Triploidisasi-Pada-Spesies-Budidaya 15335 0
Triploidisasi-Pada-Spesies-Budidaya 15335 0
BUDIDAYA
Prof.Dr.Ir.Yushinta Fujaya
Triploidisasi
• untuk menghasilkan
individu yang steril.
• Individu yang tidak
bereproduksi akan
menggunakan energi
semata-mata untuk
metabolisme dan
pertumbuhan
Oyster (Crasostrea gigas)
Triploid dan diploid
• Testis diambil dari satu atau lebih jantan, dicacah dan dibilas dengan air tawar untuk
memulai fertilisasi
• Telur dan sperma dicampur dan dihomogenkan selama 2.5 menit, dan telur terbuahi
ditempatkan dalam wadah silinder (diameter 12 cm dan tinggi 18 cm) dengan ukuran jala
<0.5 mm dan terkait dari bawah
• Telur dalam wadah silinder di celupkan ke dalam peti es yang berisi air 4oC – 5oC (sekitar
3-4 menit setelah fertilisasi mulai) selama 20-30 menit. Air dingin disirkulasikan
menggunakan aerator atau car lain dan es ditambahkan sesuai kebutuhan untuk menjaga
suhu tetap stabil
• Setelah 20-30 menit, telur diangkat dan ditempatkan dalam inkubator pada temperatur (25-
30oC)
• Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkat ploidi pada
ikan, yaitu: metode langsung dan tidak langsung.
• Pada metode langsung, dilakukan melalui penghitungan jumlah kromosom.
• Untuk metode tidak langsung dilakukan melalui pemeriksaan morfologi, protein
elektroforesis, pengukuran volume sel dan menghitung jumlah nukleolus.
• Penghitungan jumlah kromosom lebih akurat untuk menentukan tingkat ploidi di
antara metode yang ada, tetapi metode ini membutuhkan waktu yang banyak
(Thorgaard dan Allen, 1987).
• Metode yang mudah dan relatif murah serta mempunyai peluang yang besar
untuk diterapkan pada berbagai species ikan adalah dengan penghitungan jumlah
nukleolus.
Perbandingan ukuran sel dan nukleus pada eritrosit Stinging
Catfish (Heteropneustes fossilis);
A : diploid B : triploid
Jumlah kromosom pada ikan diploid
dan triploid
Diploid Triploid