Anda di halaman 1dari 12

Penulisan Ilmiah

Gaya Selingkung

m po k I V
Kelo
R A N ISA. M
1. NU S A R I TIKU
AH
2. IND ANAN
K
K A Y ANTI
Y
3. JUN AYUK
4. Y NIKA
Y U TR I
5. ERA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


A. Pengertian Gaya Selingkung

• Gaya selingkung yaitu berupa gaya penulisan-penerbitan yang


diterapkan dalam suatu lingkungan yang khas, apakah itu negara atau
lembaga atau komunitas/kelompok
• Pada dasarnya terdapat tiga kelompok komponen yang menentukan
gaya selingkung suatu berkala, yaitu perwajahan dan format, pola
penulisan, serta kedalaman dan kerincian penyajian. Kemantapan
wajah berkala (ukuran, warna, hiasan, isi, dan tata letak sampul) setiap
terbit merupakan kesan pertama yang diamati orang. Format dan tata
letak halaman, tipe dan ukuran huruf, sistem penomoran, organisasi
atau pengaturan isi naskah, jenis kertas, dan faktor penampilan fisik
merupakan tolok ukur kecermatan para penyunting mempertahankan
kemapanan gaya selingkungnya.
• Gaya selingkung dapat deperoleh jika pengamat berhasil menggalang pola,
kebiasaan dan gaya setiap pribadi penyumbang naskah menjadi selaras
dengan gaya selingkung jurnal yang dianut, dipegang, dipelihara,
dimapankan, dimantapkan, dan dikembangkan. Sehingga gaya selingkung
adalah pedoman, cara, atau gaya penulisan yang berlaku di lingkungan
sebuah media.

B. Macam Pubrik Sebagai Unsur Penjati Diri Berkala

1. Artikel penelitian
Bagian terbesar dari isi suatu jurnal berkala ilmiah umumya diduduki oleh artikel
penelitian.
2. Artikel ulasan (review article)
Pendekatan pengulasan dan penelaahan banyak dilakukan orang dalam penelitian
humaniora dan kemasyarakatan.
3. Surat kepada penyunting
Sebagian besar tulisan yang dianut berkala ilmiah terkenal Nature merupakan hasil
penelitian sangat orisinil yang dikemas secara pendek dalam bentuk surat. Bobot
keintelektualan surat – surat tadi tidak pernah diragukan orang.
c. Format Penulisan Gaya Selingkung

Untuk format penulisan jurnal terdapat beberapa gaya antara lain.


1. Gaya/ style
2. Gaya selingkung suatu jurnal
Konvergensi keseluruhan upaya penumbuh kebakuan dan wahana
pengungkapan serta penyampaian pesan dan kesan secara bertaat asas
dengan memperhatikan jati diri dan ciri khas kepribadiannya.
3. Gaya selingkung suatu berkala berlambang dalam suatu rentang waktu dan
menjadi matang. Ini dapat terjadi sebagai akibat kegiatan pengelolanya
dalam menggariskan kebijakan.
– Gaya dan format
– Tingkat keteknisan dan kedalaman isi
– Bentuk dan penampilan perwajahan
– Ukuran dan tebal terbitan dan jilid
– Keberkalaan
FUNGSI GAYA SELINGKUNG

• Adanya gaya selingkung ini, wartawan akan “kompak” dalam


penggunaan ejaan, kalimat dan penulisan sebuah kata.
• Penerapan gaya selingkung satu media dengan media lainnya
berbeda – beda. Tidak semua media menaati Ejaan Yang
Disempurnaan (EYD).
• Karena kebutuhan maupun karena ingin menciptakan gaya yang
khas, maka bermunculan berbagai “House Style Book” dari
berbagai penerbit maupun media yang berwibawa. Selain itu,
gaya selingkung ini bisa dibilang merupakan gaya bahasa baku
bagi penerbit terkait.
 
Tata Letak Gaya Selingkung
• Format Pola yang dibekukan oleh bentuk, ukuran,
lebar pinggir, dan penempatan bagian tercetak, serta
juga pemilihan tipe huruf, yang kesemuanya tertuang
secara harmonis, selaras, dan seimbang sehingga
menghasilkan tata letak yang enak dipandang.
• Ketaatasasan penulisan dan pengejaan kata, istilah,
angka, lambang, satuan ukuran, singkatan, rumus,
dan kata-kata asing dalam tubuh teks merupakan
dasar pemapanan gaya selingkung yang tidak segera
terlihat oleh orang awam.
Bagi calon penyumbang naskah, gaya selingkung
harus diperhatikan agar potensi keberterimaan
naskah cukup tinggi. Dengan substansi seperti yang
telah dirancang, calon penyumbang naskah dapat
mengatur bahasa maupun tampilan sehingga sesuai
dengan gaya selingkung berkala yang akan
dimasukinya. Sosialisasi gaya selingkung biasanya
diletakkan di halaman belakang atau justru di
halaman sebalik sampul. Gaya selingkung terwujud
dalam ketentuan naskah dalam suatu berkala.
Sebagai contoh dapat diambil ketentuan naskah Jurnal Penelitian Saintek (JPS) sebagai
berikut:
a. Naskah
b. Judul naskah
c. Nama Penulis
d. Abstrak
e. Pendahuluan
f. Bahan dan Metode
g. Hasil dan Pembahasan
h. Simpulan
i. Daftar Pustaka disusun berdasarkan abjad, dan disesuaikan dengan rincian berikut:
a. Buku: nama penulis, tahun penerbitan, judul lengkap buku, penyunting (jika ada), nama
penerbit, dan kota penerbitan.
b. Artikel dalam buku: nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel/tulisan, judul buku,
nama penyunting, kota penerbitan, nama penerbit, dan halaman.
c. Terbitan berkala: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, judul terbitan (bila
disingkat, sebaiknya menggunakan singkatan yang baku), volume, nomor, dan halaman.
d. Artikel dalam internet: nama penulis, judul, dan situsnya.
j. Tabel
k. Ilustrasi
D. Petunjuk Kepada Penulis

Penulis harus mematuhi petunjuk ini. Petunjuk kepada


penulis memuat informasi:
1. Tentang macam dan isi artikel yang bisa dimasukkan (hasil
penelitian, laporan kemajuan, ulasan pustaka), kedalaman
kespesialisan keilmuan ang dicakup, kespesifikan format yang
dipertimbangkan, dan jumlah halaman ang diperkenankan.
2. Tata cara pengiriman naskah, meliputi surat pengantar (yang
harus mencantumkan nama dan alamat penulis yang bisa dan
perlu dihubungi untuk korespondensi perbaikan), bentuk dan
jumlah kopi naskah yang harus dikirim, apa hardcopy masih
diperlukan, dan kalau ya cara pengetikannya, serta program
pengolah kata komputer yang bisa diterima, biaya per halaman
yang harus ditanggung kalau ada.
• Dalam petunjuk untuk penulis, gaya dan format
penyajian naskah perlu diperinci, mulai dari batasan
panjang judul, susunan dan panjang abstrak, teks, dan
pembaban berikut judul – judulnya, lalu perincian
gaya ilmiah seperti tata nama dan satuan ukuran, serta
persyaratan ilustrasi dan tabel berikut format
alternatif yang diperkenankan, dan bilamana perlu
buku pegangan gaya dan kamus yang
direkomendasikan untuk dipacu.
BUKAN GAYA SELINGKUNG
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai