Anda di halaman 1dari 81

INDONESIA NOMOR:

P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
TENTANG NORMA,
STANDAR,PROSEDUR, DAN KRITERIA
PELAYANAN PERIZINAN TERINTEGRASI
SECARA ELEKTRONIK LINGKUP
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik-
OSS

Sistem OSS
 OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha yang
menjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang
dilakukan melalui elektronik.

Prinsip Dasar
1. Perizinan terstandardisasi (nasional dan/atau internasional).
2. Terintegrasi dengan seluruh K/L/P.
3. Menggunakan IT dan dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh seluruh
masyarakat/pelaku usaha.
4. Kepercayaan kepada Pelaku Usaha untuk memenuhi standar (melalui komitmen).
5. Pengawasan dibantu/dilakukan oleh Profesi Bersertifikat.
6. Memastikan terpenuhinya aspek Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan
(K3L).
2
DASAR KEBIJAKAN REFORMASI PERIZINAN BERUSAHA DALAM OSS
1. Pada dasarnya Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Perpres
No. 91/2017) dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018, untuk :
a. Mempercepat pelayanan perizinan berusaha melalui penerapan
Sistem Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik (Online
Single Submission/OSS).
b. Memberikan fasilitas sistem checklist (hutang perizinan) di kawasan-
kawasan ekonomi.
c. Menerapkan sistem data sharing.
2. Untuk menjaga efektivitas dan kepastian pelaksanaan berusaha
dibentuk satgas-satgas (leading sector dan pendukung) di K/L, Provinsi,
Kabupaten/Kota.
3. Untuk mendukung kemudahan pelaksanaan berusaha dilakukan
reformasi regulasi.
4. Semua pelayanan perizinan berusaha hanya dilakukan melalui PTSP
(BKPM, DPM-PTSP Provinsi, dan DPM-PTSP Kabupaten/Kota) yang
dikawal dan dibantu penyelesaiannya oleh Satgas (K/L, Provinsi,
Kabupaten/Kota).
MENATA ULANG 3
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI PADA PENERAPAN OSS4

PENGUASA & BIROKRAT PELAYAN MASYARAKAT

Perizinan tersebar dan tidak


Perizinan hanya melalui satu PTSP
terkoordinir

Jenis perizinan tidak standard Jenis perizinan standard

Memerlukan rekomendasi Menghilangkan rekomendasi


dari K/L dari K/L

Tidak terintegrasi secara


Terintegrasi secara elektronik
elektronik

Pengawalan proses perizinan oleh


Tidak ada pengawalan
SATGAS
TAHAPAN PERUBAHAN PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA5

Penguasa & Birokrat Pelayan Masyarakat

SEBELUM FASE I FASE II FASE III


SAAT INI
Pengawasan
Proses Rumit & Lambat Perbaikan Pelayanan Standarisasi Prosedur
Berkelanjutan

Perizinan tersebar dan Perizinan hanya melalui Perizinan hanya melalui Perizinan hanya melalui
tidak terkoordinir satu PTSP satu PTSP satu PTSP

Jenis perizinan tidak Jenis perizinan tidak


Jenis perizinan standard Jenis perizinan standard
standard standard

Memerlukan Memerlukan Tidak memerlukan Tidak memerlukan


rekomendasi dari K/L rekomendasi dari K/L rekomendasi dari K/L rekomendasi dari K/L

Tidak terintegrasi secara Tidak terintegrasi secara Tidak terintegrasi secara Terintegrasi secara
elektronik elektronik elektronik elektronik

Tidak ada pengawalan PENGAWALAN PROSES PERIZINAN OLEH SATGAS


5
PERUBAHAN BISNIS PROSES PERIZINAN
BERUSAHA 6
PERIZINAN BERUSAHA PADA DAERAH YANG MEMILIKI RDTR ATAU KAWASAN (KEK, KI, FTZ)

Komitmen & Komitmen & Izin Komersial/


Pendaftaran Compliance Izin Usaha Compliance Operasional

• Pengesahan • Izin Lingkungan (UKL- • Izin Usaha • SNI Wajib (14 hari) • Izin Edar
Badan Usaha Sektoral • SNI Sukarela (14 (Pendaftaran):
UPL) - (12 hari)
• Nomor Induk • Pemenuhan Standar (otomatis) hari)  Pangan
Berusaha (NIB)** • SIUP (otomatis) • CPOB (35 hari)  Obat
IMB (Standar Komposit
• NPWP • CPOTB (35 hari)  Suplemen
atau per Bagian (SNI)) -
• BPJS • CPAKB (5 hari)  Kosmetika
(30 hari)
• Izin Lokasi • Pemenuhan Standar  Obat Tradisional
• Fasilitas Fiskal* SLF (3 hari)  Alat Kesehatan
• RPTKA* • Sertifikasi/ Lisensi

* Sesuai kebutuhan investor


** NIB berlaku sebagai TDP & API

Keterangan:
• Baru ada 40 Perda RDTR . UKL-UPL: Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup -Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
PERUBAHAN BISNIS PROSES PERIZINAN
BERUSAHA 7

PERIZINAN BERUSAHA PADA DAERAH YANG BELUM MEMILIKI RDTR

Komitmen & Komitmen & Izin Komersial/


Pendaftaran Izin Lokasi Compliance Izin Usaha Compliance Operasional

• Pengesahan • Perizinan • Izin Usaha • SNI Wajib • Izin Edar


Badan Usaha Lingkungan (UKL- Sektoral • SNI Sukarela (Pendaftaran):
• Nomor Induk UPL/Amdal ) (otomatis) • CPOB  Pangan
Berusaha • Pemenuhan • SIUP • CPOTB  Obat
(NIB)** Standar IMB (otomatis) • CPAKB  Suplemen
• NPWP (Standar Komposit  Kosmetika
• BPJS atau per Bagian  Obat
• Izin Lokasi (SNI)) Tradisional
• Fasilitas Fiskal* • Pemenuhan  Alat
• RPTKA* Standar SLF Kesehatan
• Sertifikasi/
Lisensi

* Sesuai kebutuhan investor


** NIB berlaku sebagai TDP & API
KEMAMPUAN OSS 8

1. SINGLE FILING 6. SINGLE SUBMISSION


Penyimpanan file perizinan Penyampaian data informasi
dalam satu repository untuk secara tunggal
keperluan data sharing.
7. SINGLE APPROVAL
2. SYNCHRONOUS


Pembuatan keputusan


PROCESSING secara tunggal untuk
Pemrosesan dan pemberian perijinan
Sinkronisasi data berusaha
informasi secara tunggal
8. SINGLE REFERENCE
3. SINGLE RISK Satu Standar aturan, bisnis
MANAGEMENT ! process maupun referensi
Pengelolaan Profile untuk
memetakan resiko dan tindak
OSS data system perizinan
berusaha
lanjut secara tunggal.
9. SINGLE HELPDESK
4. INTEGRATED Pelaporan dan Pemecahan
Terhubung dengan Masalah perizinan dalam
semua stakeholder satu tempat.
secara aman, cepat, dan
10. SINGLE MONITORING
realtime
Pemantauan dan pengawalan
5. SINGLE BILLING
proses perijinan, pengaduan
Penagihan dan distribusi
dan permasalahan secara
PNBP/PAD terintegrasi
tunggal
ALUR MUDAH BERUSAHA DENGAN OSS 9

01 03 05 07 08
AKTA NOTARIS NIB DAN RPTKA USAHA KOMERSIAL/ NOTIFIKASI
Pengesahan Penerbitan Izin Usaha OPERASIONAL
Penerbitan
OUTPUT

Penerbitan NIB, Sektoral, Izin Lokasi, Izin


Badan Usaha Penerbitan Izin notifikasi perizinan
BPJS Lingkungan, Izin
dan NPWP oleh Komersial/ dan komitmen
Perusahaan, Bangunan, dan
AHU Sertifikasi tertentu kepatuhan
dan RPTKA Penetapan Fasilitas

30 Menit

5 Menit

PENDAFTARAN KOMITMEN & KOMITMEN & MONITORING


INPUT

Login untuk akses KEPATUHAN KEPATUHAN


ke OSS dan Menyetujui untuk pemenuhan Menyetujui untuk Proses Izin,
mengisi data Izin Lokasi, Standar
Lingkungan, Bangunan, & SLF
pemenuhan Sertifikat BPJS, tindakan dan
tambahan untuk Standar/ Sertifikasi
pendaftaran (CHECKLIST) serta mengisi data (CHECKLIST) dan
Pelaporan
usaha dan permohonan menyelesaikan izin Lainnya
berusaha
fasilitas

02 04 06 09
SISTEM OSS
Sistem OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan
berusaha yang menjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau
Bupati/Walikota yang dilakukan melalui elektronik.

Prinsip Dasar Pelaksanan Sistem OSS

TERSTANDARISASI

KEMUDAHAN
AKSES

TERINTEGRASI

OSS 
KEPERCAYAAN KPD PELAKU
USAHA UNTUK MEMENUHI
STANDAR
PENGAWASAN !
OLEH PROFESI
BERSERTIFIKAT TERPENUHINYA ASPEK K3L
10
Gambaran Sistem Dalam Proses Pelayanan Perizinan Berusaha Melalui OSS, Layanan OSS tersedia
secara cloud di http://oss.go.id
OSS
Pemrosesan Pendaftaran, Checklist Compliance/Komitmen atas Izin Usaha, Penerbitan Izin Usaha, Checklist Compliance/Komitmen atas Izin
Komersial, Notifikasi atas semua Izin.

OSS
Pelaku Usaha
Investor lainnya
Pemrosesan Izin
Pengawasan & Komersial di PTSP
Pengendalian Daerah/KL
Delegasi
investasi SPIPISE SiCANTIK
K/L
(BKPM) (kominfo)
Investasi/ berusaha Sektor
yang didelegasikan/
BKO Delegasi
DPMPTSP SKPD
Investasi (Pasal 30 ayat
(7) UU 25/2017) Investasi/Urusan Urusan

AHU – NPWP : Proses validasi pengesahan badan hukum di Kemenkum HAM yang terintegrasi dengan sistem NPWP dari Sistem Lainnya
Ditjen Pajak.
ADMINDUK – NIK : Proses validasi atas investor perorangan berdasar data NIK KTP-el dan KK.
Yang Terintegrasi
INSW : Proses perizinan komersial terkait impor/ekspor, logistik dan Cross Border Trade Facilitation. didalam OSS
11
REGULASI PERIZINAN BERUSAHA MELALUI
1.
OSS
Presiden telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Eletronik (OSS) sebagai dasar regulasi
pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui OSS

2. PP Nomor 24 Tahun 2018, mengatur kembali ketentuan mengenai:


a. Jenis Perizinan, Pemohon Perizinan, dan Penerbit Perizinan
b. Mekanisme Pelaksanaan Perizinan: Pengaturan kembali fungsi K/L/P
c. Reformasi Perizinan: menghapus, menggabungkan, menyederhanakan, mengelompokan
bentuk dan jenis perizinan dalam bentuk daftar perizinan (postif list)
d. OSS: Kelembagaan dan Operasional Sistem OSS.
e. Insentif Atau Disinsentif Pelaksanaan Perizinan Melalui OSS.
f. Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan Perizinan Melalui OSS.
g. Pengenaan Sanksi.

9
POKOK-POKOK PP NOMOR 24
TAHUN
1. Jenis Perizinan,2018
Pemohon Perizinan, dan Penerbit Perizinan.

2. Mekanisme Pelaksanaan Perizinan: Pengaturan kembali fungsi K/L/P.

3. Reformasi Perizinan
PP
24/2018 4. OSS: Kelembagaan, Sistem, dan Pendanaan.

5. Insentif atau Disinsentif Pelaksanaan Perizinan Melalui OSS.

6. Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan Perizinan Melalui OSS.

7. Pengenaan Sanksi.

9
14

PENGELOMPOKAN JENIS PERIZINAN BERUSAHA


Pengelompokan Jenis Perizinan
Berusaha :
1. Izin Usaha; dan
2. Izin Komersial atau Operasional.
Seluruh perizinan berusaha yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan
sektor, dikelompokan sebagai Izin Usaha
atau Izin Komersial atau Operasional.

14
PEMOHON PERIZINAN BERUSAHA (PASAL 6) 15

Siapa Pemohon Perizinan Berusaha (Pasal 6):


Pelaku Usaha Perseorangan.
Pelaku Usaha Non Perseorangan:
◦ Perseroan Terbatas;
◦ Perusahaan Umum;
◦ Perusahaan Umum Daerah;
◦ Badan Hukum Lainnya Yang Dimiliki Oleh Negara;
◦ Badan Layanan Umum;
◦ Lembaga Penyiaran;
◦ Badan Usaha Yang Didirikan Oleh Yayasan;
◦ Koperasi;
◦ Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap);
◦ Persekutuan Firma (Venootschap Onder Firma);
◦ Persekutuan Perdata

15
PENERBIT PERIZINAN BERUSAHA 16

(PASAL 18 & 19)


Siapa Penerbit Perizinan Berusaha (Pasal 18 & 19):
Perizinan Berusaha diterbitkan oleh menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/wali kota sesuai kewenangannya yang
pelaksanaannya wajib dilakukan melalui Lembaga OSS.
Lembaga OSS berdasarkan ketentuan dalam PP Nomor 24 Tahun 2018
untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, bupati/wali
kota menerbitkan Perizinan Berusaha.
Penerbitan Perizinan Berusaha oleh Lembaga OSS dilakukan dalam
bentuk Dokumen Elektronik yang disertai dengan Tanda Tangan
Elektronik.
Dokumen Elektronik berlaku sah dan mengikat berdasarkan hukum serta
merupakan alat bukti yang sah.

16
PELAKSANAAN PERIZINAN (PASAL 20): 17

Lembaga OSS Pelaku Usaha melakukan K/L/D melakukan pengawasan


menerbitikan Izin pemenuhan Komitmen atas pemenuhan Komitmen Izin
Pelaku Usaha Pelaku Usaha Lembaga OSS
Usaha dan penerbitan Izin Usaha dan Usaha dan pemenuhan
melakukan pemenuhan Komitmen
melakukan fasilitasi
Izin Komersial atau Komitmen Izin Komersial atau
Pendaftaran Operasional Izin Komersial atau pembayaran biaya Operasional dan pelaksanaannya
berdasarkan Komitmen Operasional oleh Pelaku Usaha

Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran.


Lembaga OSS menerbitikan Izin Usaha dan penerbitan Izin Komersial atau Operasional berdasarkan Komitmen.
Pelaku Usaha melakukan pemenuhan Komitmen Izin Usaha dan pemenuhan Komitmen Izin Komersial atau Operasional.
Pelaku Usaha melakukan pembayaran biaya (PNBP atau Pajak/Retribusi Daerah).
Lembaga OSS melakukan fasilitasi kepada Pelaku Usaha (terutama UMKM) untuk mendapatkan Perizinan Berusaha melalui
Sistem OSS.
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah melakukan pengawasan atas pemenuhan Komitmen Izin Usaha dan
pemenuhan Komitmen Izin Komersial atau Operasional, pembayaran, dan pelaksanaannya.

17
PENDAFTARAN 18

Pelaksanaan Pendaftaran pada Sistem OSS (Pasal 21 – 30):


Pendaftaran dilakukan dengan cara mengakses laman OSS dan
melakukan pengisian data yang diperlukan.
Lembaga OSS menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang
merupakan identitas berusaha dan digunakan oleh Pelaku Usaha
untuk mendapatkan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional
termasuk untuk pemenuhan persyaratan Izin Usaha dan Izin
Komersial atau Operasional.
NIB berlaku juga sebagai TDP, API, dan hak akses kepabeanan.
Pelaku Usaha yang telah mendapatkan NIB ssekaligus terdaftar
sebagai peserta jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial
ketenagakerjaan serta mendapatkan pengesahan RPTKA ((dalam hal
Pelaku Usaha akan mempekerjakan tenaga kerja asing) serta
mendapatkan informasi mengenai fasilitas fiskal yang akan didapat.

18
19
PENERBITAN IZIN USAHA (1)
Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha ◦ Izin Lokasi  diberikan langsung tanpa
berdasarkan Komitmen (Pasal 31-38): komitmen.
◦ Izin Lingkungan  Tidak
Lembaga OSS berdasarkan Komitmen dipersyaratkan, hanya menyusun RKL-
menerbitkan: RPL rinci berdasarkan RKL-RPL
◦ Izin Lokasi; Kawasan.
◦ Izin Lokasi Perairan; ◦ IMB  tidak dipersyaratkan sepanjang
IT ◦ Izin Lingkungan; dan/atau telah ditetapkan pedoman bangunan
RB
TE (estate regulation).
◦ IMB.
2.Kegiatan berusaha di KEK: 2.Izin Usaha berlaku untuk seluruh
wilayah Indonesia.
3.Izin Usaha dan/atau Izin Komersial
atau Operasional berlaku efektif
setelah Pelaku Usaha menyelesaikan
Komitmen dan melakukan
pembayaran biaya Perizinan Berusaha
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

19
20
PENERBITAN IZIN USAHA (2)
4.Pelaku Usaha yang telah ◦ pelaksanaan uji coba produksi
mendapatkan Izin Usaha dapat (commisioning); dan/atau
melakukan kegiatan: ◦ pelaksanaan produksi.
◦ pengadaan tanah;
◦ perubahan luas lahan; 4.Pelaku Usaha yang telah
mendapatkan Izin Usaha namun
◦ pembangunan bangunan gedung belum menyelesaikan:
IT
dan pengoperasiannya; ◦ Amdal; dan/atau
ERB ◦ pengadaan peralatan atau sarana;
T
◦ rencana teknis bangunan gedung,
◦ pengadaan sumber daya
manusia; belum dapat melakukan kegiatan
pembangunan bangunan gedung.
◦ penyelesaian sertifikasi atau
kelaikan;

20
PENERBITAN IZIN KOMERSIAL 21
ATAU OPERASIONAL
Penerbitan Izin Komersial atau Operasional (Pasal 39-41):
Lembaga OSS menerbitkan Izin Komersial atau Operasional
berdasarkan Komitmen untuk:
◦ standar, sertifikat, dan/atau lisensi; dan/atau
◦ pendaftaran barang/jasa,
sesuai dengan jenis produk dan/atau jasa yang dikomersialkan oleh Pelaku
Usaha melalui sistem OSS.

Lembaga OSS membatalkan Izin Usaha dan/atau Izin Komersial atau


Operasional yang sudah diterbitkan dalam hal Pelaku Usaha tidak
menyelesaikan pemenuhan Komitmen.
Izin Komersial atau Operasional berlaku efektif setelah Pelaku Usaha
menyelesaikan Komitmen dan melakukan pembayaran biaya Perizinan
Berusaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

21
22
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (1)
1. Izin Lokasi (Pasal 42-46): ◦ Pelaku Usaha wajib menyampaikan permohonan ◦ Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat
pemenuhan Komitmen Izin Lokasi paling lama 10 lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam jangka
Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin Lokasi waktu 2 Hari menolak pemenuhan Komitmen Izin
dengan menyampaikan persyaratan Lokasi dalam hal kantor pertanahan memberikan
pertimbangan teknis pertanahan kepada kantor penolakan dalam pertimbangan teknis.
pertanahan tempat lokasi usaha dan/atau ◦ Dalam hal kantor pertanahan dan/atau
kegiatan. Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat
◦ Pertimbangan teknis diberikan kantor pertanahan lokasi usaha dan/atau kegiatan memberikan
tempat lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam penolakan, Izin Lokasi dinyatakan batal.
jangka waktu paling lama 10 Hari untuk ◦ Dalam hal Pemerintah Daerah kabupaten/kota
selanjutnya disampaikan kepada Pemerintah tidak memberikan persetujuan dalam jangka
Daerah kabupaten/kota tempat lokasi usaha waktu tersebut Izin Lokasi yang diterbitkan oleh
dan/atau kegiatan. Dalam hal kantor pertanahan Lembaga OSS efektif berlaku
tempat lokasi usaha tidak memberikan
pertimbangan teknis dalam jangka waktu
tersebut pertimbangan teknis dianggap telah
diberikan sesuai permohonan Pelaku Usaha.
◦ Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat
lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam jangka
waktu 2 Hari menyetujui pemenuhan Komitmen
Izin Lokasi, dalam hal kantor pertanahan
memberikan persetujuan dalam pertimbangan
teknis atau lebih dari 10 Hari tidak memberikan
pertimbangan teknis.

22
23
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (2)
2. Izin Lokasi Perairan (Pasal 47-49):
◦ Izin Lokasi Perairan diberikan kepada ◦ Menteri Kelautan dan Perikanan atau
Pelaku Usaha yang melakukan Pemerintah Daerah dalam jangka
kegiatan di sebagian perairan di waktu paling lama 10 Hari menyetujui
wilayah pesisir dan/atau pulau-pulau atau menolak pemenuhan Komitmen
kecil sebagaimana dimaksud dalam Izin Lokasi Perairan.
undang-undang mengenai ◦ Dalam hal Menteri Kelautan dan
pengelolaan wilayah pesisir dan Perikanan atau Pemerintah Daerah
pulau-pulau kecil. memberikan penolakan, Izin Lokasi
◦ Pelaku Usaha wajib menyampaikan Perairan dinyatakan batal.
permohonan pemenuhan Komitmen ◦ Dalam hal Menteri Kelautan dan
Izin Lokasi Perairan di wilayah pesisir Perikanan atau Pemerintah Daerah
dan pulau-pulau kecil paling lama 10 tidak memberikan persetujuan atau
Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan penolakan dalam jangka waktu
Izin Lokasi. tersebut Izin Lokasi perairan yang
◦ Pemenuhan Komitmen dilakukan oleh diterbitkan oleh Lembaga OSS efektif
Pelaku Usaha melalui Lembaga OSS berlaku.
dengan menyampaikan persyaratan
Izin Lokasi Perairan di wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil kepada Menteri
Kelautan dan Perikanan atau
pemerintah daerah sesuai
kewenangan masing-masing.

23
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (3) 24

3. Izin Lingkungan (Pasal 50-71):


◦ Pelaku Usaha wajib memenuhi Komitmen Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh
Lembaga OSS dengan melengkapi UKL UPL atau dokumen Amdal.
◦ UKL-UPL:
◦ Pelaku Usaha wajib melengkapi UKL-UPL sesuai formulir UKL-UPL.
◦ Pelaku Usaha melalui Lembaga OSS mengajukan UKL-UPL paling lama 10 Hari sejak
Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan.
◦ Pemeriksaan atas UKL-UPL paling lama 5 Hari sejak disampaikan oleh Pelaku Usaha.
◦ Dalam hal hasil pemeriksaan tidak terdapat perbaikan UKL-UPL, ditetapkan persetujuan
rekomendasi UKL-UPL dan menyampaikannya kepada Pelaku Usaha melalui sistem OSS.
◦ Dalam hal hasil pemeriksaan terdapat perbaikan UKL-UPL, Pelaku Usaha wajib
melakukan perbaikan UKL-UPL paling lama 5 Hari sejak diterimanya hasil pemeriksaan.
◦ Berdasarkan perbaikan UKL-UPL ditetapkan persetujuan rekomendasi UKL-UPL dan
menyampaikannya kepada Pelaku Usaha melalui OSS.
◦ Penetapan persetujuan rekomendasi UKL-UPL merupakan pemenuhan Komitmen Izin
Lingkungan.

24
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (4) 25

AMDAL

c.Dokumen Amdal
◦ Pelaku Usaha wajib melengkapi dokumen Amdal.
◦ Penyusunan dokumen Amdal harus dimulai dilakukan paling lama 30 Hari sejak
Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan.
◦ Dokumen Amdal dilakukan melalui kegiatan:
◦ penyusunan Andal dan RKL-RPL;
◦ penilaian Amdal dan RKL-RPL; dan
◦ keputusan kelayakan
◦ Penyusunan Andal dan RKL-RPL berdasarkan formulir kerangka acuan.
◦ Jangka waktu, penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL, penilaian
akhir serta penyampaian hasil penilaian akhir, dan penetapan keputusan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

25
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (5) 26

UKL-UPL d.Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL sekaligus dilakukan


dengan penyusunan Andal Lalin
Pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang
akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
e. Izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup tersebut diintegrasikan
ke dalam Izin Lingkungan
Pelaku Usaha dalam memerlukan izin di bidang pengelolaan
lingkungan hidup untuk kegiatan:
◦ menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau menimbun bahan
berbahaya dan beracun, penyusunan dokumen Amdal dilakukan
termasuk pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;
◦ pembuangan air limbah ke laut;
◦ pembuangan air limbah ke sumber air; dan/atau
◦ memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah,

26
PERUBAHAN PERATURAN

PP 24 Tahun 2018
PP 27 Tahun 2012 tentang Pelayanan
tentang Izin Perizinan Berusaha
Lingkungan Terintegrasi Secara
- Permen 16/2012 
Elektronik
pedoman penyusunan
- Permen 08/2013 
kewenangan penilaian - P.26/2018  Pedoman Penyusunan dan Penilaian
serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup
dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha
Secara Elektronik (Sistem OSS)
PERUBAHAN MENDASAR

BUKU  Formulir Elektronik


Keinginan:
1. Cepat
2. Akurat
3. Efisien
4. Kepastian hukum
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 PPBTSE: Dua Sistem Perizinan Berusaha
Surat Sekretaris Kemenko Ekonomi
No. S-286/SES.M.EKON/07/2018
1 Pelaksanaan PERIZINAN
BERUSAHA pada Sektor yang
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan Sistem
Pelayanan Perizinan Berusaha tercantum DI DALAM Pasal 85
Terintegrasi secara Elektronik
dan Lampiran PP No. 24/2018 (DI OSS
Pasal 85 dan (Sistem OSS):
Lampiran PP No. Kepada Sekjen dan Sekretaris DALAM SISTEM OSS)
Utama
24/2018
Pelayanan
Perizinan Usaha dan/atau Kegiatan
Berusaha PEMERINTAH
Terintegrasi Sistem
Surat Sekretaris Kemenko Ekonomi Pelaksanaan PERIZINAN Eksisting
secara Elektronik No. S-290/SES.M.EKON/07/2018
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan BERUSAHA DILUAR SEKTOR sesuai
(PPBTSE) Pelayanan Perizinan Berusaha
PUU
Terintegrasi secara Elektronik yang diatur dalam PP No. 24
(Sistem OSS):
Tahun 2018
2
Sekretaris Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah Kabupaten/Kota
(DILUAR SISTEM OSS)
CATATAN PENTING!: Pasal 86 ayat (1) PP No. 24/2018: Pelaksanaan Perizinan Berusaha yang tidak termasuk dalam Pasal
85 dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sektor bersangkutan
Surat Sekretaris
Kemenko Ekonomi 18
Juli hal Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi
secara Elektronik
(Sistem OSS):
Ke Sekjen, Sekretaris
Utama, Sekretaris
Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah
Kabupaten/Kota

1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
Pasal 85 dan Lampiran PP No 24/2018: Perizinan Berusaha yang termasud di Dalam dan
di Luar Sistem OSS
Pasal 85 PP 24 Tahun 2018: Pelaksanaan reformasi peraturan Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 terdiri atas Perizinan Perizinan Berusaha Yang Belum masuk
Berusaha pada: Sistem OSS:
1. sektor ketenagalistrikan;
2. sektor pertanian; 1. Bidang/Sektor Pertahanan;
3. sektor lingkungan hidup dan kehutanan;
4. sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
2. Bidang/Sektor Teknologi Satelit;
5. sektor kelautan dan perikanan; 3. Bidang/Sektor Pertambangan
6. sektor kesehatan; Minerba;
7. sektor obat dan makanan;
8. sektor perindustrian; 4. Bidang/Sektor MIGAS
9. sektor perdagangan;
5. Pengembangan Panas Bumi
6. Jenis-Jenis Kegiatan tertentu di
10. sektor perhubungan; dalam Sektor yang tercantum di
11. sektor komunikasi dan informatika; dalam Lampiran PP 24/2018 (Tidak
12. sektor keuangan; semua kegiatan wajib Amdal/UKL-
13. sektor pariwisata;
UPL di setiap sektor tersebut
14. sektor pendidikan dan kebudayaan;
15. sektor pendidikan tinggi; tercatum dalam Lampiran
16. sektor agama dan keagamaan; PP24/2018) – Next Slide
17. sektor ketenagakerjaan;
18. sektor kepolisian;
Beberapa Contoh Jenis-jenis Kegiatan Tertentu Di Dalam Sektor Tercantum Di Dalam Lampiran
PP 24/2018 Yang Yang Perlu Di Cross Check Apakah Masuk Ke Dalam Sistem OSS

1. Sektor PU dan Perumahan Rakyat (Lampiran Halaman 24-26):


Jenis-jenis kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL dibawah ini
tidak/belum tercantum di dalam Lampiran PP24/2018 untuk • IZIN USAHASA JASA
sektor PU dan Perumahan Rakyat (Perlu di Cross Check apakah
Masuk atau di luar sistem OSS): KONSTRUKSI (Masuk
a. Pembangunan bendungan/waduk atau jenis tampungan air
lainnya;
OSS)  Perusahaan Jasa
b. Daerah Irigasi (pembangunan baru, peningkatan luas, cetak Kontruksi;
sawah);
c. Pengembangan rawa;
d. Pembangunan pengaman pantai dan perbaikan muara; • PERIZINAN USAHA dan
e. Normalisasi sungai;
f. Pembangunan dan/atau peningkatan jalan tol KEGIATANNYA tidak
g. Pembangunan dan/atau peningkatan jalan; tercantum DI SEKTOR
h. Pembangunan subway/underpass. Terowongan fly over,
jembatan PUPR (TIDAK MASUK
i. Pembangunan TPA dan persampahan lainnya;
j. Pembangunan saluran drainase;
SISTEM OSS)
k. Pembangunan jaringan air bersih
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 terhadap Sistem Perizinanan Lingkungan
Dua Pelaksanaan PERIZINAN BERUSAHA  Dua Sistem PERIZINAN LINGKUNGAN:
PUU YANG AKAN DIGUNAKAN:
1) PP 24 Tahun 2018;
Usaha dan/atau Kegiatan
2) PP 27 Tahun 2012; dan
1 wajib Amdal atau UKL-UPL
yang masuk dalam Sistem OSS
3) Peraturan MENLHK tentang Tata Laksana Penyusunan,
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH dalam PPBTSE
(Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) (Sistem OSS) : Peraturan Menteri LHK No. P.26/
MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018

PUU YANG AKAN DIGUNAKAN:


Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP 27 Tahun 2012; dan
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) Peraturan MENLH/MENLHK eksisting terkait dengan
2 yang TIDAK/BELUM masuk Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan (i.e.
dalam Sistem OSS Peraturan MENLH No. 16/2012, Peraturan MENLH No.
(Tidak Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) 17/2012, Peraturan MENLH No. 8/2013 dan
3) Peraturan Menteri LHK No. P.23/MENLHK/SETJEN/
KUM.1/7/2018)
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 PPBTSE: Dua Sistem Perizinan Berusaha
Surat Sekretaris Kemenko Ekonomi
No. S-286/SES.M.EKON/07/2018
1 Pelaksanaan PERIZINAN
BERUSAHA pada Sektor yang
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan Sistem
Pelayanan Perizinan Berusaha tercantum DI DALAM Pasal 85
Terintegrasi secara Elektronik
dan Lampiran PP No. 24/2018 (DI OSS
Pasal 85 dan (Sistem OSS):
Lampiran PP No. Kepada Sekjen dan Sekretaris DALAM SISTEM OSS)
Utama
24/2018
Pelayanan Usaha dan/atau Kegiatan
Perizinan PEMERINTAH
Berusaha Sistem
Terintegrasi Pelaksanaan PERIZINAN Eksisting
Surat Sekretaris Kemenko Ekonomi
secara Elektronik No. S-290/SES.M.EKON/07/2018 BERUSAHA DILUAR SEKTOR sesuai
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan
yang diatur dalam PP No. 24 PUU
(PPBTSE) Pelayanan Perizinan Berusaha
(Nex
Terintegrasi secara Elektronik
(Sistem OSS):
Tahun 2018 slide)
(DILUAR SISTEM OSS) i.e.
2
Sekretaris Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah Kabupaten/Kota
TAMBANG, MIGAS & Panas Bumi
CATATAN PENTING!: Pasal 1 angka 6 dan Pasal 6-Pasal 18 PP No 24/2018: PELAKU USAHA adalah Persorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan tertentu PEMERINTAH bukan Pelaku Usaha. Dalam PP 27/2012, Pemrakarsa = Setiap orang dan Pemerintah
Tata Kelola Perizinan di Luar Sistem OSS (off-line)
Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pelaksanaan
(Pra-Konstruksi, Konstruksi & Operasi dan Paska Operasi)
Izin PPLH bagian integral dari Izin Lingkungan
Izin PPLH
1 izin Usaha
(i.e. Air Limbah ke sungai dan laut, Land Application, LB3, Dumping)

Izin Persyaratan
Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
dan/atau
Lingkungan kegiatan (Pra-Kontruksi, Konstruksi, Operasi dan Paska
Persyaratan Operasi)
Proses Amdal
atau UKL-UPL Izin Pinjam
Pakai 2
Kawasan Implementasi Izin
Hutan (IPKH), Lingkungan & Izin Audit
Pelepasan PPLH serta
Rencana Usaha Lingkungan
Kawasan HPK, Continuous
dan/atau kegiatan TMKH dan Improvement
Hidup
Kerjasama

Kesesuaian dengan Rencana Tata


Ruang dan PUU Pengawasan 3
Tata Ruang • IPPKH: Rencana Usaha dan/atau kegiatan Lingkungan Hidup
berada di dalam Kawasan Hutan Produksi
atau Kawasan Hutan Lindung; Penaatan LH BML KBKL
• Izin Pelepasan kawasan: Rencana Usaha
Penegakan Hukum
RTRW/RDTR
dan/atau kegiatan berada di Hutan
Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
Lingkungan Hidup
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 PPBTSE: Dua Sistem Perizinan Berusaha
Surat Sekretaris Kemenko Ekonomi
No. S-286/SES.M.EKON/07/2018
1 Pelaksanaan PERIZINAN
BERUSAHA pada Sektor yang
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan Sistem
Pelayanan Perizinan Berusaha tercantum DI DALAM Pasal 85
Terintegrasi secara Elektronik
dan Lampiran PP No. 24/2018 (DI OSS
Pasal 85 dan (Sistem OSS):
Lampiran PP No. Kepada Sekjen dan Sekretaris DALAM SISTEM OSS)
Utama
24/2018
Pelayanan
Perizinan Usaha dan/atau Kegiatan
Berusaha PEMERINTAH
Terintegrasi Sistem
Surat Sekretaris Kemenko Ekonomi Pelaksanaan PERIZINAN Eksisting
secara Elektronik No. S-290/SES.M.EKON/07/2018
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan BERUSAHA DILUAR SEKTOR sesuai
(PPBTSE) Pelayanan Perizinan Berusaha
PUU
Terintegrasi secara Elektronik yang diatur dalam PP No. 24
(Sistem OSS):
Tahun 2018
2
Sekretaris Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah Kabupaten/Kota
(DILUAR SISTEM OSS)
CATATAN PENTING!: Pasal 1 angka 6 dan Pasal 6-Pasal 18 PP No 24/2018: PELAKU USAHA adalah Persorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan tertentu PEMERINTAH bukan Pelaku Usaha. Dalam PP 27/2012, Pemrakarsa = Setiap orang dan Pemerintah
Proses Perizinan Berusaha Berdasarkan Komitmen dan Pemenuhan Komitmen Perizinan
Berusaha Berdasarkan Ketentuan PP 24/2018
Pernyataan Komitmen Izin Usaha Berdasarkan PROSES PEMENUHAN KOMITMEN
Pemenuhan:
Komitment a. Izin Lokasi/Izin Lokasi Peraiaran (Permen
a. Izin Lokasi dan/atau Izin
(diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin ATR/BPN No. 14/2018 atau Permen KKP),
Lokasi perairan; Lingkungan dan IMB berdasarkan b. IMB (Peraturan Menteri PUPR No.
b. IZIN LINGKUNGAN; komitmen diterbitkan) 19/PRT/M/2018 ); dan
c. IMB
c. Izin Usaha untuk setiap kegiatan di Lampiran PP
24/2018 (Permen-Permen Sektor) Izin Komersial/
Pelaku pernyataan Lembaga Operasional
Usaha Komitmen OSS dengan/tanpa
komitmen
Aspek-aspek teknis terkait dengan persyaratan
Pernyataan Komitmen Izin PPLH i.e. pembuangan air limbah dan LB3
Lingkungan dengan
Izin WAJIB DILINGKUP dalam dokumen Amdal
MELENGKAPI AMDAL atau Lingkungan atau UKL-UPL
UKL-UPL berdasarkan
komitmen Integrasi
Catatan (Persyaratan): Pelaku
usaha wajib telah memiliki DATA
Izin
DAN INFORMASI YANG Pemenuhan Komitmen IZIN LINGKUNGAN
LENGKAP/memadai untuk dengan Melengkapi AMDAL ATAU UKL-UPL Lingkungan
memenuhi semua komitmen (Peraturan Menteri LHK No. No. definitif
perizinan sebelum mengajukan ke P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018) (Lembaga
OSS; OSS)
Contoh Izin Lingkungan Berdasaran Komitmen dan Izin Lingkungan Definitif

Izin Lingkungan Komitment


Izin Lingkungan Definitif
Bisnis Proses Izin Komersial – Pelaku Usaha Baru melalui Sistem OSS
Pasal 1 angka 9 PP No. 24/2018:
Proses di
Izin Komersial atau Operasional adalah Izin yang diterbitkan
OSS
oleh Lembaga OSS setelah pelaku usaha mendapatkan Izin
Usaha dan untuk melakukan kegiatan komersial atau
NIB
operasional dengan memenuhi persyaratan dan/atau komitmen

Izin Usaha

Proses dilakukan di OSS Proses dilakukan di K/L/P


Sumber: Lembaga OSS
Bisnis Proses Izin Komersial – Pelaku Usaha Existing (telah memiliki izin usaha)
Melalui Sistem OSS
Proses di Pasal 1 angka 9 PP No. 24/2018:
OSS Izin Komersial atau Operasional adalah
Izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
NIB setelah pelaku usaha mendapatkan Izin
Usaha dan untuk melakukan kegiatan
komersial atau operasional dengan
memenuhi persyaratan dan/atau
komitmen

Izin Usaha yang ditelah dimiliki disampaikan ke sistem OSS

Proses dilakukan di OSS Proses dilakukan di K/L/P


Sumber: Lembaga OSS
Reformasi Perizinan Berusaha Sektor
Pasal 85 PP 24 Tahun 2018: Pelaksanaan reformasi peraturan Perizinan Berusaha
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 terdiri atas Perizinan Berusaha pada: Reformasi Perizinan
1) sektor ketenagalistrikan Berusaha oleh K/L
2) sektor pertanian;
3) sektor lingkungan hidup dan kehutanan;
4) sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat; • Mandat PP 24/2018: Sesuai
5) sektor kelautan dan perikanan; Ketentuan Pasal 84 PP No. 24/2018,
6) sektor kesehatan; Steiap K/L melakukan reformasi
7) sektor obat dan makanan;
peraturan (Penyusunan Peraturan
8) sektor perindustrian;
9) sektor perdagangan; Menteri) terkait dengan Perizinan
Berusaha di setiap K/L: pengaturan
jenis perizinan, pentahapan untuk
memperoleh perizinan,
10) sektor perhubungan; pemberlakukan pemenuhan
11) sektor komunikasi dan informatika
komitmen persyaratan;
12) sektor keuangan;
13) sektor pariwisata;
• Contoh: KLHK telah menerbitkan
14) sektor pendidikan dan kebudayaan; Permenlk P.22-P.26/2018 dan setiap
15) sektor pendidikan tinggi; perizinan berusaha di bidang LHK
16) sektor agama dan keagamaan; akan diterbitkan Permenlhk-nya
17) sektor ketenagakerjaan;
18) sektor kepolisian;
SISTEM INFORMASI DOKUMEN LINGKUNGAN DAN IZIN LINGKUNGAN

1. Proses permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan, penyusunan dokumen Amdal,


adendum Andal dan RKL-RPL serta UKL-UPL dilakukan melalui sistem OSS;
2. Menteri membangun dan mengembangkansistem informasi dokumen lingkungan
dan Izin Lingkungan untuk mendukung pelaksanaan sistem OSS;
3. Menteri, gubernur atau bupati/walikota mengoperasikan dan memelihara sistem
informasi dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan;
4. Sistem informasi dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan terintegrasi dengan:
a. sistem informasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
b. sistem OSS;
c. sistem pelayanan terpadu di pusat dan daerah.
Proses Perijinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
OSS – AMDALNET

PELAKU
USAHA OSS NIB
NIB

Pusat/KLHK
Pusat/KLHK
PUSDATIN PTSP
Daerah
Daerah //
Pemda
Pemda
Publik
Pusat/KLHK
Pusat/KLHK
AMDALNET
Instansi
Instansi LH
LH
Daerah
Daerah
- Verifikasi
••Isi
Isi - Validasi
•• Simpan
Simpan - Analisis Spasial
•• Kirim - Komentar/diskusi
Kirim notifikasi
notifikasi
(layak
(layak // tidak
tidak layak)
layak)
Proses Perijinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik OSS –
AMDALNET KONDISI SAAT INI

PELAKU
USAHA OSS NIB


PTSP issue No Reg.
- Cetak NIB
Pusat ●
Konsultasi Administrasi
- NIB didaftarkan ke PTSP
- PTSP Memberi no akun PTSP
ke Pelaku Usaha ●
Mengikuti kebijakan
Daerah Pemerintah Daerah Publik
Publik

- Verifikasi
AMDALNET Pusat - Validasi
Daerah - Analisis Spasial
- Komentar/diskusi

••Isi
Isi
•• Simpan
•• Kirim notifikasi (layak
(layak / tidak layak)
layak)
Peraturan Menteri LHK No. P .26 /MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dalam
Pelaksanaaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

• Bab I Ketentuan Umum; • Bab V Penyusunan, Penilaian dan


Pemeriksaan Dokumen LH serta
• Bab II Penyusunan dan Penilaian Perubahan Keputusan Kelayakan LH dan
Dokumen Amdal serta Penetapan Perubahan Rekomendasi UKL-UPL untuk
Keputusan Kelayakan LH atau Perubahaan Izin Lingkungan;
Ketidaklayakan LH; • Bab VI Pembinaan dan Evaluasi Kinerja
• Bab III Penyusunan dan • Bab VII Sistem Informasi Dokumen LH
Pemeriksaan UKL-UPL serta dan Izin Lingkungan
Penetaan Persetujuan
• Bab VIII Pendanaan
Rekomendasi UKL-UPL;
• Bab IX Ketentuan Peralihan;
• Bab IV Pengisian dan Verifikasi
serta Pendaftaran SPPL • Bab X Ketentuan Peneutup
Peraturan Menteri LHK No. P.26 /MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaaan Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

Beberapa Aspek krusial/strategis yang diatur dalam Peraturan Menteri ini:


1. berlaku untuk usaha dan/atau kegiatan yang termasuk di dalam Sistem OSS;
2. Tidak berlaku untuk usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk di dalam sistem OSS
(Tidak mencabut Peraturan Menteri yang eksisting terkait proses Izin Lingkungan)
3. Menegaskan pembatalan Izin Lingkungan karena tidak memenuhi komitmen tidak
dapat dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata;
4. Integrasi Izin di Bidang LH (i.e. PLB3, IPLC) dalam Dokumen LH dan Izin Lingkungan;
5. Muatan SKKL dan Muatan Rekomendasi merupakan bagian tidak terpisahan dari IL dan
persyaratan dan kewajiban rinci terkait aspek PPLH dari IL yang telah diterbitkan oleh
Lembaga OSS  basis Pengawasan Izin Lingkungan;
Peraturan Menteri LHK No. P /MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaaan Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

Beberapa Aspek krusial/strategis yang diatur dalam Peraturan Menteri ini:


5. Muatan SKKL dan Muatan Rekomendasi merupakan bagian tidak terpisahan dari IL dan
persyaratan dan kewajiban rinci terkait aspek PPLH dari IL yang telah diterbitkan oleh
Lembaga OSS  basis Pengawasan Izin Lingkungan;
6. Pengaturan tata waktu di Pelaku Usaha dan Pemerintah dan kaitannya dengan
kegagalan/keberhasilan pemenuhan komitmen IL
7. Kewajiban memiliki data dan Informasi yang lengkap sebelum masuk ke sistem OSS 
Menghindari kegagalan pemenuhan komitmen.
8. Konsultasi publik dapat dilakukan sebelum mendapatkan Izin Lingkungan berdasarkan
komitmen;
9. Sistem Informasi Dokumen LH dan Izin Lingkungan  Penerapan Digitalisasasi Dokumen
LH di pusat dan daerah.
Data dan informasi YANG Wajib Dimiliki Pelaku Usaha
sebelum Masuk ke Sistem OSS mengajukan Izin Berusaha

Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain
mencakup:
1. arahan hasil penapisan dari instansi lingkungan hidup sesuai dengan
kewenangannya;
2. deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan;
3. rona lingkungan hidup awal di dalam dan disekitar lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilakukan;
4. hasil konsultasi publik dalam hal konsultasi publik telah dilakukan sebelum
Pelaku Usaha pengajukan permohonan izin usaha ke lembaga OSS.
5. Tim Penyusun Amdal dan Pakar
FS, DED dan Data dan Informasi Kajian Dampak Lingkungan YANG Wajib Dimiliki
Pelaku Usaha sebelum Masuk ke Sistem OSS untuk mengajukan Izin Berusaha
Siklus Proyek (Project Cycle) Usaha dan/atau Kegiatan secara Umum
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan
Pra- Paska
Pre-FS FS DED OSS kontsruksi
konstruksi Operasi
Operasi

Kajian Dampak Lingkungan Proses Perizinan Berusaha, termasuk IZIN Pelaksanaan


(FS Lingkungan) LINGKUNGAN melalui Sistem OSS; Usaha dan/atau
KUNCI PERCEPATAN: Integrasikan 1) IZIN LINGKUNGAN KOMITMEN Kegiatan baru
proses Amdal atau UKL-UPL ke diterbitkan Lembaga OSS; dapat dilakukan
dalam FS dan/atau DED 2) PROSES MELENGKAPI AMDAL/UKL-UPL
setelah
untuk memenuhi Komitmen Izin
Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (1) PP No.
Lingkungan; KOMITMEN IZIN
27 /2012 dan penjelasannya: AMDAL ATAU
UKL-UPL disusun pada TAHAP 3) IZIN LINGKUNGAN DEFINITIF diterbitkan LINGKUNGAN
PERENCANAAN suatu usaha dan/atau DIPENUHI
kegiatan (pada tahap FS ATAU DED).
oleh Lembaga OSS
Ketentuan-Kententuan terkait dengan Komitmen Izin Lingkungan
1. LEMBAGA OSS menerbitkan IZIN LINGKUNGAN dan PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN berdasarkan KOMITMEN;
2. KOMITMENT tersebut mencakup KEWAJIBAN UNTUK:
a. melengkapi Amdal atau Adendum Andal dan RKL-RPL bagi rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki
Amdal;
b. melengkapi UKL-UPL bagi bagi rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL;
c. melengkapi Amdal barubagi bagi rencana Usaha dan/atau Kegiatan wajib memiliki UKL-UPLyang rencana
perubahan Usaha dan/atau Kegiatan termasuk dalam kriteria wajib Amdal
d. tidak melakukan kegiatan sebelum komitmen untuk melengkapi Amdal atau UKL-UPL telah dipenuhi;
e. Membuat Pernyataan:
lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan tidak tumpang tindih dengan kegiatan eksisting dan/atau sedang dalma
proses perizinan; dan Semua persyaratan yang diajukan dalam permohonan Izin Lingkungan tidak mengandung cacat
hukum, kekeliruan, penyalagunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan dokumen, data dan/atau informasi
3. Dalam hal pelaku usaha tidak dapat memenuh komitmen Izin Lingkungan Izin Lingkungan atau Perubahan Izin
Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Lembaga OSS dinyatalan batal;
4. Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata.
Tahapan untuk Melengkapi Dokumen Amdal dalam Rangka Pemenuhan
Komitmen Izin Lingkungan

1. Pelaksanaan pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta


konsultasi publik;
2. Pengisian dan pengajuan Formulir KA;
3. Pemeriksaan dan persetujuan Formulir KA;
4. Penyusunan dan pengajuan Andal dan RKL-RPL;
5. Penilaian Andal dan RKL-RPL dan penetapan keputusan kelayakan
lingkungan hidup atau ketidaklayakan lingkungan hidup.
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi AMDAL berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan
Pasal 50, Pasal 54-60 PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan, IMB dan Izin
Pemenuhan: Izin Usaha Berdasarkan Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran PP 24 /2018
a. Izin Lokasi; Komitment
b. Izin Lokasi perairan; (diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
Lingkungan dan IMB berdasarkan
Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen
c. IZIN LINGKUNGAN;
d. IMB komitmen diterbitkan)

Jangka waktu penilaian Andal dan RKL-RPL,


penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal
Pelaku pernyataan Lembaga dan RKL-RPL, penilaian akhir serta penyampaian
Proses pengumuman dan konsultasi Pasal 53 ayat (7): hasil penilaian akhir, dan penetapan keputusan
Usaha Komitmen OSS publik serta formulir KA sebagai Penyusunan kelayakan atau ketidaklayakan LH diatur dalam
dasar penyunan Andal dan RKL-RPL Dokumen Amdal Peraturan Menteri LHK
harus dimulai
harus sudah selesai paling lama 30
Izin dilakukan paling
hari setelah Lembaga OSS lama 30 hari
Pernyataan Komitmen Izin Lingkungan menerbitkan IL setelah Lembaga perbaikan
Lingkungan dengan berdasarkan OSS menerbitkan dokumen Izin Lingkungan
MELENGKAPI AMDAL komitmen Izin Lingkungan Andal dan Definitif (OSS)
(OSS) RKL-RPL

Rekom hasil
Catatan (Persyaratan): Pelaku usaha Pengumuman
Pengisian Pemeriksaan Penyusunan Penilaian atau penilaian keputusan
dan atau
wajib telah memiliki DATA DAN Konsultasi
Formulir KA Formulir KA ANDAL & Penilaian akhir
ANDAL & RKL- Penilaian
kelayakan LH
oleh oleh Tim RKL-RPL oleh atau ketidak-
Publik oleh Akhir Andal
INFORMASI YANG Pemrakarsa
Pemrakarsa Teknis Pemrakarsa RPL Oleh KPA
dan RKL-RPL layakan LH
oleh KPA
LENGKAP/memadai untuk
penyusunan dokumen LH sebelum CATATAN PENTING!: TIDAK ADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan lingkungan
menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH tidak hidup merupakan pemenuhan dokumen
mengajukan ke OSS, termasuk ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
50 huruf b.
ARAHAN HASIL PENAPISAN Lembaga OSS efektif berlaku.

(SCREENING) PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI AMDAL


Pelibatan Masyarakat dalam Proses Amdal & UKL-UPL
Ketentuan-ketentuan Pelibatan Masyarakat dalam proses UKL-UPL dan Amdal dalam PP No. 24/2018:
1. Proses UKL-UPL (Pasal 52 ayat (2))
a. Pengumuman UKL-UPL yang diajukan ke Lembaga OSS di Sistem OSS;
2. Proses Amdal (Pasal 55)
a. Penyusunan Amdal melibatkan masyarakat terkena dampak dan dapat pula melibatkan
masyarakat pemerhati;
b. Pelibatan masyarakat tersebut melalui:
• Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan melalui sistem OSS, media massa
dan/atau lokasi usaha dan/atau kegiatan; dan
• Konsultasi publik;
c. Masyarakat berhak mengajukan SPT dalam jangka waktu 5 (lima) hari terhitung sejak
pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan

Catatan:
1. PP No 24/2018 tidak mengatur ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal;
2. Dengan demikian, Ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal tetap mengikuti
ketentuan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Sistem OSS-Tahapan Pemenuhan Komitmen Amdal dan Tata Waktunya yang Diatur dalam Peraturan Menteri
No Tahapan LHK Tata Waktu
1. Pelaksanaan pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta Paling lama 30 hari kerja sejak Lembaga
konsultasi publik (Pelaku Usaha); OSS menerbitkan Izin Lingkungan
berdasarkan komitmen (20 + 10)
2. Pengisian dan pengajuan Formulir KA (Pelaku Usaha);
3. pemeriksaan dan persetujuan Formulir KA (Pemerintah);
4. penyusunan dan pengajuan Andal dan RKL-RPL (Pelaku Usaha); a. Harus mulai dilakukan 30 hari kerja
sejak Lembaga OSS menerbitkan IL;
b. Berdasarkan komitmen pelaku Usaha,
Paling lama 180 hari kerja)

5. penilaian Andal dan RKL-RPL dan penetapan keputusan kelayakan Paling lama 60 hari kerja sejak Andal dan
lingkungan hidup atau ketidaklayakan lingkungan hidup RKL-RPL diajukan dan dinyatakan lengkap
(Pemerintah) secara administratif (50+5+5)

a. Penilaian Andal dan RKL-RPL termasuk Perbaikan (Pemerintah a. Paling lama 50 hari kerja
& Pelaku Usaha)
b. Penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL b. Paling lama 5 hari kerja
(Pemerintah)
c. Penetapan Keputusan SKKL (Pemerintah) c. Paling lama 5 hari kerja
Pelaksanaan Pengumuman Rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta Konsultasi Publik

1. Target Masyarakat: Masyarakat terkena dampak dan masyarakat pemerhati;


2. Waktu Pengumuman dan Konsultasi Publik:
a. Pengumuman dilakukan oleh pelaku usaha setelah Lembaga OSS menerbitkan IL
berdasarkan komitment, sebelum pelaku usaha melakukan pengisian formulir KA;
 SPT Masyarakat : 5 hari kerja
b. Konsultasi publik dapat dilakukan oleh pelaku usaha sebelum dan setelah
lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan berdasarkan komitmen, sebelum pelaku
usaha melakukan pengisian formulir KA  kelompok masyarakat rentan
(vulnerable group), masyarakat adat (indegenous people), kelompok laki-laki dan
perempuan dengan memperhatikan kesetaran gender  Penetapan wakil
masyarakat terkena dampak dalam KPA.
3. Media wajib: laman OSS, media massa pengumumum pada lokasi Usaha dan/atau
Kegiatan;
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi UKL-UPL berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan
Pasal 50-53 PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen Izin Usaha Berdasarkan PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan,
Pemenuhan: Komitment IMB dan Izin Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran PP
a. Izin Lokasi; (diterbitkan setelah Izin
b. Izin Lokasi perairan; 24 Tahun 2018
Lokasi, Izin Lingkungan dan
c. IZIN LINGKUNGAN; IMB berdasarkan komitmen
d. IMB diterbitkan)
Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen

Pelaku pernyataan Lembaga


• deskripsi rinci
Usaha Komitmen OSS rencana usaha;
hasil evaluasi Perbaikan UKL-UPL dan
• dampak kepada Pelaku penyampaian kembali
Izin lingkungan yang Pengajuan UKL- Usaha melalui (Paling lama 5 hari setelah
akan terjadi; dan UPL diumumkan sistem OSS diterima hasil pemeriksaan)
Pernyataan Komitmen Izin Lingkungan • program di sistem OSS
Lingkungan dengan berdasarkan pengelolaan dan
MELENGKAPI UKL-UPL komitmen pemantauan
lingkungan hidup Ada perbaikan
(OSS)
Catatan (Persyaratan):
Pemeriksaan Persetujuan rekomendasi
Pelaku usaha wajib telah Melengkapi UKL- Pengajukan UKL- UKL-UPL Tidak
UKL-UPL dan
Izin Ling-
UPL sesuai ada kungan
memiliki data dan informasi formulir UKL-
UPL (Paling lama 5 hari
perbaik menyampaikannya kepada
(Paling lama 10 hari setelah Definitif
yang lengkap/memadai setelah IL diterbitkan) disampaikan
an Pelaku Usaha melalui
UPL (OSS)
Pelaku Usaha) sistem OSS
untuk penyusunan dokumen
LH sebelum mengajukan ke CATATAN PENTING!: tidak menetapkan persetujuan rekomendasi UKL-UPL dalam Penetapan persetujuan
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 53 ayat (1), Izin Lingkungan yang rekomendasi UKL-UPL merupakan
OSS, termasuk ARAHAN diterbitkan oleh Lembaga OSS efektif berlaku. pemenuhan Komitmen Izin
Lingkungan
HASIL PENAPISAN
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI UKL-UPL:
(SCREENING) 10 hari + 5 hari + 5 hari apabila ada perbaikan
Sistem OSS- Tahapan Pemenuhan Komitmen UKL--UPL dan Tata Waktunya yang Diatur
dalam Peraturan Menteri LHK
No Tahapan Tata Waktu
1. Pengisian dan pengajuan formulir UKL-UPL(Pelaku Paling lama 10 hari kerja sejak
Usaha); Lembaga OSS menerbitkan Izin
Lingkungan berdasarkan
komitmen.

2. Pemeriksaan UKL-UPL dan penetapan persetujuan Paling lama 5 hari kerja


rekomendasi UKL-UPL (Pemerintah)

3. Dalam hal ada perbaikan, Perbaikan UKL-UPL dan Paling lama 5 hari kerja
penyampaian kembali UKL-UPL kepada instansi LH
sesuai kewenangan (Pelaku Usaha)

4. Penetapan persetujuan rekomendasi UKL-UPL


(Pemerintah)
Pengawasan Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan
Melengkapi Amdal atau UKL-UPL dalam Sistem OSS

1. Instansi lingkungan hidup melakukan pengawasan terhadap


pemenuhan komitmen Pelaku Usaha untuk melengkapi
dokumen Amdal atau UKL-UPL;
2. Dalam hal Pelaku Usaha tidak dapat memenuhi komitmen
untuk melengkapi dokumen Amdal atau UKL-UPL Instansi
lingkungan hidup menyampaikan notifikasi kegagalan
pemenuhan komitmen kepada Lembaga OSS
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau
Persetujuan Rekomendasi UKL-UPL dalam Sistem OSS
1. Muatan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Persetujuan Rekomendasi UKL-
UPL dalam Sistem OSS = Muatan Izin Lingkungan;
2. Keputusan kelayakan lingkungan hidup atau Persetujuan Rekomendasi UKL-UPL yang
ditetapkan merupakan:
a. pemenuhan komitmen Izin Lingkungan;
b. bagian yang tidak terpisahkan dari Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh
Lembaga OSS; dan
c. persyaratan dan kewajiban rinci terkait dengan aspek perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dari Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh
Lembaga OSS;
Contoh Proses Pemenuhan Komitmen Usaha di untuk Kegiatan PLTU Beserta Jaringan Transmisi di dalam Kawasan Hutan
Sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen PEMENUHAN KOMITMEN dalam jangka waktu tertentu antara lain:
Pemenuhan: Izin Usaha Berdasarkan 1. Izin Lokasi (sektor BPN/ATR);
a. Izin Lokasi; Komitment 2. IMB (Sektor PUPR);
b. IZIN LINGKUNGAN; (i.e. diterbitkan setelah Izin Lokasi,
c. IMB Izin Lingkungan dan IMB 3. Izin Usaha Penyedian Tenaga Listrik dan Izin Operasi (sektor Ketenaga
diterbitkan) Listrikan);
4. Izin Pembangunan Pelabuhan (TUKS/TELSUS) (Sektor Perhubungan);
5. IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (IPPKH) (Sektor LHK)
Pelaku pernyataan Lembaga
Usaha Komitmen OSS

Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen


Pernyataan Komitmen Izin Izin
Lingkungan
Lingkungan dengan
berdasarkan
MELENGKAPI AMDAL komitmen
perbaikan Penetapan keputusan kelayakan
lingkungan hidup merupakan
dokumen pemenuhan dokumen Amdal
Catatan (Persyaratan): Pelaku usaha Andal dan sebagaimana dimaksud dalam
RKL-RPL Pasal 50 huruf b.
wajib telah memiliki data dan
informasi yang lengkap/memadai
Rekom hasil
untuk penyusunan dokumen LH Pengumuman
Pengisian Pemeriksaan Penyusunan Penilaian atau
penilaian keputusan
dan atau
sebelum mengajukan ke OSS, Formulir KA Formulir KA ANDAL & Penilaian akhir kelayakan LH
Konsultasi ANDAL & RKL- Penilaian
oleh oleh Tim RKL-RPL oleh atau ketidak-
termasuk ARAHAN HASIL Publik oleh RPL Oleh KPA Akhir Andal
Pemrakarsa Teknis Pemrakarsa layakan LH
Pemrakarsa dan RKL-RPL
PENAPISAN (SCREENING oleh KPA

PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI AMDAL


Pasal 62-64 PP No 24/2012: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas dan
Izin PPLH ke dalam Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL)
Peil Banjir dan Pegambilan Air
tanah juga diintegrasikan Usaha dan/atau Kegiatan
dengan AMDAL dan IL
Wajib Izin Lingkungan
(Amdal atau UKL-UPL)

Izin di Bidang LH Izin PPLH:


1. Pengelolaan LB3; Penyusunan Analisis
2. Pembuangan air limbah ke laut; Pemenuhan Komitmen Izin Dampak Lalu Lintas
3. Pembuangan air limbah ke sumber air; Lingkungan (ANDALALIN) sesuai
4. Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke ketentuan PUU
tanah

Melengkapi
Persyaratan teknis (Penyusunan & Penilaian)
terkait dengan aspek Amdal atau UKL-UPL
PPLH lainnya juga
akan menjadi bagian
dari Dokumen LH i.e. Perubahan Izin Lingkungan
Udara, kerusakan LH (Perubahan Kelola-Pantau)
Perubahan
Pasal Izin Lingkungan
64 PP 24/2018: terkait
Integrasi Izin dengan
Bidang Perubahan Izin ke
LH (Izin PPLH) PPLH sertaIzin
dalam Integrasinya
Lingkungan
Penyusunan & Kelola-Pantau yang
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Penilaian Amdal
wajib Amdal atau UKL-UPL masih bersifat Umum
atau UKL-UPL Belum tersedia Informasi untuk
mengkaji persyaratan izin PPLH
Sudah tersedia Informasi untuk mengkaji
persyaratan izin PPLH: Kajian Izin PPLH (i.e. PLB3, SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
pembuangan air limbah ke sungai & laut) terintegrasi mencantumkan izin Bidang LH (PPLH)
ke dalam Kajian AMDAL/UKL-UPL yang harus ditindaklanjuti

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN


Kelola-Pantau sudah
Berdasarkan Komitmen:
Rinci & Operasional
(Perubahan Kelola-Pantau: Kajian Izin
PPLH)

SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh KPA/Tim
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Teknis KPA dengan
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan dan
melibatkan
PPLH secara Rinci kewajiban Izin PPLH secara rinci
Unit Kerja Teknis

Implementasi i.e. Unit Pengendalian Pencemaran


Izin Lingkungan atau LB3
Pasal 62-64 dan Lampiran PP No 24/2012Terkait dengan Izin
PLB3 dan Izin Pembuangan Air Limbah
Izin Pembuangan Air Limbah dan Izin Pengelolaan
Izin Lingkungan dikelompokan sebagai
LB3 Dikelompokkan sebagai
Izin Usaha Izin Komersial atau Operasional (Lampiran Bidang
(Lampiran Bidang LHK PP No 24/2018); LHK PP No 24/2018);

Pasal 63-64 PP No. 24/2018:


IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH dan IZIN PENGELOLAAN LB3 diintegrasikan ke dalam IZIN
LINGKUNGAN :
a. Penyusunan dan penilaian AMDAL atau UKL-UPL; atau
b. Perubahan Izin Lingkungan

Penjelasan Pasal 5 paragraf 3 PP No 24/2018: Untuk kegiatan tertentu, Izin Usaha


sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini sekaligus menjadi Izin Komersial atau Operasional
Prinsip Dasar Amdal: Aspek Teknis Pengelolaan LB3 dan Pembuangan Air Limbah dalam Proses Amdal atau
UKL-UPL untuk Memenuhi Komitmen Izin Lingkungan Melalui Sistem OSS
Pernyataan Komitmen Izin Usaha Berdasarkan
Pemenuhan: Komitment Proses Melengkapi Komitment
a. Izin Lokasi; (diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
b. Izin Lokasi perairan; Lingkungan dan IMB berdasarkan
Izin Lokasi, IMB dan Izin Usaha
c. IZIN LINGKUNGAN; komitmen diterbitkan)
d. IMB

Pelaku pernyataan Lembaga Izin Komersial/ Operasional


Usaha Komitmen OSS berdasarkan komitmen

Pernyataan Komitmen Izin Izin Aspek-aspek teknis terkait dengan persyaratan PPLH
Lingkungan dengan Lingkungan i.e. pembuangan air limbah dan LB3 WAJIB
MELENGKAPI AMDAL berdasarkan
komitmen DILINGKUP dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL
(OSS)
Catatan (Persyaratan): Pelaku Integrasi
usaha wajib telah memiliki Izin
DATA DAN INFORMASI YANG Proses Melengkapi Amdal atau Lingkungan
LENGKAP/memadai untuk Definitif
memenuhi semua komitmen UKL-UPL (OSS)
perizinan sebelum
mengajukan ke OSS;
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI Amdal
atau UKL-UPL
Integrasi Izin PPLH dalam Proses Amdal Kewenangan Menteri LHK (1)
Proses di Proses AMDAL di KPA Pusat Proses di Unit Kerja Ditjen PPKA
Unit Kerja Ditjen PSLB3 (Sub Tim Teknis KPA Pusat)
(Sub Tim Teknis KPA Pusat) Izin Lingkungan Komitmen

Pedoman Teknis Ditjen Pedoman Teknis Ditjen PPKL


PSLB3 Pengisian dan tentang Data & Informasi
Tentang Data & Informasi Permohonan terkait untuk kajian
terkait untuk Kajian Pemeriksaan Pembuangan & Pemanfaatan
Pengelolaan LB3 dalam KA Formulir KA oleh Air Limbah dalam KA
Pelaku Usaha

Pemeriksaan Pemeriksaan Aspek


Pemeriksaan Aspek
Formulir KA Teknis untuk kajian
Teknis untuk kajian
Pembuangan dan
Pengelolaan LB3 Persetujuan KA Pemanfaata Air Limbah
dalam Formulir KA (Berita Acara)
dalam Formulir KA oleh
oleh Ditjen PSLB3
Ditjen PPKL
Next Slide
Catatan: Hal yang sama berlaku untuk kewenangan gubernur atau bupati/walikota
Integrasi Izin PPLH dalam Proses Amdal Kewenangan Menteri LHK (2)
Proses di Proses Amdal di KPA Pusat Proses di
Unit Kerja Ditjen PSLB3 Unit Kerja Ditjen PPKA
(Sub Tim Teknis KPA Pusat) (Sub Tim Teknis KPA Pusat)
Penyusunan dan Permohonan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Pedoman Teknis Ditjen PSLB3 oleh Pelaku Usaha Pedoman Teknis Ditjen PPKL
Tentang Data & Informasi detail Tentang Data & Informasi detail hasil
hasil kajian Pengelolaan LB3 kajian Pembuangan & Pemanfaatan
dalam ANDAL & RKL-RPL Uji Administrasi (sekretariat Air Limbah oleh Pelaku Usaha dalam
KPA) ANDAL & RKL-RPL

Penilaian hasil kajian Penilaian & Perbaikan ANDAL


Pengelolaan LB3 dalam & Penilaian hasil kajian Pembuangan
Dokumen Andal & RKL-RPL RKL-RPL & Pemanfaatan Air Limbah dalam
Dokumen Andal & RKL-RPL
Penyusunan dan Penerbitan
SKKL
Persyaratan dan Kewajiban rinci (Menteri LHK)
Persyaratan dan Kewajiban rinci
terkait dengan Pengelolaan LB3
terkait dengan Pembuangan dan
Izin Lingkungan Definitif Pemanfaatan air limbah
(Efektif berlaku)
Catatan: Hal yang sama berlaku untuk kewenangan gubernur atau bupati/walikota
Konsep Integrasi Izin Pembuangan dan Pemanfaatan Air Limbah Melalui Proses Perubahan Izin
Lingkungan oleh Ditjen PPKL [Kewenangan Menteri LHK )

Pelaku Usaha Ditjen PPKL (Sub Tim Teknis KPA) MENLHK


Penyusunan dan Penilaian ADENDUM NOTIFIKASI KLHK ke
ANDAL DAN RKL-RPL Penilaian Adendum Andal &
Lembaga OSS ttg
untuk merinci RKL-RPL
Pemenuhan Komitment
PERSYARATAN DAN KEWAJIBAN RINCI dengan fokus pada perincian
Perubahan Izin
terkait dengan PEMBUANGAN DAN aspek teknis Pembuangan dan
Lingkungan melalui
PEMANFAATAN AIR LIMBAH oleh Pemanfaatan Air Limbah oleh
Sistem OSS
Pelaku Usaha Ditjen Ditjen PPKL
(Sub Tim Teknis KPA Pusat)

Perubahan Izin Lingkungan Komitmen


Melalui Sistem OSS oleh Pelaku Usaha PERUBAHAN SKKL
Penyampaian Rekomendasi dengan fokus pendetailan
Hasil Penilaian Andal dan RKL- persyaratan dan
RPL & Draft Perubahan SKKL kewajiban Pembuangan &
PERSYARATAN DAN Pembuangan dan
oleh Ditjen Ditjen PPKL kepada Pemanfaatan air limbah
Pemanfaatan AIR LIMBAH dalam Izin
Menteri LHK oleh Menteri LHK
Lingkungan dan SKKL masih BERSIFAT
UMUM tembusan ke KPA Pusat
Catatan: Hal yang sama dapat diterapkan untuk kewenangan gubernur atau bupati/walikota
KONSEP Integrasi Izin Pengelolaan LB3 Melalui Proses Perubahan Izin Lingkungan
oleh Ditjen PSLB3 [Kewenangan Menteri LHK )

Pelaku Usaha Ditjen PSLB3 (Sub Tim Teknis KPA) MENLHK

Penyusunan dan Penilaian ADENDUM NOTIFIKASI KLHK ke


Penilaian Adendum Andal &
ANDAL DAN RKL-RPL Lembaga OSS ttg
RKL-RPL
untuk merinci Pemenuhan Komitment
dengan fokus pada perincian
PERSYARATAN DAN KEWAJIBAN RINCI Perubahan Izin
aspek teknis Pengelolaan LB3
terkait dengan PENGELOLAAN LB3 Lingkungan melalui
oleh
oleh Pelaku Usaha Sistem OSS
Ditjen Ditjen PSLB3
(Sub Tim Teknis KPA Pusat)

Perubahan Izin Lingkungan Komitmen


Melalui Sistem OSS oleh Pelaku Usaha PERUBAHAN SKKL
Penyampaian Rekomendasi dengan fokus pendetailan
Hasil Penilaian Andal dan RKL- persyaratan dan
PERSYARATAN DAN Pembuangan dan RPL & Draft Perubahan SKKL kewajiban Pembuangan &
Pemanfaatan AIR LIMBAH dalam Izin oleh Ditjen Ditjen PSLB3L Pemanfaatan air limbah
Lingkungan dan SKKL masih BERSIFAT kepada Menteri LHK oleh Menteri LHK
UMUM tembusan ke KPA Pusat
Catatan: Hal yang sama dapat diterapkan untuk kewenangan gubernur atau bupati/walikota
Konsep Integrasi Izin PPLH ke dalam Izin Lingkungan [Kewenangan Berbeda )

1. Merubah kewenangan Izin PPLH:


a. Izin PPLH mengikuti Kewenangan Izin Lingkungan;
b. Izin PPLH dan Izin Lingkungan dilakukan melalui sistem OSS dengan mekanisme integrasi;
c. KLHK mengembangkan sistem lisensi KPA dengan penambahan persyaratan kapasitas proses
penilaian kajian Air Limbah dan PLB3
d. KLHK mengembangkan NSPK/standar terkait dengan integrasi Izin PLH ke dalam Izin Lingkungan
di daerah dan penguatan di supervisi
2. Tidak Merubah Kewenangan Izin PPLH:
a. Melalui mekanisme sistem OSS dengan pendekatan mekanisme PERTIMBANGAN TEKNIS;
b. Tidak melalui sistem OSS dengan Mekanisme Bisnis As Usual. Setelah memperoleh Izin
Lingkungan melalui sistem OSS, pelaku usaha mengajukan Izin PPLH secara manual sesuai
kewenangannya
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018: PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN
Dua Pelaksanaan PERIZINAN BERUSAHA  Dua Sistem PERIZINAN LINGKUNGAN
 Dua sistem Perubahan Izin Lingkungan
Tatalaksana Perubahan Izin Lingkungan:
Usaha dan/atau Kegiatan 1) Pasal 65-67 PP 24 Tahun 2018; dan
2) Pasal-Pasal Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dalam
1 wajib Amdal atau UKL-UPL
yang masuk dalam Sistem OSS Peraturan MENLHK tentang Tata Laksana Penyusunan,
(Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH Dalam
Pelaksan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik (Permenlhk No. P26/2018)

PUU YANG AKAN DIGUNAKAN:


Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP 27 Tahun 2012; dan
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) Peraturan MENLH/MENLHK eksisting terkait dengan
2 yang TIDAK/BELUM masuk Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan (i.e.
dalam Sistem OSS Peraturan MENLH No. 16/2012, Peraturan MENLH No.
(Tidak Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) 17/2012, Peraturan MENLH No. 8/2013)
3) Permenlhk No. P 23/2018
Pasal 65-67 PP OSS: Perubahan Izin Lingkungan Melalui Sistem OSS
Peraturan Menteri LHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 (di dalam Sistem OSS)

1. Pemenuhan Komitmen tanpa melalui penyusunan dokumen LH;


2. Pemenuhan komitment untuk melengkapi dokumen LH:
a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan) atau Adendum Andal & RKL-RPL;
b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau Amdal Baru Pengembangan

Pelaku Usaha Perubahan Pelaksanaan


Perubahan Izin
yang telah memiliki Usaha dan/atau Perubahan Usaha
IZIN LINGKUNGAN Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan

1. Perubahan kepemilikan; Salah Satu Prinsip Dasar yang


2. Perubahan pengelolaan & pemantauan LH; Penerbitan akan diatur lebih lanjut dalam
3. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH (ada 9 Kriteria) Perubahan Izin Permenlhk: Perubahan Usaha
4. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH atau ARLH) Lingkungan dan/atau kegiatan tidak dapat
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak dilaksanakan setelah 3 Tahun dilakukan sebelum DIPENUHINYA
Berdasarkan KOMITMEN perubahan izin
Izin Lingkungan diterbitkan Komitmen oleh lingkungan, kecuali untuk
Lembaga OSS perubahan kepemilikan
Kriteria Rinci akan diatur dalam Permenlhk
Proses Pemenuhan Komitmen PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN dengan Melengkapi AMDAL atau Adendum Andal dan RKL-RPL
berdasarkan Ketentuan Pasal 66-Pasal 67 PP No. 24 Tahun 2018 tentang PPBTSE (OSS)
PEMENUHAN KOMITMEN PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN
Telah Memiliki Izin MELENGKAPI ADENDUM ANDAL DAN RKL-RPL
Lingkungan (IL)
perbaikan
dokumen Penetapan Perubahan keputusan
Permohonan
Pelaku Lembaga ADENDUM
kelayakan lingkungan hidup
Perubahan Izin Andal dan RKL-
merupakan pemenuhan dokumen
Usaha Lingkungan OSS Adendum Andal dan RKL-RPL
RPL

Rekom hasil
Perubahan Izin Penyusunan Perubahan
Perubahan Usaha dan/atau Penilaian atau penilaian atau
ADENDUM keputusan
Lingkungan ANDAL &
Penilaian akhir Penilaian Akhir
Kegiatan wajib AMDAL berdasarkan ADENDUM ANDAL & Adendum Andal
kelayakan LH
RKL-RPL oleh RKL-RPL Oleh KPA atau ketidak-
dan RKL-RPL oleh
komitmen Pemrakarsa layakan LH
KPA

1. Perubahan kepemilikan;
2. Perubahan pengelolaan &
perbaikan Penetapan Perubahan keputusan
pemantauan LH; dokumen kelayakan lingkungan hidup
3. Perubahan yang berpengaruh Andal dan merupakan pemenuhan dokumen
Amdal
RKL-RPL
terhadap LH (ada 9 Kriteria)
4. Perubahan Dampak/Risiko LH Rekom hasil
(Audit LH atau ARLH) Pengumuman
Pengisian Pemeriksaan Penyusunan Penilaian atau penilaian Perubahan
dan atau keputusan
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak Konsultasi
Formulir KA Formulir KA ANDAL & Penilaian akhir
ANDAL & RKL- Penilaian kelayakan LH
oleh oleh Tim RKL-RPL oleh
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin Publik oleh
Pemrakarsa Teknis Pemrakarsa RPL Oleh KPA
Akhir Andal atau ketidak-
Pemrakarsa dan RKL-RPL layakan LH
Lingkungan diterbitkan oleh KPA

PEMENUHAN KOMITMEN PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN


Peraturan Menteri LHK No. MELENGKAPI AMDAL BARU
P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
Muatan Dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL dan Jangka Waktu Penilaian dan Penetapan Keputusan dalam Sistem OSS

Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-
RPL Tipe A (55 +5 = 60 hari) Tipe B (30 + 5 = 35 hari) RPL Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Tipe A disusun dengan muatan: B disusun dengan muatan: Tipe C disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan;
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan; kegiatan kegiatan;
3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. RKL-RPL;
4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Daftar pustaka; dan
pemilihan DPH yang sesuai dengan identifikasi komponen lingkungan yang
perubahan usaha dan/atau terkena dampak 5. Lampiran
kegiatan;
5. RKL-RPL;
5. Prakiraan dan evaluasi dampak
lingkungan; 6. Daftar pustaka; dan
Hari: Jangka waktu
7. Lampiran
6. RKL-RPL; penilaian dan penetapan
7. Daftar pustaka; dan perubahan SKKL
8. Lampiran
Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di Kawasan
Setiap pelaku usaha di dalam
kawasan (i.e. Perusahaan
Kawasan (KEK, Kawasan Industri, Kawasam
Industri /Tenant di dalam Kawasan perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas).
Industri): Contoh Kawasan Industri:
1) Amdal Kawasan Industri;
1) Tidak wajib memiliki Izin
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri
Lingkungan, cukup dengan Izin
Lingkungan Kawasan
2) Wajib Memiliki RKL-RPL Rinci Perusahaan Perusahaan Perusahaan
yang disusun berdasarkan RKL- Industri A Industri D Industri C
RPL Kawasan Industri;
3) RKL-RPL Rinci disetujui oleh Perusahaan
Industri B Perusahaan Industri E
Pengelola Kawasan Industri;

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di Kawasan
Setiap pelaku usaha di dalam
kawasan (i.e. Perusahaan
Kawasan (KEK, Kawasan Industri, Kawasam
Industri /Tenant di dalam Kawasan perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas).
Industri): Contoh Kawasan Industri:
1) Amdal Kawasan Industri;
1) Tidak wajib memiliki Izin
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri
Lingkungan, cukup dengan Izin
Lingkungan Kawasan
2) Wajib Memiliki RKL-RPL Rinci Perusahaan Perusahaan Perusahaan
yang disusun berdasarkan RKL- Industri A Industri D Industri C
RPL Kawasan Industri;
3) RKL-RPL Rinci disetujui oleh Perusahaan
Industri B Perusahaan Industri E
Pengelola Kawasan Industri;

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan Lingkungan Hidup terhadap
Pengelola Kawasan dan Pelaku Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)

Kawasan Industri: • Pelaksana Ketentuan Pasal Terkait dengan ketentuan:


1) Amdal Kawasan Industri; 53 PP 27/2012; • Pasal 71 UU 32/2009: ketaatan
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri • Subyek Penerapan Pasal 71 terhadap PUU PPLH;
PP 27/2012 • Pasal 72: ketaatan terhadap Izin
Perusahaan Perusahaan Lingkungan
Pemegang Izin Lingkungan:
Industri A Industri D Pengelola Kawasan
Bagaimana mekanisme
Perusahaan pembangian tanggung jawab
Perusahaan hukum antara Pengelola
Industri B Industri C Pelaku Usaha di dalam Kawasan dan Tenant terkait
Pelaku usaha di dalam kawasan Kawasan Industri (Tenant) dengan penaatan terhadap
(Tenant) tidak wajib Izin Lingkungan lingkungan hidup:
a. Menyusun RKL-RPL Rinci berdasarkan RKL-RPL Kawasan;
1. Obyek pengawasan dan
b. Melaksanakan Pengelolaan LH berdasarkan RKL-RPL Rinci; penegakan hukum LH;
c. Melaksanakan Pemantauan LH berdasarkan RKL-RPL Rinci ; 2. Penerapan Sanksi Adm,
d. Pelaporan Pelaksanaan RKL-RPL Rinci kepada Pengelola Kawasan
Pidana dan Perdata
POLA HUBUNGAN antara Pemerintah (Pusat dan Daerah), Pengelola Kawasan Industri
dan Pelaku Usaha di dalam Kawasan Industri terkait dengan aspek PPLH
SIERRA KONSULTING
Apartemen Kebagusan City. Tower C
Unit 1 KC – 05
Jl. Baung Raya, Kebagusan, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan 12520
Telp. 021 – 220 01 578 / 278 72 491 /
293 26 842
www.sierraconsulting.co.id

Anda mungkin juga menyukai