TINJAUAN PUSTAKA
dan perawatan penyakit pada manusia dari mulai lahir sampai remaja dengan
Kategori Usia
Farmakologi Pediatrik :
dan anak-anak.
1
- Melihat bagaimana infant dan anak-anak mungkin lebih sensitive terhadap
- Menilai efek husus obat yang merugikan yang dapat terjadi pada anak-
anak.
Pada infant khususnya pada neonatus perbedaan terjadi dalam ADME (Adsorpsi
Distribusi, Metabolisme dan Eksresi), efek sensitifitas obat dan dosis yang
Obat lebih sering diberikan kepada anak-anak secara oral. Neonatus lebih
berpotensi mengubah absorpsi obat sebagai hasil dari penurunan produksi asam
lambung dan juga waktu pengosongan asam lambung. Obat tersebut diabsorpsi
dalam lambung dan tetap berada dalam lambung selama 6-8 jam. Hal ini akan
asam lambung meningkat dan pH menurun dengan cepat pada 24 jam pertama.
Tingkat asam lambung yang setara dengan orang dewasa tidak tercapai sampai
2
usia kira-kira 1 tahun ini menyebabkan turunnya absorpi obat-obat yang bersifat
aasam seperti aspirin. Pada neonatus matang sampai infant waktu tinggal dalam
saluran cerna meningkat, jadi formulasi obat lepas lambat akan melewati usus
Rute rektal lebih sering digunakan pada young child daripada orang
dewasa karena lebih sukar menelan.Tidak ada perbedaan fisiologi yang spesifik
yang sering dihadapi peda pemberian suppositoria berada pada kepastian dosis.
terkena udara dapat menyebabkan absorsi obat yang menurun dan tidak
Salep, lotion dan krim biasanya digunakan untuk pengobatan topikal pada
kulit yang luka, biasanya terjadi pada tempat penggunaan popok pada infant
(bayi), badan, tangan dan pada muka anak-anak. Banyak faktopr yang harus
dipertimbangkan sebelum memilih obat topikal. Infant berbeda dengan older child
dimana older child mempunyai luas permukaan kulit yang lebih besar yang dapat
mengabsorpsi obat topikal lebih banyak, khususnya jika obat diberikan pada
perineum dan muka. Inflamasi meningkat jika banyak obat yang diabsorpsi. Kulit
infant sangat sensitif, sehingga menyebabkan kulit infant mudah terjadi iritasi,
3
Rute parenteral sering digunakan pada anak-anak yang dirawat di rumah
sakit. Jarang digunakan untuk pengobatan pada pasien ambulatory kecuali untuk
imunisasi atau pemberian insulin pada diabetes. Infant mempunyai masa otot yang
kecil dan injeksi intramuskular harus diberikan pada daerah paha daripada bagian
lengan atau pantat. Absorpsi dari bagian intramuskular neonatus lebih lambat dan
lebih tidak menentu karena masa otot suplai darah yang lebih kecil.
Bagaimanapun pada neonatus rute intra vena lebih disukai karena dipastikan obat
2.3.2 Distribusi
badan neonatus kira-kira mengandung 75% air, oleh karena itu volume distribusi
Liter/kg dan 0,48 liter/kg pada usia 6 tahun. Total kandungan air dalam tubuh
pada neonatus adalah 56% pada cairan ekstraseluler, dan banyak obat terutama
didistribusikan pada kandungan total air dalam tubuh. Kandungan air tubuh secara
berangsur-angsur turun dari 40% ekstraseluler dan 60% intraseluler dan 60% total
air tubuh selama 1 tahun pertama. Banyak obat kurang terikat kuat dalam protein
plasma pada neonatus dan konsentrasi protein plasma juga lebih rendah pada
mungkin hanya menjadi 70% yang terikat pada neonatus dan infant prematur.
Kadar serum fenitoin dilaporkan sebagai kadar total fenitoin, jadi pada tingkat 10
mg/L (90% terikat protein). Dapat diartikan bahwa tingkat tidak terikat aktif obat
4
adalah 1 mg/L. Oleh karena itu efek toksik dapat teerjadi ketika kadar albumin
serum rendah yang menyebabkan 70% ikatan fenitoin dimana tingkat yang tidak
Bayi prematur 60 40 83
(1,5 kg)
Bayi normal 56 44 74
(3,5 kg)
Usia 5 minggu 50 50 60
(7 kg)
Laki-laki dewasa 40 60 60
dengan orang dewasa dan anak yang lebih tua. Ada perbedaan penting dalam
5
pada bayi baru lahir adalah suatu penurunan metabolisme kloramfenikol dengan
bulan sampai satu tahun untuk berkembang secara penuh. Bukti untuk hal ini
Metabolisme hati adalah cara utama untuk transformasi obat. Enzim hati
sudah terdapat sejak lahir dan distimulasi untuk proliferasi dengan menambah
kekeuatan subtrat endogenus. Tiap sistem enzim matang dengan kecepatan yang
berbeda-beda tapi tersedia cukup pada postpartum pada bayi normal untuk
lanjutan melaui siklu glukuronil transferase. Pada waktu ini obat dipengaruhi oleh
siklus dan menjadi aman digunakan. Bilirubin dapat toksik pada bayi baru lahir.
Bilirubin yang tidak terikat, fraksi bilirubin yang terikat pada proteinnya dapat
melintasi otak dengan sangat mudah. Ketika tingkat bilirubin serum mencapai 12-
20 mg/dL bilirubin akan melewati barier darah otak dan menyebabkan noda
kerusakan otak yang irreversibel dan kematian ketika kadar bilirubinnya lebih dari
21 mg/dL. Kerusakan otak ini juga dapat terjadi pada kadar bilirubin serum yang
lebih rendah dari 12-20 mg/dL jika obat seperti sulfasoksazol, aspirin atau kafein
diberikan pada neonatus. Obat ini menggantikan bilirubin dari albumin dan
6
menjadi metabolit yang tidak berbahaya yang dieksresikan oleh ginjal. Bentuk
pengobatan lain adalah dengan fenobarbital yang meninduksi enzim hati atau
kelenjar keringat. Tingkat filtrasi glomerular mungkin sama rendah seperti 0.6-0.8
mL/menit per 1.73 m2 pada bayi prematur dan sekitar 2-4 mL/menit per 1.73 m 2
pada bayi. Proses filtration glomerular, sekresi tubular dan reabsorpsi tubular
bayi prematur memerlukan suatu dosis obat harian lebih rendah yang
kloramfenikol bersifat non aktif, akumulasi ini mungkin menjadi alasan suatu
dengan anak-anak yang lebih tua. Data ini menunjukkan bahwa dosis yang
7
Bayi normal yang baru lahir mempunyai kecepatan filtrasi glomelular
kira-kira 33% dan kapasitas eksresi renal tubular seperti orang dewasa. Kapasitas
ini kira-kira 15% atau kurang pada prematur infant. Kapasitas untuk
sampai kira-kira 50% dari kapasitas orang dewasa pada usia 1 bulan. Dosis obat
tergantung dari luasnya renal eksresi (aminoglikosida dan aminophylin) untuk itu
harus berdasarkan umur dan berat badan. Obat untuk infant normal dan older
child diberikan dengan dosis terapetik yang biasanya tanpa perlu diatur untuk
fungsi ginjal. Pada kira-kira usia 9-12 bulan ginjal infant berfungsi seperti pada
orang dewasa.
Neonatus dan infant lebih sensitif pada beberapa efek obat karena ketidak
matangan organnya. Sistem syaraf pusat matang perlahan-lahan sampai usia kira-
kira 8 tahun, karena hal tersebut dan karena permeabilitas barier darah otak
seperti phenobarbital, morfin sulfat kloral hidrat dan klorpromazid. Kodein dan
kecuali pada waktu stres, ketika respon berlebihan mungkin terjadi. Anastetik
8
hipertensi pada dosis normal bisa menybabkan hipotensi yang hebat atau berat.
Sistem pengaturan suhu tidak stabil dan tidak matang pada neonatus dan infant.
Banyak obat menyebabkan fluktuasi suhu dan respon yang berlebihan pada bayi
Obat pada dosis terapetik yang normalnya menurunkan suhu seperi aspirin
dan asetaminophen dapat juga meningkatkan suhu ketika diberikan pada dosis
terhadap obat. Sensitifitas obat dapat berupa alergi atau toksik dan dapat terjadi
selama masa infant dan masa anak-anak. Reaksi alergi lebih umum dan dapat
barupa tipe onset yang segera seperti urticaria, edema angianeurotik dan
anafilaksis atau tipe onset lambat seperti berbagai jenis eritema atau erupsi obat
tertentu. Obat ini menyebabkan reaksi erupsi kulit yang mirip yang disebabkan
oleh proses yang lain. Obat yang paling umum menyebabkan reaksai pada kulit
Di bawah ini ada beberapa efek obat yang merugikan yang terjadi pada
anak-anak:
c. Neurotoksik : Heksaklorofen
9
e. Hipertensi intrakranial : Kortikosteroid, Asam Nalidiksik, Vit A dan D,
dan Nitrofurantoin.
Dosis untuk neonatus harus disesuaikan menurut usia, berat badan dan
penurunan fungsi hati dan ginjal. Dosis diberika dalam mg/Kg basis yang terbukti
efektif pada neobatus, infant dan anak-anak. Obat yang sangat toksik seperti
kemoterapetiok kanker harus sangat akurat, dosisnya dalam mg/m 2 basis. Luas
permukaan tubuh tidak digunakan untuk anak-anak yang mempunyai tinggi dan
berat badan yang tidak normal pada usianya tetapi dihitung berdasarkan tinggi dan
berat badannya. Jika diperlukan, luas permukaan tubuh dapat dihitung dari tinggi
dan berat anak-anak atau menggunakan nomogram yang cocok dapat digunakan.
Jika dosis obat tidak ditemukan secara tepat pada buku panduan, obat tidak cocok
pada pediatrik. Faktor ini harus dievaluasi secara hati-hati sebelum dosis dihitung.
Banyak formula dosisnya dihitung dengan berat badan, umur, luas permukaan
pemberian obat secara oral atau perenteral sangat penting sekali. Dibutuhkan
perhitungan dosis yang tepat, kadar dan pemberiannya terutama untuk pemberian
parenteral, alat mikroinfus untuk intra vena harus diberikan dalam volume cairan
yang kecil, pengobatan yang akurat dan aman. Alat pemberian miroinfusi neonatal
10
untuk cairan intravena atau pengobatan pada kenaikan tiap 10 mL dan menjaga
terhadap aliran bebas cairan yang tidak terkontrol. Pompa siring adalah alat yang
paling akurat yang tersedia karena secara pasti mengontrol volume yang
diberikan.
Dosis pengobatan sering didasarkan pada berat badan nenoatus, bayi, dan
anak-anak, misalnya miligram per kilogram berat badan per hari untuk diberikan
dalam satu atau beberapa porsi setiap hari. Bagaimanapun, obat-obat tertentu,
permukaan badan, misalnya miligram per meter kuadrat dalam satu atau beberapa
setiap hari. Di dalam beberapa kasus, area total berat badan atau permukaan –
berdasarkan individu atau dosis harian pada pasien anak-anak, terutama anak
remaja, tidak boleh melebihi jumlah obat yang diindikasikan untuk pasien dewasa.
Beberapa obat yang digunakan pada pasien anak-anak tidak tersedia dalam
format dosis yang sesuai. Hal ini membutuhkan pelemahan konsentrasi tinggi obat
yang diharapkan untuk pasien dewasa. Contoh obat ini meliputi atropin,
fenobarbital, dan fenitoin. Cakupan volume berkisar antara 0.01 sampai 0.1 mL
harus diukur untuk penggunaan obat ini pada bayi. Hal ini berkaitan dengan
pada digoxin dan morfin pada bayi. Salah satu larutan pada masalah ini adalah
11
kesesuaian atau stabilitas obat ini. Karena keterbatasan data farmasi mungkin
pada bayi, penambahan sarana ini lebih lanjut tidak mungkin menjadi cocok.
Bagaimanapun, karena keterbatasan akses pada lokasi intravena pada pasien anak-
anak, obat harus diberikan melalui lokasi yang sama; data kecocokannya sering
Tobramisin dan kalsium glukonat telah diketahui cocok selama periode pemberian
Pemberian obat secara oral selanjutnya ditolak oleh orang tua dan perawat.
faktor yang dapat mempengaruhi terapi pada anak-anak. Suatu praktek umum
adalah campuran pengobatan dalam bentuk saus apel, sirop, eskrim atau sarana
dan secara rektal tercakup dalam suatu kumpulan produk untuk digunakan pada
pasien pediatrik. Suatu referensi spesifik pada stabilitas beberapa obat dalam
12
formulasi ini, bagaimanapun masih kurang. Hal ini menekankan kebutuhan
Administrasi obat pada telinga bagian dalam, hidung, atau mata seorang
dan morfin) dapat diatur secara rektal pada bayi yang sudah memeliki
keterbatasan akses untuk administrasi obat sevara intravena atau jika pemberian
anak:
rute intravena
anak; kareana akan memberikan dosis yang jauh lebih tinggi dari yang
2.7 Kepatuhan
baik dan menjelaskan tentang bagaimana seorang pasien itu berhasil secara utuh
13
pasien dewasa. Pemberia pelayanan pasien anak-anak harus meperhatikan
suatu masalah pada hampir 60% remaja (usia 12-15 tahun dengan penyakit asma).
Sekitar 40% pasien mempunyai perhatian yang kurang mengenai penyakit asma
komunikasi yang lemah antara dokter dan pasien atau orang tua
f. Dosis atau jadwal dosis yang tidak disukai yang melibatjan aturan tiga kali
rasa antibiotik. Data ini mungkin mempunyai implikasi penting untuk kepatuhan
Seorang ibu yang cerdas dalam terapi obat yang menyeluruh mempunyai
dialaminya.
14
b. Mereka merasakan bahwa kesakitan adalah ancaman besar untuk
c. Mereka percaya pada dokter anak dan resep obat yang diberikannya.
pediatriknya.
antara pasien yang lebih tua dan anak-anak, faktor yang berhubungan dengan
Presentasi klinis dari penyakit asma kronis berbeda pada anak dan dewasa. Anak-
anak menunjukkan hampir secara eksklusif dengan suatu jenis asma ekstrinsik,
sedangkan orang dewasa mempunyai iritabilitas bronchial non atopik dan non
15
Dosis pemeliharaan digoxin secara substansial lebih tinggi pada bayi
dibanding orang dewasa. Hal ini dijelaskan oleh afinitas ikatan reseptor yang lebih
rendah dalam myocardium untuk digoxin dan peningkatan lokasi ikatan digoxin
insulin selama masa remaja adalah yang paling tinggi karena pertumbuhan
individual yang lebih cepat. Therapi hormon pertumbuhan telah membantu anak
bahwa dalam "keadaan normal" anak yang pendek badannya (tanpa kekurangan
hormon pertumbuhan), kemajuan pubertas lebih awal dan cepat dengan therapi
orang dewasa maksimal dibanding dalam pencapaiannya secara alami. Hal ini
Efek samping obat-obat tertentu paling umum dialami pada periode bayi
baru lahir, sedangkan efek beracun lain mungkin menjadi penting selama masa
bayi. Benzyl alkohol adalah suatu bahan pengawet yang terkenal dalam larutan
16
neurologi, nafas terngeh-engah, abnormalitas ginjal dan hepatik, kolaps
anak usia dibawah 8 tahun karena mereka dapat menyebabkan noda dan
kerusakan gigi dalam enamelisasi desisua dan gigi permanen seperti halnya suatu
Empat tipe kesalahan medis yang dilaporkan sebanyak 37,4% dari total
Kesalahan medis lain yang terjadi pada penelitian disebabkan oleh tulisan
tangan yang tidak terbaca menyebabkan kesalahan penulisan resep atau resep
tidak terbaca ( ketidak tepatan lamanya perawatan metode, tempat dan rute
memonitor tingkatan obat, efek camping, efek obat, alergi obat, penulisan resep
obat yang tidak tepet atau contra indikasi pengobayan atau kesalahan farmasis
17
ketika mengisi resep. Kesalahan pada pediatrik kemungkinan disebabkan oleh
ANAK-ANAK
ginjal, penyakit hati dan ginjal diharapkan akan mengurangi kebutuhan dosis pada
pasien. Meski demikian, tidak semua penyakit memerlukan dosis obat yang lebih
rendah; sebagai contoh, pasien cysticfibrosis memerlukan dosis lebih besar pada
1. PENYAKIT HATI
kebanyakan studi pada pengaruh penyakit hati pada kebutuhan dosis telah
dilakukan pada pasien dewasa, dan data ini tidak mungkin diperkirakan secara
aliran darah hepatik, kemampuan hati mengestraksi obat dari darah, ikatan obat
dalam darah, serta jenis dan keparahan penyakit hati. Tes fungsi hati secara rutin –
yang berbeda dalam berbagai jenis penyakit hati, pasien dengan radang hati
18
karena virus akut mungkin mempunyai kemampuan berbeda dalam metabolisme
Pada dasar karakteristik ekstraksi hepatik, obat dapat dibagi menjadi dua
kategori. Kategori pertama terdiri dari obat dengan perbandingan ekstraksi hepatik
tinggi (> 0.7; seperti obat yang meliputi morfin, meperidine, lidocaine, dan
propranolol). Pemakaian obat ini dipengaruhi oleh aliran darah hepatik. Suatu
penurunan aliran darah hepatik dengan adanya status penyakit seperti sirosis dan
perbandingan ekstraksi rendah (< 0.2) dan suatu afinitas rendah protein plasma.
sebagian besar dipengaruhi oleh fungsi hepatoselular dan bukan oleh perubahan
aliran darah hepatik dan ikatan protein plasma. Satu laporan mengatakan bahwa
pemakaian teofilin mungkin berkurang sampai 45% pada seorang anak dengan
radang hati karena virus akut. Oleh karena tidak adanya data spesifik pada dosis
penyesuaian dalam penyakit hati, therapi obat harus selalu dimonitor pada pasien
2. PENYAKIT GINJAL
oleh ginjal. Sekali lagi, karena keterbatasan studi, penyesuaian dosis pada pasien
anak sebagian besar didasarkan pada data yang diperoleh dari orang dewasa. Un
19
tuk beberapa obat – seperti antibiotik aminoglycoside – pemeriksaan dan tingkat
memperkirakan GFR:
GFR = K x L / SCr
di mana GFR dinyatakan dalam mililiter per menit per 1.73 m 2, K adalah suatu
konstanta proporsional usia spesifik (lihat di bawah), L adalah tinggi badan anak
dalam centimeter; dan SCr adalah serum kreatini dalam miligram per desiliter.
Umur K
20
Studi perbandingan perkiraan GFR Schwartz dengan pengukuran GFR
tercatat bahwa rumus Schwartz memperkirakan GFR terlalu tinggi pada pasien
dengan penurunan GFR. Rumus ini tidak mungkin menyediakan suatu penilaian
GFR yang akurat pada pasien dengan cepatnya perubahan konsentrasi serum
kreatinin, seperti terlihat pada penetapan perawatan kritis, pada bayi dengan usia
kurang dari 1 minggu, dan pada pasien obesitas, malnutrisi, atau kelebihan otot.
anak dengan kelainan ginjal. Untuk obat-obat dengan cakupan terapeutik luas
3. FIBROSIS SISTIK
Terapi obat pada pasien anak-anak dengan fibrosis sistik telah ditinjau
dengan fibrosis sistik dibandingkan dengan mereka yang tanpa penyakit ini;
volume distribusi obat tertentu juga mungkin harus diubah dalam fibrosis sistik.
21
Keparahan penyakit mungkin mempengaruhi perubahan dalam kebutuhan dosis,
4. PENYAKIT LAIN
menunjukan penurunan eliminasi amikasin pada bayi berat lahir rendah. Penyakit
pada orang dewasa dan anak-anak dengan trauma kepala berat memerlukan dosis
pediatrik. Kebijaksanaan umumnya adalah bahwa bayi tidak mengalami rasa sakit
penelitian dan studi klinis telah dilakukan dalam manajemen dan penilaian
neonatus, bayi, anak, dan remaja. Saat ini, hasil penemuan ini telah disatukan ke
dalam praktek klinis, pembuatan terapi rasa sakit yang efektif dalam suatu standar
pengawasan dan penilaian rasa sakit yaitu lima gejala penting dalam praktek
22
Mekanisme dasar persepsi rasa sakit pada bayi dan anak sama seperti
orang dewasa kecuali transmisi impuls sakit pada neonatus terjadi terutama
mielinasi serat A. Sebagai tambahan, kurangnya ketepatan dalam transmisi sinyal
rasa sakit ada dalam otot tulang belakang, dan penurunan neurotransmiter
inhibitor kurang. Hasilnya adalah bahwa neonatus dan bayi usia muda mungkin
menerima rasa sakit lebih intensif dan lebih sensitif terhadap rasa sakit dibanding
orang dewasa atau anak yang lebih tua. Saat ini diketahui bahwa pengalaman rasa
perubahan respon pada suatu peristiwa sakit berikutnya. Taddio dan rekan
kerjanya melaporkan bahwa anak lelaki yang disunat dengan anestetik topikal
EMLA merasakan respon rasa sakit lebih kecil pada saat imuniasi berikutnya
dibanding mereka yang disunat tanpa anestesia topikal. Suatu prosedur awal
perawatan rasa sakit yang kurang adekuat mungkin dapat mengurangi efek
analgesia yang adekuat dalam prosedur berikutnya pada perubahan pola respon
barang yang sangat mereka takuti. Bagaimanapun, dengan jadwal imuniasi yang
pengurangan rasa sakit akibat injeksi perlu untuk dilakukan (Tabel 7-1).
yang lalu dengan penggunaan infus opioid secara berlanjut, anestesia epidural,
23
blokade syaraf periferal, anestesia lokal, obat anti inflamatori nonsteroidal, rute
berbeda untuk agen tradisional (yaitu, transmukosal dan transdermal), dan obat
24
Kerugian: Injeksi anesthetic lokal sendiri dihubungkan dengan
rasa sakit dan sensasi terbakar
Pasifier dengan sukrosa64.65 Untuk neonatus preterm: 0.1 - 0.4 mL 12%-24% larutan sukrosa
(ditempatkan pada pasifier atau lidah 2 menit sebelum
prosedur). Untuk neonatus normal: 1-2 mL 12%-24% larutan
sukrosa (ditempatkan pada pasifier atau lidah 2 menit
sebelum prosedur).
Keuntungan: Metoda non iritasi untuk mengurangi rasa sakit
berhubungan dengan injeksi jarum pada bayi.
Kerugian: Efek larutan sukrosa dalam mengurangi rasa sakit
secara berangsur-angsur berkurang
Teknik Lain
Pemilihan lokasi66 Untuk anak usia lebih dari 18 bulan: Penggunaan otot deltoid
untuk injeksi IM dikaitkan dengan rasa sakit yang lebih kecil
dibanding injeksi pada paha. Untuk anak usia lebih dari 3
tahun: Penggunaan area ventrogluteal untuk injeksi dikaitkan
dengan rasa sakit yang lebih kecil dibanding area paha atau
posterior dorsogluteal.
Teknik Z-Tract Teknik injeksi intramuscular: rasa sakit lebih kecil (menarik
kulit lebih kencang di lokasi injeksi, memberi injeksi, dan
kemudian melepaskan kulit); menggunakan jarum ukuran
lebih panjang ketika larutan yang disuntikan tidak merekat.
Perilaku Penggunaan metoda distraksi seperti gelembung tiupan,
mendengarkan musik dengan menggunakan headphone,
relaksasi, imagery, hipnotis diri, atau menyertakan orang tua
dalam prosedur dapat bermanfaat dalam pelaksanaan terapi.
25
Farmakologi Pediatrik
- Obat harus diatur untuk penurunan kliren hepatik dari bayi lahir
- Obat harus diatur untuk mengurangi fungsi renal sampai usia bayi
penelitian.
lepada pasien secara lisan dan tulisan dan menyediakan alat untuk
aman dan efektif untuk kelompok umur pediatrik yang cocok yang
diindikasikan
26
DEMAM
Salah satu gejala dari banyak penyakit adalah demam, yang merupakan
mekanisme untuk melawan infeksi. Hal ini penting untuk membedakan antara
penyakit ringan dan infeksi serius. Demam adalah meningkatnya suhu tubuh di
atas normal variasi circadian sebagai hasil dari perubahan dalam termoregulatori
diproduksi oleh jeringan, khususnya oleh otot dan hati, dengan panas yang hilang.
peningkatan suhu dalam tubuh. Normal temperatur tubuh adalah 36,8 ± 0,4ºC.
Temperatur maksimum normal mulut pada jam 6 pagi adalah 37,2 ºC dan
temperatur normal maksimum mulut pada jam 4 sore adalah 37,7 ºC. Dengan
menggunakan kriteria ini pada jam 12 malam sampai jam 12 siang lebih besar
daripada 37,2 ºC atau dari jam 12 siang sampai jam 12 malam suhu lebih tinggi
Penyebab Demam
Epidemiologi
napas bagian atas dan infeksi saluran napas bagian bawah yang disebabkan oleh
27
berbagai jenis virus termasuk influenza. Infeksi bakteri yang menyebabkan otitis
media, radang tenggorakan, infeksi saluran urin, atau infeksi saluran napas juga
Komplikasi
illness, dan yang harus diawasi dengan hati-hati jira mereka tiba-tiba demam,
rektal) lebih dari 2 minggu diklasifikasikan sebagai demam yang tidak diketahui
Infeksi 65 38 36
Penyakit neoplastik 8 4 19
Penyakit autoimun 8 23 13
Lain-lain 13 17 25
28
Pengobatan
keabnormalan atau melemahnya pasien. Demam harus diobati jika pasien iritasi,
analgetik antipiretik yang sering digunakan untuk pengobatan pada demam anak-
anak adalah ibuprofen dan asetaminofen. Dosis analgetik antipiretik adalah sama
dalam satuan mg/mg basis untuk kedua jenis obat tersebut. Dosis umum oral
mg/kh/hari untuk ibuprofen) diberikan setiap 4-6 jam untuk acetaminofen dan tiap
6-8 jam untuk ibuprofen. Jika satu jenis obat pada dosis maksimum tidak efektif
untuk menurunkan suhu kedua jenis obat tersebut dapat digunakan dengan dosis
secara bergantian setiap 2 jam. Sebuah strategi alternatif untuk memberikan kedua
jenis obat tersebut pada waktu yang bersamaan setiap 6-8 jam. Hal ini
menghindari penggandaan dosis dari tiap obat dan yang menyebabkan toksisitas
pendekatan ini dapat digunakan karena toksisitas dari tiap obat berbeda. Ibuprofen
pada anak-anak dan pada dosis yang berlebihan biasanya menyebabkan mual,
toksik, mungkin menyebabkan toksik pada hati ketika digunakan digunakan dosis
29
penambahan kekuatan metabolit terjadi ketika terjadi pengurangan dari konversi
- Artralgia
protozoo dan pada keadaan influensa kedinginan yang lebih intensif yang
hebat
abses
30
stimulusuntuk menimbulkan panas
Kejang demam pada bayi dan balita secara khas terjadi pada penyakit demam dan
lebih sering dijumpai dengan suhu tubuh yang tinggi ( > 40ºC ). Kejang demam
pada anak tidak selalu merupakan tanda yang menunjukkan adanya penyakit
KEJANG DEMAM
Definisi/batasan
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi peda kenaikan suhu tubuh
( suhu rektal > 38 ºC) yang disebabkan oleh statu proses extrakranium.
Catatan :
Bila usia anak kurang dari 6 bulan atau > 5 tahun mengalami kejang
Kejang disertai kejang pada bayi usia < 1 bulan tidak termasuk kejang
demam.
31
Patofisiologi
metabolismo basal 10%-15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%. Pada
seorang anak berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh,
dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 15%. Jadi pada kenaikan suhu
tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron
dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun ion natrium
melalui membran tadi dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik . Lepas
muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel
pada umumnya tidakberbahaya dan tidak menimbulkan gejala sisa. Tetapi pada
kejang yang berlangsung lama (>15 menit) biasanya disertai terjadinya apnea,
meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang
teratur dan suhu tubuh makin meningkat disebabkan meningkatnya aktivitas otot
permeabilizas kapiler dan timbal edema otak yang mengakibatkan kerusakan sel
neuron otak. Kerusakan pada daerak mesial lobus temporales estela mendapat
32
serangan kejang yang brlangsung lama dapat menjadi “matang” dikemudian hari,
sehingga terjadi serangan epilepsi yang spontan. Jadi kejang demam yang
epilepsi.
Epideminologi
- Kejang demam terjadi pada 2-4% populasi anak usia 6 bulan – 5 tahun
Klasifikasi
Kriteria Diagnosis
33
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pungsi lumbal
kemungkinan infeksi SSP (meningitis). Pada bayi kecil, sulit untuk menentukan
meningen seperti kaku kuduk dapat tidak ditemukan. Abjuran mengenai pungís
lumbal pada kejang demam adalah harus dilakukan pada bayi usia < 12 bulan
Tidak dilakukan secara rutin pada bayi usia > 18 bulan. Pungsi lumbal dilakukan
Elektroensefalografi (EEG)
demam. Oleh karenanya pemeriksaan EEG tidak dianjurkan untuk dilakukan pada
34
Terapi
- Antipiretik
kejang demam
berat badan < 10 kg, 10 mg untuk berat badan > 10 kg. Pemberian
dan diberikan oleh orang tua di rumah. Apabila kejang masih berlangsung
pemberian diazepam rektal dapat diulang 1 kali sebelum dibawa ke rumah sakit.
Fenobarbital 4-5mg/kg berat badan/hari dibagi 2 dosis. Dan asam valfroat 20-
40mg/kg BB/Hari dibagi 2-3 dosis terus menerus, dapat digunakan untuk
35
antikonvulsan Rumat.Efek camping yang harus diperhatikan pada pemakaian
asal valproat dapat menyebabkan gangguan fengsi hati yang berat terutama bila
diberikan pada anak kurang dari 2 tahun disamping harga yang cukup mahal.
36