Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN

“STRUKTUR PERKEMBANGAN AYAM”

Disusun oleh:

Nama : Yunita Nur Anggraeni

NIM : K4312078

Kelas :B

Kelompok :6

PJ : Mbak Heny

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014
JUDUL : STRUKTUR PERKEMBANGAN AYAM

TUJUAN :

1. Mengetahui struktur perkembangan ayam dari awal inkubasi sampai awal penetasan
(kurang lebih 21 hari)
2. Mengetahui perubahan tubuh ayam dari hari ke hari selama 21 hari
ALAT & BAHAN:

- Mesin penetas
- Pinset
- Termometer
- mangkok kecil
- gelas arloji
- telur
- air

DATA PENGAMATAN

Hari Gambar
Kamis, 14 Mei

Jumat, 15 Mei
Sabtu, 16 Mei

Minggu, 17 Mei

Senin, 18 Mei

Selasa, 19 Mei
Rabu, 20 Mei

Kamis, 21 Mei

Jumat, 22 Mei

Sabtu, 23 Mei
Minggu, 24 Mei

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui struktur perkembangan ayam dari awal
inkubasi sampai awal penetasan (kurang lebih 21 hari) dan mengetahu perubahan tubuh ayam
dari hari ke hari selama 21 hari. Prinsip kerja dari praktikum ini adalah menyiapkan mesin
penetas dan membersihkan ruangan mesin penetas atau oven. Lalu mengatur temperature
mesin penetas pada suhu 40-41 derajat celcius. Setelah menyiapkan mesin penetas, telur
dapat dimasukkan dan diletakkan dengan ujung telur menghadap ke atas dan condong ke
kanan dengan kemiringan 45oC. selama proses penetasan, telur harus dibolak-balik dan
diputar kurang lebih 8 kali. Pengamatan perkembangan telur dilakukan setiap hari.
Pengamatan dilakukan dengan cara telur dipecah secara hati-hati, jangan sampai merusak
embrio kemudian dituang ke dalam gelas arloji. Embrio diamati janin, darah, serabut
berwarna merah, dll yang muncul. Kemudian, hasil pengamatan digambar pada kertas kerja
dan di dokumentasikan sebagai laporan sementara.
Layaknya seorang bayi dalam perut ibunya,embrio anak ayam di dalam telur juga
mengalami perkembangan yang signifikan dari hari ke hari. Embrio di dalam telur sebagai
awal mula kehidupan seekor ayam ternyata memiliki keunikan pertumbuhan di dalamnya
Pengetahuan tentang perkembangan embrio di dalam telur perlu diketahui di hatchery dengan
cara memahami ciri-cirinya (CP-buletin service, 2007).
Perkembangan embrio terjadi diluar tubuh induk. Telur-telur diinkubasikan dengan
menggunakan mesin-mesin penetas telur buatan, seperti "Missouri" Bandung (Sri Sudarwati
dan Tien Wiati Suryono, 1975). Embrio mengambil bahan makanan dari dalam telur sehingga
induk tidak mampu menambahkannya. Unggas tidak memiliki siklus estrus dan tidak terjadi
double ovulasi sebab ovulasi terjadi beberapa saat ( 30 menit ) setelah peneluran, dan ovulasi
berikutnya tidak akan terjadi apabila dalam oviduk masih terdapat telur. (Tri Yuawanta,2004)
Perkembangan embrio ayam dalam telur selama proses penetasan, penting untuk
diketahui. Pada hari pertama, selama inkubasi selama 16 jam, tanda pertama diketahui adalah
embrio ayam dan setelah 24 jam sudah terbentuk mata. Pada hari ke-2 selama inkubasi satu
jam, mulai terbentuk jantung. Pada hari ke-3 masa inkubasi 8 jam, mulai terbentuk amnion, 6
jam kemudian terbentuk alantois, dan seterusnya sampai hari ke-21. (Bambang Agus
Murtidjo,1992).
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang,
embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen,
dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio
ayam tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang. Namun dibutuhkan alat bantu
seperti mikroskop maupun kaca pembesar. Untuk mengetahui perkembangan secara
makroskopis kita bias melihat dari ciri-ciri perkembangannya setiap hari (Anonimus, 2014).
Setelah tahap-tahap perkembangan selama 21 hari diatas, embrio akan menetas dan
melewati proses perkembangan. Secara umum ada tiga periode perkembangan setelah
menetas pada unggas yaitu periode starter (periode baru menetas), periode grower (periode
pertumbuhan), dan periode layer (periode dewasa) (Widya Sari, dkk, 2013).
Menurut Patten (1958), faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan embrio ayam
adalah suhu, keberhasilan gastrulasi dan kondisi lingkungan. Semakin tinggi suhu maka
semakin cepat proses perkembangan embrio ayam berlangsung. Namun, perkembangan
embrio ayam juga memiliki suhu optimal inkubasi. Apabila suhu telalu tinggi maka akan
merusak embrio tersebut. Keberhasilan perkembangan embrio selanjutnya karena gastrulasi
merupakan proses yang paling menentukan dalam perkembangan embrio. Kondisi
lingkungan yang buruk mengganggu perkembangan embrio ayam.
Embrio di dalam telur, mengembangkan mekanisme khusus untuk memobilisasi
vitamin dan mineral yang sebelumnya disimpan dengan cara transport protein. Kekurangan
sedikit dapat secara signifikan mempengaruhi beberapa ayam dalam kawanan, tetapi tidak
yang lain, menyebabkan angka kematian embrio lebih tinggi pada akhir inkubasi. Tingkat
kematian tinggi terjadi pada minggu kedua inkubasi embrio ayam menunjukkan kekurangan
nutrisi pada ayam, sebagai tingkat kematian normal dalam periode ini sangat rendah.
Kelebihan serta kekurangan dapat mempengaruhi perkembangan embrio dan dapat
mengganggu produksi telur ayam. Kekurangan nutrisi atau kelebihan memberi efek terhadap
perkembangan embrio (SL Vieira, 2007).
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS
1. HARI KE-1
Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat blastodisk pada kuning telur. Lempeng embrio
akan menentukan cikal bakal adanya pertumbuhan jantung pada embrio.

Berdasarkan teori, Asal mula lempengan embrio pada tahap blastodermal. Nampak ada
rongga segmentasi yang berada di bawah area pelucida, terdapat pada cincin yang berwarna
lebih gelap dari sekitarnya.
Pada pengamatan hari ke-1, terlihat adanya lempeng embrio yang nantinya akan
menentukan cikal bakal adanya pertumbuhan jantung pada embrio. Lapisan ovaka yang
menjadi cikal bakal sistem pencernaan dan pembuluh darah, kemudian corion alantois yang
berfungsi sebagai tempat perkembangan dari embrio itu sendiri. Zona vasikulata yang
menjadi cikal bakal terbentuknya tulang, kuning telur atau yolk merupakan sumber nutrisi
untuk embrio. Setelah itu adanya albumin dan kalaza yang fungsinya menjaga keseimbangan
telur agar tetap berada ditengah.
Dalam hal ini, pengamatan pada hari pertama sudah sesuai dengan teori bahwa
perkembangan telur pada hari pertama adalah adanya lempeng embrio (blastodisk) yang
merupakan cikal bakal adanya pertumbuhan jantung pada embrio.

2. HARI KE-2
Berdasarkan pengamatan pada hari kedua, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan
telur masih sama seperti pengamatan hari pertama. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Berdasarkan teori, Nampak jalur pertama pada pusat blastoderm. Diantara


extraembrionic annexis nampak membran vitelin yang memiliki peranan utama dalam nutrisi
embrio.

Pada inkubasi hari ke-2, organ yang dapat diamati adalah hanya kuning telur. Belum ada
organ yang dapat diamati dengan jelas bahkan tidak ada sama sekali perubahan. Dikarenakan
beberapa faktor semisal suhu yang kurang mendukung, seharusnya suhu yang digunakan
dalam proses incubator adalah berkisar 33-37 derajat celcius. Embrio pada umur 24 jam tidak
berhasil. Sebagai pembanding antara hasil pengamatan dengan teori maka saya
mencantumkan pendapat Syahrum (1994) dalam pembahasan ini.
Menurut Syahrum (1994), inkubasi selama 24 jam dapat dibedakan antara daerah intra
embrional dengan daerah ekstraembrional. Epiblast bagian tengah yang lebih terang disebut
area pelusida, bagian tepi yang lebih gelap disebut daerah opaca. Daerah intra embrional
yakni terdiri dari daerah pellusida dan daerah opaka. Daerah kepala akan mengalami
perkembangan yang cepat, namun karena adanya daerah batas pertumbuhan (zone over
growth), terjadi lipatan kepala (head fold), mula-mula ke ventral. Setelah ke ventral daerah
agak terangkat melipat ke posterior. Organ yang dapat terlihat dalam stadium 24 jam inkubasi
adalah: area embrional, area pellusida, area opaka vaskulosa, area ovaka vitelin, lipatan
neural, usus depan, somit dan daerah primitive, proamnion, notokor dan keping darah.

3. HARI KE-3
Berdasarkan pengamatan pada hari ketiga, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan
telur masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Berdasarkan teori, perkembangan hari ketiga ditandai dengan Embrio berada di sisi kiri,
dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membram viteline menyebar di atas permukaan
kuning telur. Kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga otak. Nampak juga struktur
jantung yang mulai berdenyut.
Pada hari ke-3, jantung sudah mulai terbentuk dan masih berdenyut, Selain jantung,
bagian-bagian yang dapat diamati yakni pembuluh darah yang bercabang-cabang dan
tersebar, yang berpusat di jantung. Menurut literatur, embrio ayam hari ke tiga jantung
terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. dapat dilihat gelembung
bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening
tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi cairan warna
putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.

4. HARI KE-4
Berdasarkan pengamatan hari keempat, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan
telur masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Perkembangan rongga amniotik, yang akan mengelilingi embrio, yang berisi cairan
amniotik, berfungsi untuk melindungi embrio dan membolehkan embrio bergerak. Nampak
gelembung alantois yang berperan utama dalam penyerapan kalsium, pernapasan dan tempat
penyimpanan sisa-sisa.
Sedangkan menurut teori, Pada hari ke-4, mata sudah mulai kelihatan,. Mata tersebut
tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. selain itu jantung sudah
membesar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.

5. HARI KE-5
Berdasarkan pengamatan hari kelima, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan
telur masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Sedangkan menurut teori, Peningkatan ukuran embrio, embrio membentuk huruf C,


kepala bergerak mendekati ekor. Terjadi perkembangan sayap.
Pada hari ke lima menunjukkan perkembangan embrio yang sangat cepat, dimana pada
hari kelima ini embrio tersebut sudah mengalami proses organogenesis, yaitu dimana bentuk
dari tubuh embrio tersebut sudah kelihatan. Adapun bentuk-bentuk anggota badannya sudah
agak kelihatan walaupun masih dalam bentuk yang belum sempurna. Bintik hitam yang ada
ditengah-tengah embrio merupakan mata dari anak ayam tersebut. Sedangkan, untuk amnion
dan alantoisnya sudah kelihatan sangat jelas. Bila dibandingkan dengan literatur (Infovert,
2010), mengatakan bahwa telur ayam pada umur lima hari, embrionya sudah mulai nampak.
Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Dengan menggunakan mikroskop,
dapat dilihat bahwa telah terjadi perkembangan alat reproduksi dan sudah terbentuk jenis
kelaminnya. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan sangat jelas.

6. HARI KE-6
Pada pengamatan hari keenam, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan telur
masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Sedangkan menurut teori, Membram vetiline terus berkembang dan mengelilingi lebih
dari separuh kuning telur. Fissura ada diantara jari kesatu, kedua dan ketiga dari anggota
badan bagian atas dan antara jari kedua dan ketiga anggota badan bagian bawah. Jari kedua
lebih panjang dari jari lain.

Pada hari keenam ini kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah
tampak menonjol. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa rongga dada sudah mulai
berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois,
kantong kuning telur, seta paruhnya.

7. HARI KE-7
Pada pengamatan hari ketujuh, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan telur masih
sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin kesalahan
dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan lampu yang
sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu tidak
optimal.

Sedangkan menurut teori, Cairan yang makin mengencer di bagian leher. Nampak jelas
memisahkan kepala dengan badannya. Terjadi pembentukan paruh. Otak nampak ada di
daerah kepala, yang lebih kecil ukurannya dibanding dengan embrio. (Kimball,1992)

Pada hari ke-7, proses pembentukan sistem organ pada embrio ayam hampir lengkap,
sehingga pada umur tujuh hari sudah dapat diamati awal mula pembentukan organ-organ dari
anak ayam tersebut. Berdasarkan literatur (Infovert, 2010) Pada umur tujuh hari, paruhnya
sudah tampak seperti bintik gelap pada dasar mata. Dengan menggunakan mikroskop dapat
dilihat bahagian tubuh lainnya sudah mulai terbentuk, yaitu otak dan leher.

8. HARI KE-8
Pada pengamatan hari kedelapan, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan telur
masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Sedangkan bedasarkan teori, Membram vitellin menyelimuti (menutupi) hampir seluruh


kuning telur. Pigmentasi pada mata mulai nampak. Bagian paruh atas dan bawah mulai
terpisah, demikian juga dengan sayap dan kaki. Leher merenggang dan otak telah berada di
dalam rongga kepala. Terjadi pembukaan indra pendengar bagian luar.

9. HARI KE-9
Berdasarkan pengamatan hari kesembilan, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan
telur masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Sedangkan berdasarkan teori, Kuku mulai nampak, mulai tumbuh folikel bulu pertama.
Alantois mulai berkembang dan meningkatnya pembuluh darah pada vitellus.
10. HARI KE-10
Berdasarkan pengamatan hari kesepuluh, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan
telur masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal.

Sedangkan berdasarkan teori, Lubang hidung masih sempit. Terjadi pertumbuhan


kelopak mata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran viteline mengelilingi kuning
telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota badan. Patuk
paruh mulai nampak.

11. HARI KE-11


Pada pengamatan hari kesebelas, tidak terlihat perubahan yang terjadi. Keadaan telur
masih sama seperti pengamatan hari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan mungkin
kesalahan dalam meletakkan telur, kondisi incubator yang tidak mendukung, jarak telur dan
lampu yang sangat berdekatan serta kondisi lampu yang sering hidup dan mati sehingga suhu
tidak optimal. Pengamatan dihentikan sampai hari kesebelas karena tidak ada perkembangan
dari telur ayam tersebut.

Lubang palpebral memiliki bentuk elips yang cenderung menjadi encer. Alantois
mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus makin menyusut. Embrio sudah nampak
seperti anak ayam. (Kimball,1992)

12. HARI KE-12


Folikel bulu mengelilingi bagian luar indera pendengar meatus dan menutupi kelopak
mata bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian kornea.

13. HARI KE-13


Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kaki mulai nampak jelas.
14. HARI KE-14
Punggung telah tampak meringkuk atau melengkung sementara bulu-bulu halus hampir
menutupi seluruh tubuh dan berkembang dengan cepat.

15. HARI KE-15 dan KE-16


Hari ke 15 biasanya kepala embrio sudah mengarah ke bagian tumpul bagian telur, hari
ke 16 embrio sudah mengambil posisi yang baik di dalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh
sudah mengeras. Beberapa morfologi embrio berubah : anak ayam dan bulu halus terus
berkembang. Vitellus menyusut cepat, putih telur mulai menghilang. Kepala bergerak ke arah
kerabang telur (posisi pipping) di bawah sayap kanan.
16. HARI KE-17
Sistem ginjal dari embrio mulai memproduksi urates (garam dari asam urat). Paruh yang
berada di bagian bawah sayap kanan, menuju rongga udara (yang ada di dalam telur). Putih
telur telah terserap semua.

17. HARI KE-18


Pada hari ke 18 embrio yang sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri
untuk menetas. Jari kaki, sayap dan bulunya sudah berkembang dengan baik (Aspan, 2009).
Permulaan internalisasi vitellin. Terjadi pengurangan cairan amniotik. Pada umur ini
dilakukan transfer dari mesin setter (inkubtor) ke mesin hatcher dan juga bisa dilakukan
vaksin in ovo.

18. HARI KE-19


Penyerapan vitellin secara cepat. Paruh mulai mematuk selaput/membran kerabang
bagian dalam dan siap untuk menembusnya. Penyerapan vitelis mulai cepat
19. HARI KE-20
Vitelus terserap semua, menutup pusar (umbilicus). Anak ayam menembus selaput
kerabang telur bagian dalam dan bernafas pada rongga udara. Pertukaran gas terjadi melalui
kerabang telur. Anak ayam siap menetas dan mulai memecah kerabang telur.

Pada umur dua puluh hari ini kantung kuning telur sudah masuk seluruhnya kedalam
rongga perut. Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali
kantung udara.
Pada hari kedua puluh ini terjadi serangkaian proses penetasan yang dimulai dengan
kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan
cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat
bernafas. Pada saat ini kelembaban sangat penting agar pengeringan selaput kerabang dan
penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan
bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, keadaan pecahnya kerabang semakin
besar. (Tienwati, 2001)

20. HARI KE-21


Anak ayam menggunakan sayap sebagai pemandu dan kakinya memutar balik, paruh
memecah kerabang dengan cara sirkular.

Anak ayam mulai melepaskan diri dari kerabang telur dalam waktu 12 – 18 jam dan
membiarkan bulunya menjadi kering.
Pada percobaan kali ini, dapat dikatakan bahwa percobaan gagal dikarenakan 21 telur
yang telah diinkubasi tidak menunjukkan adanya perkembangan dari hari ke hari. Hal ini
mungkin dipengaruhi oleh kesalahan dalam meletakkan telur, suhu mesin penetas yang
kurang cocok, kerusakan pada mesin penetas, suhu lingkungan, intensitas cahaya, medium
dan jarak lampu terhadap embrio.

KESIMPULAN
1. Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio
memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumin dan
kerabang telur.
2. Perkembangan embrio ayam berlangsung selama 21 hari, yang mana perkembangannya
sangat cepat. pertumbuhan embrio semakin mendekati kesempurnaan pada saat albumin
dan kuning telur menjadi sedikit, disebabkan oleh penyerapan embrio sendiri sabagai
cadangan makanan anak ayam yang baru menetas. Rongga udara yang terdapat di bagian
tumpul disetiap telur akan semakin bertambah luas sebab air dalam telur sewaktu proses
lncubasi akan terus berkurang dengan cara menguap lewat dinding kulit telur. Pada hari
kesembilan belas hampir sepertiga bagian menjadi rongga udara.
3. Hasil pengamatan:
Hari ke- Perkembangan yang muncul
1 sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya
gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini
merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot
blastoder.
2 sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari pusat
blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada
blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk
mulainya sistem sirkulasi darah
3 Jantung sudah mulai terbentuk dan mulai berdenyut, cikal bakal otak juga
terbentuk.
4 Mata sudah terlihat, jantung mulai membesar
5 Kepala dan ekor embrio mulai terlihat, amnion dan allantois juga sudah
terlihat
6 Mata tampak menonjol. Rongga dada mulai berkembang, jantung
membesar, Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong
kuning telur, seta paruhnya.
7 Paruh sudah tampak, otak dan leher terbentuk
8 Mata embrio sudah jelas terlihat
9 lipatan dan pembuluh darahnya sudah bertambah seta jari kakinya mulai
terbentuk.
10 Paruh mulai mengeras, folikel bulu mulai muncul
11 Embrio semakin jelas, yolk menyusut, paruh semakin jelas
12 Mata sebelah kanan mulai membuka sedikit, sedangkan telinganya sudah
terbentuk dan sudah tampak permulaan pertumbuhan bulu bagian bawah.
13 sisik dan cakar sudah mulai tampak jelas
14 punggung telah tampak meringkuk atau melengkung. Sementara bulu
hampir menutupi seluruh tubuhnya
15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur .
16 sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh
sudah mulai mengeras dan bertanduk
17 paruh embrio sudah mengarah kekantung udara.
18 embrio yang sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri
akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.
19 biasanya paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang
dalam.
20 kantong kuning telur sudah masuk seluruhnya kedalam rongga perut .
embrio ayam ini hampir menempatiseluruh rongga di dalam telur, kecuali
kantung udara. Pada hari kedua puluh ini terjadi serangkaian proses
penetasan yang dimulai dengan kerabang mulai terbuka.
21 Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun
belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan
waktu 12 – 18 jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang,
tubuh masih basah. Agar kering, diperlukan waktu sekitar 6 – 12 jam, bila
sudahkering, ayam tersebut dapat dikeluarkan dari dalam ruang mesin
penetas.

DAFTAR PUSTAKA
Admin, Ludi, dkk. 2010. Pengetesan Fertilisasi Telur. Jakarta: Gramedia
Adnan. 2010. Perkembangan Hewan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM Makassar.
Basri. 2012. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Carlson, B. M. (1988). An Introduction to Embriology. Ed 5. Philadelphia: WB Saunders.
CP-Bulletin Service. 2007. Perkembangan embrio dari hari ke hari (jurnal).
Humason, Gretechen L. (1996). Animal Tissue Techniques. San Francisco: W. H. Freeman
and Company.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar wijaya.
Kimball, John W, 1992, Biology, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., New.
Nalbandov. (1990). Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: UI Press.
Nuryati, Tuti, Sutarto, Muh.Khamim, dkk.2005.Sukses Menetaskan Telur,
Penebar Swadaya: Bogor.
Sudarwati, Sri. 1975. Pengaruh doxan.A(csytaclophosphmide) pada pertumbuhan
embrio ayam (jurnal).
Surjono. 2001. Proses perkembangan embrio. Jakarta: UniversitasTerbuka
Tienwati, 2001, Biologi Jilid 2. Erlangga, Jakarta
Yatim, W. (1990). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito.
Yuawanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius: Yogyakarta.

LAPORAN SEMENTARA
- 1 Lembar laporan sementara
- I lembar dokumentasi
- 1 lembar jawaban pertanyaan
JAWABAN PERTANYAAN
Tugas / Evaluasi

1. Pada berapa jam pengamatan somit terbentuk?


Jawab :
Somit dapat di temukan pada masa inkubasi telur 24 jam.
2. Amati embrio ayam umur 4-5 hari, organ apa yang sudah terbentuk?
Jawab :
Pada hari ke-4, organ mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik
gelap yang terletak disebelah kanan jantung. selain itu jantung sudah membesar. Dengan
menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Sedangkan pada hari ke-5, Kuncup-
kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan
sehingga tampak seperti huruf C. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat bahwa
telah terjadi perkembangan alat reproduksi dan sudah terbentuk jenis kelaminnya.
Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan.
3. Pembentukan otak terjadi pada inkubasi berapa jam?
Jawab :
Pada hari ke-3 terdapat gelembung-gelembung. Gelembung-gelembung bening tersebut
nantinya akan menjadi otak. Pada hari ke-4, jika dilihat dengan menggunakan
mikroskop, Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak
belakang.

Anda mungkin juga menyukai