Anda di halaman 1dari 35

METODE NUMERIK

DOSEN PENGAMPU :

SENTOT ACHMADI
Penyelesaian
Persamaan Aljabar &
Transcendental
Pendahuluan
Penyelesaian dari persamaan yang rumit dapat diperoleh dengan beberapa
metode. Sebelum kita dapat memulai salah satu diantara metode itu kita harus
dapat memperoleh pendekatan pertama, dan ini dapat dikerjakan baik dengan
metode grafik ataupun tabulasi.
Metode Grafik
•   Misal kita ingin mendapatkan pendekatan kasar dari akar real persamaan . Untuk itu kita
tuliskan persamaan ini dalam bentuk . Grafik dari dan dapat digambar dengan mudah, dan kita
dapat membaca nilai dari di titik-titik dimana mereka bertemu ( berpotongan ).

GAMBAR KURVA
 
  
Dalam contoh ini, dengan ketelitian menggambar grafik menunjukkan bahwa nilai-nilai pendekatan
real dari adalah dan
Metode Tabulasi
•   Penghampiran lain untuk mendapatkan nilai pendekatan dari akar persamaan adalah dengan
metode tabulasi. Jika dan atau dan maka ada akar real yang terletak diantara dan .
Contoh :
Dapatkan akar pendekatan real dari
Penyelesaian :
Persamaan tersebut kita tulis dalam bentuk
 
Metode Tabulasi
GAMBAR KURVA
Metode Tabulasi
•   baca bahwa grafik dari dan berpotongan di titik
Kita
Untuk menentukan ini lebih seksama kita buatkn tabel dari nilai-nilai untuk nilai-nilai berturut-
turut di sekitar

1.0 1.1 1.2 1.3


-1 -0.269 0.528 1.395

Karena dan , ini berarti bahwa ada akar real yang terletak di antara dan .
Metode Tabulasi
•   tersebut lebih dekat kepada karena nilai numerik dari kurang dari pada . Jika sekarang kita
Akar
tabelkan semua nilai-nilai di antara dan , diperoleh :

1.12 1.13 1.14


-0.115 -0.038 0.039

Ini berarti penyelesaian dekat ke 1.13 dari pada ke 1.14 ; maka akar real yg dicari adalah 1.13 ( s/d
2 D ).
Metode Regula Falsi
•  
Andaikan kita ingin mendapatkan penyelesaian dari persamaan . Misalkan sebuah penyelesaian
terletak di antara dan dan nilai-nilai fungsi di titik-titik ini adalah dan . Kita sedang mencari akar
yang terletak di antara dan .

Gambar kurva

Kita tarik garis lurus melalui dan yang memotong sumbu di , dan ini lebih dekat kepada akar itu
dari pada atau . Garis itu mempunyai persamaan:
Metode Regula Falsi
•  
Karena garis ini melalui , maka :

dan ini memberikan :

Nilai baru ini, bersama-sama dengan satu dari dan sekarang akan menghasilkan akar yang
diperlukan dan proses ini dapat diulangi sampai keseksamaan yang baik dicapai.
Metode Regula Falsi
•  
Contoh:
Dapatkan akar positip ( s/d 2D ) dari
Penyelesaian :
Grafik dari dan berpotongan kira-kira di
Gambar kurva
Kita tabelkan untuk nilai-nilai di dekat

0.5 0.6 0.7


-0.20 0.04 0.33
Metode Regula Falsi
•  
Terlihat terdapat akar di antara dan (karena nilai berbeda tanda). Ambil dan
dan

dan

Maka berarti terdapat akar di antara dan ( karena nilai berbeda tanda ). Proses seperti di atas kita
ulangi dengan mengambil dan
Metode Regula Falsi
•   dan
Memberikan :

dan

Jadi akar yang dicari terletak di antara dan ; maka cukup untuk s/d 2D, dan akar itu adalah
Metode Newton-Raphson
•   Sebuah masalah pada metode regula falsi adalah bahwa itersai tersebut sering konvergennya
lambat menuju ke nilai yang diperlukan. Kita tertarik pada sebuah metode yang konvergensinya
lebih cepat. Salah satu kemungkinan adalah metode newton-raphson.
Kerugian metode ini adalah kadang-kadang tidak dapat digunakan, tetapi jika dapat
dipakaimerupakan metode yang unggul.

Misal adalah sebuah kurva yang memotong sumbu pada sebuah titik yang perlu kita cari.
Anggap kita bisa mendapatkan sebuah nilai yang dekat pada akar yang diperlukan sedemikian
hingga mendekati nol.
Metode Newton-Raphson
•  

Gambar kurva

Misalkan garis singgung pada memotong sumbu pada titik , sedemikian sehingga .
Metode Newton-Raphson
•   jika dekat pada akar itu, maka :
Jadi
adalah lebih dekat kepada akar itu.
Kita sekarang dapat memakai sebagai pengganti untuk mengulangi proses itu.
Kita dapat menulis rumus iterasi ini dalam bentuk :
;

Contoh :
Dapatkan akar real yang terletak diantara 0 dan 10 dari persamaan cukup s/d 3D
Metode Newton-Raphson
•  
Penyelesaian :
Pertama-tama kita tabelkan nilai-nilai dari
0 1 2 3 4 5 6
4 8 16 22 20 4 -32

Tampak bahwa akar ada di dekat , dan ini kita ambil sebagai

Maka :
Metode Newton-Raphson
•  

( S/D 3D )
Iterasi terakhir ini tidak memberikan perubahan pada tempat desimal yang ke tiga, jadi akar yang
dimaksud adalah :

Catatan :
• Biasanya pendekatan berturut-turut konvergen menuju kepada nilai yang tepat
Gambar kurva
Metode Newton-Raphson
•  Jika kurva di dekat titik potongnya dengan sumbu mepunyai titik belok atau kecil sekali maka
nilai-nilai divergen .

Gambar kurva

Dalam hal ini metode newton-raphson jangan dipakai.


Metode Bolzano
•   Misal persamaan mempunyai akar yang terletak di antara dan sedemikian sehingga untuk
dan dan berlainan tanda sehingga ; jadi kurva memotong sumbu di antara dan .

Gambar kurva

Maka akar pendekatan :


Jika , maka : ; dan jika
Selanjutnya jika ; dan seterusnya.
Metode Bolzano
•  
Contoh :
Dapatkan akar persaamaan yang terletak di antara dan .
Penyelesaian :
, , dan ; maka
dan , berarti akar terletak di antara 2 dan 3 ;
maka
Karena dan , maka .
Seterusnya ;
Metode Iterasi
•   persamaan ditulis menjadi .
Dari
Dibentuk relasi berulang dan andaikan akar pendekatan kasar untuk real yang akan dicari. Dari
relasi berulang itu disusun banjar nilai-nilai
Misal : dimana adalah selisih antara akar pendekatan dengan nilai akar yang benar .
Maka banjar akan menuju ke jika untuk suatu ,
Sekarang dari :
Maka didapat :
Metode Iterasi
•  
Kemudian bagian kanan dikembangkan menurut deret taylor, diperoleh :

Suku-suku ketiga dan seterusnya diabaikan ( karena cukup kecil ), maka diperoleh :

Tampak bahwa jika maka tiap akan menjadi kurang dari pada yang di depannya, sehingga banjar
akan menuju ke .
Jadi proses iterasi ini akan segera selesai ( konvergen ) jika dipenuhi syarat untuk akar pendekatan
awal , yaitu :
Metode Iterasi
•  
Contoh :
Dapatkan cukup s/d 5D saja akar penghampiran di dekat 0.5 dari persamaan
Penyelesaian :
Tulis menjadi
Dalam hal ini dan
Metode Iterasi
•  

Jadi akar yang dicari ( 5d )


Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•   Untuk persamaan-persamaan polinomial derajad tiga, empat, dan lima ; yaitu berturut-
turut , , dan , dapat diselesaikan dengan metode faktorisasi sebagai berikut :
1. Dengan dimaksud polinomial derajad tiga diuraikan atas sebuah faktor linear dan sebuah
faktor kuadratik
Misalkan , maka faktorisasinya berbentuk sbb :

dimana : ; ;
Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•   Nilai-nilai , , dan ditabelkan sbb :
 
1. 0    
2.      
3.      
4.      

Koefisien-koefisien , , dan diperoleh dengan mengambil ; maka didapat dan .


Selanjutnya didapat , , dan lagi. Begitu seterusnya sampai dengan masing-masing koefisien
ini berulang sama.
Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•  

dimana : ; ; ;

 
1. 0 0    
2.        
3.        
Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•c.  

dimana :
Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•  

 
1. 0 0 0     0 0 0 0
2.                  
3.                  
4.                  
Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•  
Contoh 1:
Uraikan dengan
Penyelesaian :
 
1. 0 1.2 -4
2. 1.2 0 -4
3. 1.2 0 -4

Iterasi 1 : ; ;
Iterasi 2 : ; ;
Iterasi 3 : ; ;
Jadi :
Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•  
Contoh 2:
Selesaikan persamaan
Penyelesaian :
Dengan
 
1. 0 0 -8 39
2. 1.28 -1.33 -6.67 28.85
3. 1.73 -1.85 -6.15 25.9
4.
4. 1.93
1.93 -2.83
-2.83 -5.17
-5.17 22.44
22.44
5.
5. 2.23
2.23 -2.25
-2.25 -5.75
-5.75 23.83
23.83
6.
6. 2.1
2.1 -2.1
-2.1 -5.9
-5.9 24.5
24.5
7.
7. 22 -2
-2 -6
-6 25
25
8.
8. 22 -2
-2 -6
-6 25
25
Metode Faktorisasi untuk Persamaan
Suku Banyak (Polinomial)
•  
Jadi

Diperoleh :
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai