Anda di halaman 1dari 9

Spektrum UV Beberapa Molekul Obat

Spektrum parasetamol dalam pelarut asam dan basa

245 nm

245 nm 257 nm

Pustaka: Clark, 2011


Spektrum UV Efedrin: kromofor benzoid sederhana
Efedrin adalah salah satu senyawa
benzoid sederhana, dengan max = ± 260
nm dan A(1%, 1 cm) = 12

Pada inti benzennya tidak ada gugus


polar yang menempel sehingga struktur
halus vibrasionalnya tetap dipertahankan
karena kromofor tersebut tidak
berinteraksi kuat dengan pelarutnya.

Obat-obat yang memeiliki kromofor seperti efedrin a.l.: difenhidramin,


amfetamin, ibuprofen dan dekstropropoksifen
Spektrum UV Ketoprofen: kromofor benzen diperpanjang

Pada ketoprofen,
kromofor benzenoid
sederhana telah
diperpanjang oleh 4
ikatan rangkap
sehingga
kesimetrian cincin
benzen tersebut
telah berubah.

Pita absorbans oleh kromofor benzen pada 204 nm mengalamin pergeseran batokromik
pada ketoprofen ke max = 262 nm dengan A(1%, 1 cm) = 647.

Obat-obat lain yang memiliki kromofor diperpanjang antara lain: siproheptadin,


dimetindin, protriptilin dan zimeldin.
Spektrum Prokain: auksokrom gugus amino

Pada prokain, kromofor benzen telah diperpanjang oleh gugus C=O.

Pada kondisi asam (0,1 M HCl) max = 279 nm dengan A(1%, 1 cm) = 100. Molekul prokain juga mengandung
auksokrom gugus amino. Pada kondisi asam, gugus amino diprotonasi dan tidak berfungsi sebagai auksokrom.
Jika protonnya dihilangkan dari gugus ini pada kondisi basa, terjadi pergeseran hipsokromik dan muncul serapan
pada max = 270 nm dengan A(1%, 1 cm) = 1000 (hiperkromik).
Obat-obat lain dengan kromofor seperti prokain: prokainamida dan proksimetakain.
Spektrum Fenilefrin: auksokrom gugus hidroksil

Pada fenilefrin, kromofor benzen tidak diperpanjang, tetapi ada gugus auksokrom
hidroksil fenolik. Dalam kondisi asam (0,1 M HCl), gugus tersebut memiliki dua pasang
elektron sunyi, yang dapat berinteraksi dengan cincin benzen dengan max = 273 nm dan
A(1%, 1 cm) = 110. Dalam kondisi basa (0,1 M NaOH), gugus tersebut memiliki tiga
pasang elektron sunyi sehingga terjadi pergeseran batokromik dan hiperkromik pada
max = 292 nm dan A(1%, 1 cm) = 182.
2. Pengaruh pH terhadap Spektrum UV Fenobarbital

A = Larutan fenobarbital dalam HCl 0,1 M


pH 1
B = Larutan fenobarbital dalam buffer borax
0,05 M pH 9,2
C = Larutan fenobarbital dalam NaOH 0,5 M
pH 13

Dalam larutan asam fenobarbital menunjukkan


sedikit serapan di atas 230 nm, tetapi dalam
buffer borax 0,05 M (pH 9,2) terjadi ionisasi
sehingga menghasilkan kromofor terkonjugasi
dengan max sekitar 240 nm dan A(1%, 1 cm) =
400-500. Dalam larutan NaOH (pH 13) terjadi
ionsasi kedua sehingga lebih memperpanjang
konjugasi dan max sekitar 255 nm.
Sumber: Clarks, 2011
Sumber: Clarks, 2011
3. Pengaruh pelarut terhadap spektrum UV

Pengaruh kepolaran pelarut terhadap spektrum

Pelarut polar (air, alkohol, ester dan keton)


cenderung menekan struktur halus vibrasi
pada spektrum.
Pelarut non-polar (heksana) memberikan
spektrum yang lebih mendekati spektrum
senyawa dalam bentuk uap (gas).

Beberapa kromofor aromatik


menunjukkan struktur halus vibrasi dalam
pelarut non-polar, sedangkan dalam
pelarut yang lebih polar struktur halus ini
tidak ada karena efek interaksi zat terlarut-
pelarut.
Pengaruh jenis dan kemurnian pelarut

Pelarut tidak boleh mengabsorpsi


cahaya pada daerah panjang
gelombang yang digunakan untuk
pengukuran sampel. Setiap pelarut
mempunyai batas panjang
gelombang transparan (transmitan
sekitar 10%) dan batas ini bervariasi
dengan kemurnian pelarut.

Pelarut tidak boleh digunakan di


bawah batas panjang gelombang
transparannya.

Harrizul Rivai
Pengaruh jenis dan kemurnian pelarut

Spektrum serapan beberapa pelarut:


A = Asetonitril (far-UV grade)
B = Metil t-butil eter (HPLC grade)
C = Asetonitril (HPLC grade)
D = 1-klorobutana (HPLC grade)
E = Metilen klorida (HPLC grade)
F = Asam asetat (AR grade)
G = Etil asetat (HPLC grade)
H = Aseton (HPLC grade)
I = Heksana (HPLC grade)
J = Iso-oktana (HPLC grade)
K = Metanol (HPLC grade)
L = Tetrahidrofuran (HPLC grade)
M = Kloroform (HPLC grade)
N = Dietilamina (AR grade)

Sumber: Clarks, 2011

Anda mungkin juga menyukai