Anda di halaman 1dari 6

Nama : Savira Aina Melati

NIM : 190322623690
Offering : AM

Rangkuman 1
Pandangan Makroskopik dan Pandangan Mikroskopik

Dalam fisika selalu terdapat sistem dan lingkungan. Sistem merupakan pusat dari beberapa
bagian sedangkan lingkungan adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi sistem secara langsung.

Sistem dapat dipandang dengan dua cara yaitu makroskopik dan mikroskopik. Pandangan
makroskopik adalah sebuah sistem yang memberikan kuantitas namun diacu sebagai ciri umum,
seperti koposisi, volume, tekanan dan suhu. Kuantitas ini disebut sebagai koordinat makroskopik
dengan ciri :

1. Tidak menyangkut pengandaian khusus


2. Jumlah koordinatnya sedikit
3. Dapat diterima indera secara langsung
4. Dapat diukur langsung

Pandangan mikroskopik adalah pandangan yang menganggap bahwa sistem terdiri dari
sejumlah molekul yang dihubungkan dengan mekanika statistik. Pandangan mikroskopik
memiliki cir-ciri sebagai berikut :

1. Terdapat pengandaian mengenai struktur materi yaitu molekul dianggap ada


2. Banyak kuantitas yang harus diperinci
3. Kuantitas yang diperinci tidak berdasarkan penerimaan indera
4. Kuantitas tidak bisa diukur

Terdapat perbedaan antara pandangan makroskopik dan pandangan mikroskopik, yaitu :

1. Apabila kedua pandangan diterapkan pada sistem yang sama, maka kedua pandangan harus
menghasilkan kesimpulan yang sama
2. Beberapa sifat yang terukur langsung, perinciannya meliputi pemberian makroskopik. Rata-
rata terhadap selang waktu tertentu dari ciri khas mikroskopik.
3. Beberapa sifat makroskopik yang terukur tidak berubah selama indera tetap sama, namun
pandangan mikroskopik dapat berubah jika teori molecular berubah.

Sistem Termodinamik dan Volume Kontrol

Terdapat dua jenis sistem Termodinamika yang utama yaitu sistem tertutup dan volume
kontrol. Sistem tertutup analisisnya lebih difokuskan pada jumlah materi dan massa tetap.
Disekeliling sistem terdapat batas yang posisi, ukuran dan bentuknya dapat berubah namun
bersifat menahan aliran materi, tetapi transfer energi dalam bentuk kalor dan usaha dapat
melewati batas sistem. Lingkungan adalah daerah diluar sistem dan berdekatan dengan sistem.
Apabila sistem tidak dapat bertukar energi dan massa dengan lingkungannya maka disebut

sistem terisolasi.

Sistem berisi gas yang terkurung dalam silinder. Kalor dan usaha dapat melewati batas
sistem dan volume sistem dapat berubah oleh gerakan piston, sistem ini disebut sistem tertutup
karena massa tidak dapat melewati batas sistem.

Sedangkan volume kontrol adalah analisis di sekitar daerah dalam ruang yang dilewati
aliran materi dan energi. Permukaan volume kontrol selalu terdiri dari atas permukaan tertutup.
Volume kontrol bisa stasioner atau bergerak dengan kecepatan konstan atau dengan kecepatan
relatif terhadap sistem koordinat. Apabila tidak terjadi transfer massa melewati permukaan
kontrol, maka volume kontrol sama dengan sistem tertutup.
Termodinamika menganalisis dengan sistem yang diacu sebagai sistem temodinamik dan
menggantikan sistem nyata yang komplek. Langkah pertama yang harus diambil adalah
mengetahui batas sistem dengan jelas. Termodinamika lebih mengutamakan sistem dalam
kesetimbangan termodinamik. Suatu sistem dapat dikatakan dalam keadaan setimbang apabila
tidak terjadi perubahan keadaan secara spontan.

Sifat-Sifat Termodinamik

Keadaan setimbang sistem termodinamik pada waktu tertentu dijelaskan dengan


sekumpulan keadaan atau disebut dengan sifat sistem. Sifat sistem tidak bergantung pada proses
bagaimana keadaan itu dicapai. Perubahan nilai suatu sistem ditentukan oleh keadaan awal dan
keadaan akhir.

Sifat termodinamik dapat dibagi menjadi dua yaiatu intensif dan ekstensif. Contoh dari
sifat intensif adalah temperature, tekanan dan kerapatan tidak bergantung pada ukuran, massa
dan konfigurasi sistem. Sifat intensif mempunyai arti hanya untuk sistem dalam keadaan
setimbang. Sifat ekstensif contohnya seperti panjang, volume, massa dan energi.

Proses dan siklus

Proses merupakan lintasan yang dilalui sistem selama terdapat perubahan keadaan. Gambar
dibawah merupakan diagram P-V proses pemumaian dari keadaan 1 menuju keadaan 2. Ketika
sistem mengalami proses praktis, berawal dari suhu keadaan kesetimbangan termodinamik dan
beberapa keadaan yang mungkin beberapa adalah keadaan tak setimbang. Supaya mendapatkan
proses yang setimbang dibutuhkan tinjauan terhadap proses yang diinginkan. Proses ideal atau
proses kuasi-setimbang merupakan suatu proses yang hanya menyimpang sedikit dari keadaan
setimbang termodinamik.

Gas dalam silinder terdapat piston yang bergerak tanpa gesekan. Tekanan gas dalam
silinder P1 (permukaan kiri) dan tekanan pada P2 (permukaan kanan). Apabila memliki tekanan
yang sama, piston berada dalam keseimbangan. Jika P1 lebih besar dari P2, gas akan memuai
sedikit karena gaya yang tak seimbang pada kedua permukaan. Gaya yang tak seimbang hanya
infinitesimal, gas mengalami proses tanpa menganggu kesetimbangan di dalam sistem. Proses ini
disebut pemuaian kuasi-setimbang.

Proses isokhorik termasuk proses yang volume sistemnya konstan. Proses isobarik
merupakan sistem yang tekanannya cenderung konstan. Proses adiabatik merupakan proses yang
tidak melibatkan interaksi kerja.
Gambar tersebut adalah diagram P-V sistem termodinamik. Sifat pada satu siklus lengkap
memiliki nilai yang sama dengan keadaan awalnya.

Sistem Homogen dan Sistem Heterogen

Apabila sebagian sistem memiliki nilai besaran keadaan yang sama maka sistem dapat
disebut sebagai sistem homogen, sedangkan apabila sistem tidak memiliki nilai besaran keadaan
yang sama maka sistem disebut dengan sistem heterogen. Apabila sisten yang heterogen terdapat
bagian yang memiliki nilai besaran yang sama (homogen), maka bagian tersebut adalah fase.
Fase dalam sebuah sistem dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dengan dinding fase.

Kesetimbangan Termal dan Konsep Temperatur

Apabila sistem A dan B setimbang termal dengan sistem C maka sistem A dan B juga
saling setimbang termal. Hukum ke-nol termodinamika adalah dasar konsep temperatur dan
dapat dijadikan pembanding temperatur dua benda A dan B dengan bantuan benda ketiga C,
serta menyatakan bahwa kedua benda memiliki temperatur yang sama tanpa mendekatkan benda
A dan B. Sehingga benda C dapat disebut termometer.

Kesetimbangan termal tidak dapat menggambarkan temperatur dalam penerimaan fisis dan
hanya untuk menyatakan kesamaan temperatur. Sama atau berbeda temperature dua sistem
merupakan sifat yang menyatakan setimbang atau tidak ketika dua sistem saling kontak. Konsep
temperature hanya dapat digunakan ketika dalam keadaan setimbang.

Kesetimbangan termal dapat terjadi apabila tidak terdapat perubahan spontan dalam
koordinat sistem yang ada dalam kesetimbangan mekanis dan kimia apabila sistem dipisahkan
dari lingkungannya oleh dinding diaterm. Dalam kesetimbangan termal, semua bagian memiliki
suhu yang sama dan suhu ini sama dengan lingkungannya. Apabil syarat tersebut tidak terpenuhi,
maka sistem mengalami perubahan keadaan hingga kesetimbangan dapat tercapai.

Hukum ke-nol Termodinamik


Terdapat benda A yang berkontak dengan benda B, kemudian keduanya diisolasi dari
lingkungannya. Energi dalam bentuk kalor akan ditransfer dari benda yang memiliki temperatur
tinggi menuju benda yang memiliki temperatur rendah. Apabila dalam waktu tertentu benda A
dan B berada pada keadaan yang tidak ada perubahan maka kedua benda berada dalam keadaan
setimbang termal. Sehingga dapat diketahui bahwa benda berada pada temperatur yang sama.
Dengan pengamatan ini dapat diketahui bahwa apabila dua sistem masing-masing dalam
kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka masing-masing juga termasuk dalam
kesetimbangan termal satu dengan yang lain. Hal ini dapat disebut dengan Hukum Ke-nol
Termodinamika.

Anda mungkin juga menyukai