Anda di halaman 1dari 31

Disposisi Obat pada Pasien

Pediatrik

Oleh : Denia Pratiwi


Pharmacy Departement
Pediatrik
 Pengertian, pembagian menurut Pediatri berasal dari bahasa Yunani
yaitu
 pedos : anak
 iatrica : pengobatan anak.
 Untuk menentukan dosis obat, The British Paediatric Association
(BPA) mengusulkan rentang waktu berikut yang didasarkan pada saat
terjadinya perubahan – perubahan biologis
 * Neonatus : Awal kelahiran sampai usia 1 bulan ( dengan subseksi
tersendiri untuk bayi yang lahir saat usia kurang dari 37 minggu
dalam kandungan).
 * Bayi : 1 bulan sampai 2 tahun
 * Anak : 2 sampai 12 tahun (dengan subseksi: anak di bawah usia 6
tahun memerlukan bentuk sediaan yang sesuai)
 * Remaja : 12 sampai 18 tahun
 Hal penting yang harus diperhatikan untuk pediatri
adalah dosis yang optimal, regimen dosis tidak
dapat disederhanakan hanya berdasarkan berat
badan atau luas permukaan tubuh pasien pediatri
yang diperoleh dari ekstrapolasi data pasien
dewasa. Bioavalaibilitas, farmakokinetik,
farmakodinamik, efikasi dan informasi tentang efek
samping dapat berbeda secara bermakna antara
pasien pediatri dan pasien dewasa karena adanya
perbedaan usia, fungsi organ dan status penyakit.
 Fungsi hepatik belum tercapai sampai minggu
ketiga
 Beberapa obat menunjukkan penurunan ikatan
dengan albumin plasma
 Newborn : aktivitas ginjal hanya 30-50% dari
dewasa
Fase Absorpsi
 Fase Absorpsi : dipengaruhi oleh faktor2 fisiologis seperti pH
lambung , motalitas usus, kecepatan pengosongan lambung dan
aliran darah. Cthnya akan berpengaruh terhadap :
1. Pada bayi dan anak sekresi asam lambung blm sbnyak pd dewasa
shnga pH lambung mnjd alkalis, ini akan menurunkan absorpsi obat
yg brsifat asam lemah (fenobarbital n fenitoin) dan mneingkatkan
absorpsi obat yang bersifat basa lemah (penisilin n eritromisin).
Selain itu waktu pengosongan 6-8 jam (dewasa 3-4 jam)
2. Peristaltik usus bayi baru lahir belum teratur, umumnya lambat jlh
obat di absorpsi di usus halus. Sedangkan pada absorpsi perkutan
meningkat sehingga dapat terjadinya peningkatan absorpsi obat
melalui kulit
Fase Distribusi
 Distribusi obat dipengaruhi oleh total cairan dalam tubuh , adanya
perbedaan vol cairan ekstraseluler, komposisi jar lemak dan ikatan protein

Usia TBW (%) ECF (%)


Preterm neonatus 85 50
Neonatus 75 45
3 bulan 75 30
1 tahun 60 25
dewasa 60 20
 TBW = total body water, ecf = Extra cellular fluid
Perubahan-perubahan yang dapat terjadi pada fase distribusi
meliputi :
a. obat lipofilik Vd misalnya sulfonamid 2x lipat
b. Sawar darah otak bayi baru lahir lebih permeabel mudah
ditembus obat dan mikroorganisme
c. Ikatan obat-protein plasma rendah pada neonatus kadar
obat bebas lebih tinggi
d. Terjadinya interaksi dengan bilirubin kernikterus, misal
sulfonamid, diazoksida
d. Besarnya volume cairan ekstra sel dan total air tubuh akan
menyebabkan volume distribusi dari obat-obat yang larut
dalam air contoh fenobarbital Na, penisillin dan
aminoglikosida, akan meningkat sehingga dosis mg/kg BB
harus diturunkan
 Hal sebaliknya terjadi berupa lebih sedikitnya
jaringan lemak pada bayi dibandingkan pada
orang dewasa. Pada bayi prematur 1-2%
sedangkan pada bayi lahir cukup bulan 15%
sedangkan pada orang dewasa sekitar 20%.
Sebagai konsekuensinya volume distribusi obat
yang larut lemak pada bayi dan anak lebih kecil
dibandingkan dengan orang dewasa sehingga
diperlukan penurunan dosis dan/atau penyesuaian
interval
 Afinitas ikatan obat dengan protein akan sama
dengan orang dewasa pada usia 10-12 bulan.
Sebagai contoh, dosis gentamisin pada neonatus
usia 0-7 hari 5 mg/kg BB setiap 48 jam, bayi usia
1 - 4 minggu tiap 36 jam, lebih dari 1 bulan
setiap 24 jam. Pada anak usia 7-8 bulan 4 mg/kg
BB setiap 24 jam
Fase Metabolisme
 Rendahnya metabolisme obat di hati pada
neonatus disebabkan oleh rendahnya aliran darah
ke hati, asupan obat oleh sel hati, kapasitas enzim
hati dan ekskresi empedu. Sistem enzim di hati
pada neonatus dan bayi belum sempurna,
terutama pada proses oksidasi dan glukoronidase,
sebaliknya pada jalur konjugasi dengan asam
sulfat berlangsung sempurna
Fase Metabolisme
 Metabolisme terbagi menjadi 2 fase :
a. Fase I (Oksidasi) CYP450
Ekspresi enzim CYP450 berubah-rubah kadarnya selama
beberapa jam, minggu dan bulan setelah kelahiran.cth:
usia ˂ 24 jam ekspresi CYP3A4 dan CYP2D6, usia 8 hari
mulai diekspresikan enzim CYP1A2
b. Fase II (Konjugasi) glukoronidase, sulfatase
Pada masa neonatal sampai bayi, enzim sulfatase jlhnya
dominan. Setelah bbrp bulan glukoronidase meningkat
dan jumlahnya menjadi dominan
Fase Eksresi
 Fungsi ginjal saat lahir dan perkembangannya
berhubungan dengan kematangan nefron.
 GFR (Kecepatan filtrasi glomerulus) pada
neonatus dan bayi umumnya lebih rendah
dibandingkan dewasa ginjal belum berkembang
dengan baik.
 Pada neonatus GFR akan meningkat dengan
cepat dalam 2 minggu
 Fungsi tubulus renal dan glomelural mendekati
dewasa pada usia 8-12 bln
Tabel 1. Nilai Perkiraan GFR berdasarkan usia

Age GFR (ml/min/m2)


First four days 1
14 days 22
One year 70
adult 70
Efikasi dan Toksisitas Obat
 Perubahan patofisiologi yang spesifik
berlangsung pada pasien pediatri yang
mempunyai penyakit tertentu.
 Anak- anak menunjukkan tipe asma ekstrinsik
yang bersifat reversibel, sedangkan dewasa
berupa asma non atopik bronkial iritabilitas.(12)
Hal ini tampak dengan diperlukannya terapi
hiposensitisasi adjunctive pada pasien pediatri
dengan asma ekstrinsik.
 Beberapa obat berkurang toksisitasnya pada
pasien pediatri dibanding pasien dewasa.
Aminoglikosida lebih rendah toksisitasnya pada
bayi dibandingkan pada orang dewasa.
Problem pengobatan pada pediatrik

1.Penggunaan antibiotik yang tidak tepat seperti


perhitungan dosis yang tidak tepat, bentuk sediaan
Pemilihan bentuk sediaan obat untuk anak didasari :
rute pemberian yg diinginkan, usia anak,
ketersediaan bentuk sediaan, pengobatan lain yang
dialami, kondisi penyakit yang diderita
 Rute oral merupakan rute pemberian yang paling
tepat untuk anak-anak, akan tetapi perlu
diperhatikan sebagai berikut :
 Pemilihan takaran yang sesuai
 Sirop mengandung /tanpa sorbitol, gliserol dapat
menyebabkan diare
 Sediaan lepas lambat tidak boleh digerus
 Rasa, warna, bau sediaan harus dipilih yang cocok
 Durasi pemberian
2. Adverse effect perhatikan obat-obat dengan terapi
sempit
3. Noncompliance : sediaan yang sesuai, sediaan
yang bebas gula dan alkohol
Daftar obat yang sebaiknya
dihindari pada anak-anak
No Nama Obat Resiko
1 Aspirin Reye syndrome
2 Kloramfenikol Gray Baby Syndrome
3 Kortikosteroid Hambatan pertumbuhan
4 Tetrasiklin Pewarnaan pada gigi
5 Aminoglikosida Gangguann pendengaran
6 NSAID Peptic ulcer
Perhitungan dosis
BERDASARKAN UMUR
 Formula YOUNG : n
Da = --------- x Dd
n+12

 Formula DILLING : n
Da = ------- x Dd
20
DOSIS TERAPETIK
 Formula FRIED : m
Da = ------ x Dd
150

 Formula AUGSBERGER :
4n + 20
Da = ------------ x Dd
100
DOSIS TERAPETIK
 Formula COWLING : n+1
Da = ---------- x Dd
24
n : umur anak (tahun)
m : umur anak dalam bulan
Da : Dosis Anak
Dd : Dosis dewasa dalam mg
Usia dewasa : ≥20 tahun
BERDASAR BERAT BADAN
 Formula AUGSBERGER :
1.5w + 10
Da = ----------------- x Dd
100
w : berat badan dalam kg
Berat badan dewasa : 70 kg
BERDASAR BERAT BADAN
 Formula Thremich-Fier:
w
Da = ----------------- x Dd
70
w : berat badan dalam kg
Berat badan dewasa : 70 kg
BERDASAR LPT
 Formula CRAWFORD–ERRY ROURKE :
LPT anak
Da = -------------------x Dd
LPT dewasa

LPT dewasa : 1,73 m²


METODE GABIUS

< 1 tahun 1/12 Dd


2 tahun 1/8 Dd
3 tahun 1/6 Dd
4 tahun 1/4 Dd
7 tahun 1/3 Dd
14 tahun 1/2 Dd
20 tahun 2/3 Dd
> 21 tahun Dd
FORMULA PINCUS CATSEL

1 tahun ¼ Dd
2½ tahun 1/3 Dd
5 tahun 0.4 Dd
7 tahun 0.5 Dd
12 tahun 0.75 Dd
> 18 tahun Dd
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai