Anda di halaman 1dari 32

TERMODINAMIKA

& TEMPERATUR
Ira Kusuma Dewi, S.Si,M.T
TERMODINAMIKA &
1.TEMPERATUR
Termodinamika & Ruang Lingkup
 Adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari hubungan antara
energi dan kerja dari suatu sistem.
 Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yg berskala
besar (makroskopis) dari sistem yg dapat diamati dan diukur dalam
eksperimen.
 Termodinamika adalah ilmu yg menjelaskan kaitan antara
besaran-besaran fisis (disebut koordinat makroskopis) tertentu yg
menggambarkan sikap zat dibawah pengaruh kalor.
 Tujuan termodinamika adalah mencari hubungan antara koordinat
termodinamika yg sesuai dengan hukum pokok termodinamika
 Koordinat termodinamika adalah kuantitas makroskopis yang
berkaitan dengan keadaan internal suatu sistem.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
2. Sistem Termodinamika
 Termodinamika sistem dideskripsikan dengan jumlah besaran fisis yg
menggambarkan keadaan sistem disebut besaran keadaan.
 Keadaan sistem dalam termodinamika adalah keadaan makroskopis
contohnya : Temperatur (T), jumlah Partikel (N), volume (V), energi
dalam (U), tekanan (p).
 Besaran Makroskopis dibagi 2 :

a. Besaran Ekstensif : besaran yg sebanding dengan jumlah partikel.


contoh : jumlah partikel, volume, energi dalam dan entropi S.
b. Besaran intensif : besaran yg tidak bergantung pada jumlah partikel.
contoh : tekanan, temperatur, panas jenis c, kerapatan (ρ) dan potensi
kimia (µ)
 Keadaan sifat fisis suatu sistem termodinamika dideskripsikan dengan
sejumlah besaran makroskopik .
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Persamaan keadaan adalah persamaan dimana terdapat
relasi antara besaran-besaran keadaan.
 Persamaan Keadaan :

contoh : Persamaan keadaan untuk gas ideal PV=NkT


 Variabel keadaan adalah variabel atau sejumlah besaran
keadaan yg digunakan dalam persamaan keadaan untuk
mendeskripsikan sistem.
 Adanya hubungan antara besaran keadaan dengan energi,
contohnya keseimbangan termal (Hukum Termodinamika
ke-0), kelestarian energi (Hukum Termodinamika Ke-I),
entropi (Hukum Termodinamika ke-II)
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
3. Kesetimbangan Termodinamika
 Suatu benda dikatakan berada dalam keadaan
kesetimbangan termodinamika, apabila besaran-besaran
makroskopik tidak lagi berubah dalam jangka waktu yg
cukup lama.
 Suatu benda akan berinteraksi dengan lingkungan,
sehingga tidak mungkin nilai besaran makroskopis benar-
benar tidak berubah.
 Namun, benda tersebut akan mendekati kesetimbangan
termodinamika.
 Kesetimbangan Termodinamika akan tercapai apabila
sistem berada dalam keadaan seimbang mekanik, termal
dan kimia.
TERMODINAMIKA &

TEMPERATUR
Kesetimbangan termodinamika dibagi 3 :
a. Keseimbangan Termal
b. Kesetimbangan Mekanik
c. Kesetimbangan Jumlah Partikel

a. Kesetimbangan Termal
 Dua buah benda berada dalam keadaan kesetimbangan
termal apabila dalam kondisi adanya kemungkinan
interaksi antara partikel kedua sistem dan tidak ada
lagi total perpindahan energi panas antara keduanya.
 Bila benda A berada dalam kesetimbangan termal
dengan benda B, benda b berada dalam kesetimbangan
termal dengan C, maka benda A akan berada dalam
kesetimbangan termal dengan C.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Hubungan kesetimbangan termal adalah suatu hubungan
yg ekivalensi, sehingga dapat mengelompokkan benda-
benda dalam keadaan kesetimbangan termal .
 Kesetimbangan termal dikenal Hukum Termodinamika
ke-0.
 Benda yg berada dalam keadaan kesetimbangan termal,
jika memiliki temperatur yang sama.
 Hukum Termodinamika ke-0 menyatakan adanya besaran
temperatur.
 Walaupun benda secara tidak keseluruhan berada dalam
kesetimbangan termal, bagian benda tersebut akan
berada dalam kesetimbangan termal lokal.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
b. Kesetimbangan Mekanik
 Suatu bagian dari sistem yg dibatasi oleh suatu
dinding, dimana adanya gaya dari suatu sistem yg
bekerja ke bagian di sebelah luar dinding.
 Gaya tersebut diuraikan menjadi komponen yg sejajar
dan tegak lurus terhadap permukaan dinding.
 Komponen gaya yang tegak lurus permukaan diberikan
oleh sistem yg terdiri dari banyak partikel, nilainya
akan sebanding dengan luas permukaan.
 Konstanta yg menjelaskan hubungan antara gaya tegak
lurus dinding dengan elemen luas permukaan adalah
Tekanan.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Suatu sistem dan lingkungan berada dalam keadaan
kesetimbangan mekanik jika antara sistem dan lingkungan
tidak mengalami perubahan volume.
 Dalam keadaan kesetimbangan mekanik, sistem dan lingkungan
akan memiliki nilai tekanan yang sama.
c. Kesetimbangan Jumlah Partikel
 Apabila antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran
partikel, maka jumlah partikel dalam sistem tidak tetap.
 Apabila jumlah partikel yg keluar dari sistem dan yg masuk ke
dalam sistem secara rata sama, maka terdapat kesetimbangan
jumlah partikel antara sistem dan lingkungan.
 Dengan kata lain, antara sistem dan lingkungan dikatakan
memiliki nilai potensial kimia yg sama.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
4. Sistem dan Lingkungan
 Sistem adalah suatu daerah dalam ruangan atau benda yg
dibatasi oleh permukaan tertutup.
 Lingkungan adalah segala sesuatu yg berada diluar
sistem.
 Sistem dalam termodinamika dibagi menjadi 3 kelompok :
a. Sistem terisolasi
 adalah sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran
energi dengan lingkungan.
 Sistem yg dinding pembatasnya tidak dapat dilewati oleh
partikel dan energi.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Ciri-cirinya : nilai total energi E, jumlah partikel N dan
volume V tetap.
 Contohnya air yang berada dalam termos.
 Variabel keadaan untuk sistem terisolasi adalah E,V,N
b. Sistem Tertutup
 Adalah sistem yg hanya dapat melakukan pertukaran
energi dengan lingkungan.
 Sistem yg dinding pembatasnya tidak dapat dilewati oleh
partikel tetapi masih dapat dilewati oleh energi panas.
 Memiliki nilai jumlah partikel dan volume yg tetap,
tetapi energi berubah (tidak konstan).
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Pada sistem ini, ketika terjadi kesetimbangan jumlah
energi yg keluar dan masuk ke sistem sama, sehingga
sistem dan lingkungan memiliki temperatur yang sama.
 Variabel keadaan untuk sistem tertutup adalah N,V,T.
 Contoh : air dalam botol gelas tertutup, molekul dan uap
air tidak dapat keluar tetapi energi panas dari air dapat
keluar sampai dinding luar botol.
c. Sistem Terbuka
 Adalah sistem yg dinding pembatasnya dapat dilewati
oleh partikel dan energi.
 Sistem yang dapat melakukan pertukaran benda dan
energi dengan lingkungan.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Ketika terjadi kesetimbangan jumlah energi yang
masuk dan keluar serta kesetimbangan jumlah partikel
yang masuk dan keluar, maka sistem memiliki
temperatur T dan potensial kimia µ yang sama.
 Variabel keadaan untuk sistem ini adalah T,V, µ .

 Apabila seluruh bagian sistem memiliki nilai besaran


keadaan yang sama, maka sistem disebut sistem
homogen.
 Apabila seluruh bagian sistem memiliki nilai besaran
keadaan yang tidak sama, maka sistem disebut sistem
heterogen.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Apabila pada sistem yg heterogen ada
bagian sistem yg memiliki nilai bearan
keadaan yg homogen, maka disebut
dengan fase.
 Contoh air dan udara berisi uap air di
dalam botol adalah dua fase yg berbeda
dari suatu sistem, dengan dinding
pembatas fasenya adalah permukaan air.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
5. Kesetimbangan Termal & Hukum
Termodinamika ke-0
 Antara sistem dan lingkungan terdapat dinding pemisah
(permukaan tertutup).
 Dinding pemisah dapat berupa dinding adiabatik maupun
diatermik.
 Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi interaksi dalam bentuk
interaksi termal (perpindahan kalor) dan melakukan kerja.
 Interaksi termal terjadi apabila dinding pemisah bersifat
diatermik.
 Dinding diatermik adalah dinding dimana terjadinya pertukaran
kalor antara sistem dan lingkungan.
 Contoh dinding diatermik adalah lempengan logam yang tipis
TERMODINAMIKA &
Dinding diatermik
TEMPERATUR
Sistem A Sistem B Sistem A Sistem B
X1Y1 X2Y2 X’1Y’1 X’2Y’2

sebelum sesudah
•Pada kontak diatermik, variabel masing-masing sistem
berubah, tetapi keadaan setimbangan baru akan tercapai
setelah kalor berpindah dari sistem –sistem yg memiliki
temperatur yang sama .
•Hubungan antara X’1Y’1 dan X’2Y’2 adalah

•Pada kesetimbangan termal, tidak terjadi perpindahan


kalor.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Pada kontak yang melalui dinding adiabatik, tidak
terjadi perpindahan kalor sehingga tidak terjadi
perubahan apapun pada koordinat masing-masing
sistem. Dinding adiabatik
 Contoh dinding adiabatik adalah kayu, beton, karet
Sistem A Sistem B Sistem A Sistem B
busa,,
X1Y1 asbes. X2Y2 X1Y1 X2Y2

sebelum sesudah

 Tidak terdapat hubungan apapun antara X1Y1 dan X2Y2.


 Dengan kata lain tidak tercapai keseimbangan termal.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
Sistem A dan B dibatasi oleh
A B dinding adiabatik , tetapi
masing-masing sistem dibatasi
oleh dinding diatermik dengan
sistem C. Ketiga sistem
dikelilingi oleh dinding
C adiabatik.

•Kedua sistem A dan B akan mencapai kesetimbangan


termal dengan sistem C .
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR •Apabila dinding pemisah antara
sistem A dan B diganti dengan
A B dinding diatermik, maka kedua
sistem berada dalam keadaan
kesetimbangan termal.
•Apabila sistem A dan B mencapai
C kesetimbangan termal dengan C
dengan waktu yang bersamaan, maka
mula mula akan mendapatkan
kesetimbangan antara A & C,
enurut R.H. Fowler, Hukum Termodinamika Ke-0
kemudian kesetimbangan B & C.
Jika sistem A& B mengalami kesetimbangan dan
berinteraksi dengan sistem C melalui dinding diatermik,
maka kedua sistem mengalami kesetimbangan termal satu
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
7. Konsep Temperatur
 Sistem A dalam keadaan Y1,X1 dalam kesetimbangan
termal dengan sistem B dalam keadaan Y1’,X1’.
 Jika Sistem diubah keadaannya, maka keadaan lain
adalah Y2,X2 dalam kesetimbangan termal dengan
keadaan semula Y1’,X1’ dari sistem B.
 Menurut hukum termodinamika ke-0, adanya
kumpulan keadaan Y1,X1; Y2,X2;....., dimana
masing-masing dalam kesetimbangan termal dengan
keadaan yang sama Y1’,X1’ dari sistem B, maka akan
berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Semua keadaan berada dalam kurva XY dalam 1 garis,
maka disebut dengan isoterm.
 Isoterm adalah kedudukan semua titik yang
menggambarkan keadaan sistem yg dalam kesetimbangan
termal dengan satu keadaan dari sistem lainnya.
 Apabila semua keadaan pada isoterm dari sistem A dalam
kesetimbangan termal dengan semua keadaan pada
isoterm dari sistem B, maka kedua kurva isoterm yang
bersesuaian dari kedua sistem.
 Semua keadaan isoterm bersesuaian dari semua sistem
mempunyai suatu kesamaan yaitu berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Sistem akan memiliki sifat yaitu temperatur yang
menggambarkan bahwa sistem dalam kesetimbangan
termal.
 Temperatur sistem adalah suatu sifat yang menentukan
apakah sistem berada dalam kesetimbangan termal
dengan sistem lainnya.
8. Pengukuran Temperatur
 Mengukur temperatur suatu sistem, maka benda
tersebut berada dalam keadaan setimbang termal dengan
benda lain yg dijadikan sebagai pengukur temperatur.
 Benda pengukur suhu harus memiliki besaran fisis yang
berubah ketika mengalami perubahan kondisi termal.
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Termometer adalah alat pengukur temperatur.
 Ketika termometer berada dalam keadaan kesetimbangan
termal dengan benda yang diukur temperaturnya, maka tidak
ada lagi perubahan besaran fisis pada termometer.
 Temperatur adalah tingkat atau derajat panasnya suatu benda
yang menentukan arah perpindahan kalor.
 Benda yang temperatur tinggi mempunyai kalor yg lebih besar
dari pada benda yang temperaturnya renda, sehingga energi
kalor mrngalir dari benda yang temperaturnya lebih rendah
sampai tercapai kesetimbangan termal.
 Semua tipe dan jenis termometer didasarkan pada gejala alam
yg berkaitan dengan perubahan sifat fisis suatu besaran karena
adanya kalor yg masuk atau keluar dari besaran tersebut.
TERMODINAMIKA & TEMPERATUR
 Besaran termometri adalah besaran fisis tertentu yg
sifatnya dapat berubah karena temperaturnya berubah.
No Jenis Termometer Besaran Termometri
1. Termometer Gas Tekanan Tetap V=V(T) Volume gas sebagai fungsi temperatur.
2. Termometer Gas Volume Tetap p=p(T) Tekanan gas sebagai fungsi
temperatur.
3. Termometer Cairan L=L(T) Panjang kolom cairan sebagai fungsi
temperatur
4. Termometer Hambatan Jenis ρ=ρ(T) Hambatan jenis resistor sebagai fungsi
(Resistor) temperatur
5. Termometer Pirometer Optis I=I(T) Intensitas cahaya sebagai fungsi
temperatur
6. Termometer Termokopel ε=ε(T) Gaya gerak listrik (ggl) termokopel
sebagai fungsi temperatur
7. Termistor (Termometer Kuat Arus i=i(T) Kuat arus listrik yang mengalir dalam
listrik) suatu hambatan listrik sebagai fungsi
temperatur
8. Termometer Hambatan Listrik R=R(T) Hambatan resistor sebagai fungsi
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Jenis termometer memiliki daerah pengukuran dan batas ukur yg
berbeda-beda karena besaran termometrik berbeda.
 Pada pembacaan skala termometer, X sebagai fungsi linear dari T.
X=cT
X/T=C atau X1/T1=X2/T2
 Kenaikan satu skala pada termometer selalu sama.
 Termometer yg dipilih tergantung pada rentangan temperatur
pengukuran yg akan diukur dan ketelitian pengukuran.
 Dalam SSI, titik acuan untuk temperatur adalah temperatur tripel
air.
 Temperatur tripel air adalah temperatur air murni yg berada dalam
keadaan kesetimbangan termal dengan es dan uap air jenunya.
 Temperatur triple air = 273,16 K
Kelvin (K)
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
9. Sifat-Sifat Termometri
 Untuk mengukur temperatur suatu benda dapat digunakan
zat yg sifat fisisnya (besaran termometrik) dapat berubah
karena perubahan temperatur.
 Syarat-syarat termometri :
a. Zat yg digunakan
b. Sifat fisis zat
c. Tingkat kuantitatif yg menyatakan besar kecilnya
temperatur.
 Zat yg digunakan dalam pengukuran temperatur : zat padat
(platina, alumel), zat cair (air raksa, alkohol), zat gas (udara)
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
 Sifat fisis zat yg digunakan dalam pengukuran temperatur
a. Perubahan volume gas
b. Perubahan tekanan gas
c. Perubahan panjang kolom cairan
d. Perubahan harga hambatan listrik
e. Perubahan ggl
f. Perubahan kuat arus listrik
g. Perubahan intensitas cahaya
h. Perubahan warna zat
i. Perubahan panjang dua logam
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
T adalah temperatur yg
10. Skala Temperatur (T) akan diukur
X adalah nilai termometrik
pada temperatur T

A. Termoemeter Gas pada Volume Tetap


Tekanan yang ditunjukkan termomete
Pada saat pengukuran
Tekanan yang ditunjukkan termomete
Pada temperatur titik tripel air
TERMODINAMIKA &
TEMPERATUR
B. Termoemeter Hambatan Listrik
Hambatan yang ditunjukkan
termometer pada saat pengukuran
Hambatan yang ditunjukkan
termometer pada temperatur titik
tripel air
C. Termometer termokopel
Tegangan yang ditunjukkan termomete
Pada saat pengukuran

Tegangan yang ditunjukkan termomete


Pada temperatur titik tripel air
TERMODINAMIKA & TEMPERATUR

 Titik didih adalah suhu diman zat cair dan gas berada
dalam kesetimbangan
 Titik didih dan beku berubah terhadap tekanan (1 atam).
Pada skala Celsius, titik beku air pada 0^oC dan titik didih
air pada 100^oC.

arga titik tripel air menurut termometer Celsius :

ubungan antara temperatur Celsius dan Kelvin

Pada skala Fahrenheit, titik beku air pada 32^oF dan titik
didih air pada 212^oF.
nversi Skala Termometer Fahrenheit, Celsius dan Kevin
TERMODINAMIKA & TEMPERATUR
Hubungan skala Fahrenheit ke skala Celsius

erbandingan Skala Celsius, Fahrenheit dan Reamur

onversi skala Fahrenheit ke skala Celsius

Konversi skala Reamure ke skala Celsius

onversi skala Reamure ke skala Fahrenheit

Anda mungkin juga menyukai