P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
TENTANG NORMA,
STANDAR,PROSEDUR, DAN KRITERIA
PELAYANAN PERIZINAN TERINTEGRASI
SECARA ELEKTRONIK LINGKUP
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik-
OSS
Sistem OSS
OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha yang
menjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang
dilakukan melalui elektronik.
Prinsip Dasar
1. Perizinan terstandardisasi (nasional dan/atau internasional).
2. Terintegrasi dengan seluruh K/L/P.
3. Menggunakan IT dan dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh seluruh
masyarakat/pelaku usaha.
4. Kepercayaan kepada Pelaku Usaha untuk memenuhi standar (melalui komitmen).
5. Pengawasan dibantu/dilakukan oleh Profesi Bersertifikat.
6. Memastikan terpenuhinya aspek Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan
(K3L).
2
DASAR KEBIJAKAN REFORMASI PERIZINAN BERUSAHA DALAM OSS
1. Pada dasarnya Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Perpres
No. 91/2017) dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018, untuk :
a. Mempercepat pelayanan perizinan berusaha melalui penerapan
Sistem Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik (Online
Single Submission/OSS).
b. Memberikan fasilitas sistem checklist (hutang perizinan) di kawasan-
kawasan ekonomi.
c. Menerapkan sistem data sharing.
2. Untuk menjaga efektivitas dan kepastian pelaksanaan berusaha
dibentuk satgas-satgas (leading sector dan pendukung) di K/L, Provinsi,
Kabupaten/Kota.
3. Untuk mendukung kemudahan pelaksanaan berusaha dilakukan
reformasi regulasi.
4. Semua pelayanan perizinan berusaha hanya dilakukan melalui PTSP
(BKPM, DPM-PTSP Provinsi, dan DPM-PTSP Kabupaten/Kota) yang
dikawal dan dibantu penyelesaiannya oleh Satgas (K/L, Provinsi,
Kabupaten/Kota).
MENATA ULANG 3
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI PADA PENERAPAN OSS4
Perizinan tersebar dan Perizinan hanya melalui Perizinan hanya melalui Perizinan hanya melalui
tidak terkoordinir satu PTSP satu PTSP satu PTSP
Tidak terintegrasi secara Tidak terintegrasi secara Tidak terintegrasi secara Terintegrasi secara
elektronik elektronik elektronik elektronik
• Pengesahan • Izin Lingkungan (UKL- • Izin Usaha • SNI Wajib (14 hari) • Izin Edar
Badan Usaha Sektoral • SNI Sukarela (14 (Pendaftaran):
UPL) - (12 hari)
• Nomor Induk • Pemenuhan Standar (otomatis) hari) Pangan
Berusaha (NIB)** • SIUP (otomatis) • CPOB (35 hari) Obat
IMB (Standar Komposit
• NPWP • CPOTB (35 hari) Suplemen
atau per Bagian (SNI)) -
• BPJS • CPAKB (5 hari) Kosmetika
(30 hari)
• Izin Lokasi • Pemenuhan Standar Obat Tradisional
• Fasilitas Fiskal* SLF (3 hari) Alat Kesehatan
• RPTKA* • Sertifikasi/ Lisensi
Keterangan:
• Baru ada 40 Perda RDTR . UKL-UPL: Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup -Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
PERUBAHAN BISNIS PROSES PERIZINAN
BERUSAHA 7
Pembuatan keputusan
PROCESSING secara tunggal untuk
Pemrosesan dan pemberian perijinan
Sinkronisasi data berusaha
informasi secara tunggal
8. SINGLE REFERENCE
3. SINGLE RISK Satu Standar aturan, bisnis
MANAGEMENT ! process maupun referensi
Pengelolaan Profile untuk
memetakan resiko dan tindak
OSS data system perizinan
berusaha
lanjut secara tunggal.
9. SINGLE HELPDESK
4. INTEGRATED Pelaporan dan Pemecahan
Terhubung dengan Masalah perizinan dalam
semua stakeholder satu tempat.
secara aman, cepat, dan
10. SINGLE MONITORING
realtime
Pemantauan dan pengawalan
5. SINGLE BILLING
proses perijinan, pengaduan
Penagihan dan distribusi
dan permasalahan secara
PNBP/PAD terintegrasi
tunggal
ALUR MUDAH BERUSAHA DENGAN OSS 9
01 03 05 07 08
AKTA NOTARIS NIB DAN RPTKA USAHA KOMERSIAL/ NOTIFIKASI
Pengesahan Penerbitan Izin Usaha OPERASIONAL
Penerbitan
OUTPUT
30 Menit
5 Menit
02 04 06 09
SISTEM OSS
Sistem OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan
berusaha yang menjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau
Bupati/Walikota yang dilakukan melalui elektronik.
TERSTANDARISASI
KEMUDAHAN
AKSES
TERINTEGRASI
OSS
KEPERCAYAAN KPD PELAKU
USAHA UNTUK MEMENUHI
STANDAR
PENGAWASAN !
OLEH PROFESI
BERSERTIFIKAT TERPENUHINYA ASPEK K3L
10
Gambaran Sistem Dalam Proses Pelayanan Perizinan Berusaha Melalui OSS, Layanan OSS tersedia
secara cloud di http://oss.go.id
OSS
Pemrosesan Pendaftaran, Checklist Compliance/Komitmen atas Izin Usaha, Penerbitan Izin Usaha, Checklist Compliance/Komitmen atas Izin
Komersial, Notifikasi atas semua Izin.
OSS
Pelaku Usaha
Investor lainnya
Pemrosesan Izin
Pengawasan & Komersial di PTSP
Pengendalian Daerah/KL
Delegasi
investasi SPIPISE SiCANTIK
K/L
(BKPM) (kominfo)
Investasi/ berusaha Sektor
yang didelegasikan/
BKO Delegasi
DPMPTSP SKPD
Investasi (Pasal 30 ayat
(7) UU 25/2017) Investasi/Urusan Urusan
AHU – NPWP : Proses validasi pengesahan badan hukum di Kemenkum HAM yang terintegrasi dengan sistem NPWP dari Sistem Lainnya
Ditjen Pajak.
ADMINDUK – NIK : Proses validasi atas investor perorangan berdasar data NIK KTP-el dan KK.
Yang Terintegrasi
INSW : Proses perizinan komersial terkait impor/ekspor, logistik dan Cross Border Trade Facilitation. didalam OSS
11
REGULASI PERIZINAN BERUSAHA MELALUI
1.
OSS
Presiden telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Eletronik (OSS) sebagai dasar regulasi
pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui OSS
9
POKOK-POKOK PP NOMOR 24
TAHUN
1. Jenis Perizinan,2018
Pemohon Perizinan, dan Penerbit Perizinan.
3. Reformasi Perizinan
PP
24/2018 4. OSS: Kelembagaan, Sistem, dan Pendanaan.
7. Pengenaan Sanksi.
9
14
14
PEMOHON PERIZINAN BERUSAHA (PASAL 6) 15
15
PENERBIT PERIZINAN BERUSAHA 16
16
PELAKSANAAN PERIZINAN (PASAL 20): 17
17
PENDAFTARAN 18
18
19
PENERBITAN IZIN USAHA (1)
Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha ◦ Izin Lokasi diberikan langsung tanpa
berdasarkan Komitmen (Pasal 31-38): komitmen.
◦ Izin Lingkungan Tidak
Lembaga OSS berdasarkan Komitmen dipersyaratkan, hanya menyusun RKL-
menerbitkan: RPL rinci berdasarkan RKL-RPL
◦ Izin Lokasi; Kawasan.
◦ Izin Lokasi Perairan; ◦ IMB tidak dipersyaratkan sepanjang
IT ◦ Izin Lingkungan; dan/atau telah ditetapkan pedoman bangunan
RB
TE (estate regulation).
◦ IMB.
2.Kegiatan berusaha di KEK: 2.Izin Usaha berlaku untuk seluruh
wilayah Indonesia.
3.Izin Usaha dan/atau Izin Komersial
atau Operasional berlaku efektif
setelah Pelaku Usaha menyelesaikan
Komitmen dan melakukan
pembayaran biaya Perizinan Berusaha
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
19
20
PENERBITAN IZIN USAHA (2)
4.Pelaku Usaha yang telah ◦ pelaksanaan uji coba produksi
mendapatkan Izin Usaha dapat (commisioning); dan/atau
melakukan kegiatan: ◦ pelaksanaan produksi.
◦ pengadaan tanah;
◦ perubahan luas lahan; 4.Pelaku Usaha yang telah
mendapatkan Izin Usaha namun
◦ pembangunan bangunan gedung belum menyelesaikan:
IT
dan pengoperasiannya; ◦ Amdal; dan/atau
ERB ◦ pengadaan peralatan atau sarana;
T
◦ rencana teknis bangunan gedung,
◦ pengadaan sumber daya
manusia; belum dapat melakukan kegiatan
pembangunan bangunan gedung.
◦ penyelesaian sertifikasi atau
kelaikan;
20
PENERBITAN IZIN KOMERSIAL 21
ATAU OPERASIONAL
Penerbitan Izin Komersial atau Operasional (Pasal 39-41):
Lembaga OSS menerbitkan Izin Komersial atau Operasional
berdasarkan Komitmen untuk:
◦ standar, sertifikat, dan/atau lisensi; dan/atau
◦ pendaftaran barang/jasa,
sesuai dengan jenis produk dan/atau jasa yang dikomersialkan oleh Pelaku
Usaha melalui sistem OSS.
21
22
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (1)
1. Izin Lokasi (Pasal 42-46): ◦ Pelaku Usaha wajib menyampaikan permohonan ◦ Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat
pemenuhan Komitmen Izin Lokasi paling lama 10 lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam jangka
Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin Lokasi waktu 2 Hari menolak pemenuhan Komitmen Izin
dengan menyampaikan persyaratan Lokasi dalam hal kantor pertanahan memberikan
pertimbangan teknis pertanahan kepada kantor penolakan dalam pertimbangan teknis.
pertanahan tempat lokasi usaha dan/atau ◦ Dalam hal kantor pertanahan dan/atau
kegiatan. Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat
◦ Pertimbangan teknis diberikan kantor pertanahan lokasi usaha dan/atau kegiatan memberikan
tempat lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam penolakan, Izin Lokasi dinyatakan batal.
jangka waktu paling lama 10 Hari untuk ◦ Dalam hal Pemerintah Daerah kabupaten/kota
selanjutnya disampaikan kepada Pemerintah tidak memberikan persetujuan dalam jangka
Daerah kabupaten/kota tempat lokasi usaha waktu tersebut Izin Lokasi yang diterbitkan oleh
dan/atau kegiatan. Dalam hal kantor pertanahan Lembaga OSS efektif berlaku
tempat lokasi usaha tidak memberikan
pertimbangan teknis dalam jangka waktu
tersebut pertimbangan teknis dianggap telah
diberikan sesuai permohonan Pelaku Usaha.
◦ Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat
lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam jangka
waktu 2 Hari menyetujui pemenuhan Komitmen
Izin Lokasi, dalam hal kantor pertanahan
memberikan persetujuan dalam pertimbangan
teknis atau lebih dari 10 Hari tidak memberikan
pertimbangan teknis.
22
23
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (2)
2. Izin Lokasi Perairan (Pasal 47-49):
◦ Izin Lokasi Perairan diberikan kepada ◦ Menteri Kelautan dan Perikanan atau
Pelaku Usaha yang melakukan Pemerintah Daerah dalam jangka
kegiatan di sebagian perairan di waktu paling lama 10 Hari menyetujui
wilayah pesisir dan/atau pulau-pulau atau menolak pemenuhan Komitmen
kecil sebagaimana dimaksud dalam Izin Lokasi Perairan.
undang-undang mengenai ◦ Dalam hal Menteri Kelautan dan
pengelolaan wilayah pesisir dan Perikanan atau Pemerintah Daerah
pulau-pulau kecil. memberikan penolakan, Izin Lokasi
◦ Pelaku Usaha wajib menyampaikan Perairan dinyatakan batal.
permohonan pemenuhan Komitmen ◦ Dalam hal Menteri Kelautan dan
Izin Lokasi Perairan di wilayah pesisir Perikanan atau Pemerintah Daerah
dan pulau-pulau kecil paling lama 10 tidak memberikan persetujuan atau
Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan penolakan dalam jangka waktu
Izin Lokasi. tersebut Izin Lokasi perairan yang
◦ Pemenuhan Komitmen dilakukan oleh diterbitkan oleh Lembaga OSS efektif
Pelaku Usaha melalui Lembaga OSS berlaku.
dengan menyampaikan persyaratan
Izin Lokasi Perairan di wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil kepada Menteri
Kelautan dan Perikanan atau
pemerintah daerah sesuai
kewenangan masing-masing.
23
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (3) 24
24
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (4) 25
AMDAL
c.Dokumen Amdal
◦ Pelaku Usaha wajib melengkapi dokumen Amdal.
◦ Penyusunan dokumen Amdal harus dimulai dilakukan paling lama 30 Hari sejak
Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan.
◦ Dokumen Amdal dilakukan melalui kegiatan:
◦ penyusunan Andal dan RKL-RPL;
◦ penilaian Amdal dan RKL-RPL; dan
◦ keputusan kelayakan
◦ Penyusunan Andal dan RKL-RPL berdasarkan formulir kerangka acuan.
◦ Jangka waktu, penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL, penilaian
akhir serta penyampaian hasil penilaian akhir, dan penetapan keputusan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
25
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (5) 26
26
PERUBAHAN PERATURAN
PP 24 Tahun 2018
PP 27 Tahun 2012 tentang Pelayanan
tentang Izin Perizinan Berusaha
Lingkungan Terintegrasi Secara
- Permen 16/2012
Elektronik
pedoman penyusunan
- Permen 08/2013
kewenangan penilaian - P.26/2018 Pedoman Penyusunan dan Penilaian
serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup
dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha
Secara Elektronik (Sistem OSS)
PERUBAHAN MENDASAR
1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
Pasal 85 dan Lampiran PP No 24/2018: Perizinan Berusaha yang termasud di Dalam dan
di Luar Sistem OSS
Pasal 85 PP 24 Tahun 2018: Pelaksanaan reformasi peraturan Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 terdiri atas Perizinan Perizinan Berusaha Yang Belum masuk
Berusaha pada: Sistem OSS:
1. sektor ketenagalistrikan;
2. sektor pertanian; 1. Bidang/Sektor Pertahanan;
3. sektor lingkungan hidup dan kehutanan;
4. sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
2. Bidang/Sektor Teknologi Satelit;
5. sektor kelautan dan perikanan; 3. Bidang/Sektor Pertambangan
6. sektor kesehatan; Minerba;
7. sektor obat dan makanan;
8. sektor perindustrian; 4. Bidang/Sektor MIGAS
9. sektor perdagangan;
5. Pengembangan Panas Bumi
6. Jenis-Jenis Kegiatan tertentu di
10. sektor perhubungan; dalam Sektor yang tercantum di
11. sektor komunikasi dan informatika; dalam Lampiran PP 24/2018 (Tidak
12. sektor keuangan; semua kegiatan wajib Amdal/UKL-
13. sektor pariwisata;
UPL di setiap sektor tersebut
14. sektor pendidikan dan kebudayaan;
15. sektor pendidikan tinggi; tercatum dalam Lampiran
16. sektor agama dan keagamaan; PP24/2018) – Next Slide
17. sektor ketenagakerjaan;
18. sektor kepolisian;
Beberapa Contoh Jenis-jenis Kegiatan Tertentu Di Dalam Sektor Tercantum Di Dalam Lampiran
PP 24/2018 Yang Yang Perlu Di Cross Check Apakah Masuk Ke Dalam Sistem OSS
Izin Persyaratan
Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
dan/atau
Lingkungan kegiatan (Pra-Kontruksi, Konstruksi, Operasi dan Paska
Persyaratan Operasi)
Proses Amdal
atau UKL-UPL Izin Pinjam
Pakai 2
Kawasan Implementasi Izin
Hutan (IPKH), Lingkungan & Izin Audit
Pelepasan PPLH serta
Rencana Usaha Lingkungan
Kawasan HPK, Continuous
dan/atau kegiatan TMKH dan Improvement
Hidup
Kerjasama
Izin Usaha
PELAKU
USAHA OSS NIB
NIB
Pusat/KLHK
Pusat/KLHK
PUSDATIN PTSP
Daerah
Daerah //
Pemda
Pemda
Publik
Pusat/KLHK
Pusat/KLHK
AMDALNET
Instansi
Instansi LH
LH
Daerah
Daerah
- Verifikasi
••Isi
Isi - Validasi
•• Simpan
Simpan - Analisis Spasial
•• Kirim - Komentar/diskusi
Kirim notifikasi
notifikasi
(layak
(layak // tidak
tidak layak)
layak)
Proses Perijinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik OSS –
AMDALNET KONDISI SAAT INI
PELAKU
USAHA OSS NIB
●
PTSP issue No Reg.
- Cetak NIB
Pusat ●
Konsultasi Administrasi
- NIB didaftarkan ke PTSP
- PTSP Memberi no akun PTSP
ke Pelaku Usaha ●
Mengikuti kebijakan
Daerah Pemerintah Daerah Publik
Publik
- Verifikasi
AMDALNET Pusat - Validasi
Daerah - Analisis Spasial
- Komentar/diskusi
••Isi
Isi
•• Simpan
•• Kirim notifikasi (layak
(layak / tidak layak)
layak)
Peraturan Menteri LHK No. P .26 /MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dalam
Pelaksanaaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain
mencakup:
1. arahan hasil penapisan dari instansi lingkungan hidup sesuai dengan
kewenangannya;
2. deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan;
3. rona lingkungan hidup awal di dalam dan disekitar lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilakukan;
4. hasil konsultasi publik dalam hal konsultasi publik telah dilakukan sebelum
Pelaku Usaha pengajukan permohonan izin usaha ke lembaga OSS.
5. Tim Penyusun Amdal dan Pakar
FS, DED dan Data dan Informasi Kajian Dampak Lingkungan YANG Wajib Dimiliki
Pelaku Usaha sebelum Masuk ke Sistem OSS untuk mengajukan Izin Berusaha
Siklus Proyek (Project Cycle) Usaha dan/atau Kegiatan secara Umum
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan
Pra- Paska
Pre-FS FS DED OSS kontsruksi
konstruksi Operasi
Operasi
Rekom hasil
Catatan (Persyaratan): Pelaku usaha Pengumuman
Pengisian Pemeriksaan Penyusunan Penilaian atau penilaian keputusan
dan atau
wajib telah memiliki DATA DAN Konsultasi
Formulir KA Formulir KA ANDAL & Penilaian akhir
ANDAL & RKL- Penilaian
kelayakan LH
oleh oleh Tim RKL-RPL oleh atau ketidak-
Publik oleh Akhir Andal
INFORMASI YANG Pemrakarsa
Pemrakarsa Teknis Pemrakarsa RPL Oleh KPA
dan RKL-RPL layakan LH
oleh KPA
LENGKAP/memadai untuk
penyusunan dokumen LH sebelum CATATAN PENTING!: TIDAK ADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan lingkungan
menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH tidak hidup merupakan pemenuhan dokumen
mengajukan ke OSS, termasuk ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
50 huruf b.
ARAHAN HASIL PENAPISAN Lembaga OSS efektif berlaku.
Catatan:
1. PP No 24/2018 tidak mengatur ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal;
2. Dengan demikian, Ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal tetap mengikuti
ketentuan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Sistem OSS-Tahapan Pemenuhan Komitmen Amdal dan Tata Waktunya yang Diatur dalam Peraturan Menteri
No Tahapan LHK Tata Waktu
1. Pelaksanaan pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta Paling lama 30 hari kerja sejak Lembaga
konsultasi publik (Pelaku Usaha); OSS menerbitkan Izin Lingkungan
berdasarkan komitmen (20 + 10)
2. Pengisian dan pengajuan Formulir KA (Pelaku Usaha);
3. pemeriksaan dan persetujuan Formulir KA (Pemerintah);
4. penyusunan dan pengajuan Andal dan RKL-RPL (Pelaku Usaha); a. Harus mulai dilakukan 30 hari kerja
sejak Lembaga OSS menerbitkan IL;
b. Berdasarkan komitmen pelaku Usaha,
Paling lama 180 hari kerja)
5. penilaian Andal dan RKL-RPL dan penetapan keputusan kelayakan Paling lama 60 hari kerja sejak Andal dan
lingkungan hidup atau ketidaklayakan lingkungan hidup RKL-RPL diajukan dan dinyatakan lengkap
(Pemerintah) secara administratif (50+5+5)
a. Penilaian Andal dan RKL-RPL termasuk Perbaikan (Pemerintah a. Paling lama 50 hari kerja
& Pelaku Usaha)
b. Penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL b. Paling lama 5 hari kerja
(Pemerintah)
c. Penetapan Keputusan SKKL (Pemerintah) c. Paling lama 5 hari kerja
Pelaksanaan Pengumuman Rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta Konsultasi Publik
3. Dalam hal ada perbaikan, Perbaikan UKL-UPL dan Paling lama 5 hari kerja
penyampaian kembali UKL-UPL kepada instansi LH
sesuai kewenangan (Pelaku Usaha)
Melengkapi
Persyaratan teknis (Penyusunan & Penilaian)
terkait dengan aspek Amdal atau UKL-UPL
PPLH lainnya juga
akan menjadi bagian
dari Dokumen LH i.e. Perubahan Izin Lingkungan
Udara, kerusakan LH (Perubahan Kelola-Pantau)
Perubahan
Pasal Izin Lingkungan
64 PP 24/2018: terkait
Integrasi Izin dengan
Bidang Perubahan Izin ke
LH (Izin PPLH) PPLH sertaIzin
dalam Integrasinya
Lingkungan
Penyusunan & Kelola-Pantau yang
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Penilaian Amdal
wajib Amdal atau UKL-UPL masih bersifat Umum
atau UKL-UPL Belum tersedia Informasi untuk
mengkaji persyaratan izin PPLH
Sudah tersedia Informasi untuk mengkaji
persyaratan izin PPLH: Kajian Izin PPLH (i.e. PLB3, SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
pembuangan air limbah ke sungai & laut) terintegrasi mencantumkan izin Bidang LH (PPLH)
ke dalam Kajian AMDAL/UKL-UPL yang harus ditindaklanjuti
SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh KPA/Tim
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Teknis KPA dengan
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan dan
melibatkan
PPLH secara Rinci kewajiban Izin PPLH secara rinci
Unit Kerja Teknis
Pernyataan Komitmen Izin Izin Aspek-aspek teknis terkait dengan persyaratan PPLH
Lingkungan dengan Lingkungan i.e. pembuangan air limbah dan LB3 WAJIB
MELENGKAPI AMDAL berdasarkan
komitmen DILINGKUP dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL
(OSS)
Catatan (Persyaratan): Pelaku Integrasi
usaha wajib telah memiliki Izin
DATA DAN INFORMASI YANG Proses Melengkapi Amdal atau Lingkungan
LENGKAP/memadai untuk Definitif
memenuhi semua komitmen UKL-UPL (OSS)
perizinan sebelum
mengajukan ke OSS;
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI Amdal
atau UKL-UPL
Integrasi Izin PPLH dalam Proses Amdal Kewenangan Menteri LHK (1)
Proses di Proses AMDAL di KPA Pusat Proses di Unit Kerja Ditjen PPKA
Unit Kerja Ditjen PSLB3 (Sub Tim Teknis KPA Pusat)
(Sub Tim Teknis KPA Pusat) Izin Lingkungan Komitmen
Rekom hasil
Perubahan Izin Penyusunan Perubahan
Perubahan Usaha dan/atau Penilaian atau penilaian atau
ADENDUM keputusan
Lingkungan ANDAL &
Penilaian akhir Penilaian Akhir
Kegiatan wajib AMDAL berdasarkan ADENDUM ANDAL & Adendum Andal
kelayakan LH
RKL-RPL oleh RKL-RPL Oleh KPA atau ketidak-
dan RKL-RPL oleh
komitmen Pemrakarsa layakan LH
KPA
1. Perubahan kepemilikan;
2. Perubahan pengelolaan &
perbaikan Penetapan Perubahan keputusan
pemantauan LH; dokumen kelayakan lingkungan hidup
3. Perubahan yang berpengaruh Andal dan merupakan pemenuhan dokumen
Amdal
RKL-RPL
terhadap LH (ada 9 Kriteria)
4. Perubahan Dampak/Risiko LH Rekom hasil
(Audit LH atau ARLH) Pengumuman
Pengisian Pemeriksaan Penyusunan Penilaian atau penilaian Perubahan
dan atau keputusan
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak Konsultasi
Formulir KA Formulir KA ANDAL & Penilaian akhir
ANDAL & RKL- Penilaian kelayakan LH
oleh oleh Tim RKL-RPL oleh
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin Publik oleh
Pemrakarsa Teknis Pemrakarsa RPL Oleh KPA
Akhir Andal atau ketidak-
Pemrakarsa dan RKL-RPL layakan LH
Lingkungan diterbitkan oleh KPA
Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-
RPL Tipe A (55 +5 = 60 hari) Tipe B (30 + 5 = 35 hari) RPL Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Tipe A disusun dengan muatan: B disusun dengan muatan: Tipe C disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan;
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan; kegiatan kegiatan;
3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. RKL-RPL;
4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Daftar pustaka; dan
pemilihan DPH yang sesuai dengan identifikasi komponen lingkungan yang
perubahan usaha dan/atau terkena dampak 5. Lampiran
kegiatan;
5. RKL-RPL;
5. Prakiraan dan evaluasi dampak
lingkungan; 6. Daftar pustaka; dan
Hari: Jangka waktu
7. Lampiran
6. RKL-RPL; penilaian dan penetapan
7. Daftar pustaka; dan perubahan SKKL
8. Lampiran
Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di Kawasan
Setiap pelaku usaha di dalam
kawasan (i.e. Perusahaan
Kawasan (KEK, Kawasan Industri, Kawasam
Industri /Tenant di dalam Kawasan perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas).
Industri): Contoh Kawasan Industri:
1) Amdal Kawasan Industri;
1) Tidak wajib memiliki Izin
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri
Lingkungan, cukup dengan Izin
Lingkungan Kawasan
2) Wajib Memiliki RKL-RPL Rinci Perusahaan Perusahaan Perusahaan
yang disusun berdasarkan RKL- Industri A Industri D Industri C
RPL Kawasan Industri;
3) RKL-RPL Rinci disetujui oleh Perusahaan
Industri B Perusahaan Industri E
Pengelola Kawasan Industri;
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di Kawasan
Setiap pelaku usaha di dalam
kawasan (i.e. Perusahaan
Kawasan (KEK, Kawasan Industri, Kawasam
Industri /Tenant di dalam Kawasan perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas).
Industri): Contoh Kawasan Industri:
1) Amdal Kawasan Industri;
1) Tidak wajib memiliki Izin
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri
Lingkungan, cukup dengan Izin
Lingkungan Kawasan
2) Wajib Memiliki RKL-RPL Rinci Perusahaan Perusahaan Perusahaan
yang disusun berdasarkan RKL- Industri A Industri D Industri C
RPL Kawasan Industri;
3) RKL-RPL Rinci disetujui oleh Perusahaan
Industri B Perusahaan Industri E
Pengelola Kawasan Industri;
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan Lingkungan Hidup terhadap
Pengelola Kawasan dan Pelaku Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)