Anda di halaman 1dari 14

RENCANA BISNIS

PENGGEMUKAN SAPI POTONG


DI LAHAN EX PEMBIBITAN DINAS
PERKEBUNAN

PT.TEBO HUTAMA CIPTA (PERSERODA)


BADAN USAHA MILIK DAERAH
KABUPATEN TEBO
TAHUN 2021
PENDAHULUAN
Usaha penggemukan sapi potong merupakan salah satu
peluang usaha yang prospektip, yang dapat
dikembangkan di Kabupaten Tebo. Hal ini
dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya jumlah
kebutuhan akan konsumsi daging dari tahun ketahunnya,
seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk
rata-rata kualitas hidup masyarakat serta semakin
tingginya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi
pangan yang berkualitas baik dan kuantitas yang cukup.
Usaha penggemukan sapi potong juga relavan dengan
upaya pelestarian sumber daya lahan. Kotoran sapi yang
diperoleh selama masa penggemukan dapat digunakan untuk
memperbaiki tekstur tanah dan kesuburan tanah. Dengan
demikian usaha penggemukan sapi sangat layak dalam
tinjauan mikro, dan sangat terpuji dalam pandangan makro.
SEKILAS TENTANG SAPI
Ada beberapa jenis sapi yang biasa digunakan untuk bakalan

dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia:


◦ Sapi Ongole

 Cirinya sapi berwarna putih dan warna hitam dibeberapa bagian

tubuhnya, bergelambir dan perpunuk dengan daya adaptasi

terhadap lingkungan baik.


◦ Sapi Bali

 Cirinya sapi berwarna merah dan putih dibagian kaki dan lutut

dan pantatnya, punggung bergaris hitam, keunggulannya sapi

ini dapat beradaptasi dilingkungan yang baru.


◦ Sapi Brahma
 Cirinya sapi berwarna coklat hingga coklat tua, serta
warna putih dibagian kepala, daya pertumbuhannya
cepat, sehingga menjadi primadona untuk sapi
Indonesia.
VISI MISI
 Melalui pola kemitraan antara manajemen, investor dan
petani, diharapkan terjalin kerjasama yang kuat, sehingga
dapat terwujud kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
 Memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten
Tebo untuk dimanfaatkan dan pengembangan usaha
ternak penggemukan sapi potong.
 Meningkatkan populasi dan produksi ternak sapi dalam
upaya pemenuhan kebutuhan produksi ternak khususnya
untuk Kabupaten Tebo.
ANALISA PASAR
 Target Pasar

Potensi usaha ternak cukup menyebar diseluruh wilayah


Indonesia. Pasar yang paling potensial untuk sapi potong di
sekitar wilayah Kabupaten Tebo, seperti Kota Jambi, Muara
Bulian dan Darmasraya dan sekitarnya, sehingga usaha
penggemukan sapi potong ditargetkan untuk mengisis
kebutuhan pasar yang ada di Kabupaten Tebo.
 Kebutuhan dan Proyeksi Pasar.
Peluang bisnis ternak sapi untuk dasar
domestic sangat terbuka luas, permintaan daging sapi secara
periodic sangat tinggi, terutama pada saat menjelang hari
Raya Idul Fitri dan Hari Raya Kurban serta permintaan daging
untuk rumah makan dan kebutuhan harian masyarakat,
Produksi hasil ikutan ternak sapi adalah ikut, pupuk kandang
dan urin sapi. Kulit untuk bahan pangan kerupuk kulit dan
bahan industry, pupuk dan urin untuk menunjang
peningkatan usaha pertanian.
ANALISA KEUANGAN
1. Pembuatan Kandang.
Kebutuhan kandang untuk 100 ekor sapi dewasa + 600 M,
Biaya / meter 340.000 x 600 M = Rp. 204.000.000
Asumsi dengan masa pakai 10 tahun, terjadi penyusutan
Rp. 20.400.000 / tahun.
2. Bibit Ternak Sapi
Harga ternak sapi jantan dewas umur 2 tahun sapi bali rata-
rata Rp. 9.000.000 / ekor x 100 dengan bobot badan + 180-
192 kg, sehingga total pembelian ternak Rp. 9.000.000 x 100
= Rp. 900.000.000.
3. Biaya Pakan
(rumput, kosentrat serat limbah pertanian ) 1 ekor sapi
@ Rp. 1.850 x 100 x 5 bulan ( 150 hari ) = Rp.
27.750.000
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja sebanyak 4 orang @ Rp. 85.000 x 4
= Rp. 340.000 x 150 hari = Rp. 51.000.000
5. Obat – Obatan dan Peralatan
100 ekor sapi @ Rp. 20.000 ( selama 150 hari )
= Rp. 2.000.000
6. Biaya – Biaya lain
@ Rp. 5.000.000
7. Penerimaan dari penjualan ternak
dangan asumsi terjadi peningktan bobot ternak. Nilai ternak
awal Rp. 9.000.000, setelah dipelihara selama 150 hari
terjadi penambahan nilai jual @ Rp. 11.500.000. Nilai akhir
@ Rp. 11.500.000 – Rp. 9.000.000 = @ Rp.

2.500.000 x 100 = Rp. 250.000.000.

8. Penerimaan dari penjualan pupuk kandang dan urin


@ Rp. 40.000 x 100 ekor sapi / bulan x 5 bulan =
Rp. 20.000.000
PENDAPATAN
Jumlah penerimaan penjualan ternak Rp. 11.500.000 x
100 = Rp. 1.150.000.000. Dan penerimaan penjualan pupuk
kandang Rp. 20.000.000, sehingga = 1.170.000.000 – biaya
yang dikeluarkan Rp. 1.189.750.000.
1.170.000.000 + Nilai kandang Rp. 183.600.000 =
Rp. 1.353.600.000
Total : Rp. 1.353.600.000 – Rp. 1.189.750.000 =
Rp. 162.850.000
LAMPIRAN
No. URAIAN SATUAN / VOLUME HARGA/UNIT NILAI
UNIT (Rp.) (Rp)

1 Pembuatan kandang Meter 600 340.000 204.000.0000

2 Pembelian Sapi Ekor 100 9.000.000 900.000.000

3 Biaya Pakan 1.850 100 - 27.750.000

4 Tenaga Kerja 150 Oh 4 Orang 85.000 51.000.000

5 Obat - Obatan - 100 - 2.000.000

6 Biaya Lain - Lain - - - 5.000.000

Jumlah 1.189.750.000
No. Uraian Unit (Rp) Jumlah (Rp)
1 Penjualan Ternak 11.500.000/ Ekor 1.150.000.000
2 Penjualan Pupuk/ Urin 40.000 x 100 x 5 20.000.000
3 Nilai Kandang 9 Tahun 183.600.000
Jumlah 1.353.600.000 -
1.189.750.000 =
Rp. 162.850.000

Anda mungkin juga menyukai