Anda di halaman 1dari 12

1

WELCOME TO THE 80/20


PRINCIPLE
• The 80/20 principle bisa dan dapat digunakan oleh:
- tiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk

meningkatkan effectiveness dan happiness,


- tiap organisasi untuk melipatgandakan
profitability dan efectiveness,
- kelompok masyarakat dalam
meningkatkan quantity dan quality pelayanan
publik dengan penghematan biaya.

• The 80/20 principle membantu mendapatkan lebih


banyak, dengan sedikit upaya.
WHAT IS THE 80/20 PRINCIPLE?

The 80/20 Principle menyatakan bahwa minority causes,


inputs, atau effort menyebabkan majority results, outputs,
atau rewards. 80% hasil pekerjaan berasal dari 20%
waktu yang dihabiskan untuk mengerjakannya.

Prinsip ini ditemukan oleh ekonom Italia bernama Vilfredo


Pareto, dan disebut dengan berbagai nama:
The Pareto Principle, the Pareto Law, the 80/20 Rule, the
Principle of Least Effort, the 80/20 Principle dan the
Principle of Imbalance.
Figure 1. The 80/20 Principle Typical Pattern

INPUTS OUTPUTS CAU CONSEQ


EFFORT RESULTS
SES UENCES

80 % output berasal 80% konsekuensi 80% hasil berasal


dari 20% input yang terjadi berasal dari 20% effort
dari 20% causes
2

HOW TO THINK 80/20


DEFINITION OF THE 80/20 PRINCIPLE

The 80/20 Principle menyatakan bahwa ada ketidakseimbangan


(imbalance) antara causes and results, inputs and outputs, dan effort
and reward.

Ada 2 kategori causes, inputs and effort:


- the majority, yang memiliki pengaruh kecil terhadap results, outputs

dan rewards
- a small minority, yang berpengaruh besar dan dominan terhadap
results, outputs dan rewards

Causes and results, inputs and outputs, dan effort and reward
berhubungan secara imbalanced, yaitu 80/20 relationship
– 80% results, outputs dan rewards berasal dari 20% causes, inputs
dan efforts –
Contoh:

Figure 3 A typical 80/20 Pattern

20 products
(20% of total)
80% of
profits

Number/percentage Percentage of
of products profits

Suatu perusahaan menghasilkan 100 jenis produk. Ditemukan


bahwa ada 20 jenis produk yang paling mendatangkan profit, yaitu
sebanyak 80% dari seluruh keuntungan perusahaan.
HOW TO USE THE 80/20 PRINCIPLE
The 80/20 Principle

80/20 Analysis 80/20 Thinking

• Seksama • Fuzzy
• Quantitative • Qualitative
• Perlu investigasi • Perlu pemikiran
• Mengungkapkan fakta • Berupa wawasan/
• Bernilai tinggi pengetahuan
• Bernilai tinggi

Figure 5 Two Ways to Use the 80/20 Principle


80/20 Analysis
• Membandingkan 2 kumpulan data dengan karakteristik
yang terukur yang bisa dan diubah dalam bentuk
prosentase (%).

• 80/20 Analysis digunakan untuk:


1) mengetahui penyebab utama dari suatu hubungan.
2) melakukan sesuatu terhadap 80% input yang hanya
menghasilkan 20% output.

• Contohnya:
Membandingkan teman (sebanyak 100 orang) dengan
jumlah beer yang diminum (total 1000 gelas)
Hasil plot dari Figure 6 hal 31.

Glasses of Cummulative
Beer Drunk Percent of
in Week Total Beer
Drunk

Figure 7 80/20 Frequency distribution chart of beer drinkers


Gambar tersebut mengilustrasikan sbb:
100
80
20%
70%
60 20% dari teman yang
40
20
peminum (20 orang)
0 menghabiskan 70%
Percentage Percentage of beer (700 gelas).
of drinkers beer drunk

100
80
28% 28% dari teman yang
80%
60 peminum (28 orang)
40
20
menghabiskan 80%
0 beer (800 gelas)
Percentage Percentage of
of drinkers beer drunk

Dari hasil tersebut maka:


hanya fokus pada 20% dari group (20 orang terbanyak yang minum
beer) untuk bisa meningkatkan jumlah konsumsi beer.
80/20 Thinking
• Nonquantitative principle
• Memerlukan pemikiran dan tindakan, untuk lebih
memperhatikan beberapa hal-hal yang sangat
penting, dan menghindari banyak hal yang tidak
penting.
• Dengan hal-hal minority, akan didapatkan
keuntungan yang besar.

Anda mungkin juga menyukai