Anda di halaman 1dari 40

AWAL DAUR HIDUP IKAN LELE

DUMBO (Clarias Gariepenus)


Oleh :
Mila Savora Qurrota A’yun
42191108

BIOLOGI PERIKANAN
Stadia perkembangan awal hidup ikan
secara umum terdiri dari tahapan
stadia telur, larva dan juvenil. Telur
akan menetas menjadi larva dengan
kantung kuning telur (yolk-sac) yang
belum berkembang dan kemudian
berenang lemah (Amarullah, 2008).
Larva adalah anak ikan yang baru
menetas dari telur berukuran sangat
kecil dan membawa cadangan pada
tubuhnya berupa kuning telur dan
butiran minyak. Pada fase larva,
organ-organ tubuhnya belum
sempurna karena masih dalam proses
perkembangan
TELUR IKAN DAN BAGIAN-BAGIANNYA
TELUR VERTEBRATA MENURUT NELSEN (1953)

BERDASARKAN JUMLAH DEUTOPLASMA

TELUR TELUR
HOMOLECITHAL TELOLECITHAL

• Hanya terdapat pada • Kuning telur terkumpul pada


mamalia salah satu kutub
• Jumlah deutoplasma • Ikan ganoid telurnya = telur
sedikit amphibia (gymnophiona) yang
dinamakan mesolecithal
Telur lele menetas kurang dari 24
BAGIAN-BAGIAN TELUR IKAN jam setelah telur dibuahi ) Induk lele
yang telah memijah akan
BAGIAN TELUR SEBELUM DIBUAHI menghasilkan telur lele yang telah
dibuahi, lele betina mengeluarkan
telur dan lele jantan membuahinya.
Telur yang telah dibuahi akan
berwarna kuning cerah agak
kecoklatan sedangkan telur yang
tidak berhasil dibuahi akan berwarna
putih. Telur lele melekat kuat pada
kakaban karena telur memilki
lapisan pelekat pada dinding
cangkang, ketika telur dikeluarkan
BAGIAN TELUR SETELAH KELUAR DARI TUBUH INDUK
dan terkena air maka telur tersebut
akan segera melekat pada media
dimana telur tersebut jatuh. Tidak
ada ke khawatiran oleh para
pembibit ketika kakaban
dipindahkan dari kolam pemijahan
ke kolam pendederan karena telur
menempel dengan sangat erat dan
ketika kita ingin mencoba melepas
telur tersebut dari rekatannya makan
telur tersebut akan koyak atau
rusak.
PEMBUAHAN
Fertilisasi
o Awal dari suatu perkembangan adalah meleburnya inti ovum dan inti
sperma.
o Proses pembuahan pada ikan bersifat monospermik, yakni hanya satu
spermatozoa yang akan melewati mikropil dan membuahi sel telur.
o Dalam proses pembuahan, spermatozoa masuk ke dalam telur melalui
lubang micropyle yang terdapat pada chorion.
o Tiap spermatozoa mempunyai kesempatan yang sama untuk membuahi
satu telur. Akan tetapi karena ruang tempat terjadinya pembuahan yaitu
pertemuan telur dengan spermatozoa pada ikan ovipar sangat besar, maka
kesempatan spermatozoa itu untuk bertemu dengan telur sebenarnya
sangat kecil.
o Dalam kondisi yang optimum spermatozoa ikan yang baru dikeluarkan dari
tubuh mempunyai kekuatan untuk bergerak dalam air selama 1 – 2 menit.
Fish Fertilization Process
Fish Fertilization Process

Ovum
Spermatozoa
1-2 menit
Chorion

Jumlah banyak Mycropile

Memperbesar
Keberhasilan fertilisasi
Zat Kimia yang Berguna dalam Proses Pembuahan

Hartman & Montalenti

Gamone

Spermatozoa Ovum

Androgamone I Androgamone II Gynamone I Gynamone II


• Fungsi Androgamone I ialah untuk menekan aktifitas spermatozoa ketika
masih berada dalam saluran genital ikan jantan. Sedangkan Androgamone
II berfungsi untuk membuat permukaan charion menjadi lembek sebagai
lawan dari fungsi Gynamone II.
• Secara relatif lapisan telur yang sudah dalam air adalah keras dan tidak
dapat ditembus oleh spermatozoa kecuali melalui micropyle yang
bentuknya seperti corong.
• Lubang corong yang besar terletak di bagian luar dan lubang yang kecil di
bagian dalam. Lubang itu demikian kecilnya sehingga tidak mungkin dapat
dilalui oleh sperma lebih dari satu dalam satu waktu.
• Ketika spermatozoa masuk ke dalam lubang corong, itu merupakan sumbat
bagi yang lainnya dan setelah kepala spermatozoa itu masuk, bagian
ekornya terlepas.
• Dengan demikian pembuahan pada ikan umumnya monosperma dimana
kalau sudah masuk satu spermatozoa akan cepat terjadi perubahan pada
bagian micropyle.
MACAM-MACAM TELUR IKAN
MACAM-MACAM TELUR IKAN MENURUT DELSMAN (1929) :
Bagan klasifikasi telur-telur pelagis
Pengelompokan Telur

Berdasarkan

Jumlah Kuning Kualitas Kulit Pengelompokan


Berat Jenis Telur
Telur Luar
Macam Telur Berdasarkan
Jumlah Kuning Telur

Oligolecithal Telolecithal Makrolecithal

• Kuning telur • Kuning telur • Kuning telur reltif


sangat sedikit lebih banyak dari banyak
jumlahnya oligolecithal • Terdapat keping
• Contoh : pada • Dijumpai pada sitoplasma pada
ikan Amphioxus daerah subtropis kutub anima
• Contoh : pada • Terdapat pada
ikan Sturgeon kebanyakan ikan
Macam Telur Berdasarkan
Jumlah Berat Jenis

Non Bouyant Semi Bouyant Terapung

• Tenggelam ke dasar saat • Tenggelam ke dasar • Dilengkapi butir


dikeluarkan ke perairan perlahan-lahan minyak yang
• Menyesuaikan dengan • Mudah tersangkut besar
kurangnya cahaya • Berukuran kecil • Terdapat pada
matahari • Contoh : pada ikan ikan yang hidup di
• Contoh : pada telur ikan Coregonus laut
trout dan ikan salmon
Macam Telur Berdasarkan
Kualitas Kulit Luar

Non Adhesive Adhesive Bertangkai Telur Berenang Gumpalan Lendir

• Adhesive saat • Setelah proses • Merupakan • Terdapat • Telur


pengerasan pengerasan keragaman filamen diletakkan
cangkang cangkang, telur dari telur panjang untuk pada
• Tidak bersifat lengket adhesive menempel ke rangkaian/
menempel • Mudah • Memiliki substrat atau gumpalan
pada apapun menempel pada tangkai kecil untuk lendir
juga substrat untuk terapung • Contoh :
• Contoh : pada tertentu menempelkan • Contoh : pada pada telur
ikan Salmon • Contoh : pada telur ke telur ikan hiu ikan lele
(Clarias sp )
ikan mas substrat (Scylliorhinus
sp.)
Macam Telur Berdasarkan lingkungan
yang diberikan oleh induknya

Telur tersebar, tidak ada tambahan sesuatu dari induknya


untuk keberhasilan hidup telur tersebut.

Telur tersebar atau diletakkan satu persatu tetapi dengan


beberapa syarat perlindungan namun tanpa perhatian induk;

Telur diletakkan pada gumpalan lendir tetapi tidak membentuk


sarang. Telur tersebut dijaga oleh ikan jantan;

Telur diletakkan dalam sarang pada kerikil, pasir atau lumpur


di dasar perairan;
FAKTOR-FAKTOR GENETIS
Fish Fertilization Process

Spermatozoa Ovum

Kromosom

Fungsi Kariotipe
Bagian Kromosom
MACAM-MACAM BENTUK KROMOSOM IKAN
Diagram Pembelahan
Mitosis dan Meiosis
Kemungkinan
Perubahan Letak Gen

Crossing Over

Kromosom Homolog
Deletion
Kemungkinan
Perubahan Letak Gen

Duplication and
Defeciency

Inversion Translocation
Bagan Pembuahan
MASA PENGERAMAN
Masa Pengeraman (Embriologi)

Fase Cleavage

Fase Blastulasi

Fase Gastrulasi

Fase Organogenesis
• proses embrilogi (masa pengeraman) yaitu mulai dari 1
sel – 2 sel – 4 sel – 8 sel – 16 sel -32 sel – 64 sel – 128
sel – pra balstula – blastula – gastrula – neorola – embrio
– penetasan. Waktu yang dibutuhkan adalah selam 1 – 2
hari yaitu : Fase cleavage selama 4 – 5 jam, Fase
blastulasi selama 0.5 jam, Fase gastrulasi selama 1 – 2
jam dan selanjutnya Fase organogenesis ( Sutisna,
1995 )
• Pembelahan (fase cleavage) sel zigot pada ikan
umumnya adalah tipe meroblastik (parsial) walaupun ada
juga holoblastik (total).
• Pada tipe meroblastik yang membelah hanya inti sel dan
sitoplasmanya saja, sedang pada holoblastik kuning telur
pun turut membelah diri. Kedua tipe pembelahan sel
tersebut ditentukan oleh banyaknya kuning telur dan
penyebarannya.
• Proses pembentukan blastula disebut blastulasi, pada
blastula ini sudah terdapat daerah yang akan
berdiferensiasi membentuk organ-organ tertentu
(presumtife organ forming) seperti sel-sel saluran
pencernaan, notochorda, saraf dan epidermis, ectoderm,
mesoderm, dan entoderm.
• Gastrulasi adalah proses pembentukan 3 daun
kecambah yakni ectoderm, mesoderm dan entoderm.
Gastrulasi ini erat hubungannya dengan pembentukan
system syaraf (neurolasi) sehingga merupakan periode
kritis. Pada proses ini terjadi perpindahan daerah
ectoderm, mesoderm, entoderm dan notokorda menuju
tempat definitif.
Pembelahan sel pada telur Telolecithal
Penampang Blastula Awal pada telur
Telolecithal ikan lele
Penampang Blastula pada telur
Telolecithal ikan Lele
Penampang Gastrula pada
telur Telolecithal ikan Lele
Perubahan Ketahanan
Cangkang Telur ikan lele

(1. Salmo salar ; 2. Coregonus lavaretus)


MASA LARVA
Masa Larva

Prolarva Post Larva

• masih adanya kuning telur,


• masa dari hilangnya
• tubuh transparan dengan
kantung kuning telur
beberapa pigmen yang
sampai terbentuk organ-
belum diketahui fungsinya,
organ baru atau selesainya
• adanya sirip dada dan sirip
taraf penyempurnaan
ekor walaupun bentuknya
organ-organ yang ada
belum sempurna
Perkembangan Larva
Larva lele dumbo (Clarias gariepinus)
mempunyai kisaran ukuran antara 5
sampai 7 mm dengan berat antara 1,2
mg sampai 3 mg yang baru menetas
dengan panjang total 1,21 sampai
1,65 mm dengan rata-rata 1,69 mm
(Nugroho, 1999). Larva masih dalam
proses perkembangan menuju bentuk
definitif sehingga belum memiliki organ
tubuh yang lengkap, bahkan organ
yang ada pun masih bersifat primitif
sehingga belum berfungsi maksimal.
Oleh karena itu pada saat dilakukan
15 penimbangan larva tidak ditemukan
perbedaan bobot yang signifikan antar
perlakuan (Effendi, 2004).

Anda mungkin juga menyukai