Anda di halaman 1dari 38

SPM

TEORI Logo
kampus

PEMBELAJAR
AN
PIAGET

s
BRUNNER PIAGET,BRUN
NER dan
DEWEY
DEWEY Thessa Situmorang 19150094
Dicky Herbert Ambarita 19150101
Santa Lumban Tobing 19150104
Franjimson Naiborhu 19150118
Kesimpulan
Elva Rodearna Sidabutar 19150121
Teori Belajar Piaget SPM

Jean Piaget lahir pada tanggal 9 Agustus 1898 di Neuchatel, Swiss.Pada


tahun 1916, Piaget menyelesaikan pendidikan sarjana bidang biologi di
PIAGET Universitas Neuchate.

Jean piaget menguraikan perkembangan kognitif dari bayi sampai dewasa.


Dalam pandangan Piaget, struktur kognitif merupakan kelompok ingatan yang
BRUNNER tersusun dan saling berhubungan, aksi dan strategi yang dipakai oleh anak-anak
untuk memahamidunia sekitarnya.

Jean piaget berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari


DEWEY pengalamannya sendiri dengan lingkungan.
Dalam pandangan Piaget, pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan
kognitif dan sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak anak aktif
memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya
Kesimpulan
Konsep Dalam Teori Piaget SPM

1.Intelegensi
intelegensi adalah suatu bentuk ekuilibrium kearah mana semua struktur yang
menghasilkan persepsi, kebiasaan, dan mekanisme sensiomotor diarahkan

2.Organisasi
Organisasi adalah suatu tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan
BRUNNER guna mengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam
suatu sistem yang lebih tinggi..
3.Skema
Skema adalah suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual
DEWEY beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema akan beradaptasi dan
berubah selama perkembangan kognitif seseorang
4.Asimilasi
Kesimpulan Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,
konsep atau pengalaman baru kedalamskema atau pola yang sudah ada dalam
pikirannya
Konsep Dalam Teori Piaget SPM

5.Akomodasi
Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema lama
sehingga cocok dengan rangsangan yang baru,atau memodifikasi skema yang
ada sehingga cocok dengan rangsanganyang ada

BRUNNER

6 Ekuilibrasi
Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan
DEWEY diskuilibrasi adalah keadaan dimana tidak seimbangny aantara proses asimilasi
dan akomodasi, ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman
luar dengan struktur dalamnya

Kesimpulan
Aspek –Aspek Perkembangan intelektual SPM

Dalam perkembangan intelektual ada tiga aspek penting yangmenjadi


perhatian Piaget yaitu struktur, isi dan fungsi .
PIAGET
1.Struktur (skemata)
Struktur atau yang sering disebut skemata merupakan organisasi mental intlektual
yang terbentuk saat individu berinteraksi dengan lingkungannya.
BRUNNER Piaget berpendapat bahwa ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan
mental dan perkembangan berpikir logis anak-anak.
Tindakan-Tindakan (action) menuju pada perkembangan operasi-operasi dan
DEWEY perkembangan operasi-operasi menuju pada perkembangan struktur-struktur.
operasi-operasi mempunyai ciri sebagai beriku :
a.Operasi merupakan tindakan internalisasiArtinya tindakan yang dilakukan
Kesimpulan baik tindakan mentalmaupun tindakan fisik tidak memiliki garis pembatas di antara
Aspek –Aspek Perkembangan intelektual SPM

keduanya. Misalnya, jika seorang anak mengumpulkan semua kelereng merah dan
semua kelereng kuning. Tindakan yang dilakukan anak tersebut merupakan
PIAGET tindakan fisik sekaligus tindakan mental. Tindakan fisik yang dilakukan adalah
memindahkan kelereng-kelereng tersebut, namun hal itu dilakukan berdasarkan
hubungan “sama” dan “berbeda” yang diciptakan dalam pikrannya
B.Operasi itu bersifat reversible
BRUNNER
Operasi-operasi itu bersfat reversibel (dapat dibalik).Misalnya menambah dan
mengurangi merupakan operasi yang sama yang dilakukan dengan arah yang berlawanan
(2 + 1 = 3atau 3 – 1 = 2).
DEWEY C Operasi itu selalu tetap
Operasi itu selalu tetap, meskipun selalu terjadi transformasi atau
perubahan. Misalnya, dalam proses penambahan pasangan bilangan dapat
Kesimpulan dikelompokkan dengan berbagai cara (5-1, 4-2, 3-3) tetapi jumlahnya tetap.
Aspek –Aspek Perkembangan intelektual SPM

D.Tidak ada operasi yang berdiri sendiri


Suatu operasi selalu berhubungan dengan struktur atausekumpulan operasi.
PIAGET Misalnya, operasi penambahan danpengurangan berhubungan dengan operasi
klasifikasi,pengurutan, dan konservasi bilangan. Operasi-operasi tersebutsaling
membutuhkan satu sama lain.
Jadi operasi dapat dikatakan sebagai tindakan mental yang terinternalisasi,
BRUNNER
reversibel, tetap, dan terintergrasi dengan struktur dan operasi lainnya.
Menurut Piaget, struktur intelektual terbentuk pada individu sewaktu ia
berinteraksi dengan lingkungannya.Struktur yang terbentuk akan lebih
DEWEY memudahkan individu itu menghadapi tuntutan yang semakin meningkat dari
lingkungannya.

Kesimpulan
Aspek –Aspek Perkembangan intelektual SPM

2.Isi (content)
Yang dimaksud dengan isi yaitu pola perilaku anak yang tercermin pada respon yang
PIAGET diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya. Misalnya,
perubahan penalaran anak dari kecil hingga dewasa, konsepsi anak tentang amala seperti
pohon-pohon, matahari, dll.

BRUNNER
3.Fungsi
Fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan
intelektual. Menurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi
DEWEY
yaitu organisasi dan adaptasi.

Kesimpulan
Tahapan – Tahapan Perkembangan intelektual SPM

Menurut Piaget, tahap perkembangan inteluektual anak secara kronologis terjadi 4 tahap.
Urutan tahap-tahap ini tetap bagi setiap orang, akan tetapi usia kronologis memasuki setiap
PIAGET tahap bervariasi pada setiap anak. Keempat tahap dimaksud adalah sebagai berikut
a. Tahap sensorimotor : umur 0 – 2 tahun.
Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir sampai sekitar
berumur 2 tahun. Tahap ini disebut tahap sensorimotor oleh Piaget. Pada tahap sensorimotor,
BRUNNER
intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadapt lingkungannya, seperti
melihat, meraba, menjamak, mendengar, membau dan lain-lain.Piaget membagi tahap
sensorimotor dalam enam periode, yaitu:
DEWEY 1.Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
Periode paling awal tahap sensorimotor adalah periode refleks. Ini berkembang sejak bayi
lahir sampai sekitar berumur 1 bulan. Pada periode ini, tingkah laku bayi kebanyak bersifat
Kesimpulan refleks, spontan, tidak disengaja, dan tidak terbedakan. Tindakan seorang bayi didasarkan pada
adanya rangsangan dari luar yang ditanggapi secara refleks.
Tahapan – Tahapan Perkembangan intelektual SPM

Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)


Pada periode perkembangan ini, bayi mulai membentuk kebiasankebiasaan pertama.
PIAGET Kebiasaan dibuat dengan mencobacoba dan mengulang-ngulang suatu tindakan. Refleks-refleks
yang dibuat diasimilasikan dengan skema yang telah dimiliki dan menjadi semacam kebiasaan,
terlebih dari refleks tersebut menghasilkan sesuatu.
Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)
BRUNNER
Pada periode ini, seorang bayi mulai menjamah dan memanipulasi objek apapun yang ada
di sekitarnya (Piaget dan Inhelder 1969). Tingkah laku bayi semakin berorientasi pada objek
dan kejadian di luar tubuhnya sendiri.
DEWEY
Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil tindakannya. Ia
sudah mulai menggunakan sarana untuk mencapai suatu hasil.
Kesimpulan
Tahapan – Tahapan Perkembangan intelektual SPM

Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)


Unsur pokok pada perode ini adalah mulainya anak memperkembangkan cara-cara baru
PIAGET untuk mencapai tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila dihadapkan pada suatu
persoalan yang tidak dipecahkan dengan skema yang ada, anak akan mulai mecoba-coba
dengan Trial and Error untuk menemukan cara yang baru guna memecahkan persoalan tersebut
atau dengan kata lain ia mencoba mengembangkan skema yang baru.
BRUNNER

Periode Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)


Periode ini adalah periode terakhir pada tahap intelegensi sensorimotor. Seorang anak
DEWEY
sudah mulai dapat menemukan caracara baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan
eksternal, tetap juga dengan koordinasi internal dalam gambarannya.

Kesimpulan
Tahapan – Tahapan Perkembangan intelektual SPM

b.Tahap Pra operasional : umur 2 -7 tahun


Dalam tahap ini anak sangat egosentris, mereka sulit menerima pendapat orang lain. Anak
PIAGET percaya bahwa apa yang mereka pikirkan dan alami juga menjadi pikiran dan pengalaman orang
lain. Mereka percaya bahwa benda yang tidak bernyawa mempunyai sifat bernyawa. Tahap pra
operasional ini dapat dibedakan atas dua bagian. Pertama, tahap pra konseptual (2-4 tahun),
dimana representasi suatu objek dinyatakan dengan bahasa, gambar dan permainan khayalan.
BRUNNER Kedua, tahap intuitif (4-7 tahun).

c.Tahap operasi kongkret : umur 7 – 11 tahun.


Tahap operasi konkret (concrete operations) dicirikan dengan perkembangan sistem
DEWEY pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah
memperkembangkan operasi-oprasi logis. Operasi itu bersifat reversible, artinya dapat
dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang dapat dikemblikan kepada awalnya lagi.
Tahap opersi konkret dapat ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang
Kesimpulan
kelihatan nyata/konkret.
Tahapan – Tahapan Perkembangan intelektual SPM

d.Tahap operasi formal: umur 11-12 ke atas.


Tahap operasi formal (formal operations) merupakan tahap terakhir dalam perkembangan
PIAGET kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini, seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir
dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dan dapat
mengambil kesimpulan lepas dari apa yang dapat diamati saat itu. Cara berpikir yang abstrak
mulai dimengerti.
BRUNNER
Sifat pokok tahap operasi formal adalah pemikiran deduktif hipotesis, induktif sintifik, dan
abstrak reflektif.
Pemikiran Deduktif Hipotesis
DEWEY
Pemikiran deduktif adalah pemikiran yang menarik kesimpulan yang spesifik dari sesuatu
yang umum.
Pemikiran Induktif Sintifik
Kesimpulan
Pemikiran induktif adalah pengambilan kesimpulan yang lebih umum berdasarkan
kejadian-kejadian yang khusus.
Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajara SPM

Matematika
a.Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
PIAGET Untuk mengembangkan kemampuan matematika anak di tahap ini,
kemampuan anak mungkin ditingkatkan jika dia cukup diperbolehkan untuk
bertindak terhadap lingkungan. Anak – anak pada tahap sensorimotor memiliki
beberapa pemahaman tentang konsep angka dan menghitung. Misalnya: Orang tua
BRUNNER
dapat membantu anak- anak mereka menghitung dengan jari, mainan dan permen.
Sehingga anak dapat menghitung benda yang dia miliki dan mengingat apabila ada
benda yang ia punya hilang.
DEWEY b.Tahap persiapan operasional ( 2 -7 tahun)
Piaget membagi perkembangan kognitif tahap persiapan operasional dalam dua bagian:
a. Umur 2 – 4 tahun
Pada umur 2 tahun, seorang anak mulai dapat menggunakan symbol atau tanda untuk
Kesimpulan mempresentasikan suatu benda yang tidak tampak dihadapannya
Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajara SPM

Matematika
1.Imitasi tidak langsung.
PIAGET Menurut Wadsworth (dalam Paul Suparno, 2001:51), Anak mulai
dapat menggambarkan suatu hal yang sebelumnya dapat dilihat, yang
sekarang sudah tidak ada. Dengan kata lain, ia mulai dapat membuat
imitasi yang tidak langsung dari bendanya sendiri. Contohnya: Bola
BRUNNER
sesungguhnya dalam bentuk bola plastik.
2) Permainan simbolis

DEWEY Dalam permainan simbolis, seringkali terlihat bahwa seorang anak


berbicara sendirian dengan mainannya. Misalnya: Jika si anak merasa
senang dengan bola, maka ia akan bermain bola – bolaan. Menurut Piaget,
Kesimpulan
permainan tersebut merupakan ungkapan diri anak dalam menghadapi
masalah, suasana hati, ketakutan dan lain – lain
Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajara SPM

Matematika
3) Menggambar
PIAGET Menggambar pada tahap pra operasional merupakan jembatan antara
permainan simbolis dengan gambaran mental. Unsur permainan
simbolisnya terletak pada segi “kesenangan” pada diri anak yang sedang
menggambar. Unsur gambaran mentalnya terletak pada usaha anak untuk
BRUNNER
mulai meniru sesuatu yang real.
4) Gambaran mental

DEWEY Gambaran mental adalah penggambaran secara pikiran suatu objek atau
pengalaman yang lampau. Pada tahap ini, anak masih mempunyai
kesalahan yang sistematis dalam menggambarkan kembali gerakan atau
Kesimpulan
transformasi yang ia amati.
Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajara SPM

Matematika
c.Umur 4 – 7 tahun (pemikiran intuitif)
Pada umur 4 – 7 tahun, pemikiran anak semakin berkembang pesat. Tetapi
PIAGET perkembangan itu belum penuh karena anak masih mengalami operasi yang tidak lengkap
dengan suatu bentuk pemikiran atau penalaran yang tidak logis. Contoh: Terdapat 20
kelereng, 16 berwarna merah dan 4 putih diperlihatkan kepada seorang anak dengan
pertanyaan berikut: “Manakah yang lebih banyak kelereng merah ataukah kelereng-kelereng
BRUNNER
itu?
A usia 5 tahun menjawab: “lebih banyak kelereng merah.”
B usia 7 tahun menjawab: “Kelereng kelereng lebih banyak daripada kelereng yang
DEWEY
berwarna merah.” Tampak bahwa A tidak mengerti pertanyaan yang diajukan, sedangkan B
mampu menghimpun kelereng merah dan putih menjadi suatu himpunan kelereng atau dapat
disimpulkan bahwa anak masih sulit untuk menggabungkan pemikiran keseluruhan dengan
Kesimpulan pemikiran bagiannya. Contoh lain, seorang anak dihadapkan dengan pertanyaan: “Manakah
yang lebih berat 1 Kg kapas atau 1 Kg besi?”. Anak tersebut pasti menjawab 1 Kg besi tanpa
berpikir terlebih dahulu.
Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajara SPM

Matematika
. Tahap operasi konkret (7 – 11 tahun)
Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan system pemikiran yang
PIAGET didasarkan pada aturan – aturan tertentu yang logis. Tahap operasi konkret ditandai dengan
adanya system operasi berdasarkan apa- apa yang kelihatan nyata/konkret. Anak masih
mempunyai kesulitan untuk menyelesaikan persoalan yang mempunyai banyak variabel. ya.
Misalnya, bila suatu benda A dikembangkan dengan cara tertentu menjadi benda B, dapat juga
BRUNNER dibuat bahwa benda B dengan cara tertentu kembali menjadi benda A. Dalam matematika,
diterapkan dalam operasi penjumlahan (+), pengurangan (-), urutan (<), dan persamaan (=).
Contohnya, 5 + 3 = 8 dan 8 – 3 = 5

DEWEY Pada umur 8 tahun, anak sudah memahami konsep penjumlahanyang sterusnya berlanjut
pada perkalian. Misalnya guru memberikan soal kepada siswa mengenai perkalian.
Guru: “Berapa 8 × 4, Dony?”
Kesimpulan Dony: “ 32 Pak!”
Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajara SPM

Matematika
Pada umur 9 tahun, penalaran anak masih cenderung tidak dapat menghubungkan suatu
rangkaian atau gagasan yang terpisah dalam suatu keseluruhan yang masih kurang jelas.
PIAGET Contohnya dalam menyelesaikan persoalan berikut:
Rambut Tina (T) kurang gelap daripada rambut Sinta (S). Rambut Tina (Ts) lebih gelap
daripada rambut Lily (L). Rambut siapa yang lebih gelap
BRUNNER d. Tahap operasi formal (11 tahun keatas)
Pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir abstrak bila dihadapkan kepada suatu
masalah dan ia dapat mengisolasi untuk sampai kepada penyelesaian masalah tersebut.
DEWEY
Pikirannya sudah dapat melampaui waktu dan tempat tidak hanya terikat pada hal yang sudah
dialami. Contoh: Seorang anak mengamati topi ayahnya yang berbentuk kerucut. Ia ingin
mengetahui volum dari topi ayahnya tersebut. Lalu ia mengukur topi tersebut dan
memperoleh tinggi kerucut 30 cm dengan jari – jari 21 cm.
Kesimpulan
Kelebihan dan Kekurangan Teori Piaget SPM

Kelebihan :
PIAGET
a) Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.
b) Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

BRUNNER c) Menjadikan proses berpikir siswa lebih kreatif.


d) Siswa diberi peluang untuk saling berbicara dan berdiskusi dengan
teman-temannya.
DEWEY e) Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah
(problem solving)

Kesimpulan
Kelebihan dan Kekurangan Teori Piaget SPM

Kekurangan :
PIAGET
b. Kekurangan
a) Siswa masih merasa kesulitan saat dihadapkan dengan benda benda
atau peristiwa-peristiwa yang tidak ada hubungannya secara jelas dan
BRUNNER
konkrit dengan kenyaaan.
b) Tidak dapat diukur berdasarkan kemampuan satu orang siswa saja,
melainkan kita harus melihat kemampuan mereka.
DEWEY

Kesimpulan
Pengertian Teori Belajar Brunner SOM

Jerome Seymour Bruner, lahir di New York pada tanggal 1 Oktober


Menurut Bruner (dalam Hudoyo,1990:48) belajar matematika adalah belajar
mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di
dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep
dan struktur-struktur matematika itu.
.
BRUNNER

Bruner, melalui teorinya itu, mengungkapkan bahwa dalam


DEWEY
proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi
benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan
dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami suatu konsep
Kesimpulan
matematika
Model tahap Enaktif
Tiga model tahapan belajar Pada tahap ini anak belajar
menurut Bruner 01
sesuatu pengetahuan di mana
pengetahuan itu dipelajari
secara aktif, dengan
Model Tahap Ikonik
menggunakan benda-benda
Tahap ikonik, yaitu suatu tahap 02 konkret atau menggunakan
pembelajaran sesuatu situasi yang nyata,
BRUNNER pengetahuan di mana
pengetahuan itu
direpresentasikan (diwujudkan)
dalam bentuk bayangan visual.
DEWEY
Model Tahap Simbolik 03
Pada tahap simbolik
ini,pembelajaran
Kesimpulan direpresentasikan dalam bentuk
simbol-simbol abstrak (abstract
symbols).
Penerapan Bruner dalam Pembelajaran
Matematika Pembelajaran Konsep Volum Kubus
Untuk tahap awal contoh kita dapat berikan bentuk kubus.
. a. Tahap Enaktif
Kegiatan yang dilakukan pada tahap enaktif agar siswa memperoleh
pengetahuan konseptual tentang volum kubus, dengan tujuan agar siswa
dapat menentukan volum kubus dengan menggunakan benda-benda
BRUNNER
konkret (kubus-kubus satuan). Kegiatan dilakukan seperti berikut :
1) Siswa diberikan kubus-kubus satuan seperti berikut ini

DEWEY

Kesimpulan
2) Siswa mengamati dan memanipulasi alat peraga (model kubus transaparan yang
akan diisi dengan kubus-kubus satuan).

3) kemudian guru menegaskan kembali ungkapan siswa agar sesuai dengan yang
diharapkanGuru meminta siswa untuk mengisi kubus-kubus transparan A, B, C dan D dengan
kubus satuan sampai penuh sambil membilang satu persatu banyaknya kubus satuan yang
BRUNNER
mengisi penuh kubus-kubus transparan.
4) Masing-masing siswa diminta untuk melaporkan hasil pengukurannya yaitu banyaknya kubus
satuan yang mengisi penuh kubus-kubus transparan tersebut.
DEWEY
5) diminta mengamati semua kubus yang telah diisi penuh dengan kubus satuan untuk melihat
keteraturan atau ide-ide yang tekait pada susunan kubus satuan yang membentuk konsep volume
Kesimpulan kubus itu.
6) Siswa diminta mengungkapkan hasil pengamatannya.
B.Tahap Ikonik
Penyajian pada tahap ini menggunakan gambar-gambar kubus yang telah diisi dengan kubus satuan
(pada tahap enaktif) dan gambar-gambar tersebut dapat dilihat berikut ini:

BRUNNER

DEWEY
Siswa dengan memperhatikan gambar tersebut mencoba mengisi kolomkolom yang sudah
disediakan, sehingga dari bentuk di atas siswa akan mengeneralisasikan untuk menemukan rumus
volum kubus
Kesimpulan
C. Tahap Simbolik
Pada tahap ini guru mengarahkan siswa untuk memantapkan
pengetahuan konseptual dan pengetahuan proseduralnya tentang
rumus volum kubus. Dari generalisasi pada tahap ikonik, dengan
mensimbolkan ukuran rusuk ( R ) dan Volum kubus ( V ) dapat
disimbulkan untuk Rumus Volum Kubus, V = R x R x R.
BRUNNER
Untuk memperdalam pengetahuan anak tentang volum kubus ini
maka guru dapat memberikan soal-soal latihan dengan menggunakan
rumus tersebut
DEWEY

Kesimpulan
Kelebihan dan Kekurangan Teori Brunner

Kelebihan
1. Kelebihan Teori Bruner :
a) Belajar penemuan dapat digunakan untuk menguji apakah belajar
sudah bermakna.
BRUNNER b) Pengetahuan yang diperoleh si belajar akan tertinggal lama dan
mudah diingat.
c) Belajar penemuan sangat diperlukan dalam pemecahan masalah
sebab yang diinginkan dalam belajar agar si belajar dapat
DEWEY mendemonstrasikan pengetahuan yang diterima.
d) Meningkatkan penalaran si belajar dan kemampuan untuk berfikir
secara bebas.
Kesimpula  
n
Kelebihan dan Kekurangan Teori Brunner

2.Kekurangan Teori Bruner :


a)Belajar Penemuan ini memerlukan
kecerdasan anak yang tinggi. Bila kurang
cerdas, hasilnya kurang efektif.
BRUNNER

b)Teori belajar seperti ini memakan waktu


cukup lama dan kalau kurang terpimpin
DEWEY atau kurang terarah dapat menyebabkan
kekacauan dan kekaburan atas materi yang
dipelajari.
Kesimpula
n
Teori pembelajaran Dewey

John Dewey merupakan salah seorang tokoh pendidikan berkebangsaan Amerika


menawarkan tentang pola pendidikan partisipatif. Yang bertujuan untuk lebih
memberdayakan peserta didik dalam jalannya proses pendidikan. Pendidikan partisipatif
akan membawa peserta didik untuk mampu berhadapan secara langsung dengan realitas
yang ada di lingkungannya. Sehingga, peserta didik dapat mengintegrasikan antara
materi yang ia pelajari di kelas dengan realitas yang ada.

DEWEY
John Dewey mengemukakan bahwa belajar tergantung pada pengalaman dan minat
siswa sendiri dan topik dalam kurikulum seharusnya saling terintegrasi bukan terpisah
atau tidak mempunyai kaitan satu sama lain (Sugihartono dkk, 2007:108).
simpula
n
Tahap tahap Teori John Dewey

Tahap ini harus mampu mengungkap dan menulis hal yang


Tahap diketahui dengan bahasa sendiri juga harus mampu mengungkap
Mengenali dan menulis hal yang ditanyakan.
Masalah

DEWEY
Pada tahap ini harus mampu mendefinisikan masalah
Tahap menggunakan gambar, tetapi gambar yang dibuat tidak terperinci .
Mendefinisi
kan Masalah
Kesimpula
n
Tahap ini harus mampu merencanakan langkah-langkah apa yang
Tahap penting dan saling menunjang untuk dapat menyelesaikan masalah dan
Penemuan juga harus mampu menuliskan perhitungan dengan baik karena terjadi
Solusi kesalahan menghitung.

Tahap
Ditahap ini harus mampu merencanakan solusi yang lain selain solusi
Menguji
yang telah ditemukan sebelumnya
Beberapa
Ide

DEWEY
Tahap
Untuk tahap ini harus mampu menganalisis kelemahan dan kelebihan
Mengambil
dan solusi yang ditemukan
Hipotesis
Kesimpula Terbaik
n
Penerapan Teori Dewey dalam Pembelajara
.
Matematika
Pada langkah pemecahan masalah menurut John Dewey, terdapat kesamaan pada
langkah pemecahan masalah menurut Polya.
Adapun langkah pemecahan masalah menurutJ ohn Dewey sebagai berikut
(1) Mengenali masalah. (2) Mendefinisikan masalah. (3)Mengembangkan beberapa
solusi yang mungkin. (4) Menguji beberapa ide. (5)Mengambil hipotesis terbaik.
Sedangkan pada langkah pemecahan masalah menurut Polya sebagai berikut:
(1) Memahami masalah, (2)Menyusun rencana pemecahan masalah, (3)Melaksanakan
rencana dan (4) Memeriksa kembali.
Masing-masing dari setiap Langkah memiliki kesamaan, hanya saja pada Langkah
ketiga pada John Dewey yaitu mengembangkan beberapa solusi yang mungkin.
DEWEY
Langkah ini yang berbeda dengan langkah pada Polya yaitu menyusun rencana.Pada
langkah ketiga John Dewey, siswa diharapkan dapat mengembangkan beberapa solusi,
sedangkan pada langkah Polya, siswa cukup memiliki rencana untuk menyelesaikan
Kesimpula permasalahan.
n
Penerapan Teori Dewey dalam Pembelajara
Matematika
Hal itu yang mendasari perbedaan antara John Dewey dan Polya mengenai langkah
pemecahan masalah.sehingga pada penelitian ini akan dilihat beberapa solusi yang
mungkin saat siswa mengerjakan soal.
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dan teori yang terkait, dapat diketahui
bahwa pada umumnya kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan teori John
Dewey masuk dalam kategori sedang
Hal ini karena pada dasarnya siswa memahami soal yang dimaksud beserta rencana yang
akan dilakukan untuk menyelesaikannya. Namun masih banyak yang kurang teliti dan
kurang lengkap dalam pengerjaan. Adapun beberapa siswa dalam mengembangkan
beberapa solusi yang mungkin, siswa tidak sepenuhnya melaksanakan langkah tersebut.
DEWEY
Namun berdasarkan wawancara kepada subjek penelitian, siswa mengetahui ada solusi
lain selain solusi yang dikerjakan dalam lembar jawaban, hanya saja siswa tidak
menulisnya.
Kesimpula Hal ini karena selain waktu, beberapa siswa tidak ingin mengerjakan solusi lain
n yangmengakibatkan adanya angka-angka yang rumit.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Dewey

Kelebihan
a) Dapat memandirikan siswa dengan
mengajak siswa untuk berpraktek
langsung.
b) Lebih menghadapkan siswa pada
masalah-masalah nyata yang sering
DEWEY dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
c) Siswa dapat lebih mudah
mengengeluarkan pendapat yang
Kesimpula dipikirkan.
n

 
Kelebihan dan Kekurangan Teori Dewey

a) Harus menyamaratakan kemampuan setiap


siswa.

b) Tidak bisa fokus pada satu orang siswa saja


tetapi juga harus ke siswa lainnya

DEWEY
 

Kesimpula
n
Kesimpulan
Perkembangan kognitif adalah tahap-tahap perkembangan kognitif manusia mulai dari usia anak-
anak sampai dewasa. Jean Piaget seorang pakar yang banyak melakukan penelitian tentang
perkembangan kemampuan kognitif manusia,ia mengemukakan dalam teorinya bahwa kemampuan
kognitif manusia terdiri atas 4 tahap dari lahir hingga dewasa. .
Tahap sensorimotor,Tahap pra-operasional, Tahap operasional konkret, dan Tahap operasional
formal.Tahap dan urutan berlaku untuk semua usia tetapi usia pada saat seseorang mulai memasuki
tahap tertentu tidak sama untuk setiap orang.
Brunner membagi tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam tiga tahap yaitu tahap enaktif
,tahap ikonik dan tahap simbolik.
Menurut brunner bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi
benda-benda atau alat peraga.
Dan jhon dewey mengatakan bahwa setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di
dalam dirinya serta pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif.
Pengalaman dan pengetahuan tersebut diperoleh melalui proses penginderaan yang selanjutnya
akan masuk ke dalam memori serta tersusun dalam struktur kognitif
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai