Dosen Pembimbing :
Dr. dr. Herlambang, Sp. OG-KFM
PENDAHULUAN
01 Ketuban pecah dini : pecahnya selaput ketuban yang
terjadi sebelum terjadinya persalinan infeksi dan
persalinan prematur
± 6 jam SMRS, nyeri perut (+), nyeri perut menjalar ke bagian pinggang dan
dirasakan secara terus-menerus, nyeri semakin hebat jika bergerak, dan sedikit
berkurang pada saat beristirahat.
± 2 jam SMRS, pasien mengeluhkan keluar air-air dari jalan lahir, air yang
keluar berbau amis dan merembes terus menerus hingga membasahi pakain
yang dipakainya.
Anamnesis
• Riwayat demam (-), riwayat keputihan (-), mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-),
pandangan kabur (-), BAK dan BAB tidak terdapat keluhan, riwayat minum jamu atau
obat-obatan (-). Pasien mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan.
Pasien rutin memeriksa kehamilan di bidan. Riwayat Ante Natal Care: Pasien ANC rutin
di puskesmas sejak awal kehamilan.
• Pasien juga mengatakan bahwa beberapa hari SMRS, pasien konsul kehamilan ke dokter
Sp.OG, setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa panggul pasien sempit
dan disarankan untuk dilakukan tindakan sectio caesarea.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Sosial Ekonomi
Riwayat Hipertensi (-) Riwayat kebiasaan merokok (-),
Riwayat Diabetes Mellitus (-) mengkonsumsi alkohol dan
Riwayat Asma (-) jamu (-).
Riwayat Penyakit Jantung (-) Pasien termasuk kedalam sosial
ekonomi menengah
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi (+) Ibu pasien
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Obstetri
Anak Tahun Umur Tempat Jenis Penolong Penyulit JK BB Kondisi
Ke Sekarang
1 Ini
Riwayat Obstetri
GPA : G1P0A0 Pemeriksaan Fisik
HPHT : 15-06-2020 Keadaan Umum : Baik
TP : 22-03-2021
Kesadaran : Compos Mentis
UK : 39-40 minggu
Menarche : Umur 12 tahun TD : 120/80 mmHg
Siklus haid: teratur 28 hari N : 82x/menit
Lama haid : 7 hari RR : 20x/menit
Dismenorea : Ya Suhu : 36,50C
Riwayat Perkawinan : Os menikah 1x, BB sebelum hamil: 50 kg
sejak 1 tahun yang lalu BB saat hamil : 63 kg
Tinggi Badan :145 cm
- Riwayat Kontrasepsi :-
- Imunisasi TT : 2 kali
- ANC : 4 kali
(puskesmas)
STATUS GENERALISATA
Kepala Mata
Normocephale, rambut Conjungtiva anemis -/-, sklera
hitam tidak mudah dicabut ikterik -/-, reflek cahaya +/+,
pupil isokor
THT Leher
dbn Pembesaran KGB (-), pembesaran
tiroid (-)
Pulmo Cor
I : Pergerakan dinding dada BJ I-II reguler, murmur (-),
simetris gallop (-)
P : Nyeri tekan (-), Krepitasi (-)
P : Sonor
A : Vesikuler +/+, ronkhi -/-,
wheezing -/-
STATUS GENERALISATA
Abdomen
Membesar, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba.
striae gravidarum (+), linea nigra (+), sikatrik (-)
Hct
GDS : 113 mg/dl
41,6 L%
Leukosit
9,10 x 103
Eritrosit
4,72 x 106
Trombosit
251 x103
12
USG
13
Diagnosis
DIAGNOSIS
G1P0A0 Hamil 39-40 Minggu, Inpartu Kala I
Fase Laten JTH dengan Ketuban Pecah Dini
+ Cephalopelvic Disproportion
14
Tatalaksana
Non Medikamentosa
Oksigen 2 liter
Observasi KU,TTV, His, DJJ, dan
kemajuan persalinan
Sp.OG Pro SC
Medikamentosa
IVFD Ringer Laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1x2 gr
Pecahnya selaput ketuban secara spontan sebelum awitan persalinan, baik aterm maupun
Pecahnya selaput ketuban secara spontan sebelum awitan persalinan, baik aterm maupun
preterm.
preterm.
• KPD saat preterm (KPDP) usia <37 minggu
• KPD saat preterm (KPDP) usia <37 minggu
• Disebut juga KPD bila satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda awal inpartu yaitu
• Disebut juga KPD bila satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda awal inpartu yaitu
bila pembukaan pada primigravida kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm
bila pembukaan pada primigravida kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm
KPD memanjang
KPD memanjang >> 24
24 jam
jam yang
yang berhubungan
berhubungan dengan
dengan peningkatan
peningkatan risiko
risiko
infeksi
infeksi intra-amnion
intra-amnion atau
atau lebih
lebih dari
dari 12
12 jam
jam sebelum
sebelum waktunya
waktunya persalinan
persalinan
Etiologi & Faktor Risiko
Infeksi traktus urinarius dan Genitalia
Infeksi Intrauterin
Etiologi
Belum diketahui
secara pasti Faktor umur dan paritas
Faktor lainnya
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
vaginanya atau mengeluarkan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila
ketuban baru pecah, dan jumlah airnya
cairan banyak dari jalan lahir masih banyak, pemeriksaan ini akan
• Bau cairan ketuban yang khas makin jelas
• Riwayat demam, trauma, diurut- Inspekulo : langkah pertama untuk
mendiagnosis KPD, cairan yang keluar
urut, minum jamuan, intercourse dari vagina perlu diperiksa : warna, bau,
terakhir, dan riwayat keputihan dan PH nya,
Faktor Predisposisi VT : Hindari
•Tanda-tanda infeksi Fluksus
Pooling, valsava test
Pemeriksaan penunjang
1.Pemeriksaan lab
Pemeriksaan darah lengkap dan kultur urinalisa
Tes Lakmus
Mikroskopis (ferning test).
Dilakukan juga kultur dari swab untuk chlamydia,
gonnorhea, dan stretococcus group B
2. Pemeriksaan USG
Penatalaksanaan
▹ Jika ketuban telah pecah >18 jam, berikan antibiotik profilaksis untuk mengurangi resiko
infeksi
▹ Kematian janin
Nilai Serviks
▹ Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan
dengan oksitosin
09/02/2021 26
• Pelvimetri klinis : Pemeriksaan
Seksio Sesarea
▹ Seksio sesarea dilakukan secara elektif : kehamilan cukup bulan karena
kesempitan panggul yang cukup berat atau karena terdapat disproporsi
sefalopelvik yang nyata.
▹ Secara sekunder : setelah persalinan berlangsung selama beberapa waktu
gagal
ANALISIS KASUS
Teori Kasus
• Berdasarkan teori, diagnosis KPD 90% dapat • Pasien datang ke RSUD Raden
ditegakkan melalui anamnesis merasa
basah pada jalan lahir atau mengeluarkan Mattaher dengan keluhan keluar
cairan yang banyak berwarna putih jernih, air-air berwarna jernih, berbau
keruh, hijau, atau kecoklatan sedikit-sedikit khas dari jalan lahir sejak ± 2 jam
atau sekaligus banyak, secara tiba-tiba dari
jalan lahir + tanda infeksi. Pasien belum SMRS tanpa disertai darah yang
dalam fase persalinan. keluar.
• Disproporsi sefalopelvik merupakan keadaan • Dari inspeksi pasien tampak
yang menggambarkan ketidaksesuaian antara
kepala janin dan panggul ibu sehingga janin pendek, Tinggi badan pasien 145
tidak dapat keluar melalui vagina. cm.
• Inspeksi : Ibu kelihatan pendek, ada skoliosis,
kifosis dan sebagainya.
• Palpasi : Kepala tidak masuk PAP atau masih
goyang dan terdapat tanda OSBORN
Teori Kasus
Pemeriksaan Inspekulo merupakan Vaginal Toucher : Portio tebal
langkah pertama untuk mendiagnosis lunak, OUE tampak terbuka, dengan
KPD. Pooling pada cairan amnion dari diameter 1 cm, terlihat cairan ketuban
forniks posterior mendukung diangnosis mengalir (+)
KPD
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
09/02/2021
- THANK YOU -