• Telur yang telah terbuahi oleh sperma akan berwarna transparan
(jernih), sedangkan telur yang tidak terbuai sangat mudah dibedakan. Telur yang tidak terbuahi akan segera kehilangan transparansinya dan menjadi keputih-putihan atau buram karena juning telur pecah dan menutup ruang periviteline, sehingga akhirnya telur tersebut akan mati (Nicholas et al, 2010). Telur ikan mas bersifat adhesive yaitu melekat pada substrat. Hal ini disebabkan adanya perekat yang mengandung glukoprotein pada telur yang matang. Lapisan ini tidak terdapat pada telur yang belum matang • Selama proses pengembangan, ukuran diameter telur ikan yang mengalami peningkatan hingga ukuran maksima. Ukuran diameter telur ikan, mas (Cyprinus carpio) antara 1,5 mm sampai 1,8 mm (Kryzhanouskii dalam Permatasari, 2000). Sedangkan menurut Billard et al (1995), ukuran diameter telur ikan mas sekitar 1,14 mm sampai 1,42 mm. Pada periode perkembangan berbeda telur sangat sensitive terhadap penanganan. Telur- telur tersebut agak lemah sampai tercapai stadia terbentuknya mata, sedangkan bila telah mencapai bintik mata maka embrio telah cukup kuat dan dapat diangkat melalui jarak yang jauh. Beberapa hari sebelum menetas, embrio akan menjadi lemah kembali. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh melunaknya cangkang telur sebagai persiapan untuk pengeluaran embrio (Nicholas et al 2010). • Laju penetasan ada hubungannya dengan suhu (Aurelia et al, 2012), menyatakan bahwa jika temperature meningkat, maka proses inkubasi bertambah ccepat, sedangkan suhu air yang rendah dapat menghalangi perkembangan dan produksi enzim. Walaupun embrio dapat mentolerir air yang dingin akan tetapi embrio tidak dapat menetas karena produksi enzim terhambat. Laju perkembangan embrio akan lambat apabila ketersediaan oksigen berkurang, bahkan dapat membunuhnya (Waynorovich dan Horvath, 1980). Keterangan : 1. Pembuahan telur 2. Pembelahan 2 sel 3. Pembelahan 4 sel 4. Pembelahan 8 sel 5. Morula 6. Blastula 7. Gastrula 8,9. penutupan blastopore Proses-proses perkembangan embrio telur ikan mas menurut Nelsen (1953) • Clevage : pembelahan zigot secara cepat menjadi unit-unit sel yang lebih kecil yang disebut sebagai blastomer. - • Blastulasi : proes yang menghasilkan blastula, yaitu campuran sel-sel blastomer yang membentuk rongga penuh cairan sebagai blastocoel. • Gastrulasi : proses pembelahan bakal organ yang sudah terbentuk pada saat blastulasi. Bagian-bagian yang terbentuk nantinya akan menjadi suatu organ atau suatu bagian dari organ. • Organogenesis : proses pembentukan berbagai organ tubuh, Menurut Sukra dalam Sumantadinata (1990), pada saat gastrulasi terjadi rentetan perpindahan bakal organ yang terbentuk ppada saat blastulasi dari permukaan blastula sebelah dalam menuju tempat-tempat yang defenitif. Adapun lama waktu perubahan fase telur dari telur mulai dibuahi sampai menetas menurut Wardani (1996) • Laju penetasan telur ikan meas terjadi setelah 46 – 144 jam setelah pembuahan pada suhu 25°C di daerah tropis. Akan tetapi pada suhu 27 – 28°C telur menetas setelah 43 jam dari pembuahan dengan persentase jumlah yang menetas 75 – 85% (Nicholas et al, 2010). Sedangkan menurut Billard et al, 1995, telur ikan mas akan menetas dalam waktu 15 – 18 jam setelah pembuahan pada suhu 27 – 31°C. Aurelia (2012) menerangkan bahwa penetasan terjadi 7 hari setelah pembuahan pada suhu 18°C, 3 hari pada suhu 25°C, dan dua hari pada suhu 30°C.