Anda di halaman 1dari 26

PENGANGGARAN KEUANGAN DESA

Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah


Kampus PKN STAN, 9 – 12 Maret 20201
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
Regulasi Keuangan Desa

UU Nomor 6 Tahun 2014

PP No 43 Tahun 2014 jo PP No 47 Tahun 2015 Jo PP


No 11 Tahun 2019

PP 60/2014 Jo PP 22/2015 jo PP 8/2016

Permendagri 20 Tahun 2018

Permendes dan PerMenKeu etc..

2
APB DESA

 Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran


Biaya yang telah ditetapkan dalam RKP Desa
dijadikan pedoman dalam proses
penganggarannya.
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa) merupakan rencana anggaran
keuangan tahunan pemerintah desa yang
ditetapkan untuk menyelenggarakan program
dan kegiatan yang menjadi kewenangan
desa.
www.bpkp.go.id
Perencanaan Keu. Desa
Sekretaris Desa Kepala Desa Bupati/Walikota
(Melalui Camat)

Menyusun
Menyusun raperdes
raperdes
APBDesa
APBDesa

Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa

Menyetujui
Menyetujui raperdes
raperdes
APBDesa
APBDesa

Pembahasan
Pembahasan bersama
bersama
dengan BPD
dengan BPD

Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa

Evaluasi
Evaluasi

Hasil
Hasil evaluasi
evaluasi Hasil
Hasil evaluasi
evaluasi

Perbaikan
Perbaikan

Perdes
Perdes APBDesa
APBDesa
4
www.bpkp.go.id
Jadwal Penyusunan APB Desa

Tahapan Waktu
Penyusunan RAPB Desa Awal Oktober Awal Oktober

Penyepakatan bersama dengan BPD Akhir Akhir Oktober


Oktober

Penyampaian kepada Bupati/Walikota Maksimum 3 hari kerja


melalui camat

Proses evaluasi Maksimum 20 hari kerja

Proses penyempurnaan Maksimum 7 hari Maksimum 7 hari kerja


kerja

Penetapan APB Desa Maksimum 31 Maksimum 31 Desember


Desember

5
www.bpkp.go.id
MEKANISME UMUM PENYUSUNAN RANC.
PERDES TTG APBDes (PP 43/2014 Ps. 101-102)
Info Renc Bantuan Keuangan dr
APBD Prov. 2
GUBERNUR Susun Ranc.
APBDes

1 Sebagai dasar KADES


3
BUPATI/
WALIKOTA Info Renc ADD, BDHPRD & bantuan
keuangan dari APBD Kab/ Kota
Musyawarah Ajukan
(paling lambat Ranc.
Dapat Bulan Oktober Perdes
mendelegasikan tahun berjalan
evaluasi Ranc. harus sudah ttg
Perdes ttg APB 5 disepakati) APBDes
Desa
4
CAMAT/
SEBUTAN
LAIN
Pengajuan Ranc. Perdes u/
dievaluasi (paling lama 3 hari BPD
sejak disepakati)

Catatan : Penetapan Perdes ttg APB Desa dilakukan paling lambat tgl 31 Desember
6
PENYUSUNAN PERENCANAAN
APBDes (UU 6/14, PS. 73 & Permendagri 20/2018 Ps. 31 - 42)

Evaluasi & tetapkan hasil evaluasi BUPATI/


5 (max 20 hari kerja sejak diterima WALIKOTA
8
Tidak Menyatakan
Ranc. Perdes memberikan Perdes
berlaku dgn hasil Evaluasi bertentangan dg CAMAT
sendirinya dlm 20 hari kepentingan
kerja umum & per-UU-
an yg lebih tinggi Sampaikan Ranc.
Perdes ttg APBDes
4 (paling lama 3 hari
6 sejak diSepakati)

2
KADES BPD
Sampaikan
Kades lakukan Kades tidak
Bupati/ walikota 7 Ranc. APBDes
penyempurna- membatalkan Perdes
indahkan & tetap
an (max 7 hari sekaligus menyatakan
menetapkan
kerja sejak berlakunya pagu Sampai-
Ranc. Perdes ttg
diterimanya APBDes T.A. tahun kan
APBDes menjadi
hasil evaluasi) sebelumnya dg Kep. Ranc.
Perdes
Bupati/ Walikota Perdes
BAHAS &
konsekwensinya SEK SEPAKATI
1 BERSAMA 3
DES (paling lambat
1. Kades hanya dapat melakukan Oktober)
pengeluaran operasional
Susun Perdes ttg
penyelenggaraan pem-an desa
2. Kades menghentikan pelaks./
Ranc. APBDes
Perdes paling lama 7 hari setelah dgn mengacu
dibatalkan lanjut kades bersama RKPDesa tahun
7
BPD mencabut perdes dimaksud ybs
APBDes (UU 6/2014, Ps. 73 – 74) dan
( Permendagri 20/2018, Ps. 9 )
STRUKTUR
(UU Ps. 73 (1) &
Permendagri Ps. 8)

BAG. BAGIAN
BAG. BELANJA PEMBIAYAAN DESA
PENDAPATAN
KELOMPOK Bidang
KELOMPOK
Sub Bidang
JENIS JENIS
Kegiatan Rincian Objek Objek
Objek Belanja
Jenis Pembiayaan
Pendapatan Belanja
Objek
Belanja
MELIPUTI KEBUTUHAN PRIMER,
PELAYANAN DASAR, LINGKUNGAN,
DIPRIORITASKAN U/ MEMENUHI KEBUTUHAN & KEGIATAN
PEMBANGUNAN YG DISEPAKATI DLM PEMBERDY.MASYARAKAT DESA
MUSYAWARAH DESA & SESUAI DGN PRIORITAS (UU Ps. 74 (2))
PEMDA KAB./KOTA, PEMDA. PROVINSI, & 8
PEMERINTAH (UU Ps. 74 (1))
Struktur APB Desa
APBDESA
2. Belanja 3. Pembiayaan
 Klasifikasi kel.Belanja, Bid :  3.1. Penerimaan
1. Pendapatan 2.1. Penyelenggaran
• 3.1.1 Silpa tahun
 PADes; Pemerintahan Desa
2.2. Pelaksanaan Pembangunan sebelumnya
Hasil usaha, hasil aset, • 3.1.2.Pencairan
Desa;
swadaya & partisipasi,
2.3. Pembinaan Dana cadangan;
Gotro & PADesa lain;
 Transfer; Kemasyarakatan Desa; • 3.1.3 Hasil
2.4. Pemberdayaan Masy Penjualan
APBN, APBD
 Pendapatan lain desa kekayaan Desa
2.5. penanggulangan bencana, yang dipisahkan
Hibah dan sumbangan
keadaan darurat dan
pihak ketiga, Hasil kecuali tanah dan
mendesak Desa .
Kerja sama, koreksi bangunan
 Bid. dibagi mjd sub bidang
kesalahan belanja,
dan Keg. (RKPD);
bantuan Perusahaan,  3.2. Pengeluaran
 jenis belanja :
bunga bank, • 3.2.1.Pembentukan
1. Belanja Pegawai;
pendapatan lain desa Dana Cadangan;
2. Belanja Barang/jasa;
yang sah • 3.2.2.Penyertaan 9
3. Belanja Modal.
www.bpkp.go.id 4. Belanja tak terduga Modal.
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN DALAM APB-DESA

SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG, MAUPUN


BARANG DAN/ATAU JASA) DAN BELANJA DIANGGARKAN DALAM
APB-DESA.
SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKAN SECARA
BRUTO.
JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAAN TERUKUR DAN
DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKAN KETENTUAN PER-UU-AN.
PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNG DENGAN
ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYA PENERIMAAN DALAM
JUMLAH CUKUP DAN HARUS DIDUKUNG DENGAN DASAR
HUKUM YANG MELANDASINYA.

10
www.bpkp.go.id
Definisi PENDAPATAN
Pendapatan desa meliputi semua penerimaan
Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
menjadi hak Desa dan tidak
perlu dikembalikan oleh Desa
(Permendagri Nomor 20 Tahun 2018, Pasal 11 ayat 1)

Penerimaan Desa adalah Uang yang berasal


dari seluruh pendapatan desa yang masuk ke
APBDesa melalui rekening kas desa
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 1 Nomor 18)
11
www.bpkp.go.id
SALURAN PENDAPATAN DESA
( PP 43/2014, Ps. 91 & 92)

SELURUHNYA DISALURKAN
MELALUI REKENING KAS DESA
DAN PENGGUNAANNYA
DITETAPKAN DALAM APBDes

PENCAIRANNYA HARUS
DITANDATANGANI OLEH KADES &
Bendahara Desa 12
DANA DESA
• Anggaran bersumber dari APBN diperuntukkan bagi Desa dan Desa
Adat ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan digunakan
untuk membiayai:
 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
 Pelaksanaan Pembangunan Desa;
 Pembinaan Kemasyarakatan desa;
 Pemberdayaan masyarakat desa;
 penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak Desa

13
www.bpkp.go.id
14
PERUBAHAN ALOKASI DANA DESA
DALAM PP 22/2015 & PMK 49/2016

MENTERI KEUANGAN BUPATI/WALIKOTA

APBN DANA DESA PER DANA DESA PER


KAB/KOTA DESA
90% 10 % Formula=PAGU DD
Alokasi Dasar
Transfer ke Alokasi Dasar Formula - ALOKASI DASAR
Daerah dan
Dana Desa
25% x Jumlah 25% x Jumlah
Penduduk Desa Penduduk Desa
Rp565,64
Dana Desa 35% x Jumlah
35% x Jumlah Jt/DESA
Penduduk Miskin Desa X Penduduk Miskin Desa

10% x Luas Wilayah


JUMLAH 10% x Luas Wilayah
Desa DESA Desa

30% x IKK 30% x IKG

Keterangan:
Khusus desa pemekaran, data jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, dan luas wilayah desa yang belum tersedia datanya
dapat digunakan data desa induk secara proporsional sebesar 50%, sedangkan untuk data tingkat kesulitan geografis digunakan
data yang sama dengan desa induk atau data yang bersumber dari pemerintah daerah. 15
Alokasi Dana Desa
 Pemda Kab./Kota mengalokasikan dalam APBD, ADD
setiap T.A
 Alokasi Dana Desa merupakan bagian dari Dana
Perimbangan yang diterima Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota paling sedikit 10% setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus
 Pengalokasian ADD mempertimbangkan :
‒ Kebutuhan Siltap Kades dan Perangkat Desa
‒ Jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa,
luas wilayah desa, dan kesulitan geografis.
 Pengalokasian ditetapkan dengan Peraturan
Bupati/Walikota.
 Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian ADD
diatur dengan Peraturan Bupati/Walikota.
16
www.bpkp.go.id
Dana Bagi Hasil Pajak/Ret
 Paling sedikit 10% dari realisasi penerimaan hasil
pajak dan retribusi daerah kab/kota
 Pengalokasian dgn ketentuan :
‒ 60% dibagi secara merata kepada seluruh Desa
‒ 40% dibagi secara proposional dari realisasi
pajak dan retribusi masing-masing Desa
 Pengalokasian ditetapkan dengan Peraturan
Bupati/Walikota.
 Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian DBH
Pajak/Retribusi Daeah diatur dengan Peraturan
Bupati/Walikota.
(PP 43 Tahun 2014 pasal 97)
17
www.bpkp.go.id
Bantuan Keuangan
 Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
memberikan bantuan keuangan yg bersumber dari
APBD kepada Desa
 Bantuan keuangan dapat bersifat umum dan khusus
 Bantuan keuangan yang bersifat umum peruntukan
dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya
kepada penerima bantuan
 Bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukan
dan pengelolaannya ditetapkan oleh pemberi
bantuan dalam rangka percepatan pembangunan
desa dan pemberdayaan masyarakat.
(PP 43 Tahun 2014 pasal 98)
18
www.bpkp.go.id
Pendapatan lain

Hibah dan sumbangan pihak


ketiga, Hasil Kerja sama, koreksi
kesalahan belanja, bantuan
Perusahaan, bunga bank,
pendapatan lain desa yang sah.

19
www.bpkp.go.id
Belanja
“semua pengeluaran yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu)
tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh Desa” (Permendagri Nomor 20 Tahun 2018, Pasal 15 ayat 1)
• Belanja Pegawai: u/ pengeluaran penghasilan tetap, tunjangan,
penerimaan lain, dan pembayaran jaminan sosial bagi kepala Desa
dan perangkat Desa, serta tunjangan BPD
Belanja Barang/Jasa: Pembelian/pengadaan barang yg nilai
manfaatnya kurang dari 12 bulan
• Belanja Modal: Pembelian/pengadaan barang atau bangunan yg
nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan
• Belanja tak terduga: belanja untuk kegiatan pada sub bidang
penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan keadaan
mendesak yang berskala lokal Desa

www.bpkp.go.id
BELANJA DESA
( Permendagri 20/2018, Ps. 15 )
TUJUAN UNTUK MENDANAI PENYELENGGARAAN KEWENANGAN DESA

PENYELENGGARAN PEM-AN DESA DIBAGI DALAM sub bidang


dan KEGIATAN SESUAI DGN
(Ps. 16 (1) PELAKS. PEMB. DESA KEBUTUHAN DESA YG
TELAH DITUANGKAN DLM
PEMBINAAN KEMASY. DESA
RKPDes, (Ps. 16 (2)
PEMBERDY. MASY. DESA

penanggulangan bencana, keadaan


darurat dan mendesak Desa

SILTAP DIANGGARKAN
DLM POK
(Ps. 19 ) PEGAWAI KADES, PERANGKAT DESA & BPD
PENYELENGG.
PEM-AN DESA
DIBAYARKAN TIAP BULAN
TUNJANGAN

Digunakan untuk pengeluaran


BARANG & JASA pembelian/pengadaan barang yg nilai manfaatnya
kurang dari 12 bulan (psal 21 ayat 1)

Untuk pengeluaran dlm rangka pembelian/pengadaan


MODAL barang/bangunan yg nilai manfaatnya lebih dr 12 bulan dlm
rangka penyelenggaraan kewenangan desa, (Ps. 22)

Tak Terduga belanja untuk kegiatan pada subbidang penanggulangan bencana,


keadaan darurat, dan keadaan mendesak yang berskala lokal Desa 21
21
APBDesa
KETENTUAN PENGGUNAAN BELANJA DESA DLM
APBDesa
(PP 43/ 2014 jo PP 47/2015 Ps. 100)

a. Min 70% u/ mendanai penyelenggaraan


pem-an desa, pemb. Desa, pembinaan
kemasy. & pemberdy. Masy. Desa.

b. Maksimal 30% untuk :


1. Siltap & tunjangan Kades &
Perangkat desa
2. Operasional Pemerintahan Desa
3. Tunjangan & operasional BPD
4. Insentif rukun RT & RW
22
BELANJA Tak Terduga (PERMENDAGRI 20/2018)

• Belanja untuk kegiatan pada sub bidang


penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan
keadaan mendesak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memenuhi kriteria sebagai
berikut :
– bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas
pemerintah Desa dan tidak dapat diprediksikan
sebelumnya;
– tidak diharapkan terjadi berulang; dan
– berada di luar kendali pemerintah Desa

23
www.bpkp.go.id
PEMBIAYAAN
“semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya”
(permendagri 20 tahun 2018 pasal 24)

Klasifikasi Pembiayaan menurut kelompok


1. Penerimaan Pembiayaan
– SILPA tahun sebelumnya
– Pencairan dana cadangan
– Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan kecuali
tanah dan bangunan
2. Pengeluaran Pembiayaan
1) Pembentukkan dana cadangan
2) Penyertaan Modal Desa
www.bpkp.go.id
PERUBAHAN PERDES TTG APBDes
(Permendagri 20/2018, Ps. 40)
Dapat dilakukan bila terjadi:
• penambahan dan/atau pengurangan dalam
pendapatan Desa pada tahun anggaran berjalan;
B • sisa penghematan belanja dan sisa lebih perhitungan
E pembiayaan tahun berjalan yang akan digunakan dalam
B tahun berkenaan;
E UMUM • keadaan yang menyebabkan harus dilakukan
R pergeseran antar bidang, antar sub bidang, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja; dan
A • keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya
P harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan
A

K INTENSITAS
E
Hanya dpt dilakukan 1 kali dalam 1 T.A.
T Tata cara pengajuan
MEKANISME kecuali dalamperubahan
keadaan luar biasa
E APBDes = tata cara penetapan APBDes
N
T
U
A
N

25
www.bpkp.go.id

Anda mungkin juga menyukai