KELOMPOK 3 :
• DEVID PRATAMA (09/TL 1B)
• VIKHI NUR ALIFFIYAN (22/TL 1B)
KONSEP INSAN KAMIL
Istilah insan kamil (manusia sempurna) pertama kali diperkenalkan oleh
Syekh Ibn Araby (abadke-14). Ia menyebutkan ada dua jenis manusia, yakni
insan kamil dan monster setengahmanusia. Jadi, menurut Ibn Araby, jika tidak
menjadi insan kamil, maka manusia menjadimonster setengah manusia.Insan
kamil adalah manusia yang telah menanggalkan atau melepaskan ke-monster-
annya.Konsekuensinya, di luar kedua jenis manusia ini ada manusia yang sedang
berprosesmenanggalkan ke-monster-annya dalam membentuk insan kamil.
Selain Ibn Araby, sekurangnyaada dua syekh yang menyusun konsep insan kamil,
yakni Syekh Al-Jillī dan Syekh Fadhlullah.
KARAKTERISTIK INSAN KAMIL
Insan kamil bukanlah manusia pada umumnya. Ibn Araby (Takeshita, 2005:131)
menyebutkan adanya dua jenis manusia, yaitu insan kamil dan monster bertubuh
manusia. Maksudnya, jikatidak menjadi insan kamil, maka manusia akan menjadi
monster bertubuh manusia. Pandangan Ibn Araby ini mungkin didasarkan atas Al-Quran
yang memang memvonis manusia sebagai makhluk yang rendah dan negatif, yakni:
memusuhi Rasul, penantang agama yang paling keras, zalim dan bodoh (tidak tahu
agama yang benar), kikir dan melupakan Allah (tidak menjalankan agama sebagaimana
petunjuk Allah dan Rasul-nya, melainkan lebih memperturutkan hawa nafsunya), suka
berkeluh kesah dan banyak berdoa ingin segeradihilangkan kesusahannya, padahal
manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk dan strukturyang sebaik-baiknya tetapi
faktor nafsu dan dunia menggelincirkannya ke tempat yangserendah-rendahnya, bahkan
lebih rendah dibandingkan dengan binatang ternak sekalipun.
TINGKATAN INSAN KAMIL MENURUT SYEKH ABDUL
KARIM AL-JILLĪ :
Tingkat permulaan (al-bidayah). Pada tingkat ini insan kamilmulai dapat
merealisasikan asma dan sifat –sifat ilahi padadirinya.
Tingkat menengah (at –tawasuth). Pada tingkat ini insan kamilsebagai orbit
kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait denganrealitas kasih Allah (al–haqaiq
ar–ramaniyyah). Pengetahuanyang dimiliki oleh insan kamil pada tingkat ini telah
meningkatdari pengetahuan biasa, karena sebagian dari hal –hal yang gaibtelah
dibukakan Allah kepadanya.
Tingkat terakhir (alkhitam ). Pada tingkat ini insan kamil telahdapat
merealisasikan citra Allah secara utuh. Iapun telah dapatmengetahui rincian dari
rahasia penciptaan takdir.
UNSUR -UNSUR MANUSIA DALAM MEMBENTUK INSAN
KAMIL :