ASPEN PLUS V8.

TUTORIAL 8
Model Kinetika Reaksi LHHW
 Apa itu LHHW??
→ LHHW adalah salah satu model kinetika untuk reaksi katalitik
Langmuir – Hinshelwood – Hougen - Watson
SEJARAH MODEL KINETIKA
REAKSI KATALITIK
TEMKIN-SNAGOVSKII-DUMESIC
HOUGEN-WATSON
LANGMUIR-HINSHELWOOD

MICHALIS-MENTEN

1910-an 1940-an 1990-an

ki  dihitung atau diukur ki  hasil filtting persamaan kinetika tertentu

MODEL KINETIKA LAIN PADA
ASPEN PLUS V8.6
Tidak Diajarkan di Tutorial
Emulsion → (example: polimerisasi X)
Free-Radical → (example: fusi/fisi)
Ionic → (example: asam-basa reaction)

DIPELAJARI  General → (ada LHHW, powerlaw, dkk)

Power Law Model Segemnt-Bas → (example: polimerisai Y)
LHHW Model Step-growth → (reaksi biologis)
Steps → Reaksi Heterogen Katalitik
1. Transfer massa A 7. Difusi B dari
ke Permukaan permukaan katalis
ke fluida (bulk)
Katalis

2. Difusi A dari Mulut

Pori Ke dalam Pori 6. Difusi B dari
Katalis (S) pellet interior ke
3. Adsorbsi A ke S mulut pori

5. Desorpsi B dari Permukaan

4. Reaction on surface

Asumsi steps 1,2,6 & 7 = sangat cepat, hanya steps 3, 4, dan 5 yang dipertimbangkan
MEKANISME REAKSI KATALITIK

Permukaan (Situs Aktif) Katalis

REVIEW Teknik Reaksi Kimia 2
PA,g
1 Tiga tahap utama:
2
1. Adsorpsi
PB,g
3 2. Reaksi Permukaan

3. Desorpsi
MEKANISME REAKSI KATALITIK
REVIEW Teknik Reaksi Kimia 2

A
Tiga tahap utama:
B
1. Adsorpsi
2. Reaksi
A C B Permukaan
Permukaan (Situs Aktif) Katalis 3. Desorpsi
CONTOH REAKSI KATALITIK
 
C 2 H 4 + H 2 C 2 H6
Platina
PERSAMAAN REAKSI KATALITIK
(driving forc e )
rate  (kinetic factor ) n
(adsorption term)

r
k . ( K f p p  K bw pc )
m
A
n
B
(  rA )  r
(1  K a p  K b p  K c pC )
m
A
n
B
q
LATIHAN SOAL
•  Ethybenzene (100 kmol/jam) dan steam (10 kmol/jam) dengan kondisi awal 880K dan tekanan
1,4 atm dimasukkan ke dalam reaktor fixed bed. Di dalam reaktor terjadi reaksi dehidrogenasi ethylbenzene menjadi styrene
mengikuti persamaan reaksi (1).

(1)
Data kinetika reaksi:
KFW = 1

KBW = 1,6E-12 (mol/kgcat/s/Pa) e (-124,261 (kJ/mol) / R/T

k = 2349,58 (mol/kgcat/s/Pa) e (-158,6(kJ/mol) / R/T ; KC = 1,3 E-4

Reaktor PFR  L/D=1 ; L= 8 ft ; Adiabatik

Katalis [voidage= 0,45 ; Bulat; D=5 mm; ∆P  Ergun (Default) ; massa katalis = 27.000 kg]
Setelah keluar reaktor, sebagian besar styrene dipisahkan dengan KO-Drum pada suhu 100˚C (∆P=0).
Hitunglah kemurnian styrene dalam produk tersebut! [ Peng-Robinson Thermodynamic Package ].
PROCESS FLOW DIAGRAM
100
Temperature (C) 1
1,00
Pressure (bar)
|~
Vapor Fraction UAP-RECY

262 100
1 1

1,00 0,56

KO-DRUM
607 R-OUT KO-IN

1
100
1,00 COOLER
1
|~
FEED 0,00

|~
CAIRAN
REAKTOR
INPUT METHOD, MATERIALS
DAN SPEC ALAT
SPESIFIKASI REAKTOR PLUG-FLOW
KINETIKA REAKSI AWAL
DRIVING FORCE
r
k . ( K f p Am pBn  K bw pc )
( rA )  r
(1  K a p Am  K b pBn  K c pC ) q

B
ln( K )  A   C. ln T  D.T
T

r
K f p Am p Bn  K bw pc

Term 1 Term 2
DRIVING FORCE

Diketahui:
Kfw/bw = A exp (-E/T)
Digunakan persamaan:
B
ln( K )  A   C. ln T  D.T
T
Diubah dalam bentuk ln:
ln (Kfw/bw) = ln (A) – E/T
ADSORPTION r
k . ( K f p Am pBn  K bw pc )
(rA )  r
(1  K a p Am  K b pBn  K c pC ) q

Adsorption : (1  K a p Am  K b p Bn  K c pCr ) q
Diketahui dari soal
q=1
ADSORPTION

Diketahui:
K = A exp (-E/T)
Digunakan persamaan:
B
ln( K )  A   C. ln T  D.T
T
Diubah dalam bentuk ln:
ln (KC) = -8,95
RESULTS

KEMURNIAN STYRENE : 75,5071% (cairanbasis massa)

TRIVIA
Jika diketahui seperti ini,

Bagaimana cara pengisian koefisien driving force pada term 1 (forward)?

a. Dibiarkan kosong
b. Diisi dengan angka nol
c. Diisi dengan angka satu
d. Minus tak terhingga
e. Semua benar
TRIVIA
Jika diketahui seperti ini,

Term 1 | K = 1   𝐵
ln ( 𝐾 )= 𝐴+ +𝐶 . ln 𝑇 + 𝐷 .𝑇
  𝐵 𝑇 K = expA...
ln (𝐾 )= 𝐴+ +𝐶 .ln𝑇 +𝐷 .𝑇   𝐵
Bila K = 1 𝑇
0=𝐴 + +𝐶 . ln 𝑇 + 𝐷 . 𝑇 K = exp0
𝑇
ln(K) = ln(1) A=0 K=1
ln(K) = 0
TRIVIA
Jika diketahui seperti ini,

Bagaimana cara pengisian koefisien driving force pada term 2 (backward)?

a. Dibiarkan kosong
b. Diisi dengan angka nol
c. Diisi dengan angka satu
d. Minus tak terhingga
e. Semua benar
TRIVIA
Jika diketahui seperti ini,

Term 2 | K = 0   𝐵
ln ( 𝐾 )= 𝐴+ +𝐶 . ln 𝑇 + 𝐷 .𝑇K = expA...
  𝐵 𝑇
ln (𝐾 )= 𝐴+ +𝐶 .ln𝑇 +𝐷 .𝑇    𝐵
Bila K = 0 𝑇
−= 𝐴+ +𝐶 . ln 𝑇 + 𝐷 .𝑇K = exp-999999...
𝑇
ln(K) = ln(0) A = -99999....
ln(K) = K=0
INFO TAMBAHAN
Jika diketahui seperti ini,

k menunjukkan kinetika reaksi atau

dimasukkan ke bagian Kfw = 1(Driving Force)
Sedangkan bagian terms 2  diisi minus tidak hingga Tidak terlalu berpengaruh,
Bagian ADSORPTION diisi 0 atau tidak sama sekali tetapi perlu disesuaikan dengan

SOAL ATAU KASUS

YANG DITINJAU
Suwun.