Analisis Fisikokimia
Analisis Fisikokimia
245 nm
245 nm 257 nm
Pada ketoprofen,
kromofor benzenoid
sederhana telah
diperpanjang oleh 4
ikatan rangkap
sehingga
kesimetrian cincin
benzen tersebut
telah berubah.
Pita absorbans oleh kromofor benzen pada 204 nm mengalamin pergeseran batokromik
pada ketoprofen ke max = 262 nm dengan A(1%, 1 cm) = 647.
Pada kondisi asam (0,1 M HCl) max = 279 nm dengan A(1%, 1 cm) = 100. Molekul prokain juga mengandung
auksokrom gugus amino. Pada kondisi asam, gugus amino diprotonasi dan tidak berfungsi sebagai auksokrom.
Jika protonnya dihilangkan dari gugus ini pada kondisi basa, terjadi pergeseran hipsokromik dan muncul serapan
pada max = 270 nm dengan A(1%, 1 cm) = 1000 (hiperkromik).
Obat-obat lain dengan kromofor seperti prokain: prokainamida dan proksimetakain.
Spektrum Fenilefrin: auksokrom gugus hidroksil
Pada fenilefrin, kromofor benzen tidak diperpanjang, tetapi ada gugus auksokrom
hidroksil fenolik. Dalam kondisi asam (0,1 M HCl), gugus tersebut memiliki dua pasang
elektron sunyi, yang dapat berinteraksi dengan cincin benzen dengan max = 273 nm dan
A(1%, 1 cm) = 110. Dalam kondisi basa (0,1 M NaOH), gugus tersebut memiliki tiga
pasang elektron sunyi sehingga terjadi pergeseran batokromik dan hiperkromik pada
max = 292 nm dan A(1%, 1 cm) = 182.
2. Pengaruh pH terhadap Spektrum UV Fenobarbital
Harrizul Rivai
Pengaruh jenis dan kemurnian pelarut