Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

VITILIGO
Disusun Oleh :
Nama : Lisa Nopiyanti (2013730149)
PEMBIMBING:
dr. Hj. Vita Noor’aini A. H., Sp. KK

RUMAH SAKIT UMUM KELAS B CIANJUR


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
SUBJEKTIF (S)
Identitas Pasien
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. NU
• No CM : 86.32.xx
• Tanggal Lahir :22-01-2004
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 14 tahun
• Alamat : Kampung Sukawening RT 04/RW 07 Desa
Kabupaten Cianjur
• Pendidikan : SMP
• Status : Belum Menikah
• Agama : Islam
• Tanggal Pemeriksaan : 22 Oktober 2018
ANAMNESIS
1 Bulan 2 Minggu
SMRS SMRS RS

Bercak putih pada leher


Terdapat bercak putih Bercak putih bertambah bertambah besar dan meluas
pada leher tidak besar dan meluas berbatas berbatas tegas berukuran
berbentuk dengan batas tegas tidak berbentuk 5x2 cm , terdapat bercak
tegas berukuran 2x2 cm berukuran 5x2 cm putih pada dagu berukuran
Gatal (-),perih (-) Gatal (-) perih (-) 1x1 cm berbatas tegas dan
berbentuk bulat
Gatal (-) perih (-)
Riwayat Penyakit Dahulu : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal
Riwayat Pengobatan : Disangkal
Riwayat Alergi : Disangkal
Riwayat Psikososial : Pasien sering beraktivitas di bawah sinar matahari
tanpa mengenakan tabir surya
OBJEKTIF (O)
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit Ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda-tanda vital :Dalam batas normal
• Status Gizi :
– BB : 60 kg
– TB : 155 cm
Status Generalis
 Kepala : normochepal, rambut berwarna hitam, distribusi merata

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) , pupil isokor

 Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-), epistaksis (-/-)

 Telinga : Normotia, otorhea (-/-), serumen (-/-)

 Mulut STATUS
: Mukosa bibirGENERALIS DALAM
lembab, somatitis BATASgusi
(-), perdaraha NORMAL
(-), faring hiperemis (-)
Terdapat kelainan kulit pada wajah,leher,kedua
 Leher : Pembesaran KGB submandibula -/-
ekstremitas atas dan ekstremitas bawah lihat di status
(terdapat kelainan kulit lihat di status dermatologis)
dermatologis
 Paru : vesikuler kanan=kiri, ronki (-), wheezing (-)

 Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

 Abdomen : Supel, nyeri tekan (-)

 Ekstremitas: Hangat, tidak ada edema, CRT < 2 detik


STATUS DERMATOLOGIS

Distribusi: lokalisata
Lokasi: regio leher dan dagu
Lesi: Sirkumskrip, plakat ukuran 5cm x 3cm, tidak
timbul, kering.
Efloresensi:
makula depigmentasi
DIAGNOSIS KERJA

Vitiligo
DIAGNOSIS BANDING

• Pitiriasis alba
• Pitiriasis Versikolor
PENATALAKSANAAN
• Non-Medikamentosa:
– Menerangkan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita pasien.
– Menyarankan kepada pasien untuk menggunakan tabir surya jika pergi
keluar rumah saat siang hari
– Memberikan informasi kepada pasien untuk bersabar karena
pengobatan yang cukup lama.
 
• Medikamentosa:
– Topikal : Clobetasol propionate ointment 0.05% 2x sehari. Selama 1-
2 bulan lalu tappering-off dan mengganti terapi dengan
Hydrocortisone butyrate cream, 0,1%.
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
ANALISIS KASUS
Temuan Kasus Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis
Perempuan , 14 tahun • Vitiligo tidak membedakan gender.
• Kelainan ini dapat muncul pada semua umur
• Awitan terbanyak sebelum umur 20 tahun
Keluhan bercak putih di dagu Vitiligo adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya
dan leher sejak 1 bulan yang kegagalan fokal dari pigmentasi oleh karena adanya
lalu, lama kelamaan bercak penghancuran melanosit yang diperantarai oleh mekanisme
putih semakin melebar , tidak imunologi
disertai rasa gatal dan baal. Kelainan kulit pada vitiligo mangalami pelebaran ukuran
lesi biasanya dalam beberapa bulan bahkan beberapa tahun.
Makula hipomelanosit merupakan tanda awal pada area
yang sering terpapar sinar matahari, yaitu pada wajah atau
pada dorsum manus.
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus

Lokalisata : leher dan dagu • Makula berwarna putih dengan diameter beberapa
milimeter sampai beberapa sentimeter, bulat atau lonjong
Lesi : Sirkumskrip, plakat dengan batas tegas tanpa perubahan epidermis yang lain
Efloresensi: Makula • Kadang terlihat makula hipomelanotik selain makula
depigmentasi. apigmentasi

• Didalam makula vitiligo dapat ditemukan makula dengan


pigmentasi normal atau hiperpigmentasi disebut
repigmentasi perifolikular

• Daerah yang terkena :


• Bagian extensor tulang terutama diatas jari,periofisial
sekitar mata,mulut dan hidung, tibialis anterior dan
pergelangan tangan bagian flexor

• Lesi bilateral dapat simeteis atau asimetris


Epidemiologi
• Insidens yang dilaporkan bervariasi antara 0,1
sampai 8.8%
• Dapat mengenai semua ras dan jenis kelamin
• Awitan terbanyak sebelum umur 20 tahun
• Faktor genetik
• Riwayat keluarga vitiligo bervariasi antara 20-
40%
ETIOLOGI
• Penyebab belum diketahui
• Faktor pencetus:

1. Trauma fisis
2. Faktor sinar matahari/penyinaran UVA
3. Faktor emosi / psikis
4. Faktor hormonal
PATOGENESIS

Hipotesis Genetik Hipotesis Autoimun

Hipotesis Neural Hipotesis Biokimia


Daerah yang terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama
tulang diatas jari,periofisial sekitar mata, hidung dan
mulut,tibialis anterior, dan pergelangan tangan bagian fleksor.
Lesi bilateral dapat simetris atau asimetris. Pada area yang
terkena trauma dapat timbul vitiligo. Mukosa jarang
terkena,kadang kadang mengenai genital eksterna, putting
usus, bibir dan gingiva.
Gambaran Klinis
Tempat predileksi
Gambaran Klinis
 Progres dari penyakit ini bisa merupakan suatu
pengembangan bertahap dari makula lama atau
pengembangan dari makula baru.
 Trichrome vitiligo (tiga warna: putih, coklat muda, coklat tua)
mewakili tahapan yang berbeda dalam evolusi vitiligo
KLASIFIKASI
Lokalisata Generalisats Universalis
1. Fokal : satu atau lebih 1. Akrofasial : Bagian distal Depigmentasi >80%
makula pada satu area tapi ektremitas dan wajah
tidak segmental.
2. Vulgaris : makula tersebar
2. Segmental: makula pada seluruh tubuh dengan
unilateral dengan distribusi pola distribusi asimetris
menurut dermatom yang
tidak melewati garis 3. Mixed akrofasial dan/ atau
tengah tubuh. vulgaris, dan/ segmental

3. M
­ ukosal: hanya terdapat
depigmentasi pada
membran mukosa.
Diagnosa
Anamnesa :
• Awitan penyakit
• Riwayat keluarga tentang timbulnya lesi dan uban yang timbul dini
• Riwayat penyakit kelainan tiroid,alopesia areata, diabetes melitus,dan anemia
pernisiosa
• Kemungkinan faktor pencetus,misalnya stress,emosi,terbakar surya dan
pajanan bahan kimiawi
• Riwayat inflamasi, iritasi, atau ruam kulit sebelum bercak putih
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang:
– Pemeriksaan histopatologi
– Pemeriksaan Biokimia
Diagnosa Banding
1. Pityriasis alba (berukuran kecil, tepi yang
tidak berbatas tegas, dan warna yang tidak 
terlalu putih)

2. Pityriasis versicolor (sisik halus dengan warna


fluoresensi kuning -kehijauan di bawah
lampu Wood, KOH positif)
Tatalaksana
• Tabir surya
• Kosmetik
• Repigmentasi:
1. Glukokortikoid topikal
2. Topikal inhibitor Kalsineurin
3. Topikal fotokemoterapi
4. Fotokemoterapi sistemik
5. UVB Narrow-band (311nm)
Tatalaksana
6. Laser Excimer (308nm)
7. Immunomudulator sistemik 
8. Topikal analog vitamin D
9. Topikal 5-Fluorouracil

•Minigrafting
•Depigmentasi ~ bleaching
Tatalaksana
Tatalaksana
Prognosis
• Meragukan

• Bergantung pada kesabaran dan kepatuhan


pasien dalam menjalankan perawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai