Pendahuluan
Definisi peluang
Beberapa aturan
peluang
Ekspetasi
PENDAHUL
UAN
Tugas statistika dianggap selesai jika
kita telah berhasil membuat kesimpulan
yang dapat dipertanggung jawabkan
tentang sifat atau karakteristik populasi.
Namun kesimpulan yang kita buat belum
tentu pasti , sehingga diperlukan teori
PELUANG. Dimana teori ini membahas
tentang ukuran atau derajat
ketidakpastian suatu peristiwa.
DEFINISI
PELUANG
Sebagai contoh :
Mata uang logam kita mempunyai dua muka
yang berlainan. Kita sebut saja muka G dan
muka H:
Kita lakukan undian dengan sebuah mata uang
lalu perhatikan muka mana yang nampak. Maka
peristwa-peristiwa muka G yang nampak dan
muka H yang nampak akan saling asing, sebab
apabila muka G nampak akan mencegah
nampaknya muka H begitupun sebaliknya.
DEFINISI PELUANG
Aturan 1:
0 ≤ P(E) ≤ 1
Dimana:
Jika P (E) = 0, Maka diartikan peristiwa E pasti tidak
terjadi, sedangkan jika P(E) = 1 diartikan peristiwa E
pasti terjadi. Yang seering terjadi dalam kenyataan,
ialah harga – harga P(E) antara 0 dan 1. Jika P(E)
dekat sekali pada 0, sering diartikan bahwa peristiwa
E praktis tidak terjadi dan dalam hal P(E) dekat sekali
pada 1, biasa dikatakan bahwa peristiwa E praktis
terjadi.
AT U R A N P E L U A N G
Aturan 1I:
P(E) + P(E) =
1
Dimana:
Peristiwa- peristiwa E dan E dikatakan saling
berkomplemen.
Contoh:
Dalam undian sebuah dadu, misalkan E =
mendapat muka 6 di sebelah atas. Maka
P(E) = . Jelas bahwa E = bukan mata 6
yang nampak di sebelah atas. Dalam hal
ini yan nampak adalah 1 atau mata dadu 2
AT U R A N P E L U A N G
Aturan 1II:
P(E1 atau E2 atau ..... atau Ek).
= P(E1) + P(E2) + ... + P(Ek)
Untuk aturan diatas merupakan peristiwa – peristiwa
yang saling eksklusif, maka dihubungkan dengan kata
atau.
Maka: Jika k buah peristiwa E1, E2, E1, .... Ek saling
eksklusif atau saling asing maka peluang terjadinya E1
Contohnya: atau E2 atau .... Ek atau sama dengan jumlah peluang
tiapdadu
Enam peristiwa mata peristiwa.
yang nampak di atas ketika
melakukan undian dengan
sebuah dadu merupakan peristiwa-peristiwa yang saling
eksklusif. Untuk dadu
homogin, P (mata 1) = P (mata 2) =.... P (mata 6) = 1/6. Maka
AT U R A N P E L U A N G
Aturan 1V:
P(A dan B) = P(B) . P (A ∣ B).
Jika A Independen,
Aturan V: maka:
P (A ∣ B) = P(A).
Dan dalam hal ini, dari rumus ke 4, maka
diperoleh: Aturan VI:
P(A dan B) = P(A) .
P(B) E1 , E2,
Rumus ke 6 ini dapat diperluas untuk k buah peristiwa
...., Ek yang independen. Maka rumusnya adalah:
Aturan VII:
P(E1 dan E2 dan ... dan Ek) = P(E1) .
AT U R A N P E L U A N G
Contohnya:
Kita lakukan undian dengan sebuah mata uang
sebanyak dua kali. Ambil A = nampak muka G pada
undian pertama dan B = nampak muka G pada
undian ke dua. Jelas A dan B dua peristiwa yang
independen. Maka menurut rumus ke 6 di dapat:
P(A dan B) = P (A) . P (B)
=½.½=¼
AT U R A N P E L U A N G
Aturan VIII:
Aturan VII:
P(A dan atau B) = P(A) + P(B) –
P(A dan B)
Contoh:
Tumpukan kartu "bridge ada 52 kartu terdiri atas 4 macam
ialah: "spade", "heart", " diamond" dan "club. Tiap macam
terdiri atas 13 kartu bernomor 2, 3, . . . . 10, J, Q, K dan A.
Jelas bahwa peluang menarik "spade", menarik "heart",
menarik “diamond” dan menarik "club" dari tumpukan kartu
itu masing-masing 0,25. Misalkan E = menarik kartu A dari
tumpukan itu dan F = menarik kartu "spade". Jelas E dan F dua
peristiwa yang tidak saling eksklusif karena kita dapat menarik
selembar kartu A dari "spade. Peluang menarik sebuah kartu A
atau sebuah "spade" adalah:
P (E dan atau F) = P(E) + P(F) - P(E'dan F)
EKSPEKTASI
Atau:
Contoh :
1) Si A dan Si B bertaruh dengan melakukan undian
mengqunakan sebuah mata uang. Jika dalam undian
itu nampak muka G, si A membayar kepada si B
sebanyak Rp 5, Jika yang nampak muka H, si B
membayar Rp 5, kepada si A. Dari per mainan
(eksperimen) ini, maka untuk si A menang Rp 5,
dengan peluang ½, kalah Rp 5, dengan peluang ½,
sehingga ekspektasi taruhan itu adalah
؏(untuk si A) = ½ (Rp 5)+ ½ (- Rp 5) = Rp0.
Contoh:
2) Misalkan dua uang logam dilempar secara
bersamaan sebanyak 16 kali. Dimisalkan x
menyatakan banyaknya sisi angka (A) yang muncul
pada setiap pelemparan. Maka x dapat bernilai 0, 1
atau 2. Misalkan pada eksperimen tersebut dicatat
beberapa kali muncul 0, 1 atau 2 sisi buah dan sisi
angka pada setiap pelemparan yang diperoleh hasil
maisng – masing 4 kali, 7 kali dan 5 kali. Maka
Jawaban:
berapa banyaknya sisi angka yang muncul pada
setiap lemparan?
T h a n k Yo u F o r A t t e n t i o n
"Jika kita takut mengambil peluang, kesempatan
akan terbuang. Jika kita berani mengambil
kesempatan, peluang akan terwujudkan."
Warm greetings from: