaya
modal yang relevan, karena biaya tersebut mencerminkan biaya dimasa
mendatang (yang akan diperoleh).
b. Berapakah tingkat bunga pasar atas utang Coleman dan biaya utang
kompetennya?
Diketahui :
N = 15
M = $100
Kupon = 12%
VB = $1.153,72
Ditanya : rd ?
Jawaban :
0,12($ 100) 12 100
VB=$1.153,72= 1
+ + =¿ 0,1=10%
(1+rd) (1+rd )15
15
(1+rd)

Tingkat bunga pasar atas utang Coleman adalah 10 %


Biaya utang kompeten : T = 40%, rd = 10 %
Kd = rd (1 - T)
= 0,1 (1 – 0,4)
= 0,1 ( 0,6) = 0.06

3
Kd = 6%

c. (1) Berapakah biaya saham preferen perusahaan ?


Jawaban :

D 0 0,1($ 100) $ 10
k 0= = = = 0,090 = 9,0%
P0 $ 111,10 $ 111,10

(2) Bagi Investor, saham preferen Coleman lebih beresiko dibandingkan


utangnya, namun demikian, imbal hasil saham preferen kepada investor lebih
rendah dibandingkan imbal hasil utang sampai jatuh tempo. Apakah ini artinya
Anda telah melakukan kesalahan?
Jawaban :

Investor perusahaan memiliki saham preferen, karena untuk persentase dividen


pilihan yang diterima oleh perusahaan tidak dapat diterima, oleh karena itu,
lebih disukai sering kali lebih rendah sebelum jumlah pajak melebihi sebelum
pajak atas hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan yang sama. Namun,
perhatikan bahwa setelah pajak masuk ke investor perusahaan dan biaya
setelah pajak ke penerbit lebih tinggi pada saham preferen daripada pada
hutang

d. (1) Mengapa terdapat biaya yang dikaitkan dengan laba ditahan?


Jawaban :
Hal ini karena adanya prinsip kesempatan (opportunity cost principle). Laba
perusahaan setelah pajak adalah milik pemegang saham perusahaan tersebut.
Pemegang obligasi menerima kompensasi berupa pembayaran bunga dan
pemegang saham preferen berupa deviden preferen. Seluruh laba yang tersisa
setelah bunga dan deviden preferen adalah milik pemegang saham biasa, dan
laba ini merupakan kompensasi bagi pemegang saham atas penggunaan modal
mereka. Manajemen dapat membayarkan laba dalam bentuk deviden atau
menahan laba untuk diinvestasikan kembali ke dalam usaha. Jika manajemen
memutuskan menahan laba, maka ada biaya kesempatan yang terlibat sehingga
biaya dikaitkan dengan laba ditahan.

4
(2) Berapakah estimasi biaya ekuitas biasa Coleman menggunakan pendekatan
CAPM?
Diketahui :
Saham biasa Coleman saat ini dijual dengan harga $50 per saham. Dividen
terakhir (D0) adalah $4,19, dan deviden diperkirakan akan tumbuh pada tingkat
konstan sebesar 5% dalam waktu ke depannya. Beta Coleman adalah 1,2,
imbal hasil obligasi pemerintah adalah 7% dan premi resiko pasar
diestimasikan sebesar 6%. Untuk pendekatan imbal hasil obligasi ditambah
premi resiko, perusahaan menggunakan premi resiko sebesar 4%.
Ditanyakan :
r S=r RF + ( RP M ) β i

= r RF + ( r M −r RF ) β i

Jawaban :

RS = 7% + ( 6%)1,2

= 7% + 7,2%

= 14,2%

Jadi estimasi biaya ekuitas biasa Coleman adalah 14,2%

e. Berapakah estimasi biaya ekuitas biasa menggunakan pendekatan DCF?


Diketahui : Harga saham biasa Coleman $50, akhir deviden (D0) $4,19 dan
tingkat pertumbuhan 5%.

D1
Ditanya : rS = +g
P0

Jawaban :

D1 = D0(1+g) = $4,19(1+5%)

= $4,3995 ≈ 4,40

$ 4,4
rS = +5 % = 0,088 + 5% = 13,80 %
S 50

Angka 13,80% ini menunjukkan estimasi biaya ekuitas yang diharapkan akan
diterima oleh manajemen atas laba ditahan untuk memberikan penanaman

5
kembali laba ke dalam usaha dan bukan membayarkannya kepada pemegang
saham sebagai dividen. Dengan kata lain, karena investor memiliki
kesempatan untuk mendapatkan 13,80% jika laba diberikan kepada mereka
sebagai dividen, maka biaya kesempatan ekuitas dari laba ditahan adalah
13,80%.

f. Berapakah estimasi imbal hasil obligasi ditambah premi risiko untuk biaya
ekuitas biasa Coleman?
Jawaban :
Estimasi Biaya Imbal Hasil = imbal hasil obligasi + premi risiko
= 10% + 4% = 14%
Jadi Estimasi imbal hasil obligasi ditambah premi risiko untuk biaya ekuitas
biasa Coleman adalah 14%

g. Berapakah estimasi final Anda untuk rs?


Jawaban : Berdasarkan perhitungan dari beberapa metode, estimasi r s adalah
sebagai berikut:

Metode Estimasi
CAPM 14.2%
DCF 13.8
rd + r p 14.0
Rata-rata 14.0%
Pada hal ini, penilaian yang dipertimbangkan sangat dibutuhkan, jika sebuah
metode dianggap rendah dikarenakan kualitas dari inputnya, maka hal ini
mungkin akan sedikit dibebankan atau bahkan dikesampingkan. Sebagai
contoh ketiga metode menghasilkan hasil yang relatif hampir sama. Jadi, kita
memutuskan untuk menggunakan rata-rata, 14%, sebagai estimasi biaya dari
saham biasa milik Coleman.

h. Jelaskan dengan kata-kata mengapa saham biasa baru memiliki biaya lebih
tinggi dibanding laba ditahan.
Jawaban :

6
Perusahaan sedang mengumpulkan uang untuk membuat sebuah investasi.
Uang memiliki sebuah biaya dan biaya ini berdasarkan pada tingkat
pengembalian pokok investor, mempertimbangkan risiko, dan peluang
alternatif investasi. Jadi, investasi yang baru harus memberikan pengembalian
paling tidak sama dengan biaya peluang dari investor. Jika perusahaan
menaikkan modal dengan menjual saham, perusahaan tidak akan mendapatkan
semua uang yang investor berikan. Sebagai contoh, jika investor memberikan
$100.000 dan jika mereka mengharuskan 15% return dari $100.000 dimana
$15.000 dari keuntungan harus diberikan. Tetapi jika aliran biayanya/ flotasi
20% ($20.000) maka perusahaan hanya akan mendapatkan $80.000 dari
$100.000 yang diberikan investor, kemudian harus menghasilkan keuntungan
$15.000, atau tingkat pengembalian $ 15 / $ 80 = 18,75% versus imbal hasil
ekuitas 15% yang dibangkitkan sebagai laba ditahan.

i. (1) Apakah dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menyesuaikan biaya
emisi?
Jawaban :
Pendekatan yang pertama adalah untuk meliputi aliran biaya sebagai bagian
dari biaya proyek dimuka. Pendekatan ini mengurangi perkiraan pengembalian
proyek. Pendekatan kedua adalah untuk menyesuaikan biaya modal untuk
meliputi biaya flotasi. Ini biasanya dilakukan oleh biaya flotasi yang
digabungkan dalam model DCF.
(2) Coleman mengestimasikan bahwa jika perusahaan menerbitkan saham
biasa baru, besarnya biaya emisi adalah 15 persen. Coleman memasukkan
biaya emisi ke dalam pendekatan DCF. Berapakah estimasi biaya saham biasa
yang baru diterbitakn, dengan mempertimbangkan biaya emisi di atas?
Jawaban :
D0 (1+g )
re = P 0 (1−F ) +g

$4 ,19(1,05)
= $50(1−0,15 ) + 5.0%

$ 4, 40
= $ 42,50 + 5,0%

7
= 15,4%.

j. Berapakah biaya keseluruhan atau rata-rata tertimbang biaya modal (WACC)


Coleman? Abaikan biaya emisi.
Jawaban :
Diketahui :
Wd = 30% Kd (1-T) = 6% ; rd= 10%
Wp = 10% rp = 9%
Ws = 60% rS = 14%
WACC = wdrd(1 – T) + wprp + wcrs
= 0,3(10%)(1-0,4) + 0,1(9%) + 0,6(14%)
= 0,3(10%)(0,6) + 0,1(9%) + 0,6(14%)
= 1,8% + 0,9% + 8,4%
= 11,1%.
k. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi WACC gabungan Coleman?
Beberapa faktor yang perusahaan tidak bisa mengontrol dan yang bisa mereka
control yang mempengaruhi WACC
 Faktor yang tidak bisa dikontrol:
Level dari tingkat bunga
Tingkat pajak Kondisi pasar
 Faktor yang bisa dikontrol:
Struktur peraturan modal
Peraturan dividen
Peraturan investasi

l. Apakah perusahaan sebaiknya menggunakan WACC gabungan sebagai tingkat


rintangan setiap proyeknya? Jelaskan
Jawaban : Tidak, gabungan WACC mencerminkan risiko dari sebuah proyek
rata-rata yang dilakukan oleh perusahaan. Karena itu WACC hanya mewakili
“biaya modal” untuk sebuah tipikal proyek dengan risiko rata-rata. Proyek
yang berbeda memiliki risiko yang berbeda. Proyek WACC harus disesuaikan
untuk mencerminkan risiko proyek.

8
9

Anda mungkin juga menyukai