Anda di halaman 1dari 12

Anti virus


Oleh
Ns. Badrul Munif.,M.Kep
Pendahuluan

Obat antivirus adalah golongan obat yang digunakan
untuk menangani penyakit-penyakit yang disebabkan
infeksi virus. Obat antivirus bekerja dengan cara
mematikan serangan virus, menghambat, serta
membatasi reproduksi virus di dalam tubuh.
Infeksi virus yang ditangani dengan
pemberian obat antivirus

 influenza
 Hepatitis B atau C
 Herpes simplex
 Herpes zoster atau cacar ular
 Cytomegalovirus
 Human immunodeficiency virus (HIV).
 Corona virus
Penggolongan Antivirus

1. Obat untuk Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella-
Zoster Virus (VZV) : famsiklovir, valasiklovir dan asiklovir
2. Obat untuk Infeksi Cytomegalovirus (CMV) : ansiklovir,
valgansiklovir, foskarnet, fomivirsen, dan sidofovir.
3. Obat Antiretrovirus (ARV) : maraviroc dan vikrivirok
4. Obat Antihepatitis : Hepatitis B yaitu lamivudin, adefovir,
adevovir dipivoxil, entecavir, tenofovir, telbivudin, interferon alfa-
2b, clevudin, dan timovin alfa-1 dan Hepatitis C yaitu interferon
alfa-2b pegylated, soforbuvir, pegylated, telaprevir, boseprevir,
valopicitabin, isatoribin, dan viramidin
5. Obat Anti-influenza : oseltamivir, zanamivir, amantadin,
rimantadin, dan peramivir
6. Obat Antivirus lain : imiquimod, methisoprinol, dan ribavirin


Masing-masing obat antivirus
dikelompokkan berdasarkan cara
kerjanya

 Interferon: peginterferon alfa-2a, peginterferon alfa-2b
 Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI): efavirenz, nevirapine,
rilpivirine, etravirine
 Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI): adefovir, entecavir, lamivudine,
stavudine, telbivudine, tenofovir, zidovudine
 Penghambat neuraminidase: oseltamivir, zanamivir
 Penghambat protease: darunavir, ritonavir, lopinavir-ritonavir, simeprevir, indinavir
 Penghambat RNA: ribavirin
 Penghambat DNA polimerase: acyclovir, valacyclovir, famciclovir, ganciclovir,
valganciclovir
 Direct acting: sofosbuvir, daclatasvir, elbasvir/grazoprevir.

Golongan obat antivirus NNRTI, NRTI, dan penghambat protease juga dikenal dengan
obat antiretroviral (ARV), yaitu obat untuk mengatasi HIV/AIDS
Toksisitas Antivirus

1. Obat untuk Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) &
Varicella-Zoster Virus (VZV) seperti famsiklovir,
valasiklovir dan asiklovir toksisitas terjadi pada ginjal
2. Obat untuk Infeksi Cytomegalovirus (CMV) : ansiklovir,
valgansiklovir, foskarnet, fomivirsen, dan sidofovir.
mempunyai toksisitas leukopenia, terutama neutropenia
3. Obat Antiretrovirus (ARV) : maraviroc dan vikrivirok
penggunaan jangka panjang selama 24 minggu dapat
mengakibatkan pusing, mimpi abnormal, kesulitan
tidur, dan kegugupan
Lanjutan …

4. Obat Antihepatitis : Hepatitis B yaitu lamivudin, adefovir, adevovir
dipivoxil, entecavir, tenofovir, telbivudin, interferon alfa-2b, clevudin,
dan timovin alfa-1 dan Hepatitis C yaitu interferon alfa-2b pegylated,
soforbuvir, pegylated, telaprevir, boseprevir, valopicitabin, isatoribin,
dan viramidin mempunyai toksisitas sakit kepala, kelelahan,
hiperglikemia, diare, bilirubin meningkat, hematuria, glikosuria,
kreatinin meningkat.
5. Obat Anti-influenza : oseltamivir, zanamivir, amantadin, rimantadin,
dan peramivir mempunyai toksisitas gangguan gastrointesinal
6. Obat Antivirus lain : imiquimod, methisoprinol, dan ribavirin
mempunyai toksisitas Toksisitas paru seperti pneumonia, dan
pneumonitis interstitial,
Efek Samping Umum Obat Antivirus

1. Sakit kepala
2. Mual dan muntah
3. Sakit perut dan diare
4. Sulit tidur
5. Masalah kulit
6. Perubahan perilaku
7. Halusinasi
Uji Toksisitas

1. Uji Toksisitas Akut Oral : suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik
yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang
diberikan secara oral dalam dosis tunggal, atau dosis berulang yang
diberikan dalam waktu 24 jam

2. Uji Toksisitas Subkronis Oral : Uji toksisitas subkronis oral adalah suatu
pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul setelah pemberian
sediaan uji dengan dosis berulang yang diberikan secara oral pada hewan
uji selama sebagian umur hewan, tetapi tidak lebih dari 10% seluruh umur
hewan

3. Uji Toksisitas Kronis Oral: Uji toksisitas kronis oral adalah suatu pengujian
untuk mendeteksi efek toksik yang muncul setelah pemberian sediaan uji
secara berulang sampai seluruh umur hewan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai