INTELEKTUAL
Hak Paten
Universitas Ekasakti Kelompok 3
Padang
ADI SAPUTRA
FADEL BIMAWANPATI
YUFEZISITI LASE
YONES EKA PUTRA
DEFENISI
.
Hak Paten adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada penemu atas hasil temuannya
di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut
untuk memberikan persetujuannya kepada orang lain untuk melakukannya (UU No. 13
tahun2016)
2. Langkah Inventif (inventive step) Mengandung langkah inventive adalah adalah jika
penemuan itu bagi seorang yang mempunyai keahlian biasa mengenai teknik merupakan
hal yang tidak dapat diduga sebelumnya (Pasal 2 ayat 1 UUP).
• Paten merupakan hak khusus yang diberikan Negara kepada penemu atas hasil temuannya
di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu untuk melaksanakan sendiri temuannya
tersebut atau memberikanpersetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya (UU
NO 6 Tahun 1989) Karena hak khusus ini pula pada awalnya paten, seperti halnya hak cipta,
sering dianggap sebagai bagian dari paham individualisme.
• Paten diberikan negara berdasarkan permohonan Permintaan paten diajukan oleh penemu
atau calon pemegang paten berupa permintaan pendaftaran ke kantor paten. Bila tidak ada
permintaan maka tidak ada paten Hanya penemu atau yang menerima lebih lanjut hak
• Paten diberikan untuk satu penemuan Setiap permintaan paten hanya untuk satu penemuan
atau tepatnya satu penemuan tidak dapat dimintakan lebih dari satu paten
• Penemuan harus baru, langkah inventi), dan dapat diterapkan dalam industri Penemuan
tersebut dapat berupa proses maupun produkyang dipatenkan
• Paten dapat dibatalkan dan dapat batal demi hukum Paten yang telah di berikan terhadap
suatu penemuan dapat dibatalkan berdasarkan pengajuan gugatan, baik oleh pihak-pihak
tertentu lain melalui Pengadilan Niaga maupun oleh pihak-pihak tertentu karena hal-hal
tertentu, seperti yang diatur dalam Pasal 9 UU Paten
PEMOHONAN PATEN
Paten hanya dapat diperoleh dengan cara permohonan, yaitu dengan caera memohon invensi yang ingin
diperoleh Patennya ke Ditjen kekayaan hak intelektual yang selanjutnya disingkat ke Direktorat Jendral
Hak Kekayaan Intelektual (DitJen HKI). Dalam pendaftaran tersebut memiliki prosedur, mulai dari tata cara
dan syarat yang harus dipenuhi dalam pendaftaran Paten. Dalam pendaftaran dan hak prioritas diatur
secara khusus dalam Undang-Undang No 14 tahun 2001 tentang Paten pada pasal yang ke 27, yaitu:
1. Pendaftaran menggunakan hak prioritas sebagaimana diatur dalam Paris Convention for the
protection of industri property yang mengatur tentang jangka waktu dan tata cara mengajukan
pendaftaran.
2. Pendaftaran yang menggunakan hak prioritas wajib dilengkapi dengan dokumen prioritas, yang
disahkan oleh pejabat berwenang.
3. Apabila point pertama dan kedua tidak dipenuhi maka permohonan tidak bisa diajukan dengan
menggunakan hak prioritas.
PENDAFTARAN PATEN
Pendaftaran paten disini sifatnya wajib dan laukan bersifat sukarela ini sebagai amanat stelsel
konstitutif yang dianut oleh UUP. Tanpa adanya pendaftaran maka penemuan teknologi yang
bersangkutan tidak akan di lindungi oleh karena itu seyogyanya penemu teknologi harus
mendaftarkan temuannya kepada kantor paten yang dalam hal ini adalah kantor Direktorat
Paren ,Direktorat Jenderal Cipta, Paten dan merek departemen Kehakiman di Jakarta.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum, baik
nasional maupun internasional sehingga perlu diganti. Atas dasar pertimbangan tersebut, perlu membentuk
Undang-Undang tentang Paten yang baru.
Undang-undang Paten yang baru akan menyesuaikan dengan standar dalam Persetujuan tentang Aspek-
Aspek Dagang Hak Kekayaan Intelektual (Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights)
yang selanjutnya disebut dengan persetujuan TRIPS
Terima kasih