Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PARADIGMA KEPERAWATAN
MENURUT LYDIA E. HALL
OLEH KELOMPOK 4

NAMA : 1. ADRIANUS UMBU NDAWA ATA BARA


2. ELSA DAE PERMATA
3. KEKE ANGLIYANI MAUTANG
4. IMELDA SUKMAWATI MANU
5. MARIA CHISESTER NGADHA
6. MARIA IMELDA MOI
7. MERCY M. MAURE
8. PRISKA HELGARDIS SALINDA
TEORI KEPERAWATAN

Teori Lydia E. Hall dikenal sebagai “Three Cs Of Lydia Hall”


yang mana isi dari teorinya saling berkaitan dan berhubungan
satu sama lain. Isi dari teori ini adalah untuk kenyamanan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien dan siap memenuhi
kebutuhan pasien pada saat yang dibutuhkan.
MODEL KEPERAWATAN
1. CARE (Lingkaran Kepedulian)
Pada lingkaran ini, perawat yang profesional akan menyediakan dan memenuhi
kebutuhan dasar pasien. Perawat harus peduli terhadap kebutuhan pasien.
Contohnya, perawat care dalam memenuhi kebutuhan pasien seperti membantu
pasien ketika mandi dan menganti pakaian, membantu eliminasi pada pasien.
2. CORE (Lingkaran Inti)
Pada lingkaran ini, perawat yang profesional membantu pasien untuk dapat
mengatakan perasaan atau penyakit yang dideritanya. Contohnya, perawat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali informasi pada pasien
sehingga pasien dapat terbuka dengan penyakit yang ia derita. Dengan
demikian, dapat membantu perawat dalam memudahkan asuhan keperawatan.
3. CURE (Lingkaran Keperawatan)
Perawat yang profesional adalah perawat yang bisa membantu pasien agar
cepat sembuh dengan memberikan perawatan berupa pengobatan medis.
Contohnya, kondisi patologis ditangani dengan pemberian obat dan perawatan
medis.
HUBUNGAN ANTARA MODEL DAN
PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Manusia
Individu yang rentan terhadap penyakit membutuhkan bantuan atau
proses keperawatan yang lebih. Manusia merupakan makhluk
holistik dimana harus dipandang secara utuh dan sempurna secara
psikologis, biologis, spritual, sosial dan budaya. Hal ini harus
menjadi prinsip keperawatan bahwa asuhan yang diberikan harus
memperhatikan aspek-aspek tersebut dan tidak terlepas dari teori
tersebut.
2. Lingkungan.
Lingkungan tidak digambarkan secara rinci oleh Hall, tetapi hanya
sebagai akibat sekunder dari individu yang bertindak atau mengambil
keputusan dalam hubungan dengan lingkungan yang seharusnya
lingkungan itu membantu pasien dalam pencapaian suatu tujuan
yakni kesehatan.
3. Sehat-Sakit
Sakit diakibatkan dari perilaku individu. Sakit dikendalikan oleh
perasaan diluar kesadaran seseorang yang mengakibatkan tubuh
mengalami ketidakseimbangan dalam berfungsi. Untuk beralih ke
kondisi yang sehat, individu tersebut di tolong oleh perawat denga
meningkatkan self caring (kesadaran diri) akan hal-hal dapat
membuatnya sakit.
4. Keperawatan
Dalam memberikan perawatan kepada pasien, perawat harus
mampu memberikan pengobatan kepada pasien sebagai bentuk
kepedulian pasien terhadap penyembuhan pasien.
PROSES KEPERAWATAN
1. Penilaian.
Meliputi status kesehatan pasien. Menurut Hall, proses
pengumpulan data ditujukan demi kepentingan kesehatan pasien
dibandingkan kepentingan perawat serta lebih mengarah pada
peningkatan kesehatan pasien.
2. Diagnosa
Dimana perawat mengamati penyakit pasien sehingga dapat
mengetahui penyakit yang dideritanya. Sehingga proses
penyembuhannya akan lebih mudah dan cepat.
3. Perencanaan
Inti dari perencaan ini untuk membantu pasien menjadi lebih
mengerti dengan kebutuhan, perasaan dan motivasi. Perawat
bekerja sama dengan pasien untuk mencapai kesembuhan dengan
pengobatan medis.
4. Implementasi
Tahap ini merupakan tahap pemberian pelayanan yang nyata antara
perawat dan pasien. Seperti perawatan luka dengan membalut luka
dan memenuhi kebutuhan dasar pasien lainnya. Perawat juga
membantu pasien dan keluarga untuk memahami dan menerapkan
rencana medis untuk kesembuhannya.
5. Evaluasi
Merupakan suatu proses melihat kemajuan kondisi kesehatan
pada pasien. Tahap ini diarahkan untuk melihat hasil perawat
apakah condong kepada berhasil atau tidaknya pasien dalam
mencapai suatu kesehatan atau kesembuhan.
KESIMPULAN

Kesimpulannya adalah teori Care, Core dan Cure harus diterapkan


dalam memberikan perawatan kepada pasien. Tidak boleh ada satu
aspek yang tidak diterapkan karena ketiganya merupakan suatu
ikatan yang utuh.
selain itu, perawat tidak boleh bertindak seperti robot yang hanya
menjalankan perintah, melainkan juga harus mempertimbangkan
ketiga aspek terhadap apa yang harus dilakukan untuk menangani
pasien dalam mencapai kesembuhan.
SEKIAN & TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai