Anda di halaman 1dari 56

Aspek Bisnis, Legal,

Akuntansi, & Pajak atas


JO, KSO, & Konsorsium
Free Webinar | 24 Sep. 2020 | KnDC – Kreston Research Insittute
Dr. Prianto Budi Saptono, Ak., CA., MBA
2

‫اِ ْن اَ ْح َس ْنتُ ْم اَ ْح َس ْنتُ ْم اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ۗ َواِ ْن اَ َسأْتُ ْم فَلَهَا‬

...Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik


Spirit Hidup untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat
jahat, (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu
sendiri ... (QS 17:7)

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
3

‫ﻠﻨﺎﺱ‬
ِ ِ ‫ﻟ‬ ‫ﻢ‬
ْ ُ ‫ﻬ‬ ‫ﻌ‬
ُ َ ‫ﻔ‬ ْ
‫ﻧ‬ َ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃ‬
ِ ‫َﺧ ْﻴ ُﺮ‬
Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang
Spirit Hidup bermanfaat bagi orang lain. (HR. Ahmad,
Thabrani, Daruqutni. Disahihkan Al Albani
dalam As-Silsilah As-Shahihah)

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
4

 Nama lengkap : Dr. Prianto Budi Saptono, Ak., CA., MBA


 Nama panggilan : Prianto atau Prie
 Tempat, tgl lahir : Purwokerto, 8 September 1971
 Keluarga : 1 istri, 6 anak, 2 menantu, 2 cucu
 Pendidikan : D4 STAN (1999) - S2 UGM (2012) - S3 FISIP UI (2020)
 Pekerjaan : • Pernah bekerja di Ditjen Pajak - pemeriksa fungsional di Karikpa Jakarta Enam (1994 – 1999)
  • Pernah bekerja sebagai auditor/konsultan di KAP Kanaka Puradiredja & Rekan (1999-2004)
  • Pendiri/pemilik PT Pratama Indomitra Konsultan dengan 100 pegawai (2010 – skrg)
  • Pengajar S1 Fak. Ilmu Administrasi UI (Sep 2014 – skrg)
  • Pengajar S2 Magister Administrasi Institut STIAMI (mulai 2020)
 Organisasi : • Ketua Bidang Kompartemen Akuntan Pajak Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jakarta
  • Ketua Bid. Penelitian & Pengembangan IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia) Pusat
  • Anggota Komite Perpajakan IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia)

Biodata Narasumber
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
5

1. Aspek Bisnis dari JO, KSO, & Konsorsium


2. Aspek Legal dari JO, KSO, & Konsorsium
Agenda
3. Aspek Akuntansi dari JO, KSO, & Konsorsium
Pembahasa
4. Aspek PPh & PPN dari JO, KSO, & Konsorsium
n
5. Studi Kasus: Jasa Konstruksi

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
6

Aspek Bisnis dari JO, KSO,


& Konsorsium
Agenda 1

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
7

 Dunia bisnis selalu ditandai oleh keinginan untuk


melakukan investasi pada usaha yang
menguntungkan dengan risiko yang kecil.
 Keinginan dunia bisnis untuk melakukan investasi
seringkali melebihi kemampuan satu entitas usaha
Aspek Bisnis dari JO, untuk menyediakan dana.
KSO, & Konsorsium  Seorang pengusaha, yang memiliki peluang
investasi, tetapi tidak memiliki dana atau aset yang
cukup, akan berusaha mengajak mitra usaha untuk
memanfaatkan peluang tersebut dengan membentuk
Kerjasama Operasi (KSO) (PSAK No. 39, IAI, 1998).
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
8

 Di dalam literatur internasional, KSO kadangkala


memiliki padanan kata “Joint Operation” (JO), “Joint
Venture” (JV), ataupun “Consortium”.
 Bouckaert di dalam artikelnya yang berjudul
Aspek Bisnis “Consortium or Joint Venture : the same or very
dari JO, KSO, different?” (2018) menyatakan sbb:

& Konsorsium “In certain countries and cultures, the words ‘joint
venture’ or ‘JV’ and ‘consortium’ may be used as
synonyms... Both a consortium and a JV (Joint
Venture) are ways for two, or more, parties to join
forces and participate to a tender....”
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
9

 Sementara itu, Werner van Rooyen selaku Director of


HowToTender (Pty) Ltd yang menjadi spesialis di bidang
“tender consulting & tender training” menyatakan sbb.:
“It is common business practice to form a Joint Venture
when one responds to a tender, especially if you do
Aspek Bisnis not have all the expertise required by the specific
dari JO, KSO, tender. But Joint Ventures can be complicated to form
& Konsorsium and to find the correct partner for the Joint Venture can
be challenging. There is an alternative option. You
could go into a consortium when responding to a
tender...” (https://www.sa-tenders.co.za/, diakses 23
Sep 2020)

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
10

 Lebih lanjut, Werner van Rooyen menyatakan sbb.:


 A consortium is an association of two or more
individuals, companies, or organisations with the
objective of participating in a common activity, such
as responding to a tender, or pooling their resources
Aspek Bisnis to achieve a common goal.
dari JO, KSO,  Within the consortium, each participant retains their
& Konsorsium separate legal status and the consortium’s control
over each participant is limited to activities involving
the joint endeavour, particularly the division of
profits.
 A consortium is formed by contract.
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
11

 Werner van Rooyen juga menyatakan sbb.:


 A Joint Venture can be described as a business
enterprise where two or more participants come together
to share their expertise in order to win a specific contract
for a set period of time.
Aspek Bisnis  A Joint Venture is a separate entity and is not part of the

dari JO, KSO, individual participant’s own enterprise.


 Therefore, a Joint Venture must have its own set of rules
& Konsorsium by which it is managed, and this is called a Joint Venture
Agreement.
 IASB memiliki definisi joint venture yang berbeda untuk IAS
31 (IASB, 2003) dan IFRS 11 (IASB, 2011) yang
menggantikan IAS 31.
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
12

 Perubahan definisi Joint Ventures tersebut mengikuti perkembangan


bisnis dan untuk meningkat karakteristik faithful representation di
dalam penyusunan laporan keuangan.
 IAS 31 Interests in Joint Ventures:
“A joint venture is a contractual arrangement whereby two or more

Aspek Bisnis parties undertake an economic activity that is subject to joint


control”.
dari JO, KSO,  IFRS 11 Joint Arrangements
& Konsorsium  “Joint venture - a joint arrangement whereby the parties that
have joint control of the arrangement have rights to the net
assets of the arrangement.”
 “Joint operation – A joint arrangement whereby the parties that
have joint control of the arrangement have rights to the assets,
and obligations for the liabilities, relating to the arrangement”.
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
13

 IFRS 11 Joint Arrangements


 “Joint operation – A joint arrangement whereby the
parties that have joint control of the arrangement
have rights to the assets, and obligations for the
Aspek Bisnis liabilities, relating to the arrangement”.

dari JO, KSO,  IAI mengadopsi IAS 31 (IASB, 2003) dan IFRS 11
(IASB, 2011) ke dalam PSAK:
& Konsorsium
 IAS 31  PSAK 12 Bagian Partisipasi dalam
Ventura Bersama (IAI, 2009).
 IFRS 11  PSAK 66 Pengaturan Bersama (IAI
2014).
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
14

 Dirjen Pajak melalui S-830/PJ.312/2005 yang berisi


penegasan atas pertanyaan Wajib Pajak juga
membuat definisi KSO, seperti dikutip di bawah ini.
“Kerjasama Operasi (KSO) adalah merupakan
Aspek Bisnis kerjasama operasi dua badan atau lebih yang
dari JO, KSO, sifatnya sementara hanya untuk melaksanakan
& Konsorsium suatu proyek tertentu sampai proyek tersebut
selesai dikerjakan”.
 Penjelasan Pasal 3 PP No. 1/2012 secara eksplisit
menyamakan KSO dengan JO.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
15

 Kerjasama Operasi di Indonesia berlandaskan


KUHPerdata, khususnya Hukum Perikatan di Buku III.
 Kerjasama Operasi antara entitas di Indonesia dan pihak
luar negeri berlandaskan kesepakatan antar pihak, dengan
memperhatikan hukum di negara masing-masing dan
Aspek Bisnis hukum internasional.
dari JO, KSO,  Bentuk-bentuk KSO berkembang dengan berbagai variasi,
& Konsorsium tetapi bisa dibagi menjadi dua golongan, yakni:
 KSO dengan entitas hukum yang terpisah (separate
legal entity) dari entitas hukum para partisipan KSO,
dan
 KSO tanpa pembentukan entitas hukum yang terpisah
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
16

 Sebelum konvergensi IFRS, IAI memiliki pengaturan KSO sesuai


PSAK 39 Kerja Sama Operasi (IAI, 1998) dan PSAK 12 Bagian
Partisipasi dalam Ventura Bersama. Kedua PSAK tersebut sudah
tidak berlaku lagi saat ini.
 Di dalam PSAK 39, diuraikan bahwa KSO tanpa hukum terpisah
terdiri dari:
Aspek Bisnis  Pengendalian bersama (masing-masing partisipan KSO memiliki
dari JO, KSO, kendali yang signifikan atas operasi atau aset KSO):

& Konsorsium  Kendali hanya di satu pihak (hanya satu pihak saja dari
partisipan KSO yang memiliki kendali yang signifikan atas aset
dan operasi KSO)
 Pengendalian bersama (joint control) terdiri dari:
 pengendalian bersama aset (PBA);
 pengendalian bersama operasi (PBO)
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
17

Aspek Bisnis dari


JO, KSO, &  Gambar di atas merupakan ilustrasi pola KSO berupa
Konsorsium Pengendalian Bersama Aset (PBA) dan PBO (Pengendalian
Bersama Operasi) yang tercakup di dalam pengertian Joint
Venture sesuai PSAK 12.(IAI, 1994, 2009).
 Sesuai dengan PSAK 66 (IAI, 2014), pola KSO di atas
dikategorikan sebagai Joint Operation (Operasi Bersama)

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
18

 Menurut PSAK 12 (IAI, 2009), keberadaan perjanjian kontraktual


membedakan antara bagian partisipasi yang melibatkan
pengendalian bersama dari investasi pada entitas asosiasi
dimana investor mempunyai pengaruh signifikan (lihat PSAK 15).
 Aktivitas yang tidak memiliki perjanjian kontraktual untuk
Aspek Bisnis membentuk pengendalian bersama bukan merupakan ventura
bersama untuk tujuan PSAK 12 (IAI, 2009).
dari JO, KSO,  Perjanjian kontraktual dapat mengidentifikasi satu venturer
& Konsorsium sebagai operator atau manajer dari ventura bersama.
 Operator tidak mengendalikan ventura bersama tersebut, tetapi
bertindak dalam kebijakan keuangan dan operasi yang sudah
disepakati oleh venturer sesuai dengan perjanjian kontraktual
dan didelegasikan kepada operator tersebut.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
19

 Karakteristik PBO (profit sharing):


 Operasi dari beberapa ventura bersama melibatkan
penggunaan aset dan sumber daya lainnya dari venturer
 Setiap venturer menggunakan aset tetap dan
persediaannya.
Aspek Bisnis  Venturer menanggung beban dan kewajiban dan
dari JO, KSO, memperoleh pembiayaan, yang mewakili kewajibannya.
 Aktivitas ventura bersama dapat dilaksanakan oleh
& Konsorsium karyawan venturer bersamaan dengan aktivitas venturer
yang serupa.
 Perjanjian ventura bersama biasanya mengatur
sedemikian sehingga pendapatan dari penjualan produk
bersama dan beban yang terjadi dibagi antar venturer.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
20

 Karakteristik PBO (revenue sharing):


 Contoh pengendalian bersama operasi adalah ketika dua
atau lebih venturer menggabungkan kegiatan operasi,
sumber daya dan keahliannya untuk menciptakan pasar
dan menyalurkan produk tertentu secara bersama, seperti
Aspek Bisnis pesawat terbang.
dari JO, KSO,  Bagian yang berbeda dari proses manufaktur dikerjakan
& Konsorsium oleh setiap venturer.
 Setiap venturer menanggung biayanya dan memperoleh
bagian pendapatan dari penjualan pesawat, dimana
bagian tersebut ditentukan sesuai dengan perjanjian
kontraktual

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
21

 Karakteristik PBA (profit sharing):


 Beberapa ventura bersama melibatkan pengendalian
bersama, dan seringkali kepemilikan bersama, oleh venturer
atas satu atau lebih aset yang dikontribusikan kepada atau
diperoleh untuk tujuan dari ventura bersama dan
didedikasikan untuk tujuan ventura bersama.
Aspek Bisnis  Setiap venturer dapat mengambil suatu bagian output dari
dari JO, KSO, aset dan menanggung suatu bagian yang disetujui dari

& Konsorsium beban yang terjadi.


 Setiap venturer memiliki pengendalian atas bagiannya dari
manfaat ekonomi masa depan melalui bagiannya di dalam
pengendalian bersama aset.
 Banyak aktivitas dalam industri ekstraksi minyak, gas dan
mineral melibatkan PBA.
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
22

Aspek Bisnis dari


JO, KSO, &
Konsorsium  Gambar di atas merupakan ilustrasi pola KSO berupa
Pengendalian Bersama Entitas yang juga merupakan Joint
Venture sesuai PSAK 12.(IAI, 2009).
 Sesuai dengan PSAK 66 (IAI, 2014), pola KSO di atas
dikategorikan sebagai Joint Venture (Ventura Bersama)

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
23

 Selain, KSO dengan joint control, ada juga KSO dengan


kendali hanya di satu pihak yang terdiri dari:
 build, operate, transfer (BOT):
 Perjanjian Bagi Hasil (PBH)
 Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP)
Aspek Bisnis  build, transfer, operate (BTO)
 Perjanjian Bagi Hasil (PBH) atau profit sharing;
dari JO, KSO,  Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP) atau revenue
& Konsorsium sharing
 Secara kontrak, banyak KSO dengan kendali di satu pihak di
atas masih berjalan, tapi perlakuan akuntansinya tidak lagi
mengacu pada PSAK 39 dan mengacu PSAK lainnya yang
sesuai, misalnya PSAK 73 Sewa.
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
24

Aspek Legal dari JO, KSO,


& Konsorsium
Agenda 2

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
25

 Berdasarkan uraian aspek bisnis dari JO, KSO, dan


Konsorsium, semua pola bisnis tersebut menggunakan
perjanjian kontraktualnya sebagai basis operasi.
 Di Indonesia, aspek legal dari suatu perjanjian
Aspek Legal kontraktual mengacu pada KUHPerdata, khususnya
dari JO, KSO, Hukum Perjanjian di Buku III.

& Konsorsium  Hukum perdata di Indonesia pada dasarnya


bersumber dari Hukum Napoleon, kemudian menjadi
Staatsblaad nomor 23 tahun 1847 tentang Burgerlijk
Wetboek voor Indonesie yang biasa disingkat sebagai
BW/KUHPerdata (Wikisource, 2014).

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
26

 BW atau KUHPer sebenarnya merupakan suatu aturan hukum yang


dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda yang ditujukan bagi kaum
golongan warganegara bukan asli yaitu dari Eropa, Tionghoa, dan
juga timur asing.
 Berdasarkan kepada Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 (Panitia

Aspek Legal Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 1945), seluruh peraturan yang


dibuat oleh pemerintah Hindia-Belanda berlaku bagi warga negara
dari JO, KSO, Indonesia (asas konkordasi).

& Konsorsium  KUHPer memiliki empat buku, yaitu Buku Kesatu – Orang, Buku
Kedua - Benda/Barang, Buku Ketiga – Perikatan, dan Buku Keempat
– Pembuktian dan Kedaluwarsa.
 Hukum perikatan (verbintenis) merupakan salah satu hal yang sangat
penting dan dibutuhkan dalam hubungan-hubungan hukum di bidang
harta kekayaan yang dilakukan sehari-hari (Miru & Pati, 2012).

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
27

 Buku III KUHPer ini mengatur hak dan kewajiban yang terbit
dari perjanjian, perbuatan melanggar hukum, dan peristiwa-
peristiwa lain yang memunculkan hak dan kewajiban
perseorangan
 Perikatan disebutkan di dalam Pasal 1233 KUHPer lahir
Aspek Legal karena suatu persetujuan/perjanjian atau karena undang-
dari JO, KSO, undang.

& Konsorsium  Perjanjian, jika dilihat dari bentuknya, dapat berupa perjanjian
tertulis dan perjanjian tidak tertulis.
 Sumber perikatan berupa undang-undang mengacu pada
Pasal 1352 KUHPer dan dibagi menjadi undang-undang saja
dan undang-undang karena adanya perbuatan manusia.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
28

 Suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan karena dua pihak


itu setuju untuk melakukan sesuatu.
 Kontrak di dalam bisnis tidak terlepas dari persyaratan yang
harus dipenuhi agar kontrak tersebut dapat dianggap sebagai
perjanjian yang sah dan mengikat para pihak di dalam kontrak
Aspek Legal teresbut.

dari JO, KSO,  Pasal 1320 KUHPer mensyaratkan empat hal untuk menganggap
perjanjian menjadi sah. Keempat syarat tersebut adalah:
& Konsorsium 1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu pokok persoalan tertentu;
4. suatu sebab yang tidak terlarang (Subekti & Tjitrosudibio,
1996).

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
29

 Suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan karena dua pihak


itu setuju untuk melakukan sesuatu.
 Pemahaman hukum bisnis, khususnya hukum perjanjian menjadi
suatu keharusan bagi para pelaku bisnis.
 Pemahaman aspek hukum perjanjian yang baik juga akan
Aspek Legal membantu pelaku bisnis

dari JO, KSO,  terhindar dari kerugian akibat transaksi bisnis yang dilakukan;
 mampu menentukan perlakuan akuntansi yang tepat
& Konsorsium sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dari proses
akuntansi bermanfaat bagi pengguna di dalam pengambilan
keputusan; dan
 mampu mengidentifikasi aspek pajak sehingga terhindar dari
pengenaan pajak dan/atau sanksi yang tidak perlu.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
30

Aspek Akuntansi dari JO,


KSO, & Konsorsium
Agenda 3

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
31

 Di dalam pembahasan Agenda 1, bentuk KSO dapat


berupa entitas hukum terpisah ataupun tanpa entitas
hukum terpisah.
 Perlakuan akuntansi mengacu pada konsep substance
Aspek over form.
Akuntansi dari  Penerapan PSAK berbasis IFRS mengedepankan
JO, KSO, & principles-based approach sehingga diperlukan
professional judgment atas suatu transaksi yang berasal
Konsorsium dari suatu perikatan/perjanjian.
 PSAK yang berlaku sekarang mengacu pada IAS/IFRS
sejak 2012. PSAK tentang KSO mengacu pada beberapa
IAS/IFRS berikut ini.
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
32

Aspek Akuntansi dari JO, KSO, & Konsorsium


Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
33

Perihal Entitas Anak Entitas Asosiasi Investasi Ekuitas Pengaturan Bersama


IAS/IFRS IFRS 3, IFRS 10 IAS 28 IFRS 9, IAS 39 IFRS 11
PSAK PSAK 65 PSAK 15 PSAK 71 PSAK 66
Kriteria Pengendalian Pengaruh Signifikan Pengaruh tidak signifikan Pengendalian bersama
Hak suara >50% 20% s.d 50% di bawah 20% 50%
Metode Konsolidasi Metode ekuitas Harga wajar • Tipe joint venture: metode akuitas
• Tipe joint operation: pengakuan aset,
liabilitas, penghasilan, dan biaya sesuai
proporsi anggota JO (operator)

Aspek Akuntansi dari JO, KSO, & Konsorsium


Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
34

 Pengaturan bersama di dalam PSAK 66 memiliki karakteristik


sbb.:
 Para pihak terikat oleh suatu pengaturan kontraktual (lihat
paragraf PP02–PP04 PSAK 66).
 Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama
Aspek kepada dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut (lihat

Akuntansi dari paragraf 07–13 PSAK 66)

JO, KSO, &  Suatu pengaturan bersama meliputi operasi bersama (Joint
Operation) atau ventura bersama (Joint Venture).
Konsorsium  Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk
berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya
ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan
persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi
pengendalian.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
35

 Entitas yang merupakan pihak dalam pengaturan menaksir


apakah pengaturan kontraktual memberikan kepada seluruh
pihak, atau sekelompok pihak, pengendalian atas pengaturan
secara kolektif.
 Seluruh pihak atau sekelompok pihak mengendalikan pengaturan
Aspek secara kolektif ketika mereka harus bertindak bersama untuk
Akuntansi dari mengarahkan aktivitas yang mempengaruhi secara signifikan
imbal hasil yang berasal dari pengaturan tersebut (yaitu aktifitas
JO, KSO, & relevan)
Konsorsium  Setelah ditentukan bahwa seluruh pihak atau sekelompok pihak
mengendalikan pengaturan tersebut secara kolektif, pengendalian
bersama terjadi hanya ketika keputusan mengenai aktivitas
relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari para
pihak yang mengendalikan secara kolektif.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
36

 Di dalam pengaturan bersama, tidak ada pihak tunggal yang


mengendalikan pengaturan secara sepihak. Pihak dengan pengendalian
bersama atas pengaturan dapat mencegah pihak lain apapun atau
sekelompok pihak dari mengendalikan pengaturan tersebut.
 Pengaturan dapat merupakan pengaturan bersama walaupun tidak
Aspek seluruh pihak yang terlibat memiliki pengendalian bersama atas

Akuntansi dari pengaturan tersebut.


 Entitas perlu menggunakan pertimbangan ketika menaksir apakah
JO, KSO, & seluruh pihak, atau sekelompok pihak, memiliki pengendalian bersama
Konsorsium atas suatu pengaturan.
 Entitas membuat penaksiran dengan mempertimbangkan seluruh fakta
dan keadaan (lihat paragraf PP05–PP11 PSAK 66).
 Jika fakta dan keadaan berubah, maka entitas menaksir kembali apakah
entitas masih memiliki pengendalian bersama atas pengaturan tersebut

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
37

Aspek Akuntansi dari JO, KSO, & Konsorsium


Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
38

 Entitas menentukan jenis pengaturan bersama yang entitas


tersebut terlibat di dalamnya.
 Klasifikasi pengaturan bersama sebagai operasi bersama atau
ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban para pihak
dalam pengaturan.
Aspek  Operasi bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur
Akuntansi dari bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas

JO, KSO, & pengaturan memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap
liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para pihak tersebut
Konsorsium disebut operator bersama.
 Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur
bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas
pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Para
pihak tersebut disebut venturer bersama

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
39

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
40

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
41

Aspek Pajak dari JO, KSO,


& Konsorsium
Agenda 4

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
42

 Dari sudut PPN, pengaturan KSO (Joint Operation) sebagai


subjek PPN tertuang di dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah
(PP) No. 1/2012.
 Penjelasan PP No. 1/2012 menyatakan bahwa PP No. 1/2012
disusun sebagai pelaksanaan Pasal 19 UU PPN(UU No. 8/1983)

Apakah KSO untuk memberikan penegasan dan penjelasan lebih lanjut serta
untuk mengatur hal-hal yang belum cukup diatur di dalam UU
merupakan PPN.

Subjek PPN? “Pasal 19


Hal-hal yang belum diatur dalam undang-undang ini diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemerintah
Penjelasan Pasal 19
Cukup Jelas” (UU No. 8/1983)

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
43

“Pasal 3 :
(1) Bentuk kerja sama operasi merupakan bagian
dari bentuk badan lainnya sebagaimana dimaksud
dalam pengertian Badan dalam Pasal 1 angka 13
Apakah KSO Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.
merupakan (2) Bentuk kerja sama operasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan
Subjek PPN? usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak dalam hal melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak atas
nama bentuk kerja sama operasi” (PP 1/2012).

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
44

Penjelasan Pasal 3 PP 1/2012:


Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Contoh bentuk kerja sama operasi (joint operation) yang wajib
Apakah KSO untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak:
merupakan PT ABC dan PT DEF membuat perjanjian kerja dengan

Subjek PPN? pelanggan (pemilik proyek). Untuk melaksanakan proyek tersebut,


PT ABC dan PT DEF membentuk joint operation.
Dalam perjanjian kerja dengan pelanggan (pemilik proyek) diatur
bahwa semua transaksi penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
Jasa Kena Pajak kepada pelanggan (pemilik proyek) dilakukan atas
nama joint operation.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
45

Lanjutan Penjelasan Pasal 3 PP 1/2012:


Berdasarkan hal di atas:
a. joint operation wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;
b. atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
Pajak kepada pelanggan (pemilik proyek), joint operation wajib
Apakah KSO menerbitkan Faktur Pajak;
merupakan c. apabila dalam rangka joint operation tersebut, PT ABC atau PT
DEF atas nama joint operation melakukan penyerahan langsung
Subjek PPN? kepada pelanggan (pemilik proyek), maka penyerahan tersebut
dianggap sebagai penyerahan dari PT ABC atau PT DEF kepada
joint operation, sehingga PT ABC atau PT DEF harus membuat
Faktur Pajak kepada joint operation dan joint operation membuat
Faktur Pajak kepada pelanggan (pemilik proyek).

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
46

Lanjutan Penjelasan Pasal 3 PP 1/2012:


Contoh bentuk kerja sama operasi (joint operation) yang tidak wajib
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak:
PT X dan PT Y membuat perjanjian kerja sama dengan pelanggan
(pemilik proyek). Untuk melaksanakan proyek tersebut, PT X dan PT Y

Apakah KSO membentuk joint operation.


Namun demikian, dalam pelaksanaannya semua transaksi dan
merupakan dokumentasi terkait dengan perjanjian kerja sama dengan pelanggan
Subjek PPN? (pemilik proyek) tersebut secara nyata hanya dilakukan atas nama PT
X.
Karena joint operation secara nyata tidak melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kepada pihak lain, maka
dalam hal ini joint operation tidak wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
47

 Pasal 2 UU PPh (UU No. 36/2008) menjelaskan


subjek PPh sbb.:
“Pasal 2
(1) Yang menjadi subjek pajak adalah:
Apakah KSO a. 1. orang pribadi;
2. warisan yang belum terbagi sebagai satu
merupakan kesatuan menggantikan yang berhak;
Subjek PPh? b. badan; dan
c. bentuk usaha tetap.
 Di dalam penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf b,
dijelaskan pengertian badan sbb.:
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
48

Huruf b
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
Apakah KSO lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha
merupakan milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun,
Subjek PPh? firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi
sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi
kolektif dan bentuk usaha tetap.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
49

 Frasa kata “meliputi” di dalam penjelasan Pasal 2


ayat (1) huruf b UU PPh bersifat membatasi,
sedangkan frasa kata “termasuk” tidak membatasi.

Apakah KSO  Kesimpulan di atas mengacu pada


merupakan  penjelasan Pasal 4A ayat (2) huruf UU PPN dan
Subjek PPh? Putusan MK No. Putusan MK No. 39/PUU-
XIV/2016 tentang batasan barang kebutuhan
pokok sebagai non-objek PPN; dan
 penjelasan Pasal 4 ayat (1) UU PPh.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
50

 Frasa kata “meliputi” di dalam penjelasan Pasal 2


ayat (1) huruf b UU PPh bersifat membatasi,
sedangkan frasa kata “termasuk” tidak membatasi.

Apakah KSO  Kesimpulan di atas mengacu pada


merupakan  penjelasan Pasal 4A ayat (2) huruf UU PPN dan
Subjek PPh? Putusan MK No. Putusan MK No. 39/PUU-
XIV/2016 tentang batasan barang kebutuhan
pokok sebagai non-objek PPN; dan
 penjelasan Pasal 4 ayat (1) UU PPh.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
51

 Pasal 35 seperti dikutip di bawah ini mengatur bahwa pengaturan lebih


detil dari UU PPh mengacu pada Peraturan Pemerintah dan saat ini
berlaku PP No. 94/2010.
“Pasal 35
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam rangka pelaksanaan Undang-

Apakah KSO Undang ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Penjelasan Pasal 35
merupakan Dengan peraturan pemerintah diatur lebih lanjut hal-hal yang belum

Subjek PPh? cukup diatur dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang ini, yaitu
semua peraturan yang diperlukan agar Undang-Undang ini dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, termasuk pula peraturan
peralihan”.
 Di dalam PP 94/2010 tidak diatur cakupan badan lainnya termasuk
KSO.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
52

 Dari sudut perpajakan, ketentuan perpajakan tidak mempunyai aturan


khusus terkait dengan KSO.
 Ketentuan yang ada hanya berupa surat edaran dan surat penegasan
Dirjen Pajak atas pertanyaan wajib pajak, yang antara lain terdiri dari:
1. S-60/PJ.422/1994 tentang perlakuan perpajakan atas joint
operation
Apakah KSO 2. SE-44/PJ./1994 ttg pemecahan bukti pemotongan PPh pasal. 23
3. S-244/PJ.531/1999 tentang perlakuan PPN terhadap revenue
merupakan sharing "joint operation (JO) kepada anggota (JO)" dalam

Subjek PPh? pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai dari hibah/pinjaman


luar negeri
4. S-830/PJ.312/2005 tentang permohonan penegasan pengenaan
pajak
5. S-956/PJ.53/2005 tentang penegasan atas kewajiban penerbitan
faktur pajak dari anggota joint operation (JO) kepada JO dalam
rangka perjanjian JO.
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
53

 Permasalahan PPh Badan tentang KSO muncul saat ini ketika dua
Dirjen Pajak sebelum Dirjen Pajak yang saat ini masih menjabat
berbeda pendapat ketika memberikan penegasan atas perlakuan PPh
Badan untuk KSO.
 Hal di atas dialami oleh satu BUMN yang terdaftar di KPP LTO 3

Apakah KSO ketika BUMN tersebut melakukan KSO antara entitas induk dan entitas
anak atas penjualan produknya. Pertanyaan disampaikan dua kali ke
merupakan dua Dirjen Pajak tersebut dan penegasannya berbeda.

Subjek PPh?  Pada akhirnya, pemeriksa menggunakan penegasan Dirjen Pajak


terakhir yang mengacu pada analogi PP No. 1/2012 tentang
penetapan badan lainnya yang mencakup KSO.
 Dari sisi pemotongan PPh, secara jelas KSO merupakan subjek pajak
sehingga KSO sebagai pihak yang membayarkan imbalan kepada
pihak lain memiliki kewajiban untuk melakukan pemotongan PPh.

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
54

Aspek Pajak dari JO, KSO,


& Konsorsium
Agenda 5

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
55

 PT Pemilik Proyek menandatangani suatu Kontrak EPC


(Engineering, Procurement, dan Construction dengan
Konsorsium yang terdiri dari PT BUMN Kontraktor dan BUT
Construction (China) Ltd.
 BUT Construction (China) Ltd merupakan kantor perwakilan
Studi Kasus dari Construction (China) Ltd yang berkedudukan di China.

BUJKA Jasa  Pembentukan BUT Construction (China) Ltd merupakan


persyaratan yang ditetapkan di dalam Pasal 32 UU No. 2/2017
Konstruksi tentang Jasa Konstruksi.
 Kontrak Konsorsium antara PT BUMN Kontraktor dan BUT
Construction (China) Ltd menyepakati aspek E dan P menjadi
tugas kantor pusat Construction (China) Ltd, sedang aspek C
dikerjakan oleh PT BUMN Kontraktor
Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA
56

 Klausul Kontrak EPC di antaranya menyebutkan bahwa


pekerjaan E dan P dilaksanakan di China sehingga PT Pemilik
Proyek harus melakukan pembayaran dengan mata uang yuan
langsung ke rekening kantor pusat Construction (China) Ltd.
 Ketika E dan P sudah dilaksanakan oleh kantor pusat
Studi Kasus Construction (China) Ltd, PT BUMN Kontraktor melaksanakan
BUJKA Jasa pekerjaan konstruksi (C) dengan pengawasan dari

Konstruksi Construction (China) Ltd.


 PPh dan PPN untuk pekerjaan E dan P ditanggung oleh PT
Pemilik Proyek.
 Pertanyaan: bagaimana perlakuan PPh dan PPN atas
transaksi di atas?

Free Webinar | KnDC - Kreston Research Institute | Dr. Prianto Budi S., Ak., CA, MBA

Anda mungkin juga menyukai