Anda di halaman 1dari 8

Spiritualitas Sebagai

Landasan Bertuhan
Kelompok 1
1. Farrelleo Adryanna Brilliansyah (I0321043)
2. M. Fatkur Rohman (I0321062)
3. Micco Fernando (I0321066)
1. Menelusuri Konsep Spiritualitas Sebagai Landasan Kebertuhanan

 Spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan  Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
non-fisik yang lebih besar daripada kekuatan diri kita; ‫ت ٱهَّلل ِ ٱلَّتِى فَطَ َر‬ َ ‫ط َر‬ ْ ِ‫ِّين َحنِيفًا ۚ ف‬
ِ ‫ك لِلد‬ َ َ‫فَأَقِ ْم َوجْ ه‬
suatu kesadaran yang menghubungkan kita langsung ‫ِّين ْٱلقَيِّ ُم‬
ُ ‫ك ٱلد‬ َ ِ‫ق ٱهَّلل ِ ۚ ٰ َذل‬
ِ ‫اس َعلَ ْيهَا ۚ اَل تَ ْب ِدي َل لِ َخ ْل‬
َ َّ‫ٱلن‬
ٰ
kepada Tuhan atau sesuatu unsur yang kita namakan ‫ون‬ ِ َّ‫َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر ٱلن‬
َ ‫اس اَل يَ ْعلَ ُم‬
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
sebagai sumber keberadaan kita.
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
 Pada hakikatnya spiritualitas adalah fitrah yang peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Ar-Rum:30)
diberikan Tuhan kepada setiap manusia , namun tidak
semua manusia memiliki kesadaran dan kecerdasan
 Spiritualitas >< Material
spiritual.
2. Menanyakan alasan mengapa manusia memerlukan spiritualitas

 Pengalaman bertuhan dapat menjadi bagian yang sangat erat dan mempengaruhi
kehidupan kepribadian seseorang.
 Ada enam alasan mengapa kita membutuhkan spiritualitas untuk tetap mampu
mengerjakan panggilan hidup di dunia ini :
• Manusia adalah makhluk ciptaan yang terbatas.
• Menjaga integritas diri kita di tengah realita.
• Mengembangkan hati Nurani yang takut akan tuhan.
• Mengendalikan dorongan ego dalam diri kita.
• Menyadarkan bahwa panggilan hidup kita adalah anugerah pemberian dari Tuhan.
• Melatih kepekaan diri kita dalam menggali makna kenyataan hidup.
3. Menggali Sumber Psikologis, Sosiologis, Filosofis, dan Teologis
tentang Konsep Ketuhanan

a. Bagaimana Tuhan dirasakaan kehadirannya dalam b. Bagaimana Tuhan Disembah Masyarakat Dalam
Perspektif Psikologis? Perspektif Sosiologis?
 Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah  Perspektif sosiologi memandang agama tidak
SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah berdasarkan teks keagamaan.
Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka  Dalam Sosiologis, Agama dipandang sebagai
bercengkerama dengan Alloh SWT dalam sistem kepercayaan yang diwujudkan dalam
I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Allah perilaku sosial tertentu.
SWT daripada perintah yang lain saat itulah  Perilaku individu dan sosial digerakkan oleh
kehadiran Allah dapat kita rasakan. kekuatan dari dalam yang didasarkan pada nilai-
nilai ajaran Agama yang menginternalisasi
sebelumnya.
c. Bagaimana Tuhan Dirasionalisasikan Dalam d. Konsep tentang Tuhan dalam Perspektif Teologis ?
Perspektif Filosofis?
 Dalam perspektif teologis, masalah ketuhanan,
 Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang
Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu kebenaran, dan keberagamaan harus dicarikan
memakai apa yang disebut sebagai pendekatan
penjelasannya dari sesuatu yang dianggap sakral
filosofis. Bagi orang yang menganut agama
tertentu (terutama agama Islam, Kristen, dan dikultuskan karena dimulai dari atas (dari
Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu
Tuhan sendiri melalui wahyu-Nya).
di dalam usaha memikirkannya.

 Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para


manusia dengan pendekatan akal budi tentang  Artinya, kesadaran tentang Tuhan, baik-buruk,
Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini
cara beragama hanya bisa diterima kalau berasal
bukanlah untuk menemukan Tuhan secara
absolut atau mutlak, namun mencari dari Tuhan sendiri.
pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi
manusia untuk sampai pada kebenaran tentang
Tuhan.
4. Membangun Argumen tentang Cara Manusia Meyakini dan
Mengimani Tuhan

 Keyakinan adalah persepsi kognitif manusia terhadap penampakan


(tajalliyaat) dari-Nya. Meyakini dan mempercayai Tuhan artinya pengikatan
dan pembatasan terhadap wujud mutlak Tuhan yang ghaib dan transenden yang
dilakukan oleh subjek manusia melalui kreasi akalnya menjadi sebuah ide,
gagasan, dan konsep tentang Tuhan.

 Keimanan memiliki 2 aspek, yaitu keyakinan dan indiator praktis. Indikator


praktis yang dimaksud adalah sikap dan perilaku yang dilakukan manusia
berupa amal sholeh.
5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Visi Ilahi untuk Membangun
Dunia yang Damai.

 Manusia adalah makhluk yang menyimpan  Manusia tidak akan mampu membangun relasi
kontradiksi di dalam dirinya. Di satu sisi, yang harmonis dengan Tuhan apabila
manusia adalah makhluk spiritual yang hidupnya lebih didominasi oleh kepentingan
cenderung kepada kebajikan dan ragawi dan bendawi. Oleh karena itu, sisi
spiritualitas harus memainkan peran utama
kebenaran, namun disisi lain keberadaan
dalam k ehidupan manusia.
unsur materi dan ragawi dalam dirinya
memaksanya untuk tunduk pada tuntutan  Apabila manusia telah mampu mengasah
kesenangan jasmaniah. spiritualitasnya, ia dapat merasakan kehadiran
Tuhan, sehingga ia akan dapat melihat segala
 Manusia dituntut untuk membangun relasi sesuatu dengan Visi Tuhan.
yang baik dengan Tuhan.
 Visi Ilahi inilah yang saat ini dibutuhkan oleh
umat manusia sehingga setiap tindak tanduk
dan sikap perilaku manusia
Terima kasih 
Apakah ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai