Anda di halaman 1dari 5

Penggolongan Obat dan

Jenisnya
Kelompok 3
Obat dan jenis obat yang Beredar
• Obat paten
• Obat generic
• Obat essensial
Pengertian mengenai obat
a. Obat jadi
b. Obat palsu
Penggolongan Obat
• Obat bebas (over the counter)
• Obat bebas terbatas (warschuwing)
P1. awas obat keras. Bacalah aturan
memakainya
P2. awas obat keras. Hanya untuk kumur
jangan di telan
P3. awas obat keras. Hanya untuk bagian
luar badan
P4. awas obat keras. Hanya untuk di bakar
P5. awas obat keras. Tidak boleh di telan
P6. awas obat keras.obat wasir, jangan di
telan.
• Obat Wajib Apotik (OWA)
• Untuk meninkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong
dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan , dirasa
perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan
pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor : 347 / Menkes /
SK / VII 71990 tentang obat wajib Apotek. Obat Wajib
Apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter oleh Apoteker di Apotek. Contoh : OWA nomor 1
Metampiron maksimal 20 tablet Asam mefenamat maksimal
20 tablet.
• Obat Keras (Daftar G = Gevaarlijk)
• Obat Keras adalah golongan obat yang pemakaiannya harus
di bawah pengawasan dokter. Untuk memperolehnya harus
dengan resep dokter dan hanya dapat dibeli di Apotek,
termasuk di Rumah Sakit. Obat keras pada kemasannya diberi
tanda lingkaran merah dengan huruh K yang berwarna hitam.
Contoh : Obat-obat golongan antibiotika, obat suntik (injeksi).
• Psikotropika
Obat ini merupakan golonagn obat yang berbahaya yang pemakaiannya
harus di bawah pengawasan dokter dan untuk mendapatkannya harus dengan
resep dokter di Apotek, Rumah Saki. Obat psikotropika adalah obat yang
digunakan untuk tujuan pengobatan yang menyangkut masalah kejiwaan atau
mental. Golongan obat ini banyak disalah gunakan pemakaiannya oleh
segolongan anggota masyarakat. Contoh : tablet Valium, Valisanbe,
Mogadon, Dumolid.

• Narkotika
Narkotika merupakan obat atau bahan yang bermanfaat dibidang pengobatan
dan ilmu pengetahuan, namun disisi lain dapat menimbulkan ketergantungan.
Penyalahgunaan obat golongan ini dapat berakibat buruk pada tubuh
pemakainya,juga merugikan keluarga, lingkungan dan masyarakat. Untuk
mendapatkan obat ini harus dengan resep dokter dan tidak boleh dilakukan
pengulangan harus menggunakan resep yang baru. Obat ini hanya dapat
diperoleh di Apotek, Rumah Sakit. Sebagai contohnya antara lain : Morfin,
Codein. Untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan penggunaan obat
serta pengamanan distribusi untuk golongan obat Psikotropika dan Narkotika
Pemerintah. melakukan pengawasan secara ketat dengan diterbitkannya
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan Undang-
Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Anda mungkin juga menyukai