Anda di halaman 1dari 18

PARETO

DIAGRA
M
Fahriza & Alfiar
Daftar Pembahasan
01 02
Diagram Pareto Langkah Membuat
Berisi tentang definisi, manfaat Berisi tentang langkah langkah
serta prinsip dari diagram pareto dalam membuat diagram pareto
dalam penelitian

03
Studi Kasus
Studi kasus dalam penggunaan
metode pareto
Definisi Pareto Diagram
Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat) dari QC 7 Tools yang sering digunakan dalam
hal pengendalian Mutu. Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan
masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan
yang paling banyak terjadi sampai yang paling sedikit terjadi. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang
grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).
Dalam aplikasinya, Diagram Pareto sangat bermanfaat dalam menentukan dan
mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan diselesaikan. Permasalahan yang paling banyak
dan sering terjadi adalah prioritas utama kita untuk melakukan tindakan.
Sebelum membuat sebuah Diagram Pareto, data yang berhubungan dengan masalah atau kejadian
yang ingin kita analisis harus dikumpulkan terlebih dahulu. Pada umumnya, alat yang sering digunakan
untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan Check Sheet atau Lembaran Periksa.
Manfaat Diagram Pareto
Banyak perusahaan yang memanfaatkan Diagram Pareto untuk mengidentifikasi permasalahan yang
paling penting dan harus segera diselesaikan, dan masalah-masalah mana saja yang dapat ditunda
penyelesaiannya. Selain itu, diagram ini juga bisa digunakan untuk melihat adanya ketidaksesuaian
antara proses yang sebelumnya dan proses sesudah diambil tindakan.
Prinsip Diagram Pareto
Diagram Pareto memiliki prinsip 80/20. Artinya, 20% menunjukkan pekerjaan yang akan dikerjakan dan
80% menunjukkan manfaat atau hasil dari pekerjaan tersebut. Prinsip Diagram Pareto ini bila diterapkan
untuk melakukan pengujian mutu produk, maka penerapannya adalah ada 20% produk cacat yang
disebabkan oleh 80% permasalahan. Contoh lain, sebanyak 80% dari keterlambatan jadwal penerbangan
menyebabkan adanya 20% kemungkinan terjadinya penerbangan untuk ditunda (delay). Kalau
mengikuti logika tersebut, prinsip Diagram Pareto ini akan mengarahkan kita untuk fokus pada 20%
pekerjaan yang akan dikerjakan, tetapi dengan tidak mengabaikan 80% hasil dari pekerjaan tersebut.
Langkah Membuat Diagram Pareto

01 Identifikasi Mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti


dan penyebab-penyebab kejadian.
(Contoh Permasalahan : Tingginya tingkat Cacat di
Produksi Perakitan PCB, Penyebabnya : Solder Short,
No Solder, Missing, Solder Ball dan Solder Crack)

Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk


Menentukan
02 Periode
analisis (misalnya per Bulanan, Mingguan atau per
harian)
Langkah Membuat Diagram Pareto
Membuat Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran
03 Catatan
periksa (check sheet)

Membuat
04 Daftar Masalah
Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi
kejadian (dari tertinggi sampai terendah).
Langkah Membuat Diagram Pareto
Menghitung
05 Frekuensi
Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase
kumulatif

Gambarkan
06 Frekuensi
Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
Langkah Membuat Diagram Pareto
Menghitung
07 Frekuensi
Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik
garis

08 Intepretasikan Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Chart tersebut


Langkah Membuat Diagram Pareto
Pengambilan
09
Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian /
Tindakan permasalahan

10 Ulangi Ulangi lagi langkah-langkah diatas meng-


implementasikan tindakan improvement (tindakan
peningkatan) untuk melakukan perbandingan hasil.
STUDI
KASUS
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA
INDUSTRI KERUDUNG
Latar Belakang
ANHA Store adalah UMKM yang begerak di bidang Fashion kerudung. ANHA Store memiliki
banyak jenis produk khusus salah satunya kerudung instan yang saat ini masih ada produk yang gagal
atau produk cacat. Oleh karena itu perlu adanya suatu tindakan melalui pengendalian mutu atau kualitas
produk dengan metode diagram Pareto untuk mengetahui jumlah produk yang cacat dalam setiap
produksi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis cacat produk kerudung dengan metode
Diagram Pareto dan Sebab Akibat, Analisis data yang peneliti gunakan adalah data primer yang
dianalisis berdasarkan lembar cek dan dibuat diagram pareto dan diagram sebab akibat. Metode
penelitian ini menggunakan data primer yang kemudian dianalisis berdasarkan lembar cek dan diagram
pareto serta dibuat diagram sebab akibat.
Pembahasan
Berdasarkan metode penelitian, langkah pertama adalah melakukan analisis statistic pengendalian
kualitas dan membuat checklist, kemudian membuat diagram sebab akibat berdasarkan observasi
wawancara. Jika data yang terkumpul sudah terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data untuk menyelesaikan masalah yang diteliti dan memberikan solusi.
Pembahasan
Berdasarkan metode penelitian, langkah pertama adalah melakukan analisis statistic pengendalian
kualitas dan membuat checklist, kemudian membuat diagram sebab akibat berdasarkan observasi
wawancara. Jika data yang terkumpul sudah terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data untuk menyelesaikan masalah yang diteliti dan memberikan solusi.
1. Lembar Chek Seet Kerudung
Pembahasan
2. Diagram Pareto pada produk kerudung
Pembahasan
2. Diagram Pareto pada produk kerudung
Dari perhitungan diatas dapat diketahui frekuensi dan persentase komulatif, maka
langkah selanjutnya ialah dibuat suatu diagram pareto dari tabel 2 sebagai berikut:
Kesimpulan Studi Kasus
Hasil penelitian dan analisis pada perusahaan ANHA store dapat disimpulkan sebagai berikut.
Jumlah kerudung yang dihasilkan selama bulan November 2020 sebanyak 350 dan total keseluruhan
produk yang gagal atau cacat sebanyak 38. Dengan menganalisis menggunakan diagram pareto, faktor
utama yang paling mempengaruhi ketidaksesuaian pada kerudung adalah warna tidak sesuai sebesar
40% dari jumlah produk gagal secara menyeluruh. Setelah itu dilanjut dengan kain berkerut sebesar
60%. Dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang
menyebabkan kerusakan atau ketidaksesuaian pada pembuatan kerudung adalah manusia dan metode.
Adapun sarannya, sebaiknya perusahaan memberikan instruksi kepada karyawan sebelum
melanjutkan ke proses produksi untuk mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan selama
proses produksi. Dengan meminimalisir produk yang cacat atau tidak sesuai, sebaiknya perusahaan
ANHA STORE kedepannya dapat menggunakan diagram Pareto dan diagram sebab akibat untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab kegagalan produk.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai