Anda di halaman 1dari 15

PERAWATAN ANAK DENGAN

FISIOTERAPI DADA
N A Z I R A U L FA P00820719016
SAKINA SALSABILA P00820719024
KONSEP KEPERAWATAN ANAK

• Keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang


dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
pada anak yang berfokus pada keluarga (family centered care),
pencegahan terhadap trauma (atrumatic care), dan manajemen
kasus.
PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
1. anak bukan miniatur orang dewasa
2. anak sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang sesuai
3. pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan, bukan hanya mengobati orang yang sakit.
4. keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan
keperawatan anak.
5. praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah,
mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup dengan menggunakan prosese
keperawatan yang sesuai dengan aspek moral dan aspek hukum.
6. tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan
yang sehat
7. pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh
kembang karena akan mempelajari aspek kehidupan anak.
KONSEP FISIOTERAPI DADA

1. Pengertian fisioterapi dada


Fisioterapi dada merupakan salah satu terapi penting dalam
pengobatan pada penyakit pernapasan untuk anak-anak yang
menderita penyakit pernapasan (Purnamiasih, 2020). Fisioterapi
dada merupakan kelompok terapi non farmakologis yang
digunakan dengan kombinasi untuk mobilisasi sekresi pulmonal
(Yanwar, 2016).
TUJUAN FISIOTERAPI DADA

• Tujuan utama dilakukannya fisioterapi dada adalah untuk


membersihkan obstruksi jalan nafas, mengurangi hambatan
jalan nafas, meningkatkan pertukaran gas dan mengurangi
kerja pernafasan. Teknik yang berbeda digunakan pada pasien
anak-anak: 1) terapi fisik dada konvensional seperti perkusi
dada (clapping) dan getaran dalam kombinasi dengan posisi
drainase postural, dada gemetar dan batuk terarah dan 2)
teknik berbasis aliran: ekspirasi pasif lambat atau paksa dapat
membantu memobilisasi sekresi ke arah trakea dan memicu
batuk yang membantu mengeluarkan sekresi (Figuils et al,
2016).
INDIKASI FISIOTERAPI DADA

Menurut (Hockenberry & Wilson, 2012) indikasi dari fisioterapi dada, antara lain:
Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret, yaitu pada:
• Pasien yang memakai ventilasi
• Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
• Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis
• Pasien dengan batuk yang tidak efektif

Mobilisasi sekret yang tertahan, yaitu pada:


• Pasien dengan atelectasis yang disebabkan oleh sekret
• Pasien dengan abses paru
• Pasien dengan pneumonia
• Pasien pre dan post op operatif
• Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
KONTRA INDIKASI FISIOTERAPI DADA

• Menurut (Rasmaliah, 2004) kontra indikasi pada fisioterapi


dada antara lain tension pneumothoraks, haemoptisis,
gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipertensi, infark
miokard akutrd infark, dan aritmia, edema paru, efusi pleura,
dan fraktur sternum.
TEKNIK FISIOTERAPI DADA

Postural drainase
• Postural drainase merupakan pengaturan dari posisi tubuh untuk membantu mengalirkan
lendir yang terkumpul di suatu area ke arah cabang bronkhus utama (saluran napas utama)
sehingga lendir bisa dikeluarkan dengan cara dibatukkan (Rasmaliah, 2004). Postural drainase
merupakan cara klasik mengeluarkan sekret dari paru dengan menggunakan gaya gravitasi
dan sekret itu sendiri (Rasmaliah, 2004).
Perkusi
• Teknik pemukulan ritmik (perkusi) dilakukan dengan telapak tangan yang melekuk pada
dinding dada atau punggung (Rasmaliah, 2004). Hal ini akan lebih mempermudah anak
mengeluarkan lendirnya. Pada bayi dan anak yang lebih kecil, perkusi bisa dilakukan dengan
modifikasi alat seperti bel stetoskop, gelas obat ukuran 30 ml yang diselimuti bantalan empuk
sekitar lingkaran mulut gelas, atau menggunakan nipple plastik (Hockenberry & Wilson,
2012). 
Vibrasi
• Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang
diletakkan datar pada dinding dada pasien. Vibrasi ini dilakukan setelah perkusi untuk
meningkatkan turbulensi udara sekresi dan melepaskan mukus yang kental (Hockenberry &
Wilson, 2012). Vibrasi dilakukan pada saat pasien mengeluarkan napas (ekspirasi) dilakukan
lima sampai delapan kali per detik (Lubis, 2005).
LANGKAH-LANGKAH FISIOTERAPI
DADA

Fisioterapi dada pada anak ditujukan untuk meningkatkan


pengeluaran mukus diantaranya menggunakan teknik postural
drainage, perkusi / vibrasi / tapotemen. Pemberian tindakan
fisioterapi dada pada anak sangat sederhana dan mudah
dilakukan namun diperlukan keberanian dan memahami
pemeriksaan auskultasi paru pada pada anak untuk menentukan
area paru sisi makan yang banyak dahaknya
BERIKUT MENGENAI TEKNIK POSTURAL DRAINAGE DAN
TAPOTEMEN YANG DILAKUKAN UNTUK MEMBANTU
MENGELUARKAN DAHAK PADA ANAK ANAK

Posisioning ( Postural Drainage)


• Berikut posisi postural draiange pada anak anak:
1. Untuk paru kanan dan kiri bagian atas sisi depan.
Untuk paru paru kanan dan kiri bagian atas sisi belakang

anak diposisikan duduk dengan memeluk guling/ bantal membentuk sudut 45 derajat seperti pada
contoh gambar
Paru kana dan kiri bagian tengah sisi depan
• Paru bagian tengah sisi belakang
• Paru bagian atas sisi kanan belakang
Percusion/Vibrasi/Tapotemen
• Merupakan tepukan yang ritmis dan cepat pada area dada yang
ditujukan untuk menggetarkan dahak yang ada didalam paru
agar dahak lebih cepat mengalir ke saluran paru yang lebih
besar. Berikut bentuk telapak tangan saat melakukan
tapotemen:

Anda mungkin juga menyukai