Obat yang mekanisme kerjanya telah ditentukan, yang mampu memodifikasi toksokinetik atau
toksodinamik dari racun, dan pemberiannya kepada pasien yang teroksidasi dapat memberikan
manfaat yang signifikan
Modifying toxicokinetics with antidotes. Toxicology Letters,
antidotum
Terapi antidotum cara yang diunjukkan untuk membatasi intensitas efek toksik zat kimia atau
menyembuhkannya sehingga bermanfaat dalam mencegah timbulnya bahaya selanjutnya.
Banyak zat kimia yang
menimbulkan efek Belum ada
toksik antidotumnya
Terapi antidotum
KTM
Pencapaian KTM melalui beberapa tahapan :
1. Absorbsi sirkulasi sistemik
2. Distribusi target
3. Metabolisme kadar toksik dalam sel
4. Ekskresi
Fab fragment adalah suatu antibodi monoklonal dapat mengikat digoksin dan mempercepat
ekskresinya melalui filtrasi glomerulus.
Antidotum yang berasal dari botulimus atau ular.
3. Dicobaltedetat atau hidrokobalamin
Logam-logam transisi dapat membentuk kompleks dengan sianida yang stabil dan bersifat non toksik.
Pemberian Na-nitrit yang diikuti dengan pemberian Na-tiosulfat juga dapat digunakan untuk
keracunan sianida.
4. Detoksifikasi enzimatik
Detoksifikasi enzimatik dapat dilakukan dengan dua jalur, dengan memberikan kosubstrat pada reaksi
yang terjadi dan memberikan enxim dari luar untuk mempercepat metabolisme racun.
•Etanol keracunan methanol
•Atrophin & Pralidoksim keracunan pestisida
•N-asethylsistein dan Metionin keracunan parasetamol
Antidotum Yang Bekerja Secara
Farmakologi
Antidotum yang bekerja mirip dengan zat toksik,bekerja pada respeptor yang sama atau berbeda.
•Nalokson hidroklorida
Biasanya diberikan pada keracunan opiod. Merupakan antagonis opioid yang bekerja pada
reseptor yang sama sehingga berkompetisi dalam memperebutkan reseptor opioid.
•Flumazamil
Antagonis benzodiazepin.biasanya digunakan pada dosis tunggal.
•Oksigen
Untuk keracunan karbon monoksida, CO mampu mengikat hemoglobin dan membentuk senyawa
kompleks
Antidotum Yang Bekerja Sebagai
Antagonis Fungsional