Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 1

HUKUM PENGANGKUTAN
H . S U YA D I , S . H . , M . H U M .
LITERATUR

• Abdul Kadir Muhammad,Hukum Pengangkutan


Darat Laut & Udara
• Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang
Jilid III
JENIS PENGANGKUTAN

1. Pengangkutan yang diselenggarakan melalui darat


(termasuk perairan pedalaman).
2. Pengangkutan yang diselenggarakan melalui laut.
3. Pengangkutan yang dilakukan melalui udara.
SUMBER DAN UNSUR HUKUM
PENGANGKUTAN

Sumber :
1. Di dalam kodifikasi : KUH Perdata, KUHD
2. Di luar kodifikasi : tersebar di berbagai UU, PP,
perjanjian dan kebiasaan.
SUMBER DIPERINCI SEBAGAI BERIKUT:

Pengangkutan Darat diatur dalam :


a. KUHD Buku 1, Bab 5, Bagian 2 & 3 mulai Pasal 90-98, diatur
sekaligus pengangkutan darat dan perairan darat tetapi hanya khusus
mengenai pengangkutan barang.
b. Peraturan khusus lainnya:
i. UU No 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian diubah dengan UU
23 Tahun 2007.
ii. UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
diubah dengan UU No 22 Tahun 2009.
iii. UU No.6 Tahun 1984 Tentang Pos diubah dengan UU No 38
Tahun 2009.
iv. PP No. 8 Tahun 2011 Ttg Angkutan Multimoda.
Pengangkutan Laut yang diatur dengan :
1. KUHD, Buku 2, Bab 5, tentang Perjanjian Charter
Kapal.
2. KUHD, Buku 2, Bab 5-A , tentang pengangkutan
barang.
3. KUHD, Buku 2, Bab 5-B, tentang pengangkutan
orang.
4. UU No 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran diubah
dengan UU No 17 Tahun 2008.
Pengangkutan Udara yang diatur dalam:
1. Statblat 1939 – 100 (Luchtverordonnantie).
2. UU No 83 Tahun 1958 diubah dengan UU No 15
Tahun1992 tentang Penerbangan dan diubah lagi
dengan UU No 1 Tahun 2009.
Unsur :
3. Alat angkutnya itu sendiri
4. Fasilitas yang akan dilalui oleh alat pengangkutan
5. Tempat persiapan pengangkutan

Anda mungkin juga menyukai