Anda di halaman 1dari 10

Disusun oleh:

- Lily Amelia Umroh (202022000082)


- Adam Amir Uddin (202022000101)

Menghubungkan tentang ibadah Puasa


dan korelasinya dalam pembentukan
Insan berkarakter
Hakikat Puasa
Hakikat, dalam kamus Bahasa Indonesia yaitu; intisari atau dasar, kenyataan
yang sebenarnya (sesungguhnya). Adapun puasa yaitu; menghindari makan,
minum dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan
keagamaan), salah satu rukun islam berupa ibadah menahan diri atau
berpantang makan, minum dan segala yang membatalkannya mulai terbit
fajar sampai terbenam matahari.
Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' shaum '' dan ''
Siyam “ . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan diri
dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam
bahasa Arab. Dalam istilah fikih, itu berarti " untuk
menjauhkan diri dari makan , minum dan dari fajar sampai
matahari terbenam ( maghrib ) dengan sadar dan dengan
mencari tujuan.
Mengapa Allah mewajibkan
puasa?
1. Meraih Taqwa 2. Menahan Diri
Tujuan puasa Ramadan yang pertama adalah untuk Tujuan puasa Ramadan yang kedua adalah untuk menahan
meraih taqwa. Tujuan ini seperti yang tercantum diri. Menahan diri yang dimaksud adalah menahan diri
dalam QS. Al-Baqarah ayat 183, artinya sebagai dalam hal apapun. Baik menahan diri dalam perkataan,
berikut : perbuatan, juga nafsu
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu 3. Menghapus Dosa
bertakwa,".
Manfaat puasa Ramadan adalah untuk menghapus segala dosa
dan kesalahan. Hal ini didasarkan dari Hadis Riwayat Imam
Bukhari dan Imam Muslim, bahwa Rasulullah pernah
bersabda :

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan


mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu."
Tujuan Puasa
Tujuan puasa ramadhan adalah melatih diri agar dapat
menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan
Ramadhan. Dengan menjalankan ibadah puasa diharapkan
kita mengetahui bahwa tiap kegiatan merupakan amal
ibadah dalam kehidupan ini.
Selain itu dengan puasa kita dapat meraih ketaqwaan.
Taqwa bisa didapatkan seorang muslim, apabila ibadah
puasa yang dijalankan tidak hanya menahan lapar dan
nafsu saja, tetapi juga disertai perilaku baik.
Hikmah Berpuasa
Orang muslim yang senantiasa melaksanakan puasa akan
mendapatkan banyak manfaat, antara lain sebagai berikut:
✘ Meningkatkan iman dan takwa serta mendorong seseorang
untuk wajib bersyukur kepada Allah SWT
✘ Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama terutama
kasih sayang terhadap fakir miskin
✘ Melatih dan mendidik kesabaran dalam kehidupan sehari-
hari karena orang yang berpuasa terdidik menahan
kelaparan, kehausan, dan keinginan. Tentulah dengan sabar
ia dapat menahan segala kesulitan tersebut.
✘ Dapat mengendalikan hawa nafsu dari makan minum dan
segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai
terbenamnya matahari.
✘ Mendidik diri sendiri untuk bersifat sidiq karena
dengan berpuasa dapat menjaga diri dari sifat
pendusta. Sifat ini dapat menghilangkan pahala
puasa.
✘ Dengan berpuasa kita juga memberikan waktu
istirahat bagi organ-organ yang ada di tubuh kita.
Sehingga tidak mengherankan bahwa orang yang
berpuasa akan menjadi lebih sehat.
Menggali Makna
Spiritual Puasa
✘ Puasa dan kebersihan jiwa
Membersihkan jiwa (tazkiyyatun nafs) dalam berpuasa berarti
manusia menjalankan dan mentaati seluruh perintah dan larangan
Allah dalam berpuasa manusia juga melakukan rayadhah (usaha
keras) untuk menyempurnakan amal ibadahnya hanya karena
Allah, dengan cara menahan diri dari hal-hal terlarang dan
membatalkan puasa.
Pengaruh Puasa dalam Pembentukan
Insan Berkarakter
Puasa memiliki pengaruh dalam pembentukan insan
Kejujuran berkarakter seperti diantaranya yaitu :
Orang berpuasa akan jujur pada Disiplin Kepatuhan
diri sendiri bahwa ia sedang Puasa mengajari orang Setiap orang yang
berpuasa. Tidak berani untuk disiplin saat berpuasa pada
melanggar makan, minum, mengakhiri sahur, mulai hakikatnya patuh pada
maupun hal lain yang berbuka, serta hal-hal aturan Allah SWT. Jika
membatalkan sungguhpun yang dilarang. ia memilih tidak
tidak ketahuan orang lain. berpuasa di dalamnya
ada rasa takut melanggar
hukum.
Etos kerja
Puasa yang dilakukan sungguh-sungguh akan mendorong seseorang
untuk menyadari kerja itu adalah ibadah. Kesadaran bahwa kerja itu
merupakan ibadah akan memunculkan sikap bertanggung jawab atas
setiap tindakannya dalam pekerjaan. Ia takut kalau tidak maksimal
dalam bekerja. Ia akan selalu berusaha untuk meningkatkan
profesionalismenya dalam bekerja. Ia sadar bahwa ia tidak hanya
berurusan dengan atasannya atau pelanggannya semata, namun sedang
berurusan juga dengan Allah SWT.
‫‪Sekian.‬‬
‫َو ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة ِ‬
‫هللا َو َب َر َكا ُته‬

Anda mungkin juga menyukai