Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

NS. INDAH DEWI PUSPITA, S.KEP, MM

2021
PENGERTIAN

Proses dimana informasi


disampaikan kepada orang lain
melalui simbol-simbol, tanda-tanda
atau tingkah laku, (Haber, 87).

Proses penyampaian
pesan/informasi dari seseorang
kepada orang lain
Komunikasi Therapeutik

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi


yang mendorong proses penyembuhan
klien (Depkes RI, 1997).
Tujuan

1. Meningkatkan kemampuan/potensi diri

2. Menguraikan langkah-langkah efektif

3. Membandingkan cara baru dan cara lama

4. Melaksanaan cara berhubungan yang efektif

5. Merencanakan penerapan berhubungan yang


efektif
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

Merupakan pendekatan terencana dan dipakai secara sadar


untuk mempengaruhi orang lain seperti staf perawatan, pasien,
dan keluarganya, serta tim kesehatan lainnya.

Kemampuan melakukan komunikasi yang efektif dan


terapeutik tidak terjadi secara otomatis, tetapi keterampilan
harus direncanakan, dipelajari, dan paling penting di
praktekkan secara berulang – ulang.
Prinsip Komunikasi Terapeutik
A. Menghadirkan diri secara fisik
1. Berhadapan, arti dari posisi ini "saya siap
untuk anda"
2. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata yang selevel berarti menghargai
dan keinginan untuk tetap berkomunikasi
3. Membungkuk ke arah pasien
Posisi ini menunjukkan keinginan untuk
mengatakan atau mendengarkan sesuatu
5. Mempertahankan sikap terbuka

Menunjukkan keterbukaan untuk

berkomunikasi dan siap membantu

6. Tetap rileks

Dapat mengontrol keseimbangan antara


ketegangan dan relaksasi dalam memberi
respon pada pasien, walaupun pada
situasi yang kurang menyenangkan.
B. Hadir Secara Psikologik
Harus mampu:
- listening / mendengarkan
- mengerti seluruh pesan
- mengartikan
- menyimpulkan

1. Dimensi Respons 2. Dimensi Tindakan


a. Keikhlasan a. Konfrontasi
b. Menghargai b. Kesegeraan
c. Empati c. Keterbukaan
d. Kongkrit d. Emosional Katarsis
e. Bermain peran
HAMBATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Menimbulkan perasaan tegang baik bagi
staf maupun pasien seperti:
• Kecemasan
• Gelisah
• Frustasi Hambatan ada 4 jenis
• Cinta 1. Resistens
2. Transferens
• Kemarahan
3. Kontertransferens
4. Gift Giving
1. Resistens

Upaya pasien untuk tetap tidak menyadari


aspek penyebab kecemasannya.
Ketidaksediaan pasien untuk berubah
Terjadi pada fase kerja (proses pemecahan
masalah)
Yang ditampilkan:
• Supresi & represi
• Devaluasi diri dan pandangan keputusasaan
• Hambatan intelektual
• Amuk dan tidak rasional
2. Transferens
Respon tidak sadar dimana pasien mengalami
perasaan dan sikap terhadap staf yang terkait
dengan tokoh dalam kehidupannya di masa
lalu.
Reaksi yang muncul:
• Bermusuhan
• Tergantung
3. Kontertransferens
Hambatan dari staf yaitu respon emosional spesifik
dari staf terhadap pasien yang tidak tepat dalam isi
maupun konteks hubungan terapeutik atau
ketidaktepatan dalam intensitas emosi.
Cermin konflik terdahulu yang terkait dengan
• Otoritas
• Keasertifan
Contoh kontertransferens:
• Kemandirian
 Tidak mampu berempati
 Menekan perasaan
 Perasaan marah
 Melamun
4. Gift Giving

Misal:
• Hubungan profesional menjadi
hubungan sosial
• Menerima hadiah
• Menghadiri acara sosial, dll
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-
KLIEN

- Kerjasama
- Tukar menukar
(Pikiran, Perilaku, Pengalaman)
- Penyelesaian masalah
TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1. PRA INTERAKSI
2. PERKENALAN/ORIENTASI
3. KERJA
4. TERMINASI
1. PRA INTERAKSI

• Mulai sebelum kontak dengan pasien


• Eksplorasi
(Perasaan, Fantasi, Ketakutan, Kemampuan,
Kelemahan)
• Menggunakan diri secara maksimal (Kemampuan)
• Mendapatkan informasi tentang klien
• Menetapkan kontak pertama dan selanjutnya
• Membuat rencana komunikasi
PRA INTERAKSI………………………
(KEMAMPUAN INTELEKTUAL)

1. Evaluasi diri
 Kelemahan yang dimiliki
 Kemampuan yang dimiliki
2. Rencana interaksi
 Pertemuan ke berapa?
 Tujuan tindakan keperawatan
 Strategi pelaksanaan komunikasi keperawatan
(SP)
2. PERKENALAN & ORIENTASI

a. Salam terapeutik
b. Evaluasi validasi
c. Kontrak

 Topik/tindakan
 Waktu
 Tempat
PERKENALAN & ORIENTASI

a. Bina hubungan saling percaya

 Kaji keluhan utama


 Komunikasi terbuka
 Kontrak
b. Kaji : Pikiran, perasaan, Perlaku
c. Identifikasi masalah/kebutuhan
3. KERJA-INTERAKSI

a. Meningkatkan pengenalan klien pada dirinya

b. Mengembangkan kemampuan klien untuk perawatan mandiri

c. Melaksanakan pendidikan keperawatan

d. Melaksanakan tehnikal keperawatan

e. Melaksanakan tindakan kolaboratif

f. Melaksanakan observasi dan monitoring


4. TERMINASI

a. Evaluasi hasil tindakan tindakan keperawatan


b. Rencan tindak lanjut
c. Hadapi realita perpisahan
d. Eksplorasi perasaan terhadap : marah, sedih, menolak
e. Bantu klien menerima perpisahan dengan sehat
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi pasien :
………………………...
2. Diagnosa kep : …………………………
3. Tujuan khusus :
…………………………
4. Tindakan kep : …………………………
B. STRATEGI KOMUNIKASI
(PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)

1. Fase orientasi
a. salam terapeutik : ……………………….
b. Evaluasi : ……………………….
c. Kontrak : ……………………….
2. Fase kerja
(Langkah-langkah tind. kep)
………………………………………………………
…………..
…............................................................
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap
tindakan keperawatan : …………………
 Evaluasi subyektif : …………………
 Evaluasi obyektif : …………………
b. Rencana tindak lanjut : ………………..
c. Kontrak yang akan datang : …………………
(topik. Waktu, tempat)

Anda mungkin juga menyukai