Anda di halaman 1dari 5

Menganalisis Pesan dari

Novel dan Puisi


Dedi Gusmanto, S.Pd.
NIP 199207142019011001
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.36
Menganalisis pesan dari dua buku fiksi (novel dan buku
kumpulan puisi) yang dibaca

Keterampilan
4.36
Menyusun ulasan terhadap pesan dari dua buku kumpulan
puisi yang dikaitkan dengan situasi kekinian
Contoh Analisis Pesan dari Puisi
Pesan dari Puisi “Hujan Bulan Juni” Hujan Bulan Juni
Pesan yang terdapat pada puisi “Hujan Bulan Juni”
karya Sapardi Djoko Damono yaitu sebaiknya kita tetap
tabah, bijaksana, dan arif dalam keadaan apa pun. tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Ulasan Pesan dari Puisi “Hujan Bulan Juni” yang Dikaitkan dirahasiakannya rintik rindunya
dengan Situasi Kekinian
kepada pohon yang berbunga itu
Puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko
Damono terdapat pesan bahwa kita sebaiknya menjadi
seseorang seperti hujan di bulan Juni. Meskipun orang-orang tak ada yang lebih bijak
menganggapnya tidak ada, ia tetap tabah, bijaksana, dan arif. dari hujan bulan Juni
Tabah dalam menghadapi cobaan dan tidak
dihapusnya jejak-jejak kakinya
melampiaskan kemarahan kepada orang lain. Bijaksana
dalam menentukan suatu keputusan tanpa berpihak pada yang ragu-ragu di jalan itu
suatu golongan tertentu. Arif dalam bertindak dan berpikir
sebelum melakukan sesuatu sehingga tidak menyinggung tak ada yang lebih arif
perasaan orang lain.
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
(Sumber: Hujan Bulan Juni, kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Damono)
Setiap Baris Hujan
Contoh Analisis
menanti hujan
Pesan dari Puisi entah kapan reda
kulupakan setiap wajahmu
Pesan dari Puisi “Setiap Baris Hujan” yang pernah tiba
Pesan yang terdapat pada puisi “Setiap Baris Hujan”
karya Isbedy Stiawan Z. S. antara lain: (1) sebagai manusia pada setiap baris hujan
yang beriman, kita tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan, yang jatuh, mengetuk-ketuk
(2) jangan melakukan hal-hal yang berlebihan, dan (3) detak sepiku, senyummu pula
tepatilah janji yang telah disampaikan dan tidak boleh menulis baris itu jadi kalimat
berkhianat. -cuaca khianat-

Ulasan Pesan dari Puisi “Setiap Baris Hujan” yang Dikaitkan pada setiap kalimat hujan
dengan Situasi Kekinian yang kubaca sebagai genangan
Puisi “Setiap Baris Hujan” karya Isbedy Stiawan Z. S. seperti mengantar kenangan
terdapat pesan bahwa sebagai manusia yang beriman, kita ketika rumah-rumah jadi perahu
tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan. orang-orang sebagai pelepah
Di era gobalisasi ini, kita sering mendengar berbagai mengarung, melarung
kasus bunuh diri karena patah hati. Hal tersebut merupakan
perbuatan yang salah dan dosa besar. Salah satu faktor barangkali baris-baris hujan
penyebabnya adalah kurangnya iman manusia yang yang kini telah jadi kalimat
bersangkutan. Selain itu, kita harus menepati janji dan setia seperti sedang membaca
dalam menjalani suatu hubungan. tubuhku yang hanyut
entah ke titik mana?

(Sumber: Setiap Baris Hujan, kumpulan puisi karya Isbedy Stiawan Z. S.)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai