Anda di halaman 1dari 25

TEGANGAN DAN

REGANGAN
YOGI INDRA KUSUMA
07.2018.03411
TEGANGAN NORMAL
a
P P P P

Tarik (a) a
P
P
P P
Tekan (b)
• Tegangan normal ialah tegangan yang bekerja tegak lurus terhadap
bidang
• Apabila gaya-gaya dikenakan pada ujung-ujung batang sedemikian
sehingga batang dalam kondisi tertarik, maka terjadi suatu tegangan tarik
pada batang;
• jika batang dalam kondisi tertekan maka terjadi tegangan tekan
Tegangan normal dapat berbentuk :
1. Tegangan Tarik (Tensile Stress)
Apabila sepasang gaya tarik aksial menarik suatu batang, dan akibatnya
batang ini cenderung menjadi meregang atau bertambah panjang. Maka gaya
tarik aksial tersebut menghasilkan tegangan tarik pada batang di suatu bidang
yang terletak tegak lurus atau normal terhadap sumbunya

a
P P P P

Tarik (a) a
P
P
P P
Tekan (b)
Tegangan normal dapat berbentuk :

2. Tegangan Tekan (Tensile Stress)


Apabila sepasang gaya tekan aksial mendorong suatu batang, akibatnya batang
ini cenderung untuk memperpendek atau menekan batang tersebut. Maka gaya
tarik aksial tersebut menghasilkan tegangan tekan pada batang di suatu bidang
yang terletak tegak lurus atau normal terhadap sumbunya.

a
P P P P

Tarik (a) a
P
P
P P
Tekan (b)
 Intensitas gaya (yakni, gaya per satuan luas) disebut tegangan (stress) dan
lazimnya ditunjukkan dengan huruf Yunani  (sigma).
 Dengan menganggap bahwa tegangan terdistribusi secara merata pada seluruh
penampang batang, maka resultannya sama dengan intensitas  kali luas
penampang A dari batang.
 Besar resultan gayanya sama dengan beban P yang dikenakan, tetapi arahnya
berlawanan
TEGANGAN GESER
Tegangan geser ialah tegangan yang bekerja sejajar dengan bidang pembebanan
dilambangkan dengan  (Tau)

• Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan
arah, tegak lurus sumbu batang, gaya tidak segaris namun pada penampangnya
tidak terjadi momen.
• Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi seperti sambungan keling, gunting,
dan sambungan baut.
REGANGAN
 Regangan merupakan perubahan bentuk per satuan panjang pada suatu
batang .
 Semua bagian bahan yang mengalami gaya -gaya luar, dan selanjutnya
tegangan internal akan mengalami perubahan bentuk (regangan). Misalnya di
sepanjang batang yang mengalami suatu beban tarik aksial akan teregang
atau diperpanjang, sementara suatu kolom yang menopang suatu beban aksial
akan tertekan atau diperpendek.
 Perubahan bentuk total (total deformation ) yang dihasilkan suatu
batang dinyatakan dengan huruf Yunani δ (delta). Jika panjang
batang adalah L, regangan (perubahan bentuk per satuan panjang )
dinyatakan dengan huruf Yunani ε (epsilon), maka:
 Sesuai dengan hukum Hooke, tegangan adalah sebanding dengan regangan.
 Dalam hukum ini hanya berlaku pada kondisi tidak melewati batas elastis
suatu bahan, ketika gaya dilepas.
 Kesebandingan tegangan terhadap regangan dinyatakan sebagai
perbandingan tegangan satuan terhadap regangan satuan, atau perubahan
bentuk.
 Pada bahan kaku tapi elastis, seperti baja , kita peroleh bahwa tegangan
satuan yang diberikan menghasilkan perubahan bentuk satuan yang relatif
kecil.
 Pada bahan yang lebih lunak tapi masih elastis, seperti perunggu,
perubahan bentuk yang disebabkan oleh intensitas tegangan yang sama
dihasilkan perubahan bentuk sekitar dua kali dari baja dan pada aluminium
tiga kali dari baja.
 Regangan ε disebut regangan normal (normal strain) karena berhubungan
dengan tegangan normal. Rumus regangan normal berdasarkan hukum
Hooke :
=E.

 = tegangan
E = modulus elastisitas tarik/ tekan
REGANGAN NORMAL
203 mm 51 mm

Pertambahan panjang diukur secara mekanik maupun optik (ekstensometer) atau


dengan melekatkan suatu tipe tahanan elektrik yang biasa disebut strain gage
pada permukaan bahan. Tahanan strain gage berisi sejumlah kawat halus yang
dipasang pada arah aksial terhadap batang. Degan pertambahan panjang pada
batang maka tahanan listrik kawat-kawat akan berubah dan perubahan ini
dideteksi pada suatu jembatan Wheatstone dan diinterpretasikan sebagai
perpanjangan
 Bentuk Regangan Normal:
- Regangan Tarik (Tensile Strain) terjadi jika
batang mengalami tarik
- Regangan Tekan (Compressive Strain)
terjadi jika batang mengalami tekan
Regangan Geser
 Regangan geser menyertai adanya tegangan
geser.
 Jika benda padat yang dikenai tegangan geser
dikaji dalam bentuk elemen kecilnya, maka
kesetimbangan dapat dimodelkan seperti
gambar a.
 Dari model tersebut dapat disimpulkan bahwa
tegangan geser tidak mengubah dimensi elemen
tapi hanya mengubah bentuknya.
 Di gambar terlihat perubahan bentuk dapat
ditentukan menurut sudut-sudut yang
terbentuk dari setiap pasang rusuk yang tidak
lagi siku-siku.
 Dengan demikian regangan geser dituliskan
dalam sudut (derajat atau radian).
HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN

tegangan
G
E

BC F
A D

O regangan

Grafik hubungan tegangan dan regangan pada salah


satu material yaitu baja
σ σ σ
U ●P
B
Y ●
● P
P

ε ε ε
O O O

Gb. 1 Gb. 2 Gb. 3


σ σ

Y

ε ε
O ε1 O
O’

Gb. 4 Gb. 5
Gambar 1 adalah kurva tegangan regangan untuk baja karbon-
medium, Gb. 2 untuk baja campuran, dan Gb.3 untuk baja
karbon-tinggi dengan campuran bahan nonferrous. Untuk
campuran nonferrous dengan besi kasar diagramnya ditunjukkan
pada Gb. 4, sementara untuk karet ditunjukkan pada Gb. 5.
SIFAT SIFAT MEKANIS BAHAN
 Kekakuan (stiffnes): Sifat bahan mampu renggang pada tegangan
tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Contoh baja
 Kekuatan (strength): sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan
paling besar material mampu renggang sebelum resak (failure) ini
dapat didefinisikan sebagai batas proporsionalitas.
 Elastisitas (elasticity): sifat material yang dapat kembali ke dimensi
awal setelah beban dihilangkan.
 Keuletan (ductility): sifat bahan yang mampu deformasi terhadap
beban tarik sebelum benar-benar patah (rupture).Analogi material
yang dapat ditarik menjadi kawat tipis tanpa rusak.
 Kegetasan (brittleness) : tidak adanya deformasi plastis sebelum
rusak. (tidak ada tanda tanda jika materialnya rusak). Contoh batu,
semen cor,dll.
 Kelunakan (malleability): sifat bahan yang mengalami deformasi
plastis terhadap beban tekan yang bekerja sebelum benar benar
patah.
 Ketangguhan (toughness): sifat material yang mampu menahan
beban impak tinggi atau beban kejut.(sebagian energi diserap dan
sebagian dipindahkan).
 Kelenturan(resilience): sifat material yang mampu menerima beban
inpak tinggi tanpa menimbulkan tegangan lebih pada batas elastis.
Tegangan Batas, Tegangan Ijin, Faktor
Keamanan
 Tegangan batas (Ultimate stress) adalah tegangan satuan terbesar
suatu bahan yang dapat ditahan tanpa menimbulkan kerusakan.
 Tegangan ijin (Allowable stress) adalah tegangan yang tidak boleh di
lampaui di bagian manapun dalam struktur.
 Faktor keamanan (Factor of safety) adalah
perbandingan dari kekuatan sebenarnya
terhadap kekuatan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai