a. pendahuluan;
b. gambaran umum kondisi
Daerah; a. kerangka pendanaan disempurnakan
c. gambaran keuangan Daerah; pembangunan dan program berpedoman
d. permasalahan dan isu strategis Perangkat Daerah; pada visi, misi, &
Daerah; b. kinerja penyelenggaraan program Kepala
e. visi, misi, tujuan dan sasaran; pemerintahan Daerah; dan Daerah terpilih.
f. strategi, arah kebijakan dan c. penutup.
program pembangunan Daerah;
BAB I PENDAHULUAN
I KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
A Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1. Pertumbuhan PDRB 5,61 5,14 5,84 6,01 6,34 6,52 <
1.2. Laju Inflasi 9,55 3,32 6,88 2,68 4,24 8,51 <
1.3. Indeks Gini 0,335 0,33 0,322 0,312 0,308
1.4. Persentase penduduk miskin 8,3 8,23 8,01 7,97 7,95
1.5. Tingkat pengangguran 9,3 9,1 8,7 8,5 8,26
B Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
1.1. Angka Partisipasi Kasar
- APK SD/MI (%) 106,79 107,31 108,00 114,93 114,98 NA
- APK SMP/MTS (%) 92,62 96,93 99,40 99,72 100,50 98 >
- APK SMA/SMK/MA (%) 53,51 54,87 64,62 64,93 67,00 70 <
Dst...
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
Memuat penjelasan tentang realisasi dan proyeksi pengelolaan keuangan daerah, dalam 5 tahun
anggaran atau sekurang-kurangnya 3 tahun dan proyeksi kemampuan pendanaan program
jangka menengah untuk mencapai visi, misi dan program kepala daerah.
Cakupan:
pendapatan daerah, pajak, retribusi daerah, dana perimbangan dan sumber pendapatan
daerah lainnya.
belanja daerah, baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung
pembiayaan daerah, penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah, antara lain SILPA,
pinjaman daerah dan investasi serta penyertaan modal daerah.
neraca daerah mengungkapkan tentang kekayaan/aset daerah, kewajiban dan ekuitas daerah.
kebijakan pengelolaan keuangan daerah.
Data dan informasi yang digunakan sebaiknya adalah data-data yang telah diaudit oleh BPK
CONTOH TABEL
1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 177.437 482.705 568.150 688.661 732.229 54,32
2 DANA PERIMBANGAN 1.504.184 1.691.853 1.811.658 1.950.189 2.318.806 11,53
Dana Bagi Hasil 0 0 0 0 0
2.1 Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 450.692 557.673 614.566 622.219 751.283 13,98
2.2 Dana Alokasi Umum 1.053.492 1.130.743 1.168.788 1.276.180 1.516.893 9,69
2.3 Dana Alokasi Khusus 0 3.437 28.304 51.790 50.630
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 387 4.071 29.526 33.247 2.746.366 2.437,50
3.1 Dana Penyesuaian 230 3.438 2.067 1.741 2.694.197 39.002,90
3.2 Dana Insentif Daerah 0 0 24.590 27.210 16.372
3.3 Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga 0 0 0 0 35.125
JUMLAH PENDAPATAN 5.203.415 5.696.660 6.626.317 7.547.670 11.694.480 23,66
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
2. Realisasi Penanaman modal (PMA dan 1. Terjadi gap yang besar antara realisasi dan 1. Terbatasnya anggaran dalam memberikan fasilitasi
PMDN) minat investasi di Daerah dan insentif bagi kegiatan penanaman modal
2. Sarana dan prasarana pendukung investasi 2. Terbatasnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur
masih belum memadai pendukung investasi
3. Peningkatan produktivitas tenaga kerja yang 3. Upah buruh yang terus meningkat
tidak sesuai dengan peningkatan upah
ISU-ISU STRATEGIS
KRITERIA PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
1. Identifikasi permasalahan pembangunan daerah dikelompokan menjadi satu kesatuan, jika
ditangani/dipecahkan secara simultan hasilnya saling mempengaruhi untuk menyelesaikan permasalahan,
sebagai dasar perumusan pernyataan isu strategis;
2. Pernyataan isu memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional;
3. Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah (kewenangan);
4. Luasnya dampak yang ditimbulkannya utk memecahkan permasalahan pembangunan guna meningkatkan
pembangunan daerah;
5. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah;
6. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan
7. Prioritas utk memenuhi janji politik Kepala Derah yang perlu diwujudkan.
Isu Strategis harus dapat menggambarkan dinamika lingkungan eksternal baik skala regional, nasional, maupun
internasional yang berpotensi memberi dampak terhadap Daerah dalam kurun waktu jangka menengah maupun
jangka panjang
ANALISIS ISU STRATEGIS
ISU STRATEGIS DIRUMUSKAN BERDASARKAN ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA sbb :
CONTOH ISU
STRATEGIS :
menyepakati
rumusan isu-isu
strategis yang
telah disepakati
oleh OPD
PROSES RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMD
ALUR PENGERJAAN RANCANGAN KEBUTUHAN PENYELENGGARAAN FGD
PROSES
TEKNOKRATIK RPJMD
FGD 2
Nenyusun usulan Isu Diselenggarakan bersama Stakeholder
4. Analisis pengelolaan keuangan daerah
serta kerangka pendanaan;
Strategis dari berbagai (perwakilan dunia usaha, ormas, dsb) untuk
FGD 1
analisis lingkungan mendapatkan alternatif penyebab dan solusi atas
eksternal dan internal, dan persoalan/ gap dari perspektif masyarakat.
5. Perumusan permasalahan
pembangunan daerah; selanjutnya usulan
tersebut perlu disetujui
Bappeda selaku
6. Penelaahan RPJMN dan RPJMD provinsi;
koordinator
FGD 3
diselenggarakan bersama Tim
pembangunan dengan Bappeda/Seluruh OPD untuk menyepakati isu-
7 Analisis isu-isu strategis pembangunan OPD lainnya isu strategis daerah lima tahun kedepan.
jangka menengah daerah;
Terima Kasih