Indikator terampil dan terbiasa menulis indah puisi berdasarkan pengetahuan, pengalaman,
Ketercapaian pengamatan, atau gagasan sendiri terkait dengan topik yang dikenali yang bisa
Tujuan diterbitkan/dipublikasikan di media cetak maupun digital.
Pembelajaran
Deskripsi Pembelajaran ini membahas tentang Menulis Indah berupa puisi berdasarkan pengalaman
umum pribadi. Kemudian mempublikasikan di media cetak atau digital.
kegiatan
Keterampilan
Siswa mampu menulis puisi berdasarkan
pengalaman pribadi berbantuan kartu (pasar
kata) dan memublikasikannya di media social,
media cetak maupun digital.
Sikap
Siswa kreatif, kritis dan kolaboratif dalam
menulis puisi serta mempublikasikannya.
https://www.facebook.com/kreshna.aditya/media_set?set=
a.10206313602740469
ttps://www.youtube.com/watch?v=NR74fi-yyac
hps://www.youtube.com/watch?v=P0Cb5URLgUU
https://www.youtube.com/watch?v=MawAUUWnQrs
https://www.youtube.com/watch?v=pt99DvtEza4 fi
htt
Teks Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono
menyimpulkan materi
pembelajaran mengerjakan latihan di LKS
(25menit)
refleksi (5 menit)
Hujan di bulan
Juni, Sapardi
Joko Damono
https://www.youtube.com/watch?v=MawAUUWnQrs
Refleksi guru
1. Apakah kegiatan belajar menulis puisi berhasil?
2. Apa yang menurutmu berhasil?
3. Kesulitan apa yang dialami?
4. Langkah apa yang dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
5. Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik
A. perasaan
B. kata kias
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
C. kata lambang
Imaji yang terdapat dalam kutipan Tengadah padauk, pada bulam merah
puisi tersebut adalah… jambu
B. auditif
sekali tiba di ujung dan sekalian 10. Berikut ini adalah pemilihan kata khas
selamat jalan (diksi) pada puisi, kecuali….
__
__
Rubrik penilaian menulis puisi
NO Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Kesesuaian isi puisi dengan sesuai namun Sesuai benar Sesuai benar Sesuai benar
tema tidak benar sekitar sekitar >85%
≤ 25 % >25%−≤65% >65%−≤85%
2. Ketepatan Pemilihan diksi Terisi namun Tepat tepat Terisi tepat Terisi tepat
tidak tepat >25%−≤65% sekitar >85%
atau ≤25% >65%−≤85%
3. Ketepatan penggunaan Terisi namun Terisi tepat Terisi tepat Terisi tepat
pemajasan dan citraan tidak tepat sekitar sekitar >85%
atau ≤25% >25%−≤65% >65%−≤85%
4. Kejekasan penggunaan unsur- Terisi jelas Terisi benar Terisi benar Terisi benar
unsur puisi namun tidak sekitar sekitar >85%
tepat ≤25% >25%−≤65% >65%−≤85%
Jumlah Skor:
Nilai:
Refleksi siswa
1. Materi apa yang sulit?
2. Apa yang akan aku lakukan untuk memperbaiki hasil
belajar?
3. Siapa yang dapat membantu aku untuk lebih
memahami pelajaran?
4. Apa yang aku lakukan layak dapat bintang?
Daftar Pustaka
Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT Indeks
Kosasih, E. 2019. 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya. Bandung: Yrama Widya
Nurgiyantoro, B. 2016. Penilaian Pembelajaran BahasaBerbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE
Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
https://blog.ruangguru.com/cara-membuat-puisi-yang-baik-dan-benar
https://w ww.youtube.com/watch?v=P0Cb5URLgUU unsur unsur puisi ppt
https://www.facebook.com/kreshna.aditya/media_set?set=a.10206313602740469
https://www.youtube.com/watch?v=NR74fi-yyac
https://www.youtube.com/watch?v=P0Cb5URLgUU
https://blog.ruangguru.com/3-jenis-puisi-kontemporer
https://docplayer.info/51663634-Penggunaan-pasar-bahasa-dan-payung-fantasi-dalam-
pembelajaran-menulis-puisi.html
https://www.youtube.com/watch?v=MawAUUWnQrs
LKS (terlampir)
Bahan bacaan Siswa
Bahasa Indonesia SMA/MA kelas X. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2018
Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. 2002. Herman J Waluyo. Gramedia Pustaka Utama
Bahan bacaan guru
Tujuan Pembelajaran: 10.22 Pelajar terampil dan terbiasa menulis indah (puisi atau prosa)
berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pengamatan, atau gagasan sendiri, terkait dengan topik
yang dikenali
Indikator:
Petunjuk pembelajaran
unsur fisik
unsur
Intrinsik
unsur batin
puisi
biografi
unsur
sosial
ekstrinsik
nilai-nilai
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat nampak dalam
bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi terdiri dari:
1. Tipografi
Tipografi (perwajahan puisi) yaitu bentuk tatanan penulisan puisi, seperti halaman
yang tidak dipenuhi kata-kata, rata kanan-kiri, bentuk tulisan yang kadang teratur,
kadang zig zag, dan kalimat yang tak selalu diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan titik.
2. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata. Setiap karya sastra, entah puisi, prosa, novel, perlu
memperhatikan pemilihan diksi yang tepat dengan cara memahami karakter diksi
pada setiap jenis karya sastra yang berbeda-beda.
Karena puisi cenderung bukan karya tulis naratif atau deskriptif, maka pilihan kata
pada puisi musti diperhatikan secermat dan setepat mungkin karena memiliki
kaitan erat pada makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
3. Imaji
Imaji adalah gambaran, kesan, atau apa yang ada dalam pikiran kita ketika kita
membayangkan atau mengingat sesuatu. Imaji bisa berupa gambaran visual, suara,
bau, rasa, atau kombinasi dari semua indra tersebut.
Termasuk puisi yang bagus, bagaimana seorang penulis puisi bisa memilih kata-
kata yang bisa membangkitkan imajinasi para pembaca. Tanpa imaji, puisi akan
terasa hambar dan mati.
4. Kata Konkret
Dalam sastra, kita mengenal kata abstrak dan kata konkret dengan makna yang
berlawanan. Kata abstrak lebih memerlukan pendalaman pemahaman karena
sifatnya yang tidak nyata.
Berkebalikan dengan kata abstrak, kata konkret merupakan kata yang memiliki
rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh panca indera. Ciri-cirinya, kata
konkret memiliki makna yang bisa diraba, dirasa, didengar, dicium, atau dilihat.
5. Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif sama dengan majas, yaitu kata-kata yang bersifat konotatif untuk
menimbulkan efek-efek tertentu. Pada puisi, majas banyak digunakan untuk
memperindah pada aspek pemilihan kata.
Selain itu, majas juga digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara
memancing imajinasi pembaca dengan menggunakan kiasan untuk mewakili
pikiran dan perasaan seorang penulis.
Ada banyak sekali jenis majas yang digunakan dalam karya sastra yang terdiri dari
majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
6. Rima dan Irama
Rima dan irama dalam puisi akan membentuk keselarasan bunyi yang harmonis
dan padu untuk membangun satu kesatuan makna yang utuh. Irama timbul karena
pengulangan bunyi (rima) yang berturut-turut dan bervariasi.
Rima
Rima (persajakan) yaitu pengulangan bunyi yang teletak dalam larik sajak atau
akhir sajak. Rima memiliki peran dalam menghadirkan keindahan puisi. Ada banyak
jenis pola rima seperti a-b-a-b, a-a-b-b, atau yang lainnya.
Contoh Rima:
Irama adalah permainan bunyi pada akhir kata, frasa, atau kalimat. Nada-nada
pada puisi biasanya digunakan secara serentak dan berkesinambungan untuk
membangun suara yang harmonis.
Ada namanya metrum, yaitu irama yang sifatnya tetap. Dalam metrum,
pergantian irama sudah ditentukan antar baris atau alineanya. Tekanan nada
tinggi rendah sudah di tentukan.
Vokal dan konsonan pada setiap akhir baris puisi sudah ditentukan. Suku kata
pada akhir baris pun sudah ada polanya. Puisi yang menggunakan metrum yang
ketat seperti tembang-tembang jawa dan macapat.
Ada namanya ritme, yaitu irama yang disebabkan perubahan nada tinggi rendah
secara teratur. Berbeda dengan metrum yang sifatnya tetap, pola ritme tak selalu
sama.
Ritme merupakan hasil kombinasi semua jenis nada, intonasi, dan tekanan
sehingga menghasilkan suara yang harmonis
Struktur batin merupakan unsur pembangun puisi yang tidak nampak secara
langsung pada penulisan puisi. Struktur batin puisi terdiri dari :
1. Tema
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sarat akan pesan moral yang
terbungkus dalam tema tertentu. Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan
penyair dalam puisi. Gagasan ini merupakan landasan pemikiran penyair dalam
menciptakan karya puisi.
2. Rasa
Ketika menulis puisi, seorang penyair akan mengangkat satu tema dan pokok
permasalahan. Rasa (feel) adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan
pada puisi yang dibuat.
Pengungkapan suatu pokok permasalahan dan sikap terhadap permasalahan
tersebut tidak bergantung pada kemampuan teknis dalam membuat puisi saja,
tetapi lebih banyak bergantung pada pengetahuan, pengalaman, dan
kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosial dan psikologisnya.
3. Nada
Nada (tone) adalah sikap penyair kepada pembaca. Nada juga berkaitan dengan
tema dan rasa, penyair bisa menyampaikan tema yang diangkat dengan nada
menggurui, mendikte, mengajak, atau dengan nada sombong dan merendahkan
pembaca.
4. Amanat
Amanat adalah pesan inti dari penyair yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui puisi. Amanat menjadi dasar dan tujuan yang mendorong penyair
menciptakan puisi tersebut
SOAL
Dan bunting
Dengan predikat
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Sangat memuaskan
di antara gudang, rumah tua, pada
Unsur puisi yang tampak pada puisi tersebut
cerita
adalah….
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada
A. irama
berlaut
B. tifografi
menghembus diri dalam mempercaya
C. rima
mau berpaut
D. diksi
E. kata konkret
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga
3. Cermati puisi berikut!
kelepak elang
Orang-orang miskin di jalan
menyinggung muram, desir hari lari
Yang tinggal di dalam selokan berenang
Jangan mereka ditinggalkan dan kini tanah dan air tidur hilang
… ombak.
A. ketuhanan
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
B. patriotism
menyisir semenanjung, masih pengap
C. cinta kasih harap
D. kemanusiaan
sekali tiba di ujung dan sekalian
E. cinta tanah air selamat jalan
A. bahagia Serta
B. pengimajian
Imaji yang tergambar dalam puisi
tersebut adalah… C. rima
A. auditif D. tifografi
9. tifografi E. rima
E. irama E. irama(ritme)
14. perhatikan kutipan puisi berikut! 15. Berikut ini adalah unsur batin puisi,
kecuali…
Dengan kuku-kuku besi, kuda
menebah perut bumi A. tema
Kunci jawaban
1. A 10. D
2. B 11. A
3. D 12. E
4. E 13. A
5. B 14. B
6. A 15. E
7. B
8. E
9. B
Refleksi
2. Apa sajakah hal yang aku pahami dan yang belum aku pahami? (tuliskan pada
tabel yang disediakan
Petunjuk Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Salah satu sumber ide untuk menulis puisi yang paling mudah didapatkan adalah
berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman merupakan segala sesuatu yang
pernah dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, atau dialami. Misalnya, ketika muncul ide
atau gagasan yang kuat berupa hubungan antara penyair dan Tuhan, maka puisinya
akan bertema ketuhanan. Begitu pula ketika muncul gagasan atau ide tentang
persoalan sosial.
Dalam menulis puisi jangan takut mencoba sesuatu yang baru, seperti penggunaan
kata (diksi) yang jarang kalian temukan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu
media yang dapat membantu kalian memilih kata (diksi) dalam puisi adalah album
Pasar Kata yang dibuat oleh…
Sebelum menulis puisi, kalian harus mengetahui hal-hal yang menjadi ciri-ciri puisi,
seperti pengulangan bunyi atau rima pada puisi serta bait dan larik dalam puisi. Berikut
ini disajikan beberapa tips yang harus dilakukan sebelum menulis puisi. Hal yang perlu
dipahami sebelumnya adalah unsur-unsur pembangun puisi itu sendiri.
Setelah mengetahui pengertian dan unsur-unsur pembangun puisi, sekarang kita
akan membahas bagaimana langkah-langkah membuat puisi. Mungkin banyak yang
berpikiran bahwa sepertinya membuat puisi itu mudah, namun pada nyatanya banyak
yang harus diperhatikan agar puisi itu sendiri menarik saat dibaca dan mudah dipahami
oleh pembaca. Lalu, bagaimana cara membuat puisi yang baik dan benar? Mari kita
pelajari lebih lanjut
Pertama, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi agar puisi
kita lebih menarik. Tema puisi ada banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang
benar-benar menarik. Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menentukan
judul yang berpacu pada tema. Misalnya saja kita menentukan temanya, yaitu kesetiaan.
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa. Salah satunya
adalah dengan majas misalnya majas perbandingan atau majas metafora misalnya.
Selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi yang indah. Susun
kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkanlah menjadi satu puisi yang utuh dan
bermakna. Kamu harus ingat bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu buat
untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah. Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili
unsur keindahan sekaligus makna yang padat.
Ingatlah tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi, yaitu:
• Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis atau indah, atau yang merdu
• Makna kata bisa menimbulkan banyak tafsir
• Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan
1
Tugas dan Langkah Kegiatan
Petunjuk Belaj
1. Persiapkan pameran hasil karya Anda Bersama kelompok
2. Siapkan payung dengan model dan ukuran bebas
3. Beri penyangga pada payung agar dapat berdiri dan mudah dipindah-tempatkan.
4. Tulislah puisimu pada lembaran kertas karton, kertas warna, atau kertas lainnya
dan sudah diberi hiasan.
5. Gantungkan lembaran kertas bertuliskan puisi dengan menggunakan benang
atau pengikat lainnya pada jeruji payung, dan atau tempelkan pada bagian a tas
payung
6. Gunakan aksesories lainnya bila perlu.
7. Pamerkan Payung Fantasi di ruang terbuka untuk dipamerkan pada seluruh
warga sekolah
Adapun kegiatan yang dilakukan selama pameran karya puisi adalah sebagai berikut.
1. Setiap siswa membaca karya yang dipamerkan.
2. Memilih satu karya puisi terbaik dari kelompok mana pun (boleh dari
kelompoknya sendiri maupun kelompok lain).
3. Menganalisis kelebihan puisi terbaik yang dipilihnya.
4. Secara acak guru meminta siswa (bergantian) membacakan puisi terbaik yang
dipilihnya.
5. Siswa lain memberikan komentar terhadap puisi yang dibacakan tersebut
Lembar penilaian pembacaan puisi
2. Ketepatan Pemilihan diksi Terisi namun Tepat tepat Terisi tepat Terisi tepat
tidak tepat >25%−≤65% sekitar >85%
atau ≤25% >65%−≤85%
3. Ketepatan penggunaan Terisi namun Terisi tepat Terisi tepat Terisi tepat
pemajasan dan citraan tidak tepat sekitar sekitar >85%
atau ≤25% >25%−≤65% >65%−≤85%
4. Kejekasan penggunaan unsur- Terisi jelas Terisi benar Terisi benar Terisi benar
unsur puisi namun tidak sekitar sekitar >85%
tepat ≤25% >25%−≤65% >65%−≤85%
Jumlah Skor:
Nilai:
Materi Pengayaan
D. Puisi Kontemporer
puisi kontemporer? Secara bentuk, struktur puisinya tidak sesuai dengan aturan-aturan
konvensional. Jenis puisi seperti ini juga banyak ragamnya. Terdapat gaya dan ciri-ciri yang
berbeda. Mau tahu apa saja? Sekarang, perhatikan baik-baik ya penjelasannya, agar kalian
tidak salah dalam menerapkannya!
1. Puisi Mantra
Berkaitan dengan salah satu jenis puisi lama yaitu mantra yang pertama kali dikenalkan oleh
Sutardji Calzoum Bachri. Ciri-ciri puisi mantra di antaranya:
Berikut ini salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri:
Shang Hai
2. Puisi Mbeling
Jenis puisi yang satu ini mengambil dari bahasa Jawa, yaitu “mbeling”, artinya nakal atau sulit
diatur. Ternyata arti kata mbeling juga sesuai lho dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan umum
dalam puisi, tidak berlaku dalam puisi mbeling. Hal ini dikarenakan puisi mbeling tidak
mengikuti aturan. Sekarang coba lihat pada ciri-ciri puisi mbeling:
Berikut ini contoh puisi mbeling :
Kesejukan
kesejukan
di tengah kota
pasti AC
kesejukan
di tengah kampung
sepoi angin yang
satu membuang
uang karena
kebutuhan yang
satu
gratis menyehatkan
3. Puisi Tipografi
Untuk yang terakhir ada jenis puisi tipografi. Puisi kontemporer yang satu ini, memiliki
pandangan bahwa bentuk atau wujud fisik puisi, mampu memperkuat ekspresi dari puisi itu
sendiri. Bahkan, wujud fisik dipandang sebagai salah satu unsur puisi sebagai suatu tanda
yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
Sekarang coba deh kalian perhatikan contoh puisi tipografi yang satu ini.
Cinta
Itulah, jenis-jenis puisi kontemporer yang harus dipahami. Kamu sudah pernah
mempraktikkan membuat puisi kontemporer, belum? Kalau belum, sudah siap dong untuk
mencoba?
Tugas Pengayaan
1. Apakah tema puisi di atas?
2. Apa sajakah hal yang aku pahami dan yang belum aku pahami? (tuliskan pada
tabel yang disediakan