Bambang Eko - Narsum UNAIR
Bambang Eko - Narsum UNAIR
15,00%
14,90%
14,77%
14,80%
14,70%
14,64%
14,60% 14,57%
14,49%
14,50%
14,45% 14,48%
14,40%
14,30%
14,31%
14,20%
14,10%
14,00%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Catatan: Peranan ekonomi DKI Jakarta = 17,19% & Jawa Barat = 13,22% Sumber: BPS Jawa Timur,
2016, Data Diolah
3
Perbandingan Industri Besar, Sedang, Kecil, & Mikro Nasional & Jawa Timur, 2015
BPS UU No. 20 ttg UMKM Th 2008
Jumlah Unit Usaha Skala Usaha
Nasional 2013 9.049 Unit Tenaga Kerja Kekayaan Bersih (* Penjualan per Tahun
2015 UMKM
UMKM&&UB UB Besar (0,01%) Besar > 100 org > Rp10 miliar > RpRp50 miliar
57.900.787
57.900.787 unit
Unit Menengah/ Sedang 20 – < 100 org > Rp500 jt – Rp10 miliar > Rp2,5 miliar – Rp50 miliar
52.106 Unit Kecil 5 – < 20 org > Rp50 jt – Rp500 jt > Rp300 jt – Rp2,5 miliar
Sumber: Kementrian Menengah/
(0,09%) Mikro/ Rumah Tangga 1 – < 5 org <= Rp50 jt <= Rp300 jt
Kop. dan UKM, 2015 Sedang
Keterangan: *) Tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha
Besar Besar
1,84 2,04
1,84 Jawa
Nasional 1,75 Menengah
Timur 1,69 1,58
Menengah
1,60
1,74
Mikro Kecil 1,76 1,39
Mikro Kecil
Produktivitas Industri
Produktivitas Industri Jawa Timur 2015
Nasional 2015
7
Produktivitas Industri Nasional & Jawa Timur, 2015 (lanjutan)
Mikro Kecil Menengah Besar
Mikro Kecil Menengah Besar
1 1
3,50
Nasional 15 2 15
3,50
2
Jawa Timur
3,00 3,00
14 2,50 3 2,50
14 3
2,00 2,00
1,50 1,50
13 4 13 4
1,00 1,00
0,50 0,50
- 0,00
12 5 12 5
11 6 11 6
10 7 10 7
9 8 9 8
Mik ro Kecil Menen gah B esar
1
3,50
15 2
3,00
14 2,50 3
2,00
1,50
13 4
1,00
0,50
-
1 2 5
Keterangan:
11 6
10 7
9 8
2 Pengolahan Tembakau 3
4
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang dari Kulit & Alas Kaki
Pemasaran
Sumber: BPS, 2015, Data Diolah Paling Buruk Buruk Baik Paling Baik
(14,48%) (15,14%) (47,38%) (23,01%) 10
Faktor Internal dan Eksternal dari Estimasi Model Penyesuaian (TFP dan AHP)
Jawa Timur Nasional
TFP skala pengembalian output total thdp
input total (seluruh faktor produksi). Produktivitas OI input Rp1 Jt
TFP=1,0177 nilai input Rp1 jt dengan menghasilkan output Rp1,5082 jt.
pengembalian Rp1,0177 jt Input= biaya material+energi.
11
Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Lima kekuatan Kompetitif
Potensi Pesaing Masuk:
Pesaing Luar Negeri
Pesaing Dalaam & Lima Kekuatan Kompetitif Porter
Luar Jawa Timur (Porter’s Five Forces)
Kemudahan Perizinan
Ancaman
Pesaing Baru
KOMPETISI PADA INDUSTRI Faktor Eksternal Perusahaan
KECIL & MIKRO
Aktivitas Utama
13
Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur Nasional
FAKTOR KUNCI dlm Pengembangan IKM di Jawa Timur
Kelembagaan Infrastruktur
Tenaga Kerja
Desain Produk
Catatan: Teknologi
& Kualitas
Faktor Kunci dlm Pengembangan IKM:
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
1) Modal (Investasi & Kerja);
2) Bahan Baku;
3) Tenaga Kerja;
4) Proses Produksi;
5) Pemasaran;
6) Kelembagaan;
7) Infrastruktur 14
Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur (lanjutan)
1 2 3
Modal Bahan Baku Tenaga Kerja
Kontrol
Produksi
4 Proses Produksi
Jenis e-Commerce
Pelanggan Jaringan & Distribusi Kontrak Bisnis Promosi
Infrastruktur Internal
Perusahaan
6 Kelembagaan
Infrastruktur Eksternal
7 Infrastruktur Perusahaan
Infrastruktur Infrastruktur
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
Telekomunikasi 16
Jalan Raya
Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur Nasional
Strategi Bisnis
Pengembangan Faktor Kunci:
Pasar 1. Modal
Analisis Stategi Bisnis: 2. Bahan Baku
SWOT 3. Tenaga Kerja
Reduksi
IE (Internal Eksternal) 4. Proses Produksi
Biaya
Ansoff – Kompeten 5. Pemasaran
Porter (Strategi Umum) 6. Kelembagaan
Pengembangan
Produk 7. Infrastruktur
17
Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur Nasional
Faktor Kunci Strategi Bisnis IKM
No. (Model DEA, Tobit, Visi-Misi Sasaran (SWOT, IE, Ansoff- Kebijakan Pogram
OLS, AHP, Pemetaan Kompeten, &
Problematika, Porter’s 5 Tujuan Strategi Umum Porter)
Forces, & Value Chain)
Penguatan Pemberian modal IKM Kredit untuk IKM
1 Modal
permodalan IKM (Modal Investasi & Kerja) (KUR & dana bergulir)
Meningkatkan efisiensi Stabilitas harga bahan baku Monitoring TPID (bahan baku impor),
2 Bahan Baku & kelancaran pasokan (impor) & kelancaran pembangunan infrastruktur jalan raya, &
bahan baku transp-dist-log penataan-pembangunan klaster/ sentra
Meningkatkan Peningkatan keterampilan Pelatihan produksi & manajerial
3 Tenaga Kerja
produktivitas tng kerja tenaga kerja
Peningkatan Penggunaan teknologi Bantuan (kemitraan) mesin & peralatan,
Pengembangan
4 Proses Produksi kualitas produk modern/terbaru, inovasi, pelatihan desain produk, studi banding, &
Pasar
Peningkatan & desain produk pelatihan-pendampingan standarisasi produk
Produktivitas Pengembangan pasar Meningkatkan segmen & E-commerce (pelatihan desain web-software),
IKM agar produk IKM Reduksi Biaya jangkauan pasar (meningkatkan promosi (pameran, outlet yg strategis,
5 Pemasaran Berdaya Saing penjualan produk IKM) kemitraan-keagenan, pelatihan ekspor-impor/
Tangguh Pengembangan kepabeanan, & bantuan komputer)
Produk
Penguatan Meningkatkan kapasitas Pelatihan (organisasi, manajerial, akutansi-
kelembagaan IKM kelembagaan-organisasi IKM Lap. Keu, perpajakan, hukum bisnis, & paten),
6 Kelembagaan yang profesional pengembangan jejaring, kemudahan &
biaya perizinan, kemitraan (kerjasama produksi,
modal, alat, bahan baku, & klaster-sentra)
Peningkatan kualitas Pembangunan infrastruktur Pembangunan jaringan dan jangkauan
7 Infrastruktur & kuantitas infrastruktur telekomunikasi & jalan raya frekuensi (broadband), biaya telekom murah, &
pembangunan jalan raya
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 Pra Roadmap Faktor Kunci:
1. Modal
Tujuan 2. Bahan Baku
IKM
Sasaran 3. Tenaga Kerja
Berdaya
Strategi Bisnis 4. Proses Produksi
Saing
Kebijakan 5. Pemasaran
Tangguh
Program Produktivitas 6. Kelembagaan
18
7. Infrastruktur
Catatan Penutup
1.Struktur usaha berdasarkan skala usaha (mikro-kecil-menengah-besar) perlu dipantau untuk
perkembangan bisnisnya dan didorong kenaikan kelas dr mikro kecil menengah besar, agar tidak
terjadi middle income trap.
2.Permasalahan utama IKM di Jawa Timur meliputi Modal Investasi, Modal Kerja (Bahan Baku, Tenaga Kerja,
Suku Bunga, Transp-Kom, & Biaya Energi), Pemasaran (Penjualan Turun, Kapasitas Produksi, & Jaringan
Pemasaran), & Pelatihan (Keterampilan-Produksi & Manajerial-Akutansi).
3.Produktivitas TFP (2010-2015) untuk industri kecil-mikro yaitu 1,0177 dengan pertumbuhan 2,28%
Efisiensi teknis dan efisiensi skala produksi untuk industri kecil menurun sedangkan industri menengah
yang turun adalah efisiensi teknis. Produktivitas (OI) untuk industri kecil yaitu 1,3898.
4.Faktor produksi internal yang berperan paling penting untuk IKM adalah ketersediaan bahan baku. IKM
cenderung padat karya (peranan tenaga kerja lebih besar daripada modal) dari hasil estimasi TFP (usaha
kecil dan menengah). Faktor produksi eksternal paling berpengaruh dalam industri kecil adalah
konsentrasi pasar sedangkan dalam industri menengah adalah konsentrasi pasar dan bahan baku impor.
Faktor kunci dalam pengembangan IKM di Jawa Timur yaitu modal, bahan baku, tenaga kerja, proses
produksi, pemasaran, kelembagaan, & infrastruktur.
5.Tujuan jangka panjang pengembangan IKM di Jawa Timur adalah peningkatan produktivitas IKM agar
berdaya saing tangguh.
6.Sasaran untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu penguatan modal IKM, peningkatan efisiensi &
kelancaran pasokan bahan baku, peningkatan produktivitas tng kerja, peningkatan kualitas produk,
penguatan kelembagaan IKM, dan peningkatan kualitas-kuantitas infrastruktur.
7.Strategi bisnis IKM secara umum yaitu pengembangan pasar, reduksi biaya (efisiensi), & pengembangan
produk.
19
Terima Kasih