Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mata Kuliah :

HUKUM KEKAYAAN
INTELEKTUAL

Hak Paten
Universitas Ekasakti Padang Kelompok 3
ADI SAPUTRA
FADEL BIMAWANPATI
YUFEZISITI LASE
YONES EKA PUTRA
DEFENISI
.
Hak Paten adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada penemu atas hasil temuannya
di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut
untuk memberikan persetujuannya kepada orang lain untuk melakukannya (UU No. 13
tahun2016)

Menurut Para Ahli :


hak paten menurut Octroiwet 1910, paten ialah hak khusus yang diberi kepada seseorang
atas permohonannya kepada orang itu yang menciptakan sebuah produk baru, cara kerja
baru atau perbaikan baru dari produk atau dari cara kerja.
Saidin, pengertian hak paten adalah merupakan hak bagi seseorang yang telah mendapat
penemuan baru atau cara kerja baru dan perbaikannya yang kesemua istilah itu tercakup
dalam satu kata, yakni “invensi” dalam bidang teknologi yang diberikan oleh pemerinta, dan
kepada pemegang haknya diperkenankan untuk menggunakannya sendiri atau atas izinnya
mengalihkan penggunaan hak itu kepada orang lain.
Unsur- unsur Pemberian Hak
Paten
1. Bersifat Baru (novelty) Penemuan tersebut bukan merupakan bagian dari
penemuan terdahulu atau penemuan yang telah ada sebelumnya.

2. Langkah Inventif (inventive step) Mengandung langkah inventive adalah adalah jika
penemuan itu bagi seorang yang mempunyai keahlian biasa mengenai teknik
merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya (Pasal 2 ayat 1 UUP).

3. Dapat diterapkan (industrial applicability) dalam industri Mengenai syarat bahwaa


penemuan harus dapat diterapkan dalam bidang industri Maksudnya penemuan
tersebut dapat diprouksi atau dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk
Jenis- jenis Paten

kaidah-kaidah internasional juga UU Paten membagi paten ke dalam dua bagian yaitu
paten proses dan paten produk dalam hal pelaksanaan paten Tetapi dari bentuk
penemuan yang dipatenkan
1. Paten Sederhana (Pasal 6, Pasal 9, dan Pasal 104 sampai denganPasal 108 UU
PatenPaten sederhana muncul karena mengingat banyaknya penemuan atau teknologi
yang mempunyai nilai kegunaan paraktis, baik dalam produk, alat penemuan maupun
dalam hal pelaksanaanya setelah menjadi suatu produk
2. Paten Biasa yang sesungguhnya adalah paten yang sedang di bicarakan maka sesuai
kaidah-kaidah internasional dan UU Paten dikenal atau ditulis paten saja.
PRINSIP DASAR PATEN

• Paten merupakan hak khusus yang diberikan Negara kepada penemu atas hasil temuannya di bidang
teknologi untuk selama waktu tertentu untuk melaksanakan sendiri temuannya tersebut atau
memberikanpersetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya (UU NO 6 Tahun 1989)
Karena hak khusus ini pula pada awalnya paten, seperti halnya hak cipta, sering dianggap sebagai
bagian dari paham individualisme.
• Paten diberikan negara berdasarkan permohonan Permintaan paten diajukan oleh penemu atau
calon pemegang paten berupa permintaan pendaftaran ke kantor paten. Bila tidak ada permintaan
maka tidak ada paten Hanya penemu atau yang menerima lebih lanjut hak
• Paten diberikan untuk satu penemuan Setiap permintaan paten hanya untuk satu penemuan atau
tepatnya satu penemuan tidak dapat dimintakan lebih dari satu paten
• Penemuan harus baru, langkah inventi), dan dapat diterapkan dalam industri Penemuan tersebut
dapat berupa proses maupun produkyang dipatenkan
• Paten dapat dibatalkan dan dapat batal demi hukum Paten yang telah di berikan terhadap suatu
penemuan dapat dibatalkan berdasarkan pengajuan gugatan, baik oleh pihak-pihak tertentu lain
melalui Pengadilan Niaga maupun oleh pihak-pihak tertentu karena hal-hal tertentu, seperti yang
diatur dalam Pasal 9 UU Paten
PEMOHONAN PATEN
A. Paten hanya dapat diperoleh dengan cara permohonan, yaitu dengan caera memohon invensi yang ingin diperoleh Patennya ke
Ditjen kekayaan hak intelektual yang selanjutnya disingkat ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (DitJen HKI). Dalam
pendaftaran tersebut memiliki prosedur, mulai dari tata cara dan syarat yang harus dipenuhi dalam pendaftaran Paten. Dalam
pendaftaran dan hak prioritas diatur secara khusus dalam Undang-Undang No 14 tahun 2001 tentang Paten pada pasal yang ke 27,
yaitu:

1. Pendaftaran menggunakan hak prioritas sebagaimana diatur dalam Paris Convention for the protection of industri property
yang mengatur tentang jangka waktu dan tata cara mengajukan pendaftaran.

2. Pendaftaran yang menggunakan hak prioritas wajib dilengkapi dengan dokumen prioritas, yang disahkan oleh pejabat
berwenang.

3. Apabila point pertama dan kedua tidak dipenuhi maka permohonan tidak bisa diajukan dengan menggunakan hak prioritas.
PENDAFTARAN PATEN
Pendaftaran paten disini sifatnya wajib dan laukan bersifat sukarela ini sebagai amanat stelsel konstitutif yang dianut oleh
UUP. Tanpa adanya pendaftaran maka penemuan teknologi yang bersangkutan tidak akan di lindungi oleh karena itu
seyogyanya penemu teknologi harus mendaftarkan temuannya kepada kantor paten yang dalam hal ini adalah kantor
Direktorat Paren ,Direktorat Jenderal Cipta, Paten dan merek departemen Kehakiman di Jakarta.

Pengajuan Permohonan Paten


Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi formulir yang disediakan untuk
itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat). Pemohon wajib melampirkan:
1. surat kuasa khusus, apabila
permohonan diajukan melalui
konsultan paten terdaftar selaku
kuasa;
2. surat pengalihan hak, apabila
permohonan diajukan oleh pihak
lain yang bukan penemu;
3. deskripsi, klaim, abstrak: masing-
masing rangkap 3 (tiga)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai