Anda di halaman 1dari 19

Dr. DIKSON SILITONGA, MM.

PERUM. UNGGUL GRAHA PERMAI


BLOK B-4/7-8 TRIDAYA SAKTI-TAMBUN SELATAN,
BEKASI
Telp. (021) 88328116 HP. 081317880248
E-mail: diksonsilitonga@yahoo.com
Blog : diksonsilitonga.wordpress.com
Suatu ORGANISASI BESAR yang menjalin berbagai
subjek (atau obyek) serta perangkat kelembagaan dlm
suatu tatanan tertentu.
Subjek/Obyek pembentuk sistem dpt berupa :
ORANG2/MASYARAKAT (utk sistem sosial),
MAHLUK HIDUP dan BENDA ALAM (utk sistem
lingkungan), BRG dan ALAT (utk sistem peralatan), dll.
Sebuah sistem, sesederhana apapun, senantiasa mengandung
kadar “KOMPLEKSITAS” tertentu.
Setiap sistem pada dasarnya selalu mempunyai atau dpt dipilih
menjadi beberapa subsistem, yaitu sistem-sistem lbh kecil
yg merupakan bagian dari dirinya.
Sebaliknya, setiap sistem pada hakekatnya senantiasa
merupakan bagian dari sebuah suprasistem, yaitu sebuah
sistem lbh besar kemana ia menginduk.
SISTEM TIDAK JALAN ?
SISTEM JALAN ?
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yg mengatur
serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dgn
seperangkat kelembagaan dlm suatu tatanan
kehidupan.
Sistem ekonomi tdk berdiri sendiri, ia berkaitan dgn
falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat
tempatnya berpijak.
SISTEM EKONOMI di suatu negara umumnya
BERGANDENGAN TANGAN dgn SISTEM
POLITIK, dan IDIOLOGI EKONOMI berjalan
SEIRING dgn IDIOLOGI POLITIK.
.
KUTUB “A” KONTEKS KUTUB “Z”
PENGKUTUBAN
Liberalisme Idiologi politik Komunisme

Demokrasi Rejim/cara Otokrasi(Otoriter)


Pemetintahan
Egaliter Penyelenggaran negara Etatisme

Desentralisasi Struktur birokrasi Sentralisasi

Kapitalisme Idiologi ekonomi Sosialisme

Mekanisme pasar Pengelolaan ekonomi Terpusat


Dalam SISTEM EKONOMI KAPITALIS, pemilikan
individu atas SD Ekonomi/ Faktor2 produksi dan
persaingan antar individu/badan usaha diakui/dihargai ,
setiap org menerima imbalan sesuai prestasinya (prinsip
keadilan/tdk dibatasi), campur tangan pemerintah sangat
minim (Pemerintah sebagai pengamat dan pelindung).
.
Dalam SISTEM EKONOMI SOSIALIS, SD Ekonomi/
Faktor-faktor produksi milik negara, imbalan yg
diterima didasarkan pada kebutuhannya (bukan
berdasarkan prinsip keadilan), campur tangan
pemerintah sangat tinggi(Produksi, Distribusi dan
Konsumsi direncanakan dan ditentukan Pemerintah ).
.
Di antara kedua ekstrem sistem ekonomi tersebut (Kapitalis
dan Sosialis), terdapat sebuah sistem lain yang merupakan
“CAMPURAN” antar keduanya, dgn BERBAGAI VARIASI
kadar dominasinya, dan dgn berbagai VARIASI
NAMA/ISTILAH (CAMPURAN/DUALISME).
Sistem Ekonomi Campuran umumnya diterapkan negara-
negara berkembang (dunia ketiga).
.
Untuk MENGETAHUI sistem ekonomi yang dianut suatu
negara dpt dilihat dari : HUKUM, IDIOLOGI, PERILAKU,
NORMA, ETIKA EKONOMI YG DIANUT MASYARAKAT,
dan TINJAUAN PENGALAMAN KRONOLOGIS
Ditinjau dari sistem pemilikan SD ekonomi/faktor2 produksi,
Indonesia mengakui pemilikan individu (KAPITALIS), tetapi
juga yg menguasai cabang2 PENTING bagi Negara dan
HAJAT HIDUP org banyak (SOSIALIS).
Secara konstitusi (Pasal 33 UUD 1945), sistem ekonomi
Indonesia : TIDAK KAPITALIS dan TIDAK SOSIALIS.
Berdasarkan persaingan, baik individu maupun antar badan
usaha : TIDAK DIKEKANG, tetapi TIDAK DILEPAS begitu
saja (PERSAINGAN TERKENDALI).
Pemberian IMBALAN, tidak dikekang (terbuka peluang
mendapatkan imbalan melebihi kebutuhannya), tapi tetap
diatur oleh pemerintah (misal : ketentuan upah minimum).
Secara konstitusi (Pasal 33 UUD 1945 = Demokrasi Ekonomi),
sistem ekonomi Indonesia : TIDAK KAPITALIS dan TIDAK
SOSIALIS.
Berdasarkan persaingan, baik individu maupun antar badan usaha
: TIDAK DIKEKANG, tetapi TIDAK DILEPAS begitu saja
(PERSAINGAN TERKENDALI).
Pemberian IMBALAN, tidak dikekang (terbuka peluang
mendapatkan imbalan melebihi kebutuhannya), tapi tetap diatur
oleh pemerintah (misal : ketentuan upah minimum).
Menurut Idiologi Pancasila, sila ke-V : Perekonomian
ditujukan UNTUK KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA.
ITU BERARTI, SEGALA KEBIJAKAN EKONOMI
HARUS DITUJUKAN BAGI KEMAKMURAN RAKYAT
(PRO RAKYAT), YANG DIDASARI RASA KEADILAN
 Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis
pada kekuatan ekonomi rakyat.
 Usaha dilakukan oleh rakyat kebanyakan secara swadaya :
Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor
pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, yang ditujukan
terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan
keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan
masyarakat lainnya
ANDA TELAH MENGIKUTI
PRESENTASI INI

Anda mungkin juga menyukai