dan korelasinya dalam pembentukan Insan berkarakter Hakikat Puasa Hakikat, dalam kamus Bahasa Indonesia yaitu; intisari atau dasar, kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya). Adapun puasa yaitu; menghindari makan, minum dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan), salah satu rukun islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' shaum '' dan '' Siyam “ . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam bahasa Arab. Dalam istilah fikih, itu berarti " untuk menjauhkan diri dari makan , minum dan dari fajar sampai matahari terbenam ( maghrib ) dengan sadar dan dengan mencari tujuan. Mengapa Allah mewajibkan puasa? 1. Meraih Taqwa 2. Menahan Diri Tujuan puasa Ramadan yang pertama adalah untuk Tujuan puasa Ramadan yang kedua adalah untuk menahan meraih taqwa. Tujuan ini seperti yang tercantum diri. Menahan diri yang dimaksud adalah menahan diri dalam QS. Al-Baqarah ayat 183, artinya sebagai dalam hal apapun. Baik menahan diri dalam perkataan, berikut : perbuatan, juga nafsu "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu 3. Menghapus Dosa bertakwa,". Manfaat puasa Ramadan adalah untuk menghapus segala dosa dan kesalahan. Hal ini didasarkan dari Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, bahwa Rasulullah pernah bersabda :
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan
mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." Tujuan Puasa Tujuan puasa ramadhan adalah melatih diri agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Dengan menjalankan ibadah puasa diharapkan kita mengetahui bahwa tiap kegiatan merupakan amal ibadah dalam kehidupan ini. Selain itu dengan puasa kita dapat meraih ketaqwaan. Taqwa bisa didapatkan seorang muslim, apabila ibadah puasa yang dijalankan tidak hanya menahan lapar dan nafsu saja, tetapi juga disertai perilaku baik. Hikmah Berpuasa Orang muslim yang senantiasa melaksanakan puasa akan mendapatkan banyak manfaat, antara lain sebagai berikut: ✘ Meningkatkan iman dan takwa serta mendorong seseorang untuk wajib bersyukur kepada Allah SWT ✘ Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama terutama kasih sayang terhadap fakir miskin ✘ Melatih dan mendidik kesabaran dalam kehidupan sehari- hari karena orang yang berpuasa terdidik menahan kelaparan, kehausan, dan keinginan. Tentulah dengan sabar ia dapat menahan segala kesulitan tersebut. ✘ Dapat mengendalikan hawa nafsu dari makan minum dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. ✘ Mendidik diri sendiri untuk bersifat sidiq karena dengan berpuasa dapat menjaga diri dari sifat pendusta. Sifat ini dapat menghilangkan pahala puasa. ✘ Dengan berpuasa kita juga memberikan waktu istirahat bagi organ-organ yang ada di tubuh kita. Sehingga tidak mengherankan bahwa orang yang berpuasa akan menjadi lebih sehat. Menggali Makna Spiritual Puasa ✘ Puasa dan kebersihan jiwa Membersihkan jiwa (tazkiyyatun nafs) dalam berpuasa berarti manusia menjalankan dan mentaati seluruh perintah dan larangan Allah dalam berpuasa manusia juga melakukan rayadhah (usaha keras) untuk menyempurnakan amal ibadahnya hanya karena Allah, dengan cara menahan diri dari hal-hal terlarang dan membatalkan puasa. Pengaruh Puasa dalam Pembentukan Insan Berkarakter Puasa memiliki pengaruh dalam pembentukan insan Kejujuran berkarakter seperti diantaranya yaitu : Orang berpuasa akan jujur pada Disiplin Kepatuhan diri sendiri bahwa ia sedang Puasa mengajari orang Setiap orang yang berpuasa. Tidak berani untuk disiplin saat berpuasa pada melanggar makan, minum, mengakhiri sahur, mulai hakikatnya patuh pada maupun hal lain yang berbuka, serta hal-hal aturan Allah SWT. Jika membatalkan sungguhpun yang dilarang. ia memilih tidak tidak ketahuan orang lain. berpuasa di dalamnya ada rasa takut melanggar hukum. Etos kerja Puasa yang dilakukan sungguh-sungguh akan mendorong seseorang untuk menyadari kerja itu adalah ibadah. Kesadaran bahwa kerja itu merupakan ibadah akan memunculkan sikap bertanggung jawab atas setiap tindakannya dalam pekerjaan. Ia takut kalau tidak maksimal dalam bekerja. Ia akan selalu berusaha untuk meningkatkan profesionalismenya dalam bekerja. Ia sadar bahwa ia tidak hanya berurusan dengan atasannya atau pelanggannya semata, namun sedang berurusan juga dengan Allah SWT. Sekian. َو ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة ِ هللا َو َب َر َكا ُته