Anda di halaman 1dari 62

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.

I DENGAN
ARTHRITIS GOUT DENGAN PEMBERIAN KOMPRES
HANGAT JAHE MERAH UNTUK MENURUNKAN NYERI DI
RT 03 RW 05 KELURAHAN BATANG KABUNG KECAMATAN
KOTO TANGAH LUBUK BUAYA KOTA PADANG
TAHUN 2021

Yunnia Kuswara,s.Kep
2014901077
ENTER
BAB I Pendahuluan
Arthtritis Gout termasuk kedalam Penyakit Tidak Menular (PTM) dimana penyakit ini merupakan penyakit
heterogen sebagai akibat dari deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat
di dalam cairan ekstraseluler yang didefinisikan sebagai peningkatan kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mf/dl
01
(Setiati, 2017).

02 Berdasarkan data dari World Health Organisation (WHO) 2018 gout mengalami kenaikan dengan jumlah 1370
(33,3%) . Prevelensi gout juga meningkat pada kalangan orang dewasa di inggris sebanyak 3,2 % dan amerika

03 serikat sebesar 3,9%. Indonesia penyakit asam urat menduduki urutan kedua dari penyakit
osteoarthritis,prevelensi asam urat tertingi pada penduduk pantai karena kebiasaan atau pola makan ikan dan
04 mengonumsi alkohol .dan di indonesia diperkirakan bahwa asam urat terjadi pada 840 orang setiap 100,000
orang (Febrianti,Mira 2018).
Menurut Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa penderita arthritis gout di indonesia terdapat 713.783 orang.
Sumatera Barat menduduki peringkat ke sembilan penyakit Arthtritis Gout dan terjadi peningkatan setiap
tahunnya. prevalensi penyakit arthritis di Sumatera Barat pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 13.843 orang.
Semakin tua usia seseorang ,maka resiko memiliki kadar asam urat darah lebih tinggi,proses
penuaan menyebabkan terjadinya gangguan dalam pembentukan enzim akibat penurunan kualitas
hormon yang terlihat pada usia 40 – 75 tahun ke atas. Gejala khas pada penderita Arthritis Gout
01 adalah nyeri pada bagian sendi dapat mengganggu aktivitas. Peradangan sendi pada arthritis gout
dapat terjadi pada seluruh sendi tubuh yang menyebakan pembengkakan.
02 Penanganan asam urat secara farmakologgi adalah dengan obat anti inflamasi non steroid seperti
ibuprofen,naproxen dan allopurinol. Upaya penunjang lain untuk mengatasi nyeri asam urat adalah
dengan pengobatan non farmakologis,yaitu dengan memanfaatkan bahan- bahan herbal yang dikenal
03 turun temurun oleh masyarakat dapat berkhasiat menurunkan nyeri salah satunya jahe (Wilda &
panorama, 2020).
04 Pemberian kompres air hangat adalah intervensi keperwatan yang sudah lama di aplikasikan oleh
perawat, kompres air hangat di anjurkan untuk menurunkan nyeri karena dapat meredakan nyeri,
meningkatkan relaksasi otot, meningkatkan sirkulasi, meningkatkan relaksasi psikologis, dan
memberi rasa nyaman, bekerja sebagai counteriritan (Koizier & Erb, 2016).
Berdasarkan survei yang dilakukan penulis dari tanggal senin 31 agusttus di wilayah kerja
puskesmas lubuk buaya kota padang dengan jumlah sebanyak 263 orang yang menderita
arthritis gout.saat dilakukan wawancara pada Tn.I yang merupakan penduduk di wilayah
kerja puskesmas lubuk buaya kota padang .Tn.I menderita penyakit arthritis gout sejak 1
01 tahun yang lalu .Tn.I mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya,cara
pencegahan dan pengobatan yang dilakukan untuk penyakitnya.Tn. I juga belum pernah
melakukan pemberian kompres jahe merah untuk mengurangi nyeri pada arthritis gout.
02
Rumusan Masalah
03 Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan bagaimana analisis
Asuhan Keperawatan komunitas dengan pemberian parutan kompres hangat jahe merah di rt
03 rw 05 kelurahan batang kabung kecamatan koto tangah lubuk buaya kota padang tahun
04 2021.
Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Mampu mengplikasikan ilmu dalam memberikan asuhan keperawatan pada Tn.I Dengan
Pemberian kompres hangat jahe di rt 03 rw 05 kelurahan batang kabung kecamatan koto
tangah lubuk buaya kota padang tahun 2021
Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian pada Tn.I dengan Pemberian kompres hangat jahe merah untuk
mengurangi nyeri di di di rt 03 rw 05 kelurahan batang kabung kecamatan koto tangah lubuk buaya
01 kota padang tahun 2021.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan Pada Tn.i Dengan Pemberian kompres hangat jahe merah
di di rt 03 rw 05 kelurahan batang kabung kecamatan koto tangah lubuk buaya kota padang tahun
02 2021.
3. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan Pada Tn.i Dengan Pemberian kompres hangat jahe
03 merah di rt 03 rw 05 kelurahan batang kabung kecamatan koto tangah lubuk buaya kota padang tahun
2021.
4. Mampu melakukan implementasi pada Tn.i Dengan Pemberian kompres hangat jahe merah di rt 03 rw
04 05 kelurahan batang kabung kecamatan koto tangah lubuk buaya kota padang tahun 2021.
5. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada Tn.I Dengan Pemberian kompres hangat jahe
merah di lubuk buaya kota padang tahun 2021.
6. Mampu melakukan pendokumentasian keperawatan Pada Tn.i Dengan Dengan Pemberian kompres
hangat jahe di rt 03 rw 05 kelurahan batang kabung kecamatan koto tangah lubuk buaya kota padang
tahun 2021.
Manfaat penulis

Teoritis Praktis
01

02 1. Bagi penulis

03 1. Bagi institusi pendidikan


2. Bagi tempat penelitian
04 2. Bagi peneliti selanjutnya
 
BAB II
LANDASAN TEORITIS

Konsep Keluarga

01
Pengertian

02 Keluarga adalah sebuah kelompok yang mengidentifikasikan diri dan terdiri atas dua individu
atau lebih yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum
03 atau juga tidak, namun berfungsi sedemikian rupa sehingga mengganggap dirinya sebagai keluarga
(Friedman, 2010).
04
Tipe Keluarga

Tradisional Keluarga Non-


Tradisional

1. The Nuclear family (keluarga


inti)
2. The dyad family 1. The unmarried teenage mother
3. Keluarga usila 2. The stepparent family
4. The childless family 3. Commune family
5. The extended family 4. The nonmarital heterosexsual
6. The single parent family cohabiting family
7. Commuter family 5. Gay and lesbian families
8. Multigenerational family 6. Cohabitating couple
9. Kin-network family 7. Group-marriage family
10. Blended family 8. Group network family
11. The single adult living 9. Foster family Homeless family
alone/single adult family 10. Gang
Struktur Keluarga

Berdasarkan Jenis Berdasarkan Berdasarkan


Berdasarkan garis perkawinan Pemukiman Kekuasaan
keturunan

1. Keluarga
kabapaan.

1. Patrilokal 2. Keluarga
1. Patrilinear 1. Monogami
2. Matrilokal keibuan
2. Matriliniar. 2. Poligami.
3. Neolokal. 3. Kaluarga
setara.
Peran Keluarga

Peranan
Ayah
Peranan
Ibu

Peranan
Anak
Fungsi Keluarga

Fungsi Fungsi
Pendidikan Fungsi perlindungan
sosialisasi Fungsi
anak perasaan

Fungsi
Fungsi rekreatif
religius
Fungsi
ekonomis Fungsi
biologis
Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

Memberikan
Mengenal Masalah Perawatan Anggota
Mengambil Keputusan
Kesehatan Keluarga Yang
Untuk Melakukan
Keluarga Sakit
Tindakan Yang Tepat
Bagi Keluarga.

Memodifikasi
Lingkungan keluarga Memanfaatkan Fasilitas
Atau Menciptakan Pelayanan Kesehatan
Suasana Di Rumah Masyarakat Bagi Keluarga.
Yang Sehat.
Konsep Atrhritis gout

Pengertian

Arthritis gout adalah kelainan metabolisme asam urat yang di tandai hiperurisenia dan
endapan kristal asam urat pada jaringan sendi, terutama ibu jari kaki.
Arthritis gout terjadi akibat pengendapan kristal monosodium urat (MSU) pada sendi yang
menyebabkan reaksi sel leukosit yang mengakibatkan peradangan sendi.
Faktor Resiko

1. Faktor keturunan dengan adanya riwayat gout dalam silsilah keluarga


2. Meningkatnya kadar asam urat karena diet rendah protein dan makanan yang kaya
senyawa purin lainnya.
3. Konsumsi alkohol berlebih,
4. Hambatan pembuangan dari asam urat karena penyakit tertentu, terutama gangguan
ginjal.
5. Keturunan atau genetik merupakan salah satu faktor resiko penyakit asam urat.
6. Dalam hal ini, pria lebih berisiko cenderung mengalami penyakit asam urat.
7. Hal ini berkaitan dengan adanya peningkatan kadar asam urat seiring dengan
bertambahnya usia terutama pada pria.
8. Obesitas merupakan suatu kedaan penumpukkan lemak berlebih dalam tubuh yang dapat
di nyatakan dalam indeks masa tubuh (IMT).
9. Konsumsi Makanan Tinggi Purin
10.Penyakit asam urat dapat dipengaruhi oleh asupan tinggi purin yang didapat dari makanan.
11.Konsumsi Alkohol dan Minuman Ringan (Softdrink)Berlebihan
12.Alkohol memiliki kandungan purin didalamnya .
Manifestasi Klinis
• Tanda- Tanda :
Selalu merasa capek dan badan terasa pegal-pegal
Nyeri dibagian otor, persendian pinggang, lutut, punggung dan bahu.
Sering buang air kecil di pagi hari saat bangun tidur, maupun di malam hari. Biasanya lebih
sering di malam hari.
Munculnya rasa linu dan kesemutan yang sangat parah.
Menyebabkan penderita kesulitan untuk buang air kecil.
• Gejala:
Gejala awal
Gejala menengah
Gejala akut
Jenis Arthritis Gout

1. Stadium arthritis gout akut


2. Stadium interkritikal
3. Stadium arthritis gout menahun

Patofisiologi

Penumpukan kristal monosodium urat yang dapat mengakibatkan peradangan pada


sendi disebut asam urat. Respon inflamasi pada sendi akan terjadi apbila kristal asam
urat menumpuk. Pada dasarnya asam.urat yaitu prodak terakhir dari degradasi purin,
mempunyai kadar normal 1200 mg untuk laki-laki dan 600 mg pada wanita.
Kadar Asam Urat Normal

Wanita maupun laki-laki memiliki asam urat berbeda serta tidak boleh melebihi kadar
normalnya. Untuk kadar normal asam urat laki- laki yaitu 3,5-8 mg/dl , 2,8-6,8 mg/dl
pada wanita, pada lanjut umur 3,5-8,5 mg/dl serta 2,5-5,5 mg/dl pada anak kecil.
Menurut tes enzimetik, kadar asam urat normal maksimal 7,0.mg/dl, 8,0 mg/dl dengan
teknik biasa. Apabila tes asam urat melebihi normal, maka dipastikan klien menderita
asam urat (Dewi, 2015).
Komplikasi
Menurut Hermayudi dan Ayu Putri Ariani (2017), komplikasi arthritis gout yaitu
1. Gout kronik bertophus
2. Nefropati gout kronik
3. Nefrolitiasi asam urat (batu ginjal)
4. Persendian menjadi rusak hingga menyebabkan pincang
5. Peradangan tulang, kerusakan ligament dan tendon.
6. Batu ginjal (kencing batu) serta gagal ginjal
Konsep Nyeri

Pengertian

Efek dari penyakit tertentu atau akibat cedera yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan
pada seseorang disebut nyeri (Rizal, 2015). Nyeri yaitu keadaan sakit yang dirasakan oleh
seseorang serta ekstensinya dapat dilihat apabila pernah merasakan (Harya,
2018).Nyerisendi merupakan terjadinya suatu pengapuran atau penyakit lain pada sendi
yang diberikan oleh tubuh (Syamsu, 2017).
Prosedur Kompres Hangat jahe merah

Langkah-langkah pemberian kompres hangat jahe merah adalah sebagai berikut (Masyhurrosyid, 2014).
Persiapan alat dan bahan :

Kain atau waslap yang dapat menyerap air


Jahe merah
Air hangat dengan suhu 37-40 derajat celcius.
Tahap kerja.
Cuci tangan.
Jelaskan pada klien prosedur yang akan dilakukan.
cuci 5 rimpang jahe dan iris tipis tipis.
 Masukkan irisan jahe ke dalam satu liter air.
Rebus jahe sampai air mendidih ( 1000c).
Tuang rebusan jahe ke dalam baskom,tunggu hingga suhu rebusan jahe menjadi hangat tanpa campuran air
dingin.
Rebusan jahe hangat siap digunakan
Cara pemberian kompres hangat rebusan jahe.
Masukkan washlap atau handuk kecil ke dalam baskom rebusan jahe hangat.
Peras washlap atau handuk kecil sampai lembab
Tempelkan pada area yang sakit hingga kehangatan washlap atau handuk kecil terasa berkurang.
Ulangi langkah 1,2,3 hingga 15 menit.
BAB III
PROFIL PUSKESMAS LUBUK BUAYA
Keadaan Georafis dan demografis

Puskesmas Lubuk Buaya terletak dalam wilayah kecamatan Koto Tangah yang berupa daratan dan
pantai, luas wilayah kerja 59,31 km2 yang terdiri dari 6 kelurahan yaitu: Kelurahan Lubuk
Buaya,Kelurahan Batang Kabung-Ganting,Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kelurahan Bungo Pasang,
Kelurahan Parupuak Tabing,Kelurahan Dadok Tunggul Hitam.
Puskesmas Lubuk Buaya merupakan puskesmas rawatan yang memiliki pelayanan kesehatan di
wilayah kerja Lubuk Buaya. Pelayanan yang tersedia di Puskesmas Lubuk Buaya adalah IGD 24 Jam,
Klinik Bersalin, POLI umum, POLI gigi, POli KIA, Konselutasi Gizi, Klinik IMS, POLI KB, POLI
Lansia, Laboratorium, dan akupresur. Puskesmas lubuk buaya terletak di Jl. Adinegoro No.20, Lubuk
Buaya, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586. Jumlah penduduk wilayah kerja
puskemas lubuk buaya adalah 106.055 jiwa yan terdiri dari jumlah laki-laki 52.981 dan jumlah
perempuan 53.074 yang tersebar di 6 elurahan,dengan jumlah KK diwilayah kerja puskesmas lubuk
buaya sebanyak 37.163.
 
BAB IV LAPORAN KASUS

Pengkajian
Data Umum
NamaKepalaKeluarga : Tn. I
Usia KK : 51 Tahun
Alamat : RT 03 RW 05 Kelurahan Batang Kabung, Kec. Lubuk Buaya Padang
Agama : islam
Pekerjaan KK : wiraswasta
Pendidikan KK : SMA
Komposisi Keluarga :

No umur Jenis Hub pendidika pekerjaan


kelamin dengan n
nama KK

SMA
1 Ny.S 47 th P Istri IRT
SMA
2 Ny. R 19 th P Anak Pelajar
3 Ny.A 18 p Anak pelajar
SMP
Genogram

Tn.I. tinggal bertiga dengan istri dan juga 2 orang anaknya yang berumur 19 tahun
dan 18 tahun. Tn I berumur 51 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta dan istri nya
Ny.S yang berusia 47 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kedua
anknya masih sekolah dan tinggal serumah.
Didalam rumah terdiri dari kepala keluarga yaitu Tn.I, istri, anak. Pengambilan
keputusan diambil oleh kepala keluarga tetapi sebelumnya dilakukan musyawarah
untuk mengambil keputusan. Jika terjadi masalah dalam keluarga, keluarga
memutuskan untuk berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Didalam keluarga yang
menderita sakit hanya y. Tn.I saja yaitu Arthritis gout, sedangkan anak dan istri nya
tidak memiliki penyakit.
Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah (“Tn. I”), ibu (“Ny.S”), dua orang anak Keluarga ini
terdiri dari dua generasi yang hidup bersama dalam satu rumah.
Suku Bangsa atau latar belakang budaya
Tn.I bersuku melayu yang sudah lama tinggal di RT 03 RW 05 Kelurahan Batang Kabung, Kec. Lubuk
Buaya Padang dan bahasa yang digunakan sehari-hari bahasa minang.
Agama
Keluarga menganut agama islam, taat dalam melakukan sholat lima waktu. Tn.I rajin melaksanakan ibadah
ke mesjid terutama pada waktu Magrib, Isya, dan Subuh. Jarak mesjid dari rumah cukup dekat dapat
dilakukan dengan berjalan kaki saja ±10 m. Sedangkan Ny.S dengan anaknya melakukan kegiatan
dirumah saja
Status Sosial Ekonomi
Tn. I sebagai KK serta tulang punggung keluarga bekerja sebagai pwiraswasta dengan penghasilan tiap
bulan ± 2.500.000. selain itu Ny. S mendapatkan uang dari Pendapatan suami Ny.I mengatakan
penghasilan Suami cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Aktifitas Rekreasi
Keluarga ada melakukan rekreasi sesekali seperti pergi ke pantai yang jaraknya dekat dari rumah yaitu ke
pantai nirwana ataupun ke pantai air manis yang bisa dijangkau dengan berkendara sekitar 30 menit..
Dirumah juga terdapat hiburan seperti menonton TV secara bersama-sama dan memiliki gadget untuk
melihat youtube, FB dan sosial media lainnya.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
1. Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak Remaja karena anak
Tn.I. yang pertama berusia 19 tahun.
2. Tugas perkembangan keluarga yang harus dipenuhi pada saat ini adalah:
3. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tangung jawab meingat remaja
yang sudah bertambah dan meningkat otonominya.
4. Mempertahankan hubungan yang intin dengan keluarga
5. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,hindari
perdebatan ,kecurigaan dan permusuhan.
6. Perubahan sistemperan dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tn.I. mengatakan belum bisa jadi Ayah yang dekat dengan anaknya, sehingga anaknya tidak
terbuka pada dirinya jika ada masalah, anaknya biasa memilih diam jika terjadi masalah dan
jarang bercerita dengannya.
Riwayat Keluarga Inti
Tn. I menikah atas dasar cinta dan tidak ada paksaan. Sejak menikah Ny. S dan An.R, An.A.
tinggal bersama sampai sekarang, mereka merasa senang dan harmonis.
Kondisi Ny.S sekarang ini dalam keadaan sehat-sehat saja tidak ada mengalami gangguan
kesehatan. Sedangkan Tn.i sering merasa kekakuan dan nyeri pada sendi terutama di
bagian kaki, kekakuan dan yeri dirasakan baik di pagi hari maupun malam hari.
Tn.I Mengatakan ia tidak pernah berobat ke Pelayanan untuk mengetahui keadaan
kesehatannya, tetapi klien juga mengatakan dirinya kadang merasa cemas atas keadaan
kesehatannya, karena Tn.I. tidak terlalu mengetahui tentang penyakit yang dideritanya, Ny.I
juga tidak mengetahui bagaimana cara pengobatan untuk Mengatasi sakit yang di
rasakannya.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam riwayat keluargas ebelumnya, Tn.I mengatakan istri dan anak-anaknya tidak ada
menyalami penyakit yang sama dengannya ..
 
Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas yang lebih besar
3. Mobilisasi Geografis Keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Struktur Keluarga

Pola Komunikasi
Keluarga Ny. R berkomunikasi dengan bahasa minang, saling menghargai bila ada anggota
keluarga sedang berbicara. Bila ada anggota keluarga yang sedang menghadapi masalah,
dibicarakan secara terbuka sehingga masalah dapat diselesaikan.
Struktur Kekuataan
Apabila ada masalah yang terjadi dalam keluarga, Tn.I dan keluarga berdiskusi untuk
menetukan jalan keluarnya, setelah ditemukan solusi maka Tn.I yang memegang peranan.
Jika masalah suami istri Tn. I dan Ny. S menyelesaikannya berdua.
Struktur Peran
Tn. I sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai pencari nafkah utama dalam
keluarganya. Bertanggung jawab terhadap semua kebutuhan keluarganya, jika Tn. I tidak
bekerja. Tn. I menghabiskan waktunya bercengkrama dengan anaknya dan keluarga, serta
membersihkan halaman rumah.
Ny. S adalah istri dari Tn. I yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berperan sebagai
ibu yang mengasu anak-anaknya serta melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.
FungsiKeluarga

FungsiAfektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi, menghargai dan menghormati seperti antara
suami dengan istri, istri dengan anaknya, ibu dan anak,walaupun dalam keluarga ada
perdebatan tetapi itu akan lebih mendekatkan antara keluarga.

Fungsi Sosialisasi
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik. Tn. I dengan anggota keluarga
juga bersosialisasi dengan orang disekitar rumah.
Ny. S sering berinteraksi dengan tetangganya.
An. R dan An .A ada bersosialisasi dengan temannya disekolah dan bersosialisasi di
lingkungan rumahnya.
Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Mengenal Masalah Kesehatan
Tn.I mengatakan tidak mengenal masalah kesehatan yang dialaminya saat ditanya apa itu
Arthiritis gout. Tn.i hanya menjawab Nyeri Sendi dan saat ditanya penyebab, tanda dan
gejala, serta komplikasi dari Arthiritis gout Tn. I Tidak Mengetahuinya
2. Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Yang Tepat Saat diwawancarai bagaimana
mengambil keputusan Tn. I menjawab:
2. Masalah yang dialaminya adalah Arthitis gout.
3. Tn. I mengatakan tidak tahu pada penyakitnya.
4. Tn. I mengatakan percaya dengan petugas kesehatan.
5. Keluarga tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan.
6. Tn.I mengatakan jika dia sakit dia lebih membutuhkan banyak istirahat, dan biasanya
membeli obat ke warung saja
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Saat dilakukan wawancara didapatkan hasil:
1. Keluarga mengatakan ikut merawat keluarga yang sakit.
2. Pada saat keluarga sakit, anggota keluarga lain berusaha memberi pertolongan untuk
kesembuhan keluarganya.
3. memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit dengan cara memberikan
kompres hangat jahe merah dan keluara juga mampu untuk mengaplikasikannya .

4. Memodifikasi Lingkungan
Keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara pemberian makanan yang dapat
menghindari nyeri sendi pada Tn. I.

5. Memanfaatkan fasilitas Kesehatan


Adapun yang dikaji yaitu: Pengetahuan mengenai pelayanan kesehatan dimana biasanya
Tn.I kalau ada anggota keluarga yang sakit, biasanya hanya membeli obat di warung
saja terdekat saja.
Fungsi Reproduksi
Tn. i mempunyai 2 orang anak yang satu sudah SMA dan tinggal bersama di rumah dan yang
satunya lagi masih SMP dan sama-sama tinggal serumah
Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.I mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan sesuai dengan
penghasilan yang didapatkan. Tn. I bekerja sebagai pedagang serta Ny. S bekerja sebagai ibu
rumah tangga.
Stres dan Koping Keluarga
Stres jangka panjang
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stresor
Strategi adaptasi disfungsional
ANALISA DATA

Analisa Data Masalah

DS:
- Tn. I mengatakan sudah menderita asam urat ± 1 th Ketidakefektifan pemeliharaan
yang lalu.
- Tn. I mengatakan sering merasakan nyeri pada kesehatan
perelanan kaki kanan.
- Tn. I mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang
dideritanya.
- Tn. I mengatakan tidak tahu makanan apa yang
menyebabkan nyeri timbul.
- Tn.I mengatakan suka semua jenis makanan
terutama ikan dan daging merah.
- Tn.I mengatakan tidak tahu cara pencegahan dan
pengobatan untuk mengurangi nyerinya.
-Tn.I mengatakan jika nyeri, ia hanya mengkonsumsi
obat anti nyeri saja
DO:
-TD: 130/80 mmhg
-N : 89x/i
- RR: 20x/i
- S: 36ºC
Tn. I tampak tidak mengetahui
Tn.I Tampak sedang memegang kakinya
Tn.I tampak meringis
Skala nyeri 6 nyeri berlangsung
± 30 menit
Tn.I sering bertanya
Tn.I tampak tidak mentahui tentang
penyakitnya.
Tn.I tidak tahu cara menghilankan nyeri
DS: Defisit pengetahuan b/d
Tn.i mengatakan tidak mengetahui penyakit Arthtritis Gout ketidakmampuan keluarga
Tn.I mengatakan jarang melakukan pemeriksaan Arthtritis mengenal masalah
Gout
Tn.I tampak bingung saat ditanyai tentang arthtritis Gout
Tn.I tidak menetahui makanan yang meningkatkan
Arthtritis Gout
DO
Tn.I tamapk sering bertanya
Tn.I tampak sedikit bingung.
Tn.I tampak kurang mengetahui penyakitnya Saat
ditanyakan cara penanganan non farmakologi tentang
gout atritis
Tn. I tampak kurang mengetahuinya
Saat ditanyakan komplikasi dari gout atritis Tn. I tampak
kurang mengetahuinya
Diagnosa Keperawatan

1. Diagnosa yang diangkat dari pengkajian yang telah dilakukan yaitu


2. Ketidaefektifan pemeliharaan kesehatan.
3. Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA NOC NIC

Ketidak efektifan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 - Keluarga mampu mengenal


pemeliharaan jam diharapkan keluarga mampu masalah
kesehatan meningkatkan kesehatan dengan kriteria - Pendidikan kesehatan, pengajaran
hasil: proses penyakit yang dialaminya.
- Keluarga mampu mengenal masalah tentang - Pendidikan proses penyakit
pengetahuan kesehatan dan perilaku. - Pendidikan tentang diet yang
- Pengetahuan pengaturan diet tepat.
- Perilaku patuh : aktifitas yang disarankan - Pendidikan tentang pengobatan
- Perilaku patuh: pengobatan yang disarankan.
Defisit pengetahuan b/d Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam - Pengajaran proses penyakit.
ketidakmampuan keluarga diharapkan pengetahuan meningkat dengan - Kaji tingkat pengetahuan pasien
mengenal masalah
Kriteria Hasil: terkait dengan proses penyakit
- Keluarga mampu mengenal masalah tentang - Jelaskan proses penyakitnya
pengetahuan kesehatan dan prilaku . - Kenali pengetahuan pasien
- keluarga mampu menyebutkan bahaya arthtritis mengenai kondisinya
gout - Jelaskan tanda dan gejala dari
- keluarga mampu menyebutkan mengenai difinisi arthtritis gout
asam urat dengan benar. - Diskusikan bersama keluara tentan
pemanfaatan fasilitas kesehatan.
- keluarga bertanya mengenai pola makan yeng
tepat uttuk penderita arthtritis gout.
- keluarga kooperatif saat menyampaikan materi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari /tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Senin ,31 agustus 2020 Ketidak efektifan - Keluarga mampu S:
pemeliharaan kesehatan mengenal masalah - Tn. I mengatakan
Arthtritis Gout sedikit mengerti
- Memberikan pendidikan tentang penyakit
kesehatan tentang asam Arthtritis Gout
urat. - Tn. I mengatakan belum
- Menjelaskan tentang mengetahui penyebab,
proses penyakit yang tanda dan gejala serta
dialami komplikasi dari
- Memberikan penyakitnya.
pendidikan tentang Diet - Tn. I mengatakan belum
yang tepat untuk mengetahui makanan
Arthtritis Gout. apa saja yang dapat
Atritis Gout
- Tn. I mengatakan akan
berusaha membatasi
makanan yang dapat
membuat nyeri sendi
akibat Atritis Gout
.
O:
- Tn. I tampak belum mampu
menjawab pertanyaan seperti
pengertian, penyebab, tanda
gejala dan komplikasi dari
Atritis Gout
A:
- Implementasi yang dilakukan
menggali kemampuan
keluarga mengenal masalah
kesehatan
P:
- intervensi dilanjutkan.
- Mengevaluasi kemampuan.
- keluarga untuk membantu diri
sendiri dan mampu mengambil
keputusan
Senin,31 Defisit pengetahuan - Mengkaji pengetahuan keluarga S:

Agustus 2020 b/d ketidakmampuan mengenai Arthtritis Gout - Tn.I dan keluarga mengatakan

keluarga mengenal Menjelaskan tentang proses sedikit mengetahui tentang penyakit

masalah penyakit dan pengaturan pola Arthtritis Gout.

makan untuk penderita asam O:

urat. - Tingkat pengetahuan Tn.I tentang

- Berikan keluarga kesempatan penyakitnya dan kebutuhan

untuk bertanya mengenai apa - perawatan masih rendah Tn.I

yang sudah dijelaskan. masih sedikit tampak bingung saat

ditanya tentang cara mengatasi nyeri


- mengajak keluarga kembali
akibat Arthtritis Gout yang di derita
menjelaskan apa yang sudah

dijelaskan
A : masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan, Bantu
keluarga memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat Arthtritis
gout
1. Keluarga mampu merawat S:
Selasa,31 Ketidak efektifan anggota keluarga yang sakit Tn. I mengatakan nyeri sudah
Agustus pemeliharaan
dan memberikan dukungan berkurang setelah diberikan
terhadap terapi. terapi kompres hangat jahe
2020. esehatan 2. Mendukung dalam merah.
pemberian perawatan dan Tn.I menatakan sudah mengerti
aktivitas yang disarankan. tentang nutrisi yang tepat untuk
3. Membantu pemeliharaan mengntrol nyeri arthtritis gout.
keluarga dan mendukung O:
keluarga dalam memberikan Tn. I tampak sudah mengerti
perawatan langsung. tentang makanan yang dapat
4. Memberikan terapi kompres membuat kekambuhan pada
jahe merah selama 15-20 arthtritis Gout
menit untuk mengurangi A: Implementasi yang dilakukan
intensitas nyeri Memberikan penjelasan tentang
terapi kompres hangat jahe
merah.
P: intervensi dilanjutkan
1. Evaluasi penjelasan yang S:
Selasa,31 Defisit pengetahuan telah diberikan. Tn. I dan keluarga kooperatif
Agustus b/d ketidakmampuan
2. Berikan keluarga saat perawat menjelaskan
kesempatan untuk arthtritis gout, terjadi tanya jawab
2020. keluarga mengenal bertanya mengenai apa dan diskusi dan keluarga
yang sudah dijelaskan. mengatakan mengerti apa yang
masalah 3. mengajak keluarga kembali di jelaskan. Tn. I mengatakan
menjelaskan apa yang sudah memahami tentang atritis
sudah dijelaskan gout
4. menjelaskan pada klien dan Tn. I mengatakan memahami
keluarga tentang diet untuk komplikasi dari gout atritis
penderita arthtritis gout O:
5. mendiskusikan dengan Tn i dan keluarga
keluara makanan apa saja memperhatikan penjelaan yang
yang harus dikonsumsi. disampaikan
A : masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan.
1. keluarga mampu S:.
Rabu, 01 Ketidak efektifan mememanfaatkan Tn.I dan keluarga mengatakan
September pemeliharaan
pengobatan non farmakolois mengerti tentan teknik terapi
seperti terapi kompres yang di ajarkan dan akan
2020 kesehatan. hangat jahe merah melakukan setiap hari
2. menjelaskan bagaimana O:
terapi kompres hangat jahe Tn. I tampak mengerti dan Bisa
merah yang dapat mempraktekkan teknik terapi
menurunkan nyeri padaa yang di ajarkan.
arthtritis gout tampak meringis
3. melakukan terapi kompres A: Implementasi yang dilakukan
hangat jahe merah untuk memBerikan penjelasan tentang
menurunkan nyeri selama terapi kompres hangat jahe
15-20 menit yang ke 2x merah
P: intervensi dilanjutkan
1. mengidentifikasi informasi S:
Rabu,01 Defisit yang akan disampaikan Tn. I mengatakan sudah
2. mengidentifikasi memahami tentang gout atritis
September pengetahuan b/d
pemahaman tentang Tn.. I mengatakan memahami
2020 ketidakmampuan kondisi kesehatan saat ini komplikasi dari gout atritis
3. mengidentifikasi kesiapan Tn. I mengatakan sudah
keluarga menerima informasi memahami cara mengatasi
4. melibatkan pengambilan gout atritis supaya tidak
mengenal keputusan dalam untuk kambuh lagi
menerima informasi O:
masalah.
5. mengfasilitasi mengenali Tn. I tampak rileks dan
cara mengatasi dan kooperatif
komplikasi dari gout atritis A : masalah teratasi
P : intervensi hentikan
1. keluarga mampu S :.
Kamis,02 Ketidak efektifan mememanfaatkan pengobatan Tn. I dan keluara mengatakan
non farmakolois seperti terapi mengerti tentan teknik terapi yang
September pemeliharaan
2. menjelaskan bagaimana terapi di ajarkan dan akan melakukan
2020 kesehatan. kompres hangat jahe merah setiap hari
yang dapat menurunkan nyeri O:
pada arthtritis gout Tn. I tampak mengerti dan Bisa
3. melakukan terapi kompres mempraktekkan teknik terapi yang
hangat jahe merah untuk di ajarkan.
menurunkan nyeri tampak meringis
A:
Implementasi yang dilakukan
memBerikan penjelasan tentang
terapi kompres hangat jahe merah
P:
intervensi dilanjutkan
S :.
Kamis,02 Ketidak efektifan - keluarga mampu mememanfaatkan Tn. I dan keluarga mengatakan
mengerti tentang teknik terapi yang
September pemeliharaan pengoBatan non farmakolois seperti
di ajarkan dan akan melakukan
2020 kesehatan. terapi setiap hari
O:
- menjelaskan bagaimana terapi Tn. I tampak mengerti dan bisa
mempraktekkan teknik terapi yang
kompres hangat jahe merah yang di ajarkan.
dapat menurunkan nyeri tampak meringis
A:
padaarthtritis gout Implementasi yang dilakukan
memBerikan penjelasan tentang
- melakukan terapi kompres hangat terapi kompres hangat jahe merah
P:
jahe merah untuk menurunkan nyeri
intervensi dilanjutkan
S :.
Jum’at,03 Ketidak efektifan - keluarga mampu mememanfaatkan Tn. I dan keluara mengatakan
mengerti tentan teknik terapi yang
September pemeliharaan pengobatan non farmakolois seperti
di ajarkan dan akan melakukan
2020 kesehatan. terapi setiap hari
O:
- menjelaskan bagaimana terapi Tn. I tampak mengerti dan bisa
mempraktekkan teknik terapi yang
kompres hangat jahe merah yang di ajarkan.

dapat menurunkan nyeri pada tampak meringis

arthtritis gout A:
Implementasi yang dilakukan
- melakukan terapi kompres hangat memberikan penjelasan tentang
terapi kompres hangat jahe merah
jahe merah untuk menurunkan nyeri
 
P: intervensi dilanjutkan
Jum’at,03 Ketidak efektifan - keluarga mampu mememanfaatkan S :.
September pemeliharaan pengobatan non farmakolois seperti - Tn. I dan keluara mengatakan
2020 kesehatan. terapi mengerti tentan teknik terapi yang di
- menjelaskan Bagaimana terapi ajarkan dan akan melakukan setiap
kompres hangat jahe merah yang hari
dapat menurunkan nyeri pada O :
arthtritis gout - Tn. I tampak mengerti dan Bisa
- melakukan terapi kompres hangat mempraktekkan teknik terapi yang di
jahe merah untuk menurunkan nyeri ajarkan.
- tampak meringis
A :masalah teratasi skala nyeri 1
P: Intervensi dihentikan
01
BAB V
02
TELAAH DAN
03

04
PEMBAHSAN
TELAAH JURNAL

Dalam penelitian jurnal menjelaskan pengaruh terapi kompres hangat jahe merah dalam menurunkan
nyeri pada penderita gout arthtritis memang terbukti lebih efektif dalam menghilangkan rasa nyeri
(samsudin 2016).kompres jahe hangat terbukti terbukti lebih efektif dalam mengurangi intensitas nyeri
01 dibandingkan kompres dengan air hangat saja (madona,2017). Jahe mengandung olerasin atau zinerol
yang dapat menghambat sintesis prostaglandin,sehingga nyeri reda atau berkurang.karena itu diduga
bahwapenggunaan kompres hangat jahe juga memiliki efek yang signifikan pula terhadap penurunan
02 nyeri persendian pada kasus arthtritis gout.

03 Hasil

Nyeri gout arthtritis sebelum dan sesudah terapi kompres hangat jahe merah
04 Berdasarkan hasil penelitian arlina 2019 menunjukan nilai rata-rata sebelum pemberian kompres
hangat menggunakan parutan jahe merah adalah 6,76 dengan standar deviasi adalah 0,908.sedangkan
setelah di berikan intervensi nilai rata-rata 3,44 dengan standar deviasi 1,439 artinya terdapat pengaruh
kompres hangat jahe merah pada penderita nyeri gout arthtritis.
Pembahasan

Data Fokus Pengkajian Keluarga


Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama 5 kali
kunjungan kerumah Tn. I, diperoleh data utama merujuk pada masalah arthtritis gout
yang dialami Tn. I yaitu Kepala keluarga. Menurut hasil pengkajian didapatkan Tn. I
sudah menderita arthtritis gout selama ± 1 tahun yang lalu dan masih belum memahami
tentang penyakitnya serta pengobatan dan pencegahannya. Tn.I mengatakan ia jarang
mengunjungi fasilitas kesehatan dan hanya mempeli boat di apotik , beristirahat di rumah.
Tn. I mengatakan suka semua jenis makanan terutama yang masakan laut seperti ikan dan
seafood, Tn.I juga tidak mengetahui makanan apa saja yang dapat meningkatkan tentang
penyakit yang dideritanya.
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan kalau klien tidak mengenal masalah penyakit
yang dialaminya, klien belum mampu memutuskan bagaimana cara perawatan yang
dilakukan untuk penyakitnya, klien belum mengetahui bagaimana cara perawatan
penyakitnya, klien belum mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan secara maksimal
Diagnosis Keperawatan

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan menurut NANDA (2015-2017) yaitu


ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk
mempertahankan kesehatan. Dimana faktor yang berhubungan dari diagnosa
tersebut yaitu hambatan pengambilan keputusan, sumber daya tidak cukup
(pengetahuan, sosial, finansial), tugas perkembangan tidak tercapai.
Menurut analisa penulis, data yang didapatkan dari Tn. I mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakitnya, Tn. I mengatakan tidak mengetahui
bagaimana cara perawatan penyakitnya, Tn.I mengatakan masih belum
memanfaatkan fasilitas kesehatan secara maksimal, Tn. I mengatakan tidak
tahu pengobatan yang dapat menurunkan nyer sendi nya.
Intervensi Keperawatan

Intervensi merupakan suatu strategi untuk mengatasi masalah klien yang perlu ditegakan diagnosa
dengan tujuan yang akan dicapai serta kriteria hasil. Umumnya perencanaan yang ada pada tinjauan
teoritis dapat diaplikasikan dan diterapkan dalam tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang
ada atau sesuai dengan prioritas masalah.
Intervensi yang dilakukan adalah keluarga mampu mengenal masalah kesehatan dengan melakukan
pendidikan kesehatan tentang proses penyakit dan diet serta pengobatan yang diperlukan, keluarga
mampu memutuskan untuk membantu diri sendiri membangun kekuatan untuk membuat keputusan
yang membangun harapan untuk kesembuhan dari penyakit yang diderita, keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit dan memberikan dukungan terhadap diet dan perawatan serta
pemeliharaan kesehatan dimana dukungan keluarga juga berperan penting, keluarga juga mampu
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kesehatan. Keluarga mampu
mengenal masalah tentang pengetahuan kesehatan dan prilaku . Keluarga mampu mencari
pelayanan kesehatan Pertisipasi keluarga dalam perawatan keluarga.
Implementasi

Pada tanggal 30 agustus 2020 penulis menjelaskan tentang merawat keluarga yang sakit dengan
memberikan terapi non farmakologis dan menganjurkan keluarga untuk pemeberian kompres
hangat jahe merah sebagai terapi non farmakologis untuk untuk mengurangi nyeri pada Tn. I.
Menurut analisa penulis terjadinya arthtritis gout pada Tn. I karena Tn I sering makan makanan
yang tingggi purin.
Dimana pada tahap ini penulis melakukan implementasi selama 5 hari dengan cara meminta Tn.I
untuk mengaplikasikan non farmakologis yaitu dengan jahe merah sebanyak 1-2 rimpang yang
digunakan sehari dua kali yaitu pagi dan malam hari, dengan rutin selama 3 hari. pada hari pertama
penulis memberikan kompres hangat jahe merah dengan suhu sekitar 40-43 derjat lalu waslap
dicelupkan diperas dan digunakan untuk diletakkan dipermukaan kulit yang nyeri dengan durasi
sekitar 15 menit dengan frekuensi setiap nyeri menyerang. setelah diberikan kompres hangat jahe
selama 5 hari berturut-turut responden mengatakan kompres mampu menurunkan nyeri asam urat
yang dideritanya.
Evaluasi

Selama kunjungan yang dilakukan mahasiswa ke rumah keluarga, mahasiswa dapat membina
hubungan saling percaya satu sama lain, sehingga mahasiswa dapat bekerja sama dengan keluarga
untuk melakukan implementasinya. Selama 3 kali kunjungan yang dilakukan mahasiswa tentang
perbedaan nyeri sebelum dan sesudah dilakukannya terapi pemberian kompres hangat jahe
merah,di dapatkan hasil adanya penurunan tingkat nyeri dengan klien mengatakan bahwa setelah
dilakukan tindakan klien merasa nyaman serta rileks dengan melakukan terapi tersebut.
01

02

03

04
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan

Setelah dilakukan proses keperawatan keluarga pada Tn. I dengan arthtritis gout dari tanggal 22 desember
2021 didapatkan kesimpulan :
1. Arthtritis out atau asam urat Arthritis gout terjadi akibat pengendapan kristal monosodium urat
(MSU) pada sendi yang menyebabkan reaksi sel leukosit yang mengakibatkan peradangan sendi.
2. Pada pengkajian didapatkan Tn. I tidak mengenal lima tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
yaitu mengenal, memutuskan, merawat, memodifikasi lingkungan, serta memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.
3. Diagnosa keperawatan pada Tn. I yaitu ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga. Masalah
tersebut berdasarkan pada data langsung dari klien dan data observasi penulis serta hasil pemeriksaan
penunjang.
4. Intervensi keperawatan yang dilakukan pada arthtritis gout yaitu dengan terapi pemberian kompres
hangat jahe merah untuk mengurangi nyeri
5. Implementasi keperawatan terhadap klien dengan arthtritis gout di sesuaikan dengan intervensi yang
telah penulis rumuskan yang didapatkan dari teoritis. Semua intervensi diimplementasikan oleh
penulis dan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
6. Evaluasi didapatkan terapi dapat mengurangi nyeri klien, dan memberikan kenyaman serta
ketenangan dengan melakukan terapi tersebut.
7. didapatkan dari teoritis. Semua intervensi diimplementasikan oleh penulis dan dapat tercapai
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
8. Evaluasi didapatkan terapi dapat mengurangi nyeri , dan memberikan kenyaman serta ketenangan
dengan melakukan terapi tersebut.
Hasil telaah jurnal didapatkan bahwa pemberian kompes hanat jahe merah dapat menguranginyeri
pada arthtritis gout karena pada saat seseorang melakukan terapi kompres jahe merah.
Saran
9. Bagi Mahasiswa
10. Bagi Institusi Pendidikan
11. Bagi Pasien dan Keluarga
TERIMA KASIH
WASSALAMUALIKUM.
WR. WB

Anda mungkin juga menyukai