Anda di halaman 1dari 10

THE EFFECT OF ADDITIVE

(HERBAL MEDICINE) ON
THE RED BLOOD PROFILE IN
LAYING HENS
(Pengaruh Additive (Obat Herbal) Terhadap Profil Darah Merah
Pada Ayam Petelur )

28. Yelykha Henirayuza Nst (4193341041)


IDENTITAS JURNAL
Judul The Effect Of Additive (Herbal Medicine) On The Red
Blood Profile In Laying Hens
(Pengaruh Additive (Obat Herbal) Terhadap Profil Darah
Merah Pada Ayam Petelur )
Penulis Maldini. T.P, Sugiharto dan Isroli
Jenis Jurnal Bantara Journal of Animal Science
Volume dan Nomor Vol. 1, No. 2,
Tahun 2019
ISSN p ISSN : 2656-9701
e ISSN : 2657-1587
Download http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/bjas/article/v
iew/398
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah eritrosit, kadar
hemoglobin dan kadar hematokrit ayam petelur yang diberi tambahan
jamu dalam pakan dengan menambahkan Rempah. Jamu terdiri dari
campuran temulawak, lempuyang, jahe, sambiloto dan kunyit, masing-
masing dalam porsi yang sama 20%. Sebanyak 40 ekor ayam petelur
umur 35 minggu dipelihara selama satu bulan. Rancangan percobaan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Pengambilan sampel darah dilakukan pada akhir penelitian untuk


menghitung jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan kadar hematokrit..
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah penambahan jamu
dapat meningkatkan profil darah merah pada ayam petelur.
PENDAHULUAN

 Peternak umumnya meningkatkan produksi ternaknya dengan menggunakan antibiotik,


namun saat ini penggunaan antibiotik sudah dilarang di banyak negara, oleh karena itu
diperlukan alternatif pengganti antibiotik.
 Salah satu alternatif penggunaan antibiotik yang saat ini banyak diminati oleh petani
adalah penggunaan herbal, yang memiliki efek positif pada kekebalan tubuh terhadap
penyakit
 Ramuan ternak dapat dibuat dari jahe, lempuyang, yang dapat meningkatkan performa
ayam petelur, mengendalikan penyakit pada ayam dan menjaga produktivitas ternak serta
dapat meningkatkan performa profil darah merah
 Profil darah merah secara umum dapat digunakan sebagai indikator status gizi ayam,
terkait dengan fungsi sel darah merah dalam mensuplai oksigen ke seluruh sel tubuh
untuk metabolisme sel. Peningkatan kebutuhan oksigen mengakibatkan peningkatan
eritroposis (pembentukan sel darah merah) dalam tubuh
BAHAN & METODE

 Pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan mengambil 20 sampel sebagai sampel,
masing-masing 1 sampel per unit ulangan. Sampel ayam diambil darahnya melalui vena
brakialis sayap menggunakan alat suntik (syringe). Darah yang diambil sebanyak ± 2 cc
dimasukkan ke dalam vacumtainer yang berisi antikoagulan EDTA (Ethylen Diamine
Tetra Acetic Acid) dikocok perlahan hingga tercampur agar tidak menggumpal. Setelah
itu dimasukkan ke dalam termos yang berisi es. Kemudian dianalisis untuk mengetahui
jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit dalam darah ayam petelur.

 Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan
4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Perlakuan yang
digunakan adalah :
T0 = ayam petelur tidak diberi jamu tambahan
T1 = ayam petelur diberi tambahan jamu 0,5%
T2 = ayam petelur diberi jamu tambahan 1%
T3 = ayam petelur diberi jamu tambahan 1,5%
HASIL
Profil darah merah ayam petelur umur 39 minggu yang diberikan pengobatan herbal
PEMBAHASAN
1. Total Eritrosit
 Jumlah total eritrosit yang diperoleh dari penelitian berkisar antara 1,89-2,23 juta/mm3.
Nilai ini termasuk dalam kisaran normal nilai eritrosit total pada ayam pedaging umur
berkisar antara 2,17-2,86 juta/mm3
 Perbedaan jumlah eritrosit pada penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh nutrisi yang
diberikan dan suhu kandang pemeliharaan yang relatif sama antar perlakuan
 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan eritrosit antara lain kecukupan
nutrisi dan pemeliharaan suhu lingkungan.
 Rata-rata jumlah eritrosit dalam batas normal menunjukkan bahwa proses metabolisme
tubuh dan kebutuhan nutrisi terpenuhi
 Yuniwarti (2015) menyatakan bahwa jumlah eritrosit dipengaruhi oleh nutrisi, semakin
tinggi eritrosit semakin baik karena menunjukkan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Selain
nutrisi, suhu lingkungan pemeliharaan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
jumlah sel darah merah pada ungags
 Isroli et al., (2009) menyatakan bahwa suhu tubuh yang tinggi menyebabkan proses
metabolisme menurun, mengakibatkan kinerja eritrosit lebih tinggi, sehingga sel darah
merah cepat mati. Hal ini akan diimbangi dengan proses pembentukan sel darah merah
yang meningkat.
2. Kadar Hemoglobin

 Hasil rata-rata hemoglobin total dari penelitian adalah 8,5-10 g/dl, nilai tersebut masih
dalam kisaran normal dimana kadar hemoglobin normal pada ayam adalah 7,0-13,0 g/dl
 Hemoglobin merupakan komponen eritrosit yang berfungsi sebagai pengikat oksigen
dimana jika jumlah eritrosit berkurang maka kadar hemoglobin juga akan turun. Kadar
hemoglobin berkorelasi positif dengan jumlah eritrosit.
 hemoglobin dipengaruhi oleh kebutuhan oksigen dan jumlah eritrosit sehingga ada
kecenderungan jika jumlah eritrosit rendah maka kadar hemoglobin akan rendah
 Penambahan jamu yang didalamnya terdapat campuran kunyit yang mengandung
kurkumin dapat menstabilkan kadar hemoglobin dalam darah. kunyit mengandung
kurkumin yang memberikan efek antioksidan yang melindungi hemoglobin dari oksidasi.
3. Kadar Hematokrit

 Hasil dalam penelitian ini memiliki kisaran 20-24,5%. Kadar tersebut masih dalam
kisaran normal dimana persentase hematokrit ayam petelur berkisar antara 22-35%
 kadar hematokrit sangat bergantung pada jumlah sel eritrosit, karena eritrosit merupakan
massa sel terbesar dalam darah.
 Peningkatan nilai hematokrit dalam darah akan berdampak pada kekentalan darah, yaitu
kekentalan darah. Semakin besar persentase hematokrit, maka viskositas darah semakin
meningkat
 hematokrit yang tinggi menyebabkan peningkatan yang akan memperlambat aliran darah
ke kapiler dan mempercepat kerja jantung. Pengentalan darah mengakibatkan aliran
darah menjadi lambat sehingga distribusi oksigen di dalam tubuh ternak juga melambat
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan jamu berupa campuran jamu
jahe, lempuyang, jahe, sambiloto dan kunyit pada kadar 0,5% dapat meningkatkan profil darah
merah pada ayam petelur

Thanks!

Anda mungkin juga menyukai