ISI
2.1. Tinjauan Pustaka
A. Definisi
Sindrom klinefelter merupakan kelebihan kromosom X pada laki laki.
Normalnya laki - laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, dan
memiliki jumlah kromosom sebanyak 46.
memiliki sindrom klinefelter, laki laki memiliki lebih dari satu kromosom X
menjadi XXY dan memiliki jumlah kromosom sekurang kurangnya 47
kromosom. Penyebab dari sindrom klinefelter adalah nondisjunction ( peristiwa
gagal berpisah dari kromosom seks pada saat pembelahan sel) dan tambahan
kromosom X dari Ayah atau Ibunya.
B. Anatomi
Sindrom Klinofelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada
kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki,
namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa
menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya
tumbuh.Trisomi
C. Fisiologi
Sindrom klinefelter pada umumnya di derita oleh laki laki. Laki laki
yang
menderita
sindrom
klinefelter
akan
mengalami
kemandulan,
D. Etiologi
E. Patofisiologi
2.2. Pembahasan
2.2.1. Proses Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam
tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan
kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. Kehamilan merupakan
suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan tidak
dapat diabaikan (Cunningham, 2006). Proses awal kehamilan diawali oleh
fertilisasi. Fertilisasi adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita yang
terjadi di daerah ampulla tuba falopii. Fertilisasi meliputi penetrasi
spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan
fusi materi genetik.
Fertilisasi dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
1. Penembusan cumulus ooforus dan corona radiata
Dari 200-300 juta spermatozoa yang dicurahkan, hanya 300-500
yang mencapai tempat pembuahan, dan hanya satu yang diperlukan
untuk pembuahan . Sperma lain membantu agar dapat menembus
sawar-sawar yang melindungi gamet wanita.
Dari akrosom (tudung kepala) sperma, dikeluarkan enzim-enzim
secara berurutan : hyalurunidase, corona penetrating enzim (CPE) dan
akrosin untuk menembus zona pelusida.
2. Penembusan zona pelusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling
telur yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih
dari satu spermatozoa. Permeabilitas zona berubah ketika kepala
sperma menyentuh permukaan oosit yang menyebabkan pembebasan
Sel yang lebih besar bentuknya akan membentuk embrio, sel pertama
itu tidak menghasilkan sel-sel yang sama seperti sel asal, melainkan
rupa-rupa sel yang beraneka spesialisasi sesuai dengan tugas khusus
masing-masing bagian tubuh manusia. Morula ini dalam keadaan
mengapung dalam cairan rahim. Pada hari keempat terbentuklah
menjadi blastosit (blastos : kecambah). Blastosit mestimulasi
terjadinya perubahan dalam tubuh termasuk terhentinya siklus
menstruasi. Pada hari ketujuh gelembung ini akan tertanam ke dalam
rahim (endometrium) melalui proses nidasi. Selama proses nidasi
pembuluh yang sangat halus dalam jaringan sel sang ibu dibuka, sisa
jaringan yang rusak atau tetes darah kecil yang keluar merupakan
makanan bagi sel-sel yang sedang tumbuh.
B. Periode embrio
Periode embrio dimulai sejak akhir minggu kedua sampai akhir
bulan kedua. Kelompok sel yang sudah melekat kuat pada dinding
rahim menjadi suatu embrio atau mudigoh kumpulan sel dalam
blastokista gugusan sel dibagian dalam memulai serangkaian
pembelahan dan pembedaan membentuk sebuah badan dengan ujung
kepala dan ujung ekor serta menjadi berkerut-kerut oleh alur-alur
disetiap sisinya. Kerutan ini membatasi badan pada pasangan somit
yang berurutan, dan morfologi umum, kemudian menyerupai makanan
(daging) yang dikunyah dengan tanda-tanda gigi geraham yang
membuatnya berlekuk-lekuk. Blastotista benar-benar tertanam di
dalam rahim pada hari kesepuluh. Kumpulan sel yang disebut sel-sel
filli berfungsi sebagai jalur pertukaran zat makanan dan zat sampah
antara pembuluh darah ibu dan bayi. Filli ini berbentuk seperti jonjot
akar yang tertanam kedalam endometrium. Jalur pertukaran ini pada
akhirnya akan sempurna dengan dibentuknya plasenta, yaitu suatu
organ yang akan memberikan nutrisi dan melindungi janin beberapa
bulan mendatang. Memasuki minggu kedua, di bagian tengah bola
berbentuk dua lapisan sel, yakni ectoderm di bagian bawah dan
dengan pola melingkar sesuai alur kulitnya. Pola ini nantinya akan
menjadi cikal bakal sidik jari. Minggu kedelapan belas, bayi lebih
sensitif terhadap dunia luar, ia akan memberikan reaksi berupa
tendangan dan dorongan, saat ini ia sudah dapat mendengar, karena
tulang-tulang pendengarannya mulai mengeras dan bagian otak yang
menerima impuls serta memproses sinyal syaraf dari telinga telah
berkembang. Minggu keduapuluh dua, jumlah sel syaraf telah
sempurna dan telah mampu belajar mengenai diri dan sekitarnya
melalui sentuhan. Sentuhan merupakan indra pertama yang dipakai
bayi untuk mempelajari gerakan, merasakan wajahnya atau bahkan
memukul kaki dan lengannya. Saat menghisap ibu jari ia dapat
membawa ibu jari tersebut ke dalam mulutnya atau menekuk
kepalanya ke arah tangan. Proses belajar ini akan terus diulang sampai
ia lahir. Minggu selanjutnya, janin mulai menelan sejumlah kecil
cairan amnion dan mengeluarkan sebagian dalam bentuk urin. Janin
dapat cegukan saat menelan sejumlah cairan dan ibu dapat merasakan
pergerakan tubuhnya yang menyentak-nyentak saat cegukan. Minggu
berikutnya, pembedaan jenis kelamin pada bayi telah berlangsung
dengan sempurna. Testis pada bayi laki-laki telah mulai turun menuju
buah zakarnya sedangkan vagina pada bayi perempuan telah
membentuk suatu lubang. Minggu ketigapuluh, bayi mampu
mengenali dan membedakan suara, Namun suara yang terdengar
masih samar-samar. Selanjutnya, sebagian besar bayi telah mampu
mempelajari bahasa ibu dan orang disekitarnya. kepala si kecil
kemungkinan berada dalam posisi dibawah, karena cukup besar
sehingga tungkai mencapai iga. Hal ini akan menyebabkan nyeri.
Rambut bayi akan semakin menebal, lanugo masih meliputi seluruh
tubuh dan menghasilkan vernik yang semakin kental. Minggu
selanjutnya, wajah telah makin berisi dan terlihat mulus serta montok
dengan ciri khas pipi bayi, besarnya ditentukan oleh penyimpanan
lemak dan kekuatan otot menghisap yang telah dilatih didalam rahim.
Minggu ketigapuluh tujuh, bayi telah berkembang sempurna dan siap
dalam
bentuk
tindakan
seseorang
(overt
behaviour)
(Notoadmodjo, 2010)
Pengetahuan merupakan faktor yang dapat memudahkan seseorang
atau masyarakat terhadap apa yang akan dilakukan. Ibu yang akan
memeriksakan kehamilannya akan dipermudah apabila ibu mengetahui apa
manfaat memeriksakan kehamilan, siapa dan dimana memeriksakan
kehamilan dilakukan (Notoatmodjo, 2005). Kurangnya pemahaman dan
3. Ekonomi
Ekonomi adalah pengetahuan dan penelitian mengenai asas-asas
penghasilan, produksi, distribusi, pemasukan, pemakaian barang serta
kekayaan dan penghematan (Dani, 2005). Tingkat ekonomi akan
berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga dengan tingkat ekonomi yang
rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan
kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi
rendah, yaitu ibu hamil akan kekurangan energi dan protein. Hal ini
disebabkan tidak mampu nya keluarga untuk menyediakan kebutuhan
energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan (Depkes RI,
2008).
Penghasilan masyarakat Indonesia (75-100%) digunakan untuk
membiayai keperluan hidup. Persoalan ekonomi merupakan proritas
utama, pendapatan keluarga hanya berfokus kepada pemenuhan kebutuhan
hidup, sehingga hampir tidak ada penyisihan dana untuk kesehatan. Ibu
hamil jarang diperiksakan ke pelayanan kesehatan karena tidak adanya
biaya (Yulifah,dkk, 2009).
Hasil penelitian Mariam (2006) tentang faktor-faktor penyebab
belum tercapainya cakupan K4 antenatal care di Desa Sukoharjo I Wilayah
Kerja Puskesmas Sukoharjo Kabupaten Tanggamus menunjukkan bahwa
masyarakat khususnya ibu hamil memiliki masalah dengan faktor ekonomi
dalam melaksanakan antenatal care.
4. Sosial budaya
Kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku
dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya pernyataan intelektual dan
nilai-nilai artistik yang menjadi ciri khas masyarakat (Eppink, 2010). Di
berbagai wilayah Indonesia terutama dalam masyarakat yang masih
memegang teguh budaya tradisional (patrilineal), suami lebih dominan
dalam mengambil keputusan untuk menentukan tindakan yang akan
care sehingga jika terdapat keadaan gawat darurat dapat segera ditangani
(Yeyeh, 2009).
6. Informasi
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi. Informasi merupakan fungsi penting untuk
membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Informasi yang diperoleh
ibu hamil baik daritenaga kesehatan, dan media lain dan berapa lama ibu
hamil menyerap apa yang mereka dengarkan. Rentang perhatian manusia
terhadap informasi rata-rata adalah sekitar 20 menit, kehamilan
memperpendek rentang skala tersebut karena kecemasan dan kelelahan
mengganggu kemampuan mendengar secara aktif (Schott, 2008).
Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi
dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan
pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ibu yang pernah
mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan,
media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan
ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu
dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.
7. Dukungan
Dukungan merupakan sokongan atau bantuan dari orang terdekat
untuk melakukan suatu tindakan. Orang yang paling penting bagi seorang
wanita hamil adalah suaminya. Dukungan sosial suami yang sangat
diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam
kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi,
memperhatikan kesehatan istri, tidak menyakiti istri, berdoa untuk
keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan
(Harymawan, 2007).
diperoleh
mengenai
kehamilan,
dukungan
penilaian
yaitu
5. Individu murni memiliki alel sama, yaitu dominan saja atau dominan
resesif saja.
Hukum mendel ada 2:
1. Hukum mendel I ( hukum segregasi )
Bahwa alel - alel akan berpisah secara bebas dari diploid menjadi haploid pada
saat pembentukan gamet.
2. Hukum mendel II (hukum
kebebasan
untuk
memilih
atau
tingkah
laku
umumnya
berhubungan
dengan
tekanan
wanita. Selain memiliki perawakan yang lebih tinggi dari ratarata, wanita
yang terkena sindrom ini memiliki fisik yang normal. Kesulitan belajar
cenderung lebih sering ditemukan pada kelainan ini dibandingkan dengan
kelainan kromosom seks yang lain. Perlambatan ringan terhadap
perkembangan motorik dan bahasa cukup sering terjadi dan gangguan
bahasa baik reseptif maupun ekspresif terjadi hingga saat dewasa. Ratarata IQ 20 poin lebih rendah dari pada saudaranya. Gangguan psikologis
ringan umumnya terjadi. Terkadang gangguan menstruasi juga dilaporkan,
namun umumnya wanita dengan sindrom Tripel X fertil memiliki
keturunan yang normal. Menopause dini akibat kegagalan ovarium dini
dapat terjadi.
D. Sindrom 47, XYY
Insidensi kondisi ini berkisar 1 dari 1000 kelahiran bayi laki-laki.
Sindrom XYY terjadi karena nondisjunction pada tahap meiosis II
paternal. Angka keguguran akibat sindrom ini dilaporkan sangat rendah.
Mayoritas laki-laki dengan kariotip ini tidak memiliki bukti kelainan klinis
dan tidak terdiagnosis. Ukuran saat lahir tidak berbeda dengan bayi normal
kaitannya dengan berat badan, panjang, dan lingkar kepala. Pertumbuhan
pada anak-anak umumnya terjadi percepatan, terjadi perawakan tinggi,
tapi tidak ada manifestasi klinis yang lain selain ada laporan adanya
kejadian jerawat yang umumnya berat.8,26 Intelejensi umumnya normal
tetapi 10 poin lebih rendah dibandingkan saudaranya, gangguan belajar
dapat terjadi. Gangguan tingkah laku meliputi hiperaktifitas, distracbility,
dan impulsif. Sindrom ini kurang berhubungan dengan tingkah laku
agresif seperti yang banyak dipikirkan sebelumnya meskipun terjadi
peningkatan risiko kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,
namun ditemukan bahwa angka kriminalitas pada penderita sindrom ini 4
kali lipat lebih tinggi.
2.2.8. Kelainan Struktur Kromosom Seks
D. Inversi
Inversi adalah penyusunan ulang yang melibatkan kromosom tunggal
di mana salah satu segmen berbalik posisi (inverted). Bila segmen yang
mengalami inversi melibatkan sentromer disebut pericentric inversion,
jika hanya pada salah satu lengan kromosom disebut sebagai paracentric
inversion. Inversi yang melibatkan kromosom seks antara lain, inversi
pada kromosom X baik perisentrik maupun parasentrik.
Kondisi lain yang berhubungan dengan kelainan struktur kromosom seks:
1
Isodisentrik Kromosom X
Isodisentrik kromosom X terbentuk akibat fusi dua kromosom X. Efek
Isokromosom
Isokromosom merupakan suatu duplikasi inversi. Isokromosom terjadi
Kromosom cincin
Kromosom cincin terbentuk ketika suatu patahan terjadi pada setiap
lengan kromosom, menyebabkan dua akhir pada bagian tengah yang lengket
dan bersatu membentuk cincin. Dua fragmen distal kromosom akan
menghilang.1 Kromosom cincin dapat terjadi pada baik kromosom Y maupun
kromosom X.
2.2.9. Dismorfologi
deformation
(suatu
pengaruh
luar
yang
mengganggu
bentuk