Anda di halaman 1dari 20

Seminar dan FGD Industri Pilihan KEIN dalam Kerangka Strategi Industrialisasi Indonesia 2045

(Roadshow VII - Universitas Airlangga)

Produktivitas & Strategi Bisnis Industri Kecil-Mikro


untuk Mencapai Daya Saing Tangguh
KOMITE EKONOMI DAN
FEB – UNAIR
INDUSTRI NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Bambang Eko Afiatno

Wyndham Surabaya Hotel, 4 Februari 2017


Struktur Ekonomi Jawa Timur, 2016
Peranan Sektor Lapangan Usaha terhadap PDRB Jawa Timur, 2016

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14,18%


Pertambangan dan Penggalian 3,58%
Industri Pengolahan 28,97%
Pengadaan Listrik dan Gas 0,31%
PDRB Jawa Timur menurut
Pengadaan Air & Pengelolaan Sampah 0,09% Lap. Usaha (Agregat Penawaran),
Konstruksi 9,36% 2016
Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil 17,94%
Transportasi dan Pergudangan 3,36% Peranan-distribusi Industri Pengolahan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,60% Nasional thdp PDB = 20,39% sedangkan
Informasi dan Komunikasi 4,57% Jawa Timur = 28,97%
Jasa Keuangan dan Asuransi 2,76%
Real Estat 1,60%
Nilai PDRB Jawa Timur (Harga Berlaku),
Jasa Perusahaan 0,80%
Admin Pemerintahan & Jaminan Sosial Wajib 2,28%
2016 = Rp 1.843,89 triliun
Jasa Pendidikan 2,60%
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,61%
Jasa Lainnya 1,38%

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00%


Peranan Jenis Pengeluaran dalam PDRB Jawa Timur, 2016

Konsumsi Rumah Tangga 59,97%

Konsumsi Non-Rumah Tangga (LNPRT) 1,17%

Konsumsi Pemerintah 5,50%

Pembentukan Modal Tetap Bruto 27,62% PDRB Jawa Timur menurut


Perubahan Inventori 1,68%
Pengeluaran (Agregat Permintaan),
Ekspor Luar Negeri 15,23%
2016
-16,91% Impor
ImporLuar
LuarNegeri
Negeri

Net Ekspor Antar Daerah 5,73% Sumber: BPS Jawa Timur,


2016, Data Diolah
-30,00% -20,00% -10,00% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 2
Peranan Ekonomi Jawa Timur terhadap Nasional, 2016

15,00%

14,90%
14,77%
14,80%

14,70%
14,64%
14,60% 14,57%
14,49%
14,50%
14,45% 14,48%
14,40%

14,30%
14,31%
14,20%

14,10%

14,00%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Catatan: Peranan ekonomi DKI Jakarta = 17,19% & Jawa Barat = 13,22% Sumber: BPS Jawa Timur,
2016, Data Diolah

3
Perbandingan Industri Besar, Sedang, Kecil, & Mikro Nasional & Jawa Timur, 2015
BPS UU No. 20 ttg UMKM Th 2008
Jumlah Unit Usaha Skala Usaha
Nasional 2013 9.049 Unit Tenaga Kerja Kekayaan Bersih (* Penjualan per Tahun
2015 UMKM
UMKM&&UB UB Besar (0,01%) Besar > 100 org > Rp10 miliar > RpRp50 miliar
57.900.787
57.900.787 unit
Unit Menengah/ Sedang 20 – < 100 org > Rp500 jt – Rp10 miliar > Rp2,5 miliar – Rp50 miliar
52.106 Unit Kecil 5 – < 20 org > Rp50 jt – Rp500 jt > Rp300 jt – Rp2,5 miliar
Sumber: Kementrian Menengah/
(0,09%) Mikro/ Rumah Tangga 1 – < 5 org <= Rp50 jt <= Rp300 jt
Kop. dan UKM, 2015 Sedang
Keterangan: *) Tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha

Kecil 654.222 Unit


(1,13%)

Middle income trap??? 57.189.393 Unit


Mikro/ Rumah Tangga (98,77%)

Industri 5.066 Unit Industri 2.216 unit


Industri Pengolahan Besar (0,01%) Industri Pengolahan di Besar (0,35%)
Nasional Jawa Timur
20.781 Unit
(3.694.720 unit) Industri (637.269 unit) Industri 5.957 unit
(0,06%)
Menengah Menengah (0,93%)

Industri Kecil 283.022 Unit 89.786 unit


(7,66%)
Industri
(14,09%)
Kecil
3.385.851 Unit
Industri Mikro (91,64%) Industri Mikro 539.320 unit
(84,63%)

Sumber: BPS Statistik Industri, 2016 4


Potret Industri Pengolahan Nasional & Jawa Timur
Nilai Tambah (2016)
Nilai Tambah Industri Industri Nilai Tambah Industri
Rp108,00 miliar Rp19.223 miliar
Pengolahan Nasional Menengah Industri Pengolahan Menengah (3,58%)
(4,28%)
(Rp2.522,57 miliar) di Jawa Timur
Industri Rp504,56 miliar (Rp536.47 Miliar) Industri Rp82.894miliar
(20,01%) (15,45%)
Kecil Mikro
Industri Rp737,56 miliar Industri Rp205.949miliar
(38.39%)
Mikro (29,24%) Kecil

Industri Rp1.172,44 miliar Industri Rp228.410 miliar


(42,58%)
Besar
(46,48%) Besar
Sumber: BPS Statistik Industri, 2016

Tenaga Kerja (2016)

Industri Pengolahan Industri 706.320 orang Industri 119.893orang


(5,48%) Tenaga Kerja
Nasional Menengah Menengah (6,03%)
Industri Pengolahan
(12.879.311 orang) 2.359.331 orang
Industri di Jawa Timur Industri 392.290 orang
(18,32%)
Kecil (1.989.010 orang) Kecil (19,72%)

Industri 3.087.381 orang Industri 704.446 orang


Besar (23,97%) (23,97%)
Mikro
Industri 6.726.279 orang Industri 772.382 orang
(52,23%) (38,83%)
Mikro Besar
Sumber: BPS Statistik Industri, 2016 5
Perkembangan Industri Manufaktur Jawa Timur, 2015
Distribusi/ Struktur Industri Jawa Timur
Lapangan Usaha
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0,31% 0,28% 0,26% 0,25% 0,22% 0,20%
2 Industri Makanan dan Minuman
3 Pengolahan Tembakau
25,94%
25,39%
27,27%
25,26%
27,15%
26,20%
27,08%
26,22%
27,33%
26,08%
28,74%
26,24%
√√
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 1,65% 1,59% 1,59% 1,60% 1,57% 1,52%
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit & Alas Kaki 1,27% 1,25% 1,25% 1,36% 1,37% 1,34%
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus 6,99% 6,95% 6,20% 6,38% 6,32% 5,83%
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 6,08% 6,08% 5,58% 5,14% 4,86% 4,78%
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 7,32% 7,24% 8,23% 8,62% 8,88% 8,93%
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 5,49% 5,31% 5,20% 4,77% 4,61% 4,39%
10 Industri Barang Galian bukan Logam 4,68% 4,50% 4,36% 4,34% 4,33% 4,22%
11 Industri Logam Dasar 4,04% 3,92% 3,79% 3,84% 4,16% 3,76%
12 Industri Barang dari Logam, Komputer, 4,43% 4,26% 4,54% 4,82% 4,68% 4,61%
13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0,24% 0,23% 0,22% 0,22% 0,23% 0,22%
14 Industri Alat Angkutan 1,33% 1,28% 1,22% 1,26% 1,18% 1,14%
15 Industri Furnitur 3,55% 3,38% 3,09% 3,11% 3,20% 3,14%
16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi 1,31% 1,20% 1,11% 1,00% 0,99% 0,94% Sumber: BPS, 2015, & BPS Jawa Timur,
Jumlah 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 2016, Data Diolah
Jumlah Nilai Tambah Industri (Rp-Miliar) 291.735,64 326.672,50 365.913,10 398.078,00 445.876,20 494.778,30
Pertumbuhan Nilai Tambah Industri Jawa Timur Peranan Nilai Tambah Industri Jawa Timur thdp Nasional
Lapangan Usaha
2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas
2 Industri Makanan dan Minuman
-0,53% -16,10% 20,77%
6,46% 8,38% 8,07%
1,22%
7,53%
0,64%
9,87%
0,38% 0,33% 0,32% 0,31%
21,00% 21,71% 21,70% 21,95% 21,68% 21,98%
0,30% 0,33%
x
3 Pengolahan Tembakau 3,03% 6,18% -0,09% 11,30% 5,32% 57,86% 56,72% 58,77% 60,62% 63,17% 63,89% √
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit & Alas Kaki
3,10%
3,47%
3,90%
1,53%
7,70%
9,93%
7,31%
7,91%
2,60%
1,96%
4,99% 4,80% 5,00% 4,89%
18,74% 18,45% 21,15% 21,77% 21,39% 21,02%
5,04% 5,41%
x
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas
2,05%
6,12%
0,08%
0,19%
9,07%
-1,75%
4,06%
0,51%
-1,89%
4,69%
35,94% 38,14% 37,45% 37,95% 37,02% 37,05%
26,11% 26,38% 27,69% 27,51% 25,66% 26,92%

8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat 6,03% 19,38% 13,57% 9,23% 4,27% 18,68% 18,97% 20,99% 21,84% 21,99% 21,11%
Tradisional
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan 5,15% 11,35% -1,75% 8,02% 3,04% 23,99% 24,08% 24,89% 24,82% 25,62% 25,28%
Plastik
10 Industri Barang Galian bukan Logam 6,62% 4,31% 7,30% 0,54% 6,06% 26,78% 26,44% 25,30% 24,88% 25,12% 25,00%
11 Industri Logam Dasar 5,65% 2,54% 18,48% 18,29% -1,47% 21,62% 20,36% 21,48% 20,54% 22,58% 20,61%
12 Industri Barang dari Logam, Komputer, 5,91% 13,33% 12,22% 4,55% 4,91% 9,88% 9,80% 10,20% 10,30% 10,55% 10,06%
13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0,00% 0,89% 0,50% 4,39% 0,67% 2,89% 3,15% 3,27% 3,46% 3,08% 2,95% x
14 Industri Alat Angkutan 1,59% 3,78% 12,83% 4,75% 2,46% 2,89% 2,71% 2,68% 2,61% 2,54% 2,56% x
15 Industri Furnitur
16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi
7,49%
2,65%
-4,00%
0,69%
6,11%
-2,41%
4,19%
6,07%
3,54%
1,27%
51,57% 50,27% 50,34% 49,67% 50,73% 49,66%
25,27% 25,35% 25,37% 24,08% 23,57% 22,46%

6
Jumlah 4,91% 6,73% 5,85% 7,79% 5,30% 19,28% 19,17% 19,80% 19,83% 20,09% 20,57%
Produktivitas Industri Nasional & Jawa Timur, 2015

Besar Besar
1,84 2,04

1,84 Jawa
Nasional 1,75 Menengah
Timur 1,69 1,58
Menengah

1,60

1,74
Mikro Kecil 1,76 1,39
Mikro Kecil

Produktivitas Industri
Produktivitas Industri Jawa Timur 2015
Nasional 2015

7
Produktivitas Industri Nasional & Jawa Timur, 2015 (lanjutan)
Mikro Kecil Menengah Besar
Mikro Kecil Menengah Besar
1 1
3,50
Nasional 15 2 15
3,50
2
Jawa Timur
3,00 3,00

14 2,50 3 2,50
14 3
2,00 2,00
1,50 1,50
13 4 13 4
1,00 1,00
0,50 0,50
- 0,00
12 5 12 5

11 6 11 6

10 7 10 7

9 8 9 8
Mik ro Kecil Menen gah B esar

1
3,50
15 2
3,00

14 2,50 3
2,00

1,50
13 4
1,00

0,50

-
1 2 5

Keterangan:
11 6

10 7

9 8

1 Industri Makanan dan Minuman 1


2
Industri Makanan dan Minuman
Pengolahan Tembakau

2 Pengolahan Tembakau 3
4
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang dari Kulit & Alas Kaki

3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5


6
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
7 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
4 Industri Kulit, Barang dari Kulit & Alas Kaki 8 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
9 Industri Barang Galian bukan Logam
5 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus 10 Industri Logam Dasar
11 Industri Barang dari Logam, Komputer,
6 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 12 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
13 Industri Alat Angkutan
7 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 14 Industri Furnitur

8 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik


15 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi
8
Peta Produktivitas Industri Kecil & Mikro per Kabupaten/Kota Jawa Timur, 2015

Sumber: BPS, 2015, Data Diolah


9
Peta Problematika dalam Bisnis IKM di Jawa Timur  Nasional
 Kualitas-Kemasan
 Desain-Teknologi
 Pameran-Jaringan Pasar  Kesesuaian Bantuan
 Kemitraan (Input & Output) Mesin-Alat
 Telekomunikasi-Internet  Modal Kerja Harapan-
Monitoring Pendampingan Permodalan Lokasi Strategis Toko/ Kemudahan Faktor
(9,39%) (19,23%) (20,21%) Display (22,76%) Perijinan (28,41%) Pendukung
Membuka Cabang Meningkatkan Memperluas Sarana/ Rencana
(6,57%) Kualitas (30,16%) Prasarana (63,27%) Bisnis

Lembaga Lain Perencanaan Bisnis &


Profil Industri Harapan-Faktor
1. Pendidikan Pemilik Pendukung
Jenis Lembaga A) SD (30,77%)
1. Pemerintah (31,21%) B) SMP (22,31%)
Koperasi 2. Yayasan/LSM(27,19%) C) SMA/SMK(38,46%)
3. Perbankan (24,35%) D) Diploma (0,77%)
4. Perusahaan (17,26%) E) Sarjana (7,69%)
2. Jenis Badan Usaha
Permasalahan- Menerima Bantuan A) Koperasi (0,77%)
Hambatan Utama:  Anggota (15,99%)  Pernah (27,67%) B) CV (4,62%)
C) UD (31,54%)
1. Modal Investasi (35,51%)  Bukan Anggota (84,01%) 1. Modal Kerja (39,43%)
D)Perorangan (63,08%)
2. Modal Kerja (30,40%) 2. Modal Investasi (25,89%)
A) Mesin-Alat (70,45%) 3. Pengalaman Bisnis
A) Bahan Baku (48,62%)
B) Bangunan-Kend. (29,55%) A) < 5 Thn (10,77%) Produktivitas
-> Ketersediaan (52,41%) Bantuan Anggota Koperasi 3. Pelatihan (21,71%) B) 5-10 Thn (27,69%)
-> Mahal (47,59%) 1. Modal Investasi (64,61%) 4. Pemasaran (12,97%) C) > 10 Thn (61,54%)

Daerah dan Sektor Industri


B) Tenaga Kerja (29,41%) A) Bangunan-Kend (74,74%)  Tidak Pernah (72,33%) 4. Kemitraan dgn
B) Mesin-Alat (25,26%) 1. Kurang Informasi (50,67%) industri lain (13,18%)
-> Keterampilan (83,56%)
2. Modal Kerja (19,21%) 2. Tdk Tahu Prosedur (24,81%)
-> Upah (16,44%) 3. Pelatihan (8,47%) 3. Proposal Ditolak (17,26%) Kinerja Produktivitas
C) Suku Bunga (12,08%) 4. Pemasaran (7,91%) 4. Tdk Berminat (7,27%)
PROFIL INSTITUSI & KEMITRAAN IKM
D) Transp-Kom (6,37%) Industri Kecil Berdaya-
 Unggul (52,63%)
-> Biaya (82,13%)
Profil Tenaga Kerja PROFIL TENAGA KERJA, PEMASARAN, MODAL, & BAHAN BAKU  Berkembang (23,68%)
saing
-> Infrastruktur (17,87%) Tangguh
E) Biaya Energi (3,52%) 1. Pendidikan TK  Potensi (23,68%)
A) SD (32,89%) Jenis Pelanggan
3. Pemasaran (29,56%) B) SMP (40,04%) Sumber Modal
1. Pedagang (25,03%) 1. Sendiri (59,10%)
A) Penjualan Turun (67,62%) C) SMA/SMK(23,29%) 2. Pasar Tradisional (19,74%)
-> Produk Kurang Laku (65,26%) D) Sarjana (3,78%) 2. Pinjaman (40,90%)
3. Rumah Tangga (19,63%)
-> Pasar Lesu (34,74%) 2. Jam Kerja 4. Industri lain (16,26%)
(Kapasitas Produksi A) ч 6 Jam (20,77%) 5. Rumah Makan (10,25%)
B) > 6 – 8 Jam (60,77%) 6. Supermarket (9,09%) Asal Pinjaman
Terpakai=47,20%-68,18%) C) > 8 jam (18,46%)
B) Jaringan Pemasaran (32,38%) 1. Bank (48,47%)
3. Pelatihan yg diperoleh 2. Perorangan (19,15%)
A) Keterampilan (72,10%) Jangkauan Pemasaran*
4. Pelatihan (4,53%) 1. Dalam Kab./Kota (43,24%) 3. Keluarga (16,73%)
A) Keterampilan-Prod.(63,15%) B) Pemasaran (14,49%) 4. Koperasi (15,65%)
C) Manajerial (13,41%) 2. Dalam Provinsi (28,11%)
B) Manajerial-Ak (36,85%) 3. Luar Provinsi (28,33%)
4. Luar Negeri (0,33%) Bahan Baku
1.Dom (84,16%)
*Persaingan Ketat Kab./Kota 2.Impor (15,84%)
Tenaga Kerja MOU
1. Ada (18,03%) Modal &
2. Tidak (81,97%) Bahan Baku

Pemasaran

Sumber: BPS, 2015, Data Diolah Paling Buruk Buruk Baik Paling Baik
(14,48%) (15,14%) (47,38%) (23,01%) 10
Faktor Internal dan Eksternal dari Estimasi Model Penyesuaian (TFP dan AHP)
Jawa Timur  Nasional
TFP  skala pengembalian output total thdp
input total (seluruh faktor produksi). Produktivitas OI  input Rp1 Jt
TFP=1,0177 nilai input Rp1 jt dengan menghasilkan output Rp1,5082 jt.
pengembalian Rp1,0177 jt Input= biaya material+energi.

Estimasi Model Penyesuaian


(TFP & AHP)
Faktor Eksternal= 10,57% Faktor Internal= 89,43%
Konsentrasi Ekspor Produktivitas Bahan Tenaga
Impor TFP= 1,0177 Energi Modal
Pasar Produk Baku Kerja
16,80% OI= 1,3898 19,60% 16,41%
65,39% 17,82% 47,12% 16,88%

Industri Kecil & Mikro

Efisiensi Teknis Perubahan Efisiensi Efisiensi Skala Perubahan Technical Progess


(ET)= 92,73% (TEC)= -0,60% (ES)=91.91% Efisiensi Skala (TP)= 2,69%
(SEC)= -0,18%
Efisiensi (rasio Penggunaan input Efisiensi skala (rasio Perubahan efisiensi Pertumbuhan
input & output) cenderung perubahan output skala= -0,18%. output per tahun
relatif (antar- boros (turun 0,60% & input) relatif Pengembalian output dipengaruhi oleh
perush) 92,73%. per tahun) (antar-perush) thdp input turun perbaikan
Kapasitas belum 91,91%. 0,18% per tahun teknologi, inovasi,
terpakai 31,82% Tumbuh:43,91% (cenderung boros). dan manajerial
Efisien : 14,69% Konstan:29,55% (2,69%).
> rata2; 32,62% Turun:26,54%
< rata2 : 51,28%

Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

11
Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Lima kekuatan Kompetitif
Potensi Pesaing Masuk:
Pesaing Luar Negeri
Pesaing Dalaam & Lima Kekuatan Kompetitif Porter
Luar Jawa Timur (Porter’s Five Forces)
Kemudahan Perizinan
Ancaman
Pesaing Baru
KOMPETISI PADA INDUSTRI Faktor Eksternal Perusahaan
KECIL & MIKRO

Pemasok: Daya Tawar Pembeli:


Ketersediaan Pemasok Persaingan antar-Perusahaan: Sensitivitas
Input Konsentrasi Pasar Daya Tawar Harga Produk
Harga Input Pertumbuhan Pasar Pembeli Daya Beli
Produktivitas/Efisiensi
Diversifikasi Produk
Inovasi Produk & Teknologi
Oportunitas Pasar Industri
Ancaman Produk
Subtitusi
Subtitusi:
Barang Impor
Harga Barang Impor
Barang dari Dalam
& Luar Jawa Timur

Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016


12
Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Rantai Nilai

Rantai Nilai (Value Chain) Industri Kecil & Menengah


Infrastruktur Perusahaan:
Aktivitas Pendukung

Kelembagaan & Manajerial


Manajemen Sumberdaya Manusia (SDM):
Organisasi, keterampilan SDM, biaya SDM & biaya tetap/ overhead
Pengembangan Teknologi:
Inovasi & perbaikan teknologi (mesin & peralatan)
Pengadaan-Pembelian: Konsumen-
Ketersediaan & biaya bahan baku (impor) Produk Pelanggan:
Menerima Operasi-Proses Distribusi & Pemasaran & Pelayanan: Nilai Kebutuhan, harga, &
Pasokan: Produksi: Logistik: Penjualan: Standar Pendapatan
Kemitraan dg Efisiensi, skala Biaya Jenis pelayanan
pemasok usaha, & transportasi pelanggan, prima.
(menurunkan pengalaman (distribusi- jaringan &
biaya input). bisnis. logistik) & jangkauan
kecepatan pemasaran,
distribusi. e-commerce,
& promosi.
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Aktivitas Utama

Rantai Nilai  Faktor Internal Perusahaan

13
Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional
FAKTOR KUNCI dlm Pengembangan IKM di Jawa Timur
Kelembagaan Infrastruktur

Perusahaan - Industri Manufaktur Pemasaran


Proses Produksi
Modal

INPUT Kontrol OUTPUT


Bahan Baku Produksi

Tenaga Kerja
Desain Produk
Catatan: Teknologi
& Kualitas
Faktor Kunci dlm Pengembangan IKM:
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
1) Modal (Investasi & Kerja);
2) Bahan Baku;
3) Tenaga Kerja;
4) Proses Produksi;
5) Pemasaran;
6) Kelembagaan;
7) Infrastruktur 14
Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur (lanjutan)

1 2 3
Modal Bahan Baku Tenaga Kerja

Bahan Baku Keterampilan Tenaga


Ketersediaan
Modal Kerja untuk Biaya:
Impor & Mahal Kerja Rendah Upah Tenaga
Modal Investasi: 1. Bahan Baku Bahan Baku
Kerja Mahal
1. Mesin & Peralatan 2. Tenaga Kerja
2. Suku Bunga 3. Transportasi-Logistik
4. Telekomunikasi
5. Energi/ BBM-Listrik
6. Suku Bunga
5 Pemasaran

Kontrol
Produksi
4 Proses Produksi
Jenis e-Commerce
Pelanggan Jaringan & Distribusi Kontrak Bisnis Promosi

Desain Produk Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 15


Teknologi & Kualitas
Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur (lanjutan)

Infrastruktur Internal
Perusahaan
6 Kelembagaan

Organisasi Managerial Perizinan Kemitraan

Infrastruktur Eksternal
7 Infrastruktur Perusahaan

Infrastruktur Infrastruktur
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
Telekomunikasi 16
Jalan Raya
Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional

Faktor Kunci Strategi Bisnis IKM


No. (Model DEA, Tobit, OLS, AHP, IE Ansoff- Strategi Umum
Pemetaan Problematika, SWOT (Internal-Eksternal) Kompeten Porter
Porter’s 5 Forces, & Value Chain)
1 Modal
Segmen & Pengembangan
Pengembangan
Pasar
2 Bahan Baku Jangkauan Pasar Produk
Reduksi Biaya
3 Tenaga Kerja
Penetrasi Pasar,
Penetrasi Pasar & Diferensiasi &
4 Proses Produksi Strategi Defensif Pengembangan Produk,
Pengembangan Produk Keunggulan Biaya
& Pasar
5 Pemasaran

6 Kelembagaan Penggabungan Reduksi Biaya


Bisnis Pengembangan Pengembangan
Produk Produk
7 Infrastruktur

Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Strategi Bisnis
Pengembangan Faktor Kunci:
Pasar 1. Modal
Analisis Stategi Bisnis: 2. Bahan Baku
 SWOT 3. Tenaga Kerja
Reduksi
 IE (Internal Eksternal) 4. Proses Produksi
Biaya
 Ansoff – Kompeten 5. Pemasaran
 Porter (Strategi Umum) 6. Kelembagaan
Pengembangan
Produk 7. Infrastruktur
17
Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional
Faktor Kunci Strategi Bisnis IKM
No. (Model DEA, Tobit, Visi-Misi Sasaran (SWOT, IE, Ansoff- Kebijakan Pogram
OLS, AHP, Pemetaan Kompeten, &
Problematika, Porter’s 5 Tujuan Strategi Umum Porter)
Forces, & Value Chain)
Penguatan Pemberian modal IKM Kredit untuk IKM
1 Modal
permodalan IKM (Modal Investasi & Kerja) (KUR & dana bergulir)
Meningkatkan efisiensi Stabilitas harga bahan baku Monitoring TPID (bahan baku impor),
2 Bahan Baku & kelancaran pasokan (impor) & kelancaran pembangunan infrastruktur jalan raya, &
bahan baku transp-dist-log penataan-pembangunan klaster/ sentra
Meningkatkan Peningkatan keterampilan Pelatihan produksi & manajerial
3 Tenaga Kerja
produktivitas tng kerja tenaga kerja
Peningkatan Penggunaan teknologi Bantuan (kemitraan) mesin & peralatan,
Pengembangan
4 Proses Produksi kualitas produk modern/terbaru, inovasi, pelatihan desain produk, studi banding, &
Pasar
Peningkatan & desain produk pelatihan-pendampingan standarisasi produk
Produktivitas Pengembangan pasar Meningkatkan segmen & E-commerce (pelatihan desain web-software),
IKM agar produk IKM Reduksi Biaya jangkauan pasar (meningkatkan promosi (pameran, outlet yg strategis,
5 Pemasaran Berdaya Saing penjualan produk IKM) kemitraan-keagenan, pelatihan ekspor-impor/
Tangguh Pengembangan kepabeanan, & bantuan komputer)
Produk
Penguatan Meningkatkan kapasitas Pelatihan (organisasi, manajerial, akutansi-
kelembagaan IKM kelembagaan-organisasi IKM Lap. Keu, perpajakan, hukum bisnis, & paten),
6 Kelembagaan yang profesional pengembangan jejaring, kemudahan &
biaya perizinan, kemitraan (kerjasama produksi,
modal, alat, bahan baku, & klaster-sentra)
Peningkatan kualitas Pembangunan infrastruktur Pembangunan jaringan dan jangkauan
7 Infrastruktur & kuantitas infrastruktur telekomunikasi & jalan raya frekuensi (broadband), biaya telekom murah, &
pembangunan jalan raya
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 Pra Roadmap Faktor Kunci:
1. Modal
Tujuan 2. Bahan Baku
IKM
Sasaran 3. Tenaga Kerja
Berdaya
Strategi Bisnis 4. Proses Produksi
Saing
Kebijakan 5. Pemasaran
Tangguh
Program Produktivitas 6. Kelembagaan
18
7. Infrastruktur
Catatan Penutup
1.Struktur usaha berdasarkan skala usaha (mikro-kecil-menengah-besar) perlu dipantau untuk
perkembangan bisnisnya dan didorong kenaikan kelas dr mikro  kecil  menengah  besar, agar tidak
terjadi middle income trap.
2.Permasalahan utama IKM di Jawa Timur meliputi Modal Investasi, Modal Kerja (Bahan Baku, Tenaga Kerja,
Suku Bunga, Transp-Kom, & Biaya Energi), Pemasaran (Penjualan Turun, Kapasitas Produksi, & Jaringan
Pemasaran), & Pelatihan (Keterampilan-Produksi & Manajerial-Akutansi).
3.Produktivitas TFP (2010-2015) untuk industri kecil-mikro yaitu 1,0177 dengan pertumbuhan 2,28%
Efisiensi teknis dan efisiensi skala produksi untuk industri kecil menurun sedangkan industri menengah
yang turun adalah efisiensi teknis. Produktivitas (OI) untuk industri kecil yaitu 1,3898.
4.Faktor produksi internal yang berperan paling penting untuk IKM adalah ketersediaan bahan baku. IKM
cenderung padat karya (peranan tenaga kerja lebih besar daripada modal) dari hasil estimasi TFP (usaha
kecil dan menengah). Faktor produksi eksternal paling berpengaruh dalam industri kecil adalah
konsentrasi pasar sedangkan dalam industri menengah adalah konsentrasi pasar dan bahan baku impor.
Faktor kunci dalam pengembangan IKM di Jawa Timur yaitu modal, bahan baku, tenaga kerja, proses
produksi, pemasaran, kelembagaan, & infrastruktur.
5.Tujuan jangka panjang pengembangan IKM di Jawa Timur adalah peningkatan produktivitas IKM agar
berdaya saing tangguh.
6.Sasaran untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu penguatan modal IKM, peningkatan efisiensi &
kelancaran pasokan bahan baku, peningkatan produktivitas tng kerja, peningkatan kualitas produk,
penguatan kelembagaan IKM, dan peningkatan kualitas-kuantitas infrastruktur.
7.Strategi bisnis IKM secara umum yaitu pengembangan pasar, reduksi biaya (efisiensi), & pengembangan
produk.

19
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai