Anda di halaman 1dari 37

PROPERTI

ZAT MURNI KELOMPO


KC R2I SBTAIYAUN AKJEI V I N
DAN D E N I WA H Y U D I
DERI SAPUTRA
D I K A S E P TAYA M A P U T R A

KARAKTERIST 3TMMB
IK GAS IDEAL
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 1
L A
U S
Z AT M U R N I

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 2
ZAT MURNI <
Zat tunggal bisa juga disebut zat murni. Zat murni ini
adalah kumpulan atom-atom yang secara kimiawi
sama / komposisi kimia tetap pada semua bagian.

Zat murni dapat terwujud dalam


fasa padat, fasa cair, atau fasa gas

Contohnya air, oksigen, dan besi. Air


hanya mengandung atom air. Oksigen
hanya mengandung atom-atom oksigen.

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 3
Compressed Liquid
(Cairan Terkompresi)

Proses Perubahan Fasa Zat Murni


Saturated Liquid
kita akan menggunakan air sebagai contoh dari proses perubahan
fasa zat murni. Zat-zat murni lainnya pada umumnya akan memiliki
prilaku yang mirip dengan prilaku perubahan fasa air.
Fasa-fasa air meliputi sebagai berikut:
Saturated Vapor

Superheated Vapor

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 4
-[Compressed Liquid]-
Misalkan anda menempatkan air pada suatu
peralatan berbentuk piston silinder  pada
suhu 20°C  (293.15 K) dan tekanan 1 atm.
Kondisi yang seperti ini disebut dengan
istilah compressed liquid atau subcooled
liquid yang berarti bahwa cairan tersebut
belum siap untuk menguap.

Apabila sistem tersebut dipanaskan, maka


suhu air akan meningkat (misalkan menjadi
60°C) yang diikuti dengan terjadinya
peningkatan volume dari sistem akibat
pengembangan dari volume air tersebut.
Volume yang mengembang dengan massa
yang tetap juga mengandung makna
terjadinya peningkatan spesific
volume (volume/massa)

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 5
-[Saturated Liquid]-
Bila kita terus menambahkan panas pada
sistem tersebut, maka suhu air akan
meningkat hingga 100°C (373.15 K).  Pada
titik ini, penambahan panas seberapapun
juga akan menyebabkan air mulai menguap.
Titik tertentu dimana air mulai menguap di
sebut dengan istilah  saturated liquid

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 6
-[Saturated Vapor]-
Jika panas terus ditambakan, maka uap yang
terbentuk akan semakin banyak. Namun
suhu dan tekanan dari campuran saturated
liquid dan uap tersebut tidak berubah, yakni
tetap pada suhu T=100°C (373.15 K) dan
tekanan P=1 atm.  Satu-satunya properti
yang berubah adalah specific volume. 
Kondisi ini terus berlangsung hingga tetes
cairan terakhir berubah menjadi uap. Pada
titik ini, seluruh silinder telah menjadi uap
yang memiliki suhu 100°C (373.15 K).
Keadaan ini disebut dengan
istilah saturated vapor.

Keadaan diantara titik Saturated Liquid


hingga saturated vapor dimana air berada
didalam dua fasa secara bersamaan ini di
sebut dengan   saturated liquid-vapor
mixture.

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 7
-[Superheated Vapor]-
Setelah semuanya menjadi uap,
penambahan panas pada sistem akan
meningkatkan suhu dari uap air tersebut.
keadaan ini disebut dengan  superheated
vapor.

Perbedaan antara saturated vapor dan


superheated vapor adalah bahwa pada 
saturated vapor, jika kita kurangi sedikit saja
panas dari sistem, maka ia akan mulai
mengembun, sementara pada superheated
vapor, penguranan energi panas hanya akan
menurunkan suhu uap saja, tidak akan
merubah fasanya.

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 8
L A
U S
D I A G R A M FA S E

BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 9
DIAGRAM FASE AIR’

Hal-hal yang harus diketahui dari


diagram P-T di atas adalah :
Garis Didih
Garis C-D disebut dengan garis didih, karena garis tersebut
merupakan transisi atau perubahan fase cair dan fase gas. Pada
tekanan yang berbeda, suatu zat akan memiliki titik didih yang
berbeda pula, karena titik didih tergantung pada tekanan udara
luar. Air akan mendidih pada suhu 100 °C pada tekanan 1 atm,
tetapi air akan mendidih pada suhu sekitar 70 °C pada puncak
Mount Everest karena tekanan udara di puncak gunung tersebut
kurang dari 1 atm (76 cm Hg).

DIAGRAM P-T
AIR

BY MIKOKIT W i l l i a m- [ F I L ]- S L I D E 10
DIAGRAM FASE AIR’

Hal-hal yang harus diketahui dari


diagram P-T di atas adalah :
Garis Beku
Garis C-B disebut garis beku, karena garis tersebut merupakan
transisi atau perubahan fase cair dan fase padat. Air akan
membeku pada suhu 0 °C pada tekanan 1 atm, tetapi air akan
membeku pada 0,0098 °C pada tekanan 0,006 atm.

DIAGRAM P-T
AIR

BY MIKOKIT W i l l i a m- [ F I L ]- SLIDE 11
DIAGRAM FASE AIR’

Hal-hal yang harus diketahui dari


diagram P-T di atas adalah :
Titik Didih
Titik D disebut titik didih air, karena pada titik tersebut merupakan suhu
pada saat tekanan uap air sama dengan tekanan udara luar (1 atm) dan
terjadi kesetimbangan fase cair dan gas.
Titik Beku
Titik B disebut titik beku air, karena pada titik tersebut merupakan suhu
pada saat tekanan uap air sama dengan tekanan udara luar (1 atm) dan
terjadi kesetimbangan fase padat dan cair.
Titik Triple
Titik C disebut titik triple karena merupakan perpotongan antara garis
didih, garis beku dan garis sublimasi. Pada titik triple terjadi
kesetimbangan antara fase padat, cair dan gas. Titik triple air adalah
DIAGRAM P-T 0,0098 °C pada tekanan 0,006 atm.
AIR

BY MIKOKIT W i l l i a m- [ F I L ]- S L I D E 12
DIAGRAM FASE AIR’ VS
L.GULA
Keterangan :
F = titik beku larutan
B = titik beku pelarut
D = titik didih pelarut
G = titik didih larutan
E = titik triple larutan
C = titik triple pelarut
C-B = garis beku pelarut
E-F = garis beku larutan
C-D = garis didih pelarut
E-G = garis didih larutan

DIAGRAM P-T
AIR VS GULA

BY MIKOKIT -[ FW i lIl i a m
L ]- S L I D E 13
DIAGRAM FASE AIR’ VS
L.GULA

Lihat pada gambar, pada suhu 100 °C ternyata tekanan uap larutan belum
mencapai 1 atm, maka bisa dikatakan larutan belum mendidih (Ingat : titik
didih larutan itu adalah suhu larutan pada saat tekanan uap larutannya sama
dengan tekanan uap udara luarnya = 1 atm dan terjadi kesetimbangan fase
cair dan gas). Logikanya larutan akan mendidih diatas suhu 100 °C ketika
tekanan uap larutan mencapai 1 atm.

Kesimpulan : Larutan memiliki titik didih lebih besar dibanding pelarutnya


(Tb > Tb°).

DIAGRAM P-T
AIR VS GULA

BY MIKOKIT -[ FW i lIl i a m
L ]- S L I D E 14
DIAGRAM FASE AIR’ VS
L.GULA
Sebaliknya, pada suhu 0 °C ternyata tekanan uap larutan belum mencapai 1
atm, maka bisa dikatakan larutan belum membeku (Ingat : titik beku larutan
itu adalah suhu larutan pada saat tekanan uap larutannya sama dengan
tekanan uap udara luarnya = 1 atm dan terjadi kesetimbangan fase cair dan
padat). Logikanya larutan akan membeku dibawah suhu 0 °C ketika tekanan
uap larutan mencapai 1 atm.

Kesimpulan : Larutan memiliki titik beku lebih rendah dibanding


pelarutnya (Tf < Tf°).

DIAGRAM P-T
AIR VS GULA

BY MIKOKIT -[ FW i lIl i a m
L ]- S L I D E 15
Diagram P-v pada proses perubahan fasa air

Sekarang kita akan melihat hubungan antara


perubahan tekanan terhadap spesific volume dari air
pada proses perubahan fasa air.

Pada sistem piston silinder berikut, pada mulanya


akibat beban yang berada diatas piston
menyebabkan terjadinya tekanan pada air sebesar 1
Mpa. Misalkan suhu air didalam silinder adalah 150
°C. Pada tekanan 1 Mpa, air dengan suhu 150°C
tersebut berada pada keadaan compressed
liquid (cair terkompresi).

Dengan mengurangi beban diaatas piston satu persatu, maka tekanan air
dalam silinder akan berkurang.  Pada sistem ini, air dapat membuang kalor
ke selilingnya sehingga suhu air berada dalam keadaan konstan (proses
isothermal).

BY MIKOKIT W i l l i a m- [ F I L ]- S L I D E 16
Ketika tekanan dikurangi, maka volume air akan
bertambah, dengan demikian spesific volume nya
juga bertambah.

Bila tekanan terus dikurangi hingga menjadi 0,4758


Mpa, air pada suhu 150°C tersebut mulai mendidih.
Ini merupakan titik saturated liquid untuk tekanan
dan suhu tersebut.

Dengan menahan tekanan di posisi 0,4758 Mpa air


akan terus menguap yang diikuti dengan
peningkatan nilai v (spesific volume) hingga
akhirnya seluruh air akan berubah menjadi uap yang
mana ini merupakan titik saturated vapor untuk
tekanan dan suhu tersebut.

Setelah semuanya menjadi uap, dengan mengurangi


tekanan hanya akan menyebabkan terjadinya
peningkatan dari spesific volume.

BY MIKOKIT W i l l i a m- [ F I L ]- S L I D E 17
Diagram P-v pada proses perubahan fasa air

Proses ini digambarkan pada garis T1 = constan pada gambar berikut

Jika proses yang sama diulangi untuk suhu yang lebih tinggi,
maka garis yang sama akan diperoleh dengan garis T1=costant,
namun ruas pada campuran saturated liquid – vapor akan
menjadi lebih pendek (lihat garis T2 = constant di atas).
Bila suhu dinaikkan lagi, dan proses yang sama diulang, akan
tercapai suatu kondisi dimana ruas campuran saturated liquid –
vapor hanya berbentuk titik yang kita kenal dengan nama titik
kritis.

Dengan menghubungkan titik-titik saturated liquid, akan


diperoleh garis saturated liquid. Sementara dengan
menghubungkan titik-titik saturated vapor akan diperoleh garis
saturated vapor. Kedua garis ini bertemu di titik kritis (critical
point).

BY MIKOKIT W i l l i a m- [ F I L ]- S L I D E 18
Tabel Properti Termodinamika
Hubungan antar properti termodinamis kadang kala terlalu rumit untuk
dinyatakan dalam bentuk persamaan yang dihitung secara manual. Oleh
sebab itu, pada masa lalu, orang menggunakan tabel untuk menyajikan
hubungan antar properti tersebut. Tabel ini dikenal dengan sebutan
Steam Table.

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 19
Properti-properti yang disajikan dalam tabel menggunakan simbol-simbol sebagai berikut

•T = Suhu
•Tsat = Suhu jenuh (Saturation Temperature)
•P = Tekanan
•Psat = Tekanan Jenuh (Saturation Pressure)
•vf =  Spesific Volume dari cairan jenuh (saturated liquid)
•vg = Spesific Volume dari uap jenuh (saturated vapor)
•vfg = selisih vg dengan vf (dimana vfg = vg – vf)
•uf =  Energi Internal dari cairan jenuh (saturated liquid)
•ug = Energi internal dari uap jenuh (saturated vapor)
•ufg = selisih ug dengan uf  (dimana ufg = ug – uf)
•hf = Enthalpi dari cairan jenuh (saturated liquid)
•hg = Enthalpi dari uap jenuh (saturated vapor)
•hfg = selisih hg dengan hf (hfg = hg – hf),

Properti ini disebut juga dengan Enthalpi Penguapan (Evaporation Enthalpy) atau juga kalor laten

•sf = Entropy dari cairan jenuh (saturated liquid)


•sg = Entropy dari uap jenuh (saturated vapor)
•sfg = selisih sg dengan sf (dimana sfg = sg – sf)

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 20
Tabel properti ini biasanya disajikan dalam 2 bagian yakni :
A. Diurutkan berdasarkan
suhu uap (T) yang diketahui,
diperoleh nilai Tekanan Jenuh
(Psat) dan properti lainnya

b. Diurutkan berdasarkan
Tekanan Uap (P) yang
diketahui, diperoleh nilai Suhu
jenuh (Tsat) dan properti
lainnya

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 21
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 22
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 23
Keadaan Saturated liquid dan saturated vapor

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 24
L A
U GAS
S
GAS IDEAL

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 25
GAS IDEAL
 Pengertiannya adalah gas yang partikel-partikelnya
tidak memiliki volume dan tidak saling tarik-
menarik. Gas-gas nyata seperti gas O2, H2, dan gas
lainnya dikatakan gas ideal ketika berada pada
temperatur tinggi dan bertekanan rendah. Ciri lainnya,
jarak antarmolekul sangat jauh jika dibandingkan
dengan ukuran molekulnya sendiri. Gas pun
berinteraksi ketika molekul-molekulnya bertumbukan
lenting sempurna. Interaksi tersebut menyebabkan
molekul-molekul gas ideal bergerak acak ke segala arah
dengan berbagai kelajuan.

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 26
kantong pengamanan pengemudi, kalo TABUNG P O M PA
ada benturan pasti mengembang
OKSIGEN

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 27
L A
U GAS
S
PERSAMAAN KEADAAN GAS

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 28
Persamaan keadaan (Equation of State)
adalah persamaan yang menghubungkan
antara tekanan, suhu dan volum jenis
(spesific volume) dari suatu zat.Nah ada
persamaan gas ideal dan persamaan gas
nyata .

Persamaan gas ideal adalah persamaan


keadaan suatu gas ideal. Persamaan ini
merupakan pendekatan yang baik untuk
karakteristik beberapa gas pada kondisi
tertentu. Persamaan ini pertama kali
dicetuskan oleh Émile Clapeyron tahun
1834 sebagai kombinasi dari Hukum Boyle
 dan Hukum Charles
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 29
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 30
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 31
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 32
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 33
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 34
Gas ideal berada di dalam suatu ruang pada mulanya mempunyai volume V dan suhu T. Jika gas dipanaskan
sehingga suhunya berubah menjadi 5/4 T dan tekanan berubah menjadi 2P maka volume gas berubah
menjadi…
Diketahui :
Volume awal (V1) = V
Suhu awal (T1) = T
Suhu akhir (T2) = 5/4 T
Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 2P
Ditanya : Volume akhir (V2)

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 35
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 36
TERIMA KASIH

CONTOH SOAL SLIDE


SELANJUTNYA

BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 37

Anda mungkin juga menyukai