Anda di halaman 1dari 9

ESSAY

BLOK EMBRIOLOGY AND GENETIC

JUDUL
FASE-FASE PEMBENTUKAN MANUSIA

DISUSUN OLEH
NPM

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023/2024
PENDAHULUAN
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia
di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin atau fetus (sampai
kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida
1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Dalam banyak
masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan,
sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa
risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-
2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal
'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan.

PEMBAHASAN
Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria terdiri dari dua bagian utama: testis tempat sperma diproduksi, dan penis
yang mengeluarkan sperma sebagai air mani (ini dikenal sebagai ejakulasi). Pada manusia, kedua
organ ini berada di luar rongga perut. Memiliki testis di luar perut memfasilitasi pengaturan suhu
sperma, yang membutuhkan suhu khusus untuk bertahan hidup sekitar 2-3 °C lebih rendah dari
suhu tubuh normal yaitu 37 °C. Secara khusus, lokasi testis ekstraperitoneal dapat mengakibat-
kan pengurangan 2 kali lipat kontribusi yang diinduksi panas terhadap laju mutasi spontan pada
jaringan germinal pria dibandingkan dengan jaringan pada suhu 37 °C. [1] Jika testis terlalu dekat
dengan tubuh, kemungkinan besar kenaikan suhu akan merusak pembentukan spermatozoa
sehingga membuat pembuahan menjadi lebih sulit. Inilah mengapa testis dibawa dalam skrotum
eksternal dan bukan di dalam perut; mereka biasanya tetap sedikit lebih dingin dari suhu tubuh,
memfasilitasi produksi sperma.
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita juga terdiri dari dua bagian utama: alat kelamin luar dan alat kelamin
dalam. Ovum bertemu dengan sel sperma: sperma dapat menembus dan menyatu dengan sel
telur, membuahinya dengan bantuan enzim hidrolitik tertentu yang ada di akrosom. Pembuahan
biasanya terjadi di saluran telur, tetapi bisa terjadi di dalam rahim itu sendiri. Zigot kemudian
tertanam di lapisan rahim, di mana ia memulai proses embriogenesis dan morfogenesis. Ketika
janin cukup berkembang untuk bertahan hidup di luar rahim, serviks melebar dan kontraksi
rahim mendorongnya melalui jalan lahir, yaitu vagina, dan dengan demikian memberikan
kehidupan eksternal kepada bayi yang baru lahir. Proses ini disebut persalinan. Ova, yang
merupakan sel kelamin wanita, jauh lebih besar dari spermatozoa dan biasanya terbentuk di
dalam ovarium janin wanita sebelum lahir. Mereka sebagian besar menetap di dalam ovarium
sampai transit ke rahim, dan mengandung nutrisi untuk zigot dan embrio selanjutnya. Selama
interval reguler yang dikenal sebagai siklus menstruasi, sebagai respons terhadap sinyal
hormonal, proses oogenesis menghasilkan satu sel telur yang dilepaskan dan dikirim ke tuba
Fallopi. Jika tidak dibuahi, sel telur ini dikeluarkan dari sistem melalui menstruasi.
Proses Fertilisasi
Fertilisasi (fertilisation/fertilization) atau pembuahan, yang juga dikenal sebagai fertilisasi
generatif, syngamy dan impregnasi,[2] adalah peleburan gamet untuk memunculkan organisme
atau keturunan individu baru dan memulai perkembangannya. [3] Fertilisasi pada manusia adalah
penyatuan sel telur dan sperma manusia, biasanya terjadi di ampula tuba falopi, menghasilkan
zigot bersel tunggal, tahap pertama kehidupan dalam perkembangan organisme unik secara
genetik,[4] dan memulai perkembangan embrionik.
Reproduksi manusia biasanya dimulai dengan sanggama, meskipun dapat dicapai melalui
inseminasi buatan, dan diikuti dengan sembilan bulan kehamilan sebelum melahirkan.
Kehamilan dapat dihindari dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom dan alat
kontrasepsi.[5]
(1) Copulation (Kopulasi)
Reproduksi manusia secara alami terjadi sebagai pembuahan internal melalui hubungan seksual.
Selama proses ini, penis dimasukkan ke dalam vagina sehingga tercapai orgasme, yang
menyebabkan ejakulasi semen yang mengandung sperma ke dalam saluran vagina. Sperma dan
ovum dikenal sebagai gamet (masing-masing mengandung setengah informasi genetik dari
induknya, diciptakan melalui meiosis).[6] Hanya 1 dari 14 juta sperma yang diejakulasikan akan
mencapai tuba Falopi. Telur secara bersamaan bergerak melalui tuba Falopi menjauh dari
ovarium. Salah satu sperma bertemu, menembus dan membuahi sel telur, menciptakan zigot.
Setelah pembuahan dan implantasi, kehamilan janin kemudian terjadi di dalam rahim. [7]

(2) Metode Alternatif


Sebagai alternatif, terdapat inseminasi buatan, dimana sperma dimasukkan ke dalam sistem
reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seksual alami. [8] Ada juga banyak metode teknologi
reproduksi berbantuan, seperti fertilisasi in vitro, dimana satu atau lebih sel telur diambil dari
indung telur wanita dan diinkubasi bersama dengan sperma di luar tubuh. Embrio yang
dihasilkan kemudian dapat dimasukkan kembali ke dalam rahim wanita.
(3) Kehamilan
Kehamilan adalah periode waktu di mana janin berkembang, membelah melalui mitosis di dalam
rahim. Selama waktu ini, janin menerima semua nutrisi dan darah beroksigen dari ibu, disaring
melalui plasenta, yang melekat pada perut janin melalui tali pusat. Pengurasan nutrisi ini bisa
sangat membebani ibu, yang diharuskan menelan tingkat kalori yang sedikit lebih tinggi. Selain
itu, vitamin tertentu dan nutrisi lain dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya,
seringkali menciptakan kebiasaan makan yang tidak normal. Masa kehamilan adalah sekitar 266
hari pada manusia. Selama di dalam rahim, bayi pertama-tama mengalami tahap zigot yang
sangat singkat, kemudian tahap embrionik, yang ditandai dengan perkembangan organ-organ
utama dan berlangsung selama kurang lebih delapan minggu, kemudian tahap janin, yang
berkisar pada perkembangan sel-sel tulang sementara ukuran janin terus membesar. [9]
Diperkirakan sekitar 3-5% pasangan tidak subur dan kesuburan pasangan sekitar 30% untuk
setiap siklus menstruasi.[10]
(3).(1) Minggu ke-1
Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan
berangsur-angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan
untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga
seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.
(3).(2) Minggu ke-2
Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah
satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi
perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil
masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan menyatu dengan kode
genetik sel telur yang telah dibuahi. Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh
46 kromosom yang menyusun karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode
genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, tetapi sel sperma membawa
kromosom X atau Y. Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4
sel dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat
ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut
dinamakan morula (dari bahasa Latin yang berarti anggur).
(3).(3) Minggu ke-3
Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium).
Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan
semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan menstimulasi terjadinya
perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi. Selama minggu-
minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan terjadi perubahan
besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel.
Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi
nutrisi kepada embrio.
(3).(4) Minggu Ke-4
Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah
embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan,
yaitu: a) endoderm, lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem
pencernaan dan pankreas; b) mesoderm, lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot,
ginjal, pembuluh darah dan jantung; c) ektoderm, lapisan terluar yang akan membentuk kulit,
rambut, lensa mata, email gigi dan sistem saraf. Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan
bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio
akan meruncing seperti tetesan air mata.
Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, tetapi tes darah yang mampu membuktikan
kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan
adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic
Gonadotrophin / hCG) yang dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan untuk
mengetes hormon ini, tetapi hasilnya tidak seakurat tes darah.
(3).(5) Minggu ke-5
Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah
memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat
suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang
disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan
terbentuk sumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan
mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu
tonjolan yang merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu
darah rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).
(3)(6) Minggu ke-6
Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk
bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah
piringan pigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya.
Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal mata. Walaupun jantung bayi pada
awalnya hanya berupa tabung kecil, tetapi pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak
akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian
pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.
(3)(7) Minggu ke-7
Terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin mulai terbentuk
dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di
minggu ke-10 atau ke-11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan
berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah,
sedikit pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan
bakal kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.
Selain itu, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman blastosit. Pada saat
ini serviks (mulut rahim) mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah
penebalan lendir serviks yang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut
rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan, yaitu
saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).
(3)(8) Minggu ke-8
Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki,
sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku.
Pada bagian sisi lehernya tampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya
bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu
sama lain, tetapi bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus
halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan
menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.
(3)(9) Minggu ke-9
Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek.
Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk
ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi
oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil
setelah otot-ototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota
badan lainnya juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat
daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari
tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.
Rumus Naegle
Selain dari detak jantung janin dan USG, usia kehamilan juga bisa dihitung menggunakan rumus
Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dengan mengetahui hari
perkiraan lahir (HPL) atau Expected Date of Confinement (EDC) (HPL, EDC= Expected Date of
Confinement).[11]
Jika tahun tetap maka perhitungan secara matematis menggunakan rumus:
x=(tanggal+7)+(bulan+ 9)+(tahun)
Contoh: Haid terakhir tanggal 16-1-2016, maka hari taksiran persalinannya:
DD = 16 + 7 = 23 MM = 1 + 9 = 10 YY = 2016
Jadi, HPL = 23 Oktober 2016
Jika tahun bertambah satu maka perhitungan secara matematis menggunakan rumus:
x=(tanggal+7)+( bulan−3)+(tahun +1)
Contoh: Haid terakhir tanggal 16-9-2016, maka hari taksiran persalinannya:
DD = 16 + 7 = 23 MM = 9 - 3 = 6 YY = 2016 + 1 = 2017
Jadi, HPL = 23 Juni 2017

KESIMPULAN
Pembentukan manusia didadasari dari kesiapan sistem reproduksi pria dan wanita agar tercapai
kopulasi. Kopulasi yang berhasil mencapai fertilisasi akan berlanjut ke fase-fase kehamilan yang
diawali dengan embrio, dan berkembang menjadi fetus. Tahap embrionik membutuhkan waktu
kurang lebih delapan minggu untuk membentuk organ-organ utama. Apabila fertilisasi alami
tidak dapat dilakukan, alternatif lainnya ialah menggunakan teknologi bantuan reproduksi seperti
fertilisasi in vitro.
REFERENSI

1. Baltz RH, Bingham PM, Drake JW (1976). "Heat mutagenesis in bacteriophage T4: The
transition pathway". Proc. Natl. Acad. Sci. USA. 73 (4): 1269–
1273. Bibcode:1976PNAS...73.1269B. doi:10.1073/pnas.73.4.1269
2. "impregnation". Oxford Advanced Learner's Dictionary. Retrieved February 3, 2023.
3. rupress.org https://rupress.org/jcb/article/220/10/e202102146/212606/The-cell-biology-of-
fertilization-Gamete. Retrieved February 3, 2023.
4. "Zygote | Definition, Development, Example, & Facts | Britannica". www.britannica.com.
Retrieved February 3, 2023.
5. Teal, Stephanie; Edelman, Alison (2021-12-28). "Contraception Selection, Effectiveness,
and Adverse Effects: A Review". JAMA. 326 (24): 2507–
2518. doi:10.1001/jama.2021.21392
6. "Gametogenesis - an overview | ScienceDirect Topics". www.sciencedirect.com. Retrieved
February 3, 2023.
7. Ghazal, S, Kulp Makarov, J; et al. (2014). "Egg Transport and Fertilization". The Global
Library of Women's Medicine. doi:10.3843/GLOWM.10317
8. Ombelet, W.; Van Robays, J. (2015). "Artificial insemination history: hurdles and
milestones". Facts, Views & Vision in ObGyn. 7 (2): 137–143. ISSN 2032-0418
9. Feist, Gregory J.; Rosenberg, Erika L. (11 October 2011). Psychology: Perspectives and
Connections (Second ed.). McGraw Hill. pp. (171–172). ISBN 978-0-07-803520-3.
10. Spira, A. (February 1986). "Epidemiology of human reproduction". Human Reproduction
(Oxford, England). 1 (2): 111–115. doi:10.1093/oxfordjournals.humrep.a1363
53. ISSN 0268-1161
11. Alkaff, Zain.”Hari Perhitungan Lahir dan Hari Lahir.” Journal of Medical Science (Berkala
Ilmu Kedokteran) 6.1 (1974) : 7-10

Anda mungkin juga menyukai