Anda di halaman 1dari 20

Pembenihan dan

Siklus Hidup
Ahmad Mazidan Mubarok (19620098)
Gunawan Aliyansyah (19620081)
Ayu Aqis Bilqisti (19620107)
Table of contents

01 02 03 04
Definisi Jenis-Jenis Aspek Siklus Hidup
Pembenihan Pembenihan
01
Definisi Pembenihan
Pembenihan merupakan kegiatan pemeliharaan
yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan
selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi
komponen input bagi kegiatan
pendederan/pembesaran. Benih umumnya dapat
dihasilkan dari proses penangkapan alam,
pemijahan, ataupun pembuahan buatan.
02
Teknik Pembenihan
 Wadah budidaya
1. Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan
dibudidayakan dan lokasi budidaya.
Pemilihan benih.
Penebaran benihHal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih
adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah.
Pola pemberian pakan.
03
Aspek Pembenihan
Aspek Kualitas Tempat Pembenihan
Struktur dan Kualitas Tanah
• Struktur dan kualitas tanah pada lahan pembenihan dapat mempengaruhi benih
akibat terganggunya kualitas air.
• Tanah yang baik bagi pembenihan yaitu tanah liat berpasir dengan perbandingan
3:2, tidak berporous, subur, dan tidak mengandung bahan beracun. Wadah
pembenihan juga dapat menggunakan alas terpal untuk mencegah air
merembes atau keluar dari sistem wadah

Kualitas Air

Kualitas air yang baik akan mendukung pertumbuhan dan kesehatan benih ikan.
Tidak semua sumber air dapat digunakan oleh setiap benih ikan. Sumber air yang
dapat digunakan dalam proses pembenihan yaitu : Mata air, air sumur, air sungai,
dan air danau
Sifat Fisika dan Kimia Kualitas Air
Pembenihan
Sifat Fisika
• Suhu air optimum antara 23°-30° Celcius
• Kekeruhan 25-100 JTU.
• Kecerahan lebih besar dari 10%, penetrasi matahari sampai perairan
Sifat Kimia air
• pH air 4-9, optimum 6,7-8,6
• Kandungan Oksigen minimum 2 ppm, optimum 5-6 ppm
• Kandungan CO2 terlarut maksimum 25 ppm
• Kandungan N dan NH3 kurang dari 1,5 ppm
• Phospat lebih kecil dari 0,01 ppm
• Tembaga (Cu), Cadmium (Cu), dan Plumbum (Pb) lebih kecil dari 0,02 ppm.
Sistem Wadah Pembenihan
01 02 03
Kolam Pemijahan Aquarium Kolam Pendederan
Akuarium berfungsi Benih yang berukuran “kuaci”
Pemijahan merupakan
sebagai penetasan telur dipindahkan ke kolam untuk
proses menyatukan
dan tempat pembesaran didederkan. Kolam akan berfungsi
indukan jantan dan betina
larva (pendederan) menjadi untuk tempat pemeliharaan hingga
yang telah matang gonad
benih dengan ukuran ukuran yang diinginkan untuk
untuk melakukan
tertentu. dipanen. Kolam yang biasa
pembuahan. Kolam
digunakan berupa kolam tanah
pemijahan yang dapat
atau beton, kolam terpal, drum atau
digunakan berupan bak
toren, dan bak fiber
terpal. Namun lebih
disarankan menggunakan
kolam besubstrat tanah
Aspek Sosial Ekonomi

01 02 03
Luas Daerah Jenis Ikan Akses Penyaluran
Ikan yang diusahakan
Daerah pengembangan Hubungan lalu-lintas dengan
disukai oleh masyarakat dan
budidaya ikan cukup luas, baik daerah sekitar tidak
pemasaran dengan hasil
bagi perkolaman, mina-padi terhambat, sehingga
pembenihan yang terjamin
maupun perairan umum memudahkan pengangkutan
baik. Umur benih siap panen
sarana produksi yang
berkisar 4-6 cm. Tapi,
diperlukan dan hasil-hasil
umumnya benih ikan yang
dari usaha pembenihan.
paling dicari oleh konsumen
ialah 5-7 cm
Aspek Persyaratan Jenis Ikan

01 02 03
Pertumbuhan benih ikan cepat Penggunaan makanan efisien
Tahan terhadap penyakit

04 05 06
Mudah dipelihara Tidak merusak lingkungan Memiliki nilai ekonomi tinggi
Siklus Hidup Komoditas Lele
Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Ikan Lele sangkuriang memiliki stadia awal


perkembangan hidup yang terdiri dari fase telur, fase
larva dan fase juvenil
Fase Telur
Induk lele yang telah memijah akan
menghasilkan telur ikan lele yang
telah dibuahi. Telur yang sudah
dibuahi kemudian akan berwarna
kuning cerah agak kecoklatan,
sedangkan telur yang tidak berhasil
dibuahi akan berwarna putih

Telur menetas menjadi larva dengan


kantung telur (yolk-sac) yang belum
berkembang dan berenang leman
(telur menetas < 24 jam setelah teluh
dibuahi)
Fase Larva
Organ tubuh pada fase larva belum sempurna karena
masih dalam proses perkembangan. Larva lele
merupakan anak ikan lele yang baru menetas dari
telur berukuran kecil dan membawa cadangan
makanan pada tubuhnya berupa kuning telur dan
butiran minyak. Larva masih dalam proses
perkembangan menuju bentuk definitif sehingga
belum memiliki organ tubuh lengkap dan organ
belum berfungsi secara maksimal
Fase Perkembangan
Larva

01 02
Prolarva (umur 0-14 hari) Postlarva (umur 5-14 hari
Fase Prolarva
Prolarva merupakan fase dimana karva masih mempunyai kantung kuning telur
terletak pada bagian depan bawah. Prolarva ditandai juga dengan tidak mempunyai
sirip perut nyata melainkan berupa tonjolan. Sistem pernafasan, peredaran darah
belum sempurna dan memperoleh asupan nutrisi dari kuning telur

Fase Postlarva
Postlarva merupakan fase dimana kuning telur habis, dan organ-organ tubuhnya
telah terbentuk sampai larva memiliki bentuk menyerupai ikan dewasa. Larva uga
sudah mulai berenang secara aktif. Sumber energi kebutuhan pakan diperoleh dari
pakan alami dan pemberian pakan buatan
Fase Juvenil
Fase juvenil (umur 15-21 hari) merupakan fase dimana bentuk
tubuh lele telah mendekati bentuk tubuh dewasa meskipun
terlihat berukuran masih kecil, akan tetapi seluruh jari-jari sirip,
sisik telah lengkap terbentuk dan tulang sudah mulai mengeras.
Bentuk tubuh lele sudah sempurna seperti ikan lele dewasa, maka
akan dipindahkan pada proses pendederan untuk kegiatan
pembesaran. Pendederan merupakan pembesaran benih ikan lele
fase juvenil (ukuran 2-3 cm) hingga pada sae konsumsi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai