Anda di halaman 1dari 4

PLACENTA, MEKANISME INTAKE NUTRISI EMBRIO, KEHAMILAN KEMBAR, DAN KELAINAN EMBRIO

KEMBAR
A. Identitas
Nama / NIM : Farras Khirzi Khanifah / 1808086023
Prodi / Kelas : Pendidikan Biologi / 4A
Waktu Pertemuan : Pertemuan ke-12&13
Dosen Pembina : Widi Cahya Adi, M. Pd.

B. Isi Resume
Hasil Bacaan (Reading)
Struktur dan Fungsi Placenta
Mamalia berplasenta memiliki embrio berkembang sepenuhnya di dalam uterus induk Setelah
melihat siklus ovarium dan uterus perempuan, kini kita beralih ke reproduksi itu sendiri, dimulai dari
peristiwa yang mengubah sel telur menjadi embrio yang berkembang. Konsepsi, Perkembangan
Embrionik, dan Kelahiran Selama kopulasi manusia, 2-5 mL semen ditransfer, dengan 70-130 juta sperma
dalam setiap milliliter (Campbell, 2008).
Alkalinitas semen membantu menetralisasi lingkungan vagina yang asam, sehingga melindungi dan
meningkatkan motilitasnya. Ketika pertama kali diejakulasi, semen berkoagulasi, yang mungkin
dimaksudkan untuk menjaga posisi ejakulat hingga sperma mencapai serviks. Tak lama kemudian,
antikoagulan mencairkan semen, dan sperma mulai berenang melalui uterus dan oviduk. Fertilisasi-
disebut juga konsepsi (conception) pada manusia-terjadi ketika sebuah sperma menyatu dengan sebuah
sel telur (oosit matang) di dalam oviduk. Sekitar 24 jam kemudian, zigot yang dihasilkan mulai
membelah, suatu proses yang disebut penyibakan (cleavage). Setelah 2-3 hari lagi, embrio biasanya tiba
di uterus sebagai bola yang terdiri dari 16 sel (Campbell, 2008).
Sekitar 1 minggu setelah fertilisasi, penyibakan telah menghasilkan tahap embrionik yang disebut
blastosit (blastocyte), bulatan sel-sel yang mengelilingi rongga sentral. Beberapa hari setelah
pembentukan blastosit, embrio tertanam ke dalam endometrium. Baru setelah implantasi, embrio bisa
berkembang menjadi fetus. Embrio yang terimplantasi menyekresikan hormon- hormon yang mensinyal
keberadaannya dan meregulasi sistem reproduktif ibu (Ferial, 2013). Salah satu hormon embrionik,
gonadotropin korionik manusia (human chorionic gonadotropin, hCG), bekerja seperti LH pituitari dalam
mempertahankan sekresi progesteron dan estrogen oleh korpus luteum selama beberapa bulan pertama
kehamilan. Jika tidak ada hCG yang menggantikan peran LH selama kehamilan, korpus luteum
akan hancur dan kadar progesteron akan turun, mengakibatkan menstruasi dan kehilangan embrio.
Kadar hCG dalam darah ibu sangat tinggi sehingga sebagian di antaranya diekskresikan dalam urin,
yang keberadaannya merupakan dasar dari tes kehamilan awal yang umum digunakan. Kondisi
mengandung satu atau lebih embrio dalam uterus disebut kehamilan (pregnancy), atau gestasi
(gestation). Kehamilan manusia berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari fertilisasi telur, atau 40
minggu dari awal siklus menstruasi terakhir (Campbell, 2008).
Lama kehamilan pada mamalia berplasenta lain berkorelasi dengan ukuran tubuh dan kematangan
anak saat lahir. Kebanyakan rodensia memiliki periode gestasi sekitar 21 hari, sementara periode gestasi
anjing mendekati 60 hari. Pada sapi, gestasi rata- rata berlangsung 270 hari (hampir sama dengan
manusia), sementara pada gajah berlangsung lebih dari 600 hari. Tidak semua sel telur yang terfertilisasi
mampu menyelesaikan perkembangan. Banyak kehamilan yang berakhir secara spontan akibat
abnormalitas kromosom atau perkembangan. Yang lebih jarang terjadi, sel telur hasil fertilisasi
tertanam di dalam oviduk (tuba fallopi), mengakibatkan kehamilan anggur atau ektopik. Kehamilan
semacam itu tidak dapat dipertahankan dan bisa merobek oviduk, sehingga mengakibatkan perdarahan
internal. Sejumlah kondisi, termasuk endometriosis, meningkatkan kemungkinan hamil anggur. Infeksi
bakteri yang muncul selama kelahiran anak, akibat prosedur medis, atau sebagai penyakit menular
seksual juga dapat melukai oviduk, membuat kehamilan ektopik lebih mungkin terjadi (Campbell, 2008).
Trimester Pertama Gestasi manusia dapat dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing
berlangsung sekitar tiga bulan. Trimester pertama adalah saat terjadi perubahan paling radikal
yang pada ibu maupun embrio. Endometrium merespons implantasi dengan tumbuh menyelubungi
blastosit. Struktur tubuh embrio kini mulai berdiferensiasi. Selama 2-4 minggu pertama perkembangan,
embrio memperoleh nutrien secara langsung dari endometrium. Sementara itu, lapisan terluar
blastosit, disebut trofoblas (trophoblast), tumbuh ke luar dan bercampur dengan endometrium,
pada akhirnya membentuk plasenta (placenta). Organ yang berbentuk cakram ini, yang mengandung
pembuluh darah embrio maupun ibu, dapat berbobot mendekati 1 kg. Material yang berdifusi antara
sistem sirkulasi ibu dan embrio menyuplai nutrien, memberikan perlindungan kekebalan,
mempertukarkan gas- gas respirasi, dan membuang zat-zat buangan dari embrio. Darah dari embrio
mengalir ke plasenta melalui arteri-arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusar. Pembelahan
embrio selama bulan pertama perkembangan dapat menghasilkan kembar-kembar identik, atau
monozigotik (satu-telur). Kembar-kembar fraternal, atau dizigotik, muncul dengan cara yang sangat
berbeda: Dua folikel matang dalam siklus tunggal, diikuti oleh fertilisasi dan implantasi yang independen
dari kedua embrio yang berbeda secara genetis (Campbell, 2008).
Trimester pertama adalah periode utama organogenesis, perkembangan organ-organ tubuh.
Selama organogenesis-lah embrio paling rawan terhadap kerusakan, misalnya akibat radiasi atau obatan,
yang dapat menyebabkan cacat lahir. Pada minggu ke-8, semua struktur utama orang dewasa terdapat
dalam bentuk rudimenter, dan embrio tersebut kini disebut fetus atau janin. Jantung mulai berdetak
pada minggu ke-4; detak jantung dapat terdeteksi pada minggu ke-8-10. Pada akhir trimester pertama,
fetus, walaupun telah terdiferensiasi dengan baik, hanya memiliki panjang 5 cm. Sementara itu, ibu juga
mengalami perubahan yang cepat. Kadar progesteron yang tinggi memicu perubahan dalam sistem
reproduksinya: peningkatan mukus di dalam serviks membentuk sumbat untuk melindungi dari infeksi,
plasenta bagian ibu tumbuh, uterus menjadi semakin besar, dan (melalui umpan-balik negatif pada
hipotalamus dan pituitari) ovulasi serta siklus menstruasi berhenti. Payudara juga membesar secara
cepat dan seringkali menjadi lunak. Sekitar tiga perempat dari semua wanita hamil mengalami mual-
mual, sering disebut secara keliru sebagai morning sickness, selama trimester pertama (Campbell, 2008).
Selama trimester kedua, uterus tumbuh cukup besar sehingga kehamilan terlihat jelas. Fetus
sendiri tumbuh hingga panjangnya sekitar 30 cm dan sangat aktif. Ibu mungkin merasakan
pergerakan-pergerakan fetus pada bulan pertama trimester kedua; aktivitas fetus biasanya terlihat
melalui dinding abdomen satu atau dua bulan kemudian. Kadar hormon menjadi stabil seiring penurunan
hCG; korpus luteum hancur; dan plasenta sepenuhnya mengambil alih produksi progesteron, hormon
yang mempertahankan kehamilan (Campbell, 2008).
Trimester Ketiga atau trimester akhir. Selama trimester terakhir, fetus tumbuh hingga bobotnya
sekitar 3-4 kg dan panjangnya 50 cm. Aktivitas fetus bisa menurun saat ia mengisi ruang yang tersedia.
Seiring pertumbuhan fetus dan pelebaran uterus di sekitarnya, organ-organ abdominal ibu menjadi
tertekan dan terimpit, sehingga menyebabkan sering buang air kecil, sulit buang air besar, dan
pegal-pegal pada otot punggung. Interaksi yang kompleks dari regulator lokal (prostaglandin) dan
hormon (terutama estradiol dan oksitosin) menginduksi dan meregulasi persalinan (labor), proses ketika
kelahiran bayi terjadi. Serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan ritmis selama ketiga tahap persalinan
mendorong bayi hingga dilahirkan, atau parturisi (parturition) (Campbell, 2008).
Tahap pertama adalah pembukaan dan penipisan serviks, diakhiri dengan dilatasi sempurna.
Tahap kedua adalah ekspulsi, atau pengeluaran bayi. Kontraksi yang kuat dan terus-menerus
mendorong fetus keluar dari uterus dan melewati vagina. Tahap terakhir persalinan adalah
pengeluaran plasenta. Laktasi (lactation) adalah aspek perawatan pascakelahiran yang hanya dilakukan
oleh mamalia. Sebagai respons terhadap gerakan mengisap oleh bayi yang baru lahir, serta perubahan
kadar estradiol setelah kelahiran, hipotalamus mensinyal pituitari anterior untuk menyekresikan
prolaktin, yang merangsang kelenjar susu menghasilkan susu. Gerakan mengisap juga merangsang
sekresi hormon pituitari posterior, oksitosin, yang memicu pelepasan susu dari kelenjar susu
(Campbell, 2008).
Kehamilan kembar dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Monozigot, dapat memiliki korion tunggal atau ganda tergantung pemisahan sebelum atau sesudah
implantasi :
a. 1 plasenta 2 korion,
b. 2 plasenta 2 korion,
c. 1 plasenta 1 koridor 1 amnion,
d. 1 plasenta 1 korion 2 amnion
2. Dizigot, selalu punya 2 korion
3. Kembar siam (Monozigotik)
Degree of separation :
a) Dichorionic-Diamniotic : terbentuk ketika splitting terjadi pada hari ketiga setelah fertilisasi.
b) Monochorionic-Diamniotic : terbentuk ketika splitting terjadi pada hari keempat sampai dengan
8 setelah fertilisasi.
c) Monochorionic-Monoamniotic : terbentuk ketika splitting terjadi pada hari ke 9 setelah
fertilisasi.
d) Conjoined twins (kembar siam) : terbentuk ketika splitting terjadi lebih dari 12 hari setelah
fertilisasi.
4. Dizygotic twins
Dizygotic twins = fraternal twins, = non-identical twins = biovular twins : terjadi jika dua telur di
fertilisasi oleh sperma yang berbeda terimplantasi secara bersamaan (Setyawati, 2015).
Zigot
melalui fertilisasi, oosit dan spermatozoa bergabung menjadi zigot zigot merupakan bentuk yang paling
sederhana dari hewan baru dan akan mulai membelah menjadi sel baru yang terorganisasi
terspesialisasi, serta memberi bentuk dan struktur baru yang lebih kompleks.
Pembelahan
sekitar 24 jam setelah fertilisasi, jumlah sel zigot mulai bertambah melalui mitosis cepat tetapi tanpa
memperbesar ukuran nya. sel menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan sel. Jumlah sel bertambah
dua kali pada setiap pembelahan. Proses ini disebut dengan pembelahan (cleavage).
Sel-sel zigot disebut dengan blastomer.
Morula
Sel menjadi padat dan kencang titik dari tahapan 12 sel, bola sel kemudian disebut dengan morula,
berasal dari bahasa latin untuk mulberry, karena sel-sel pada tahapan ini berbentuk seperti mulberry
Sel-sel morula tidak hanya menambah jumlah sel pada embrio tetapi juga berbagai struktur penyokong
embrio misalnya bagian dari plasenta.
Pada tahap ini, sel berhubungan satu sama lain serta menjadi terorganisasi dan siap untuk tahap
selanjutnya.
Blastomer pada bagian tengah merubah menjadi massa sel dalam atau embrioblas. Sel-sel ini akan secara
langsung membentuk embrio.
Customer pada bagian luar morula menjadi masase luar atau trofoblas. Sel-sel ini akan membentuk
sejumlah struktur penyokong embrio.
Blastokista
Morula masuk ke dalam uterus sekitar 4 hari setelah fertilisasi.
Sel trofoblas menarik cairan luminal dari rongga uterus kedalam inti morula. Rongga yang dipenuhi
cairan yang terbentuk disebut dengan blastocoel (atau rongga blastokista). set dari massa sel dalam
terdorong ke salah satu ujung rongga dan kemudian disebut dengan kutub embrionik. Marula saat ini
disebut dengan blastokista.
Implantasi
sekitar 5 hari setelah fertilisasi, blastokista kehilangan zona pellucida akibatnya, blastokista dapat
memperbesar ukurannya dan berinteraksi dengan dinding uterus. Blastokista melekat pada lapisan epitel
endometrium uterus, mencetuskan perubahan pada trofoblas dan endometrium untuk persiapan
implantasi blastocyst ke dalam dinding uterus.
Kembar
Pembentukan kembar dapat terjadi dengan berbagai cara. 12 ton kista yang terpisah dapat terbentuk
dari fertilisasi sperma dan 2 ovum yang berbeda yang dilepaskan dari satu ovarium secara bersamaan
titik gambar ini tidak akan menjadi kembar identik dan akan memiliki plasenta terpisah (dikorionik),
kantung amnion terpisah (di amniotik), tembakan jenis kelamin berbeda titik kembar ini merupakan
kembar dizigotik (asal kembar fraternal luar atau non identik).
Zigot dapat terpisah pada saat pembelahan, atau setelahnya, saat masa sel dalam terbentuk, atau
setelah itu, saat embrio menjadi lebih rumit dan membentuk discus embrionik bilaminar titik jika zigot
terpisah saat pembelahan, masing-masing blastokista akan berimplantasi secara terpisah. Jika zigot
terpisah pada tahap lebih lanjut, dua embrio dapat berbagi korion amnion atau plasenta yang sama. Jika
zigot tunggal terpisah, maka kembar identik akan terbentuk titik kembali ini berasal dari ovum dan
spermatozoa yang sama sehingga akan identik secara genetic (Salder, 2010). Kembar ini merupakan
kembar monozigotik (atau kembar identik). peristiwa ini lebih jarang titik biasanya kembar monozigotik
berbagi satu plasenta (monokorionik), tetapi memiliki kantong amnion terpisah (di amniotik). Peristiwa
ini terjadi akibat pembelahan blastokista 4 sampai 8 hari setelah fertilisasi. Beberapa kembar
monozigotik berbagi amnion (mono amniotik), dan hal ini terjadi jika pembelahan zigot terjadi lebih dari
9 hari setelah fertilisasi semakin banyak jaringan yang digunakan bersama-sama, maka semakin besar
pula resikonya terhadap embrio. Oleh karena itu, kembar dizigotik memiliki resiko mortalitas paling
rendah. Kembar siam merupakan risiko yang signifikan peristiwa ini terjadi jika zigot terpisah secara
tidak lengkap 12 hari setelah fertilisasi.
Relevansi klinis
Diperkirakan kelainan blastokista sering terjadi dan tidak dapat bertahan hidup titik sebagian besar
blastokista tidak dapat berimplementasi ke dalam uterus dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan
sehingga kehamilan tidak terdeteksi.
kembar memiliki kecenderungan untuk lahir prematur menyebabkan berat badan lahir rendah dan
komplikasi yang berkaitan.
Fertilisasi in Vitro (IVT) dapat menghasilkan sejumlah zigot karena obat yang digunakan untuk memacu
ovulasi clomid merupakan obat yang menghambat reseptor estrogen sehingga tubuh mengetahui kadar
estrogen rendah lebih banyak FSH dilepaskan serta lebih banyak folikel matur pada ovarium dilepaskan
dan difertilisasi (Webster, 2017).
Pertanyaan yang muncul (Questioning)
Apakah mempunyai anak kembar dapat diusahakan?
Jawaban Pertanyaan (Answering)
Punya anak kembar dapat diusahakan, namun bukan dengan cara memilah, atau konsumsi makanan
tertentu seperti informasi yang masih banyak dipercaya sampai saat ini. Hanya dengan makanan jadi bisa
memiliki anak kembar itu hanya mitos karena belum ada penelitiannya. Usaha memiliki anak kembar
bisa dilakukan di klinik fertilitas, dengan melakukan inseminasi atau bayi tabung. Hal ini sama seperti
ingin memiliki anak laki-laki atau perempuan, tidak bisa hanya melalui makanan, tetapi bisa dengan cara
fertilitas. Beberpaa teori menyatakan bahwa peluang kehamilan kembar secara alami lebih besar terjadi
pada perempuan usia 30-an atau 40-an yang secara hormonal tidak stabil. Sewaktu mengalami ovulasi,
bisa terjadi lebih dari satu sel telur matang yang terlepas dari indungnya pada saat bersamaan.

C. Refleksi Diri
Setelah belajar bab ini saya lebih faham bahwa trimester pertama adalah periode utama
organogenesis, trimester kedua, fetus tumbuh hingga panjangnya sekitar 30 cm dan sangat aktif dan
selama trimester terakhir, fetus tumbuh hingga bobotnya sekitar 3-4 kg dan panjangnya 50 cm serta
altivitas fetus bisa menurun saat ia mengisi ruang yang tersedia. Bayi kembar terbagi menjadi empat
macam, yaitu monozigot, dizigot, kembar siam, dan dizigotic twins. Agar lebih faham dan berwawasan
luas, saya harus lebih banyak membaca lagi.

D. Daftar Rujukan
Campbell, Neil A. 2008. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta
Ferial, Eddiman W. 2013. Biologi Reproduksi. Jakarta: Erlangga
Salder, T. W. 2010. Embriologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Setyawati, S. M. 2015. Embriologi (Kajian Embriologi Perbandingan). Semarang: CV Karya Abadi Jaya
Webster, Samuel dan Rhiannon de Wreede. 2017. At a Glance Embriologi. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai