0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai pengkondisian sinyal analog menggunakan amplifier operasional (op-amp). Terdapat penjelasan mengenai beberapa jenis konfigurasi op-amp seperti voltage to current converter, current to voltage converter, integrator, differentiator, inverting comparator, non-inverting comparator, dan cara merancang pengkondisian sinyal analog. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas mengenai pengkondisian sinyal analog menggunakan amplifier operasional (op-amp). Terdapat penjelasan mengenai beberapa jenis konfigurasi op-amp seperti voltage to current converter, current to voltage converter, integrator, differentiator, inverting comparator, non-inverting comparator, dan cara merancang pengkondisian sinyal analog. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas mengenai pengkondisian sinyal analog menggunakan amplifier operasional (op-amp). Terdapat penjelasan mengenai beberapa jenis konfigurasi op-amp seperti voltage to current converter, current to voltage converter, integrator, differentiator, inverting comparator, non-inverting comparator, dan cara merancang pengkondisian sinyal analog. [/ringkasan]
Amplifier SWADEXI ISTIQPHARA DASAR ELEKTRONIKA T. ELEKTRO UNIVERSITAS JAMBI Voltage to Current Converter • Digunakan untuk mengubah tegangan menjadi arus Current to Voltage Converter Integrator
Jika Vin konstan
Contoh • Buat Linear Ramp Op-Amp dengan kecepatan 0.1 V/ms dengan input -1V • Vout = • Vout ? • Vspeed ? • RC ? Differentiator • Formula ? Linearization Inverting Comparator Amplifier • Inverting Comparator • Vin di hubungkan dengan (-) • Pada saat Vin lebih kecil dari Vref, tegangan output Vo adalah ≈ +VCC. jika Vin lebih besar dari Vref, maka tegangan output adalah ≈ VEE . Non-Inverting Comparator Amplifier • Pada rangkaian Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref, maka tegangan output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin lebih kecil dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan -VEE). Op-Amp Inside ? How to Design an Analog Signal Conditioning • 1. Tentukan tujuan Design • a. Keluaran yang diharapkan (Volt, Resistansi, Arus dll) • b. Range (Jarak keluaran yang diinginkan) How to Design an Analog Signal Conditioning • 2. Jenis Sensor yang digunakan a. Keluaran atau Masukan sensor b. Apakah masukan dan Keluaran harus linear? • 3. Desain Rangkaian Conditioning • Fungsi Transfer Contoh : • Sebuah Sensor memiliki keluaran antara -2.4 - 1.1V, sebuah SCADA membutuhkan masukan sebesar 0-2.5V. Desain rangkaian pengkondisi sinyal
• Objective : Voltage to Voltage Converter,
• Keluaran Sensor : Tegangan , Linear • Desain : Next page >> Desain • 1. Gunakan rumus linearitas dimana • • 0 = -2.4m + Vo • 2.5 = -1.1m + Vo • Cari Vo dan m ? • Fungsi Transfer Vout? • Gunakan Summing Amplifier • Gunakan Inverter Challenge ? • 1. Desain Sebuah Pengkondisi sinyal, Jika terdapat sebuah sensor LDR dengan besar tahanan 200 - 1.6k ohm, keluaran yang diharapkan untuk masuk ke sebuah sistem SCADA adalah (-2) to (-5) V. Anggap Vin = 10V Desain rangkaian pengkondisi sinyal • 2. Desain Sebuah Pengkondisi sinyal, Jika terdapat sebuah sensor LDR dengan besar tahanan 200 - 1.6k ohm, keluaran yang diharapkan untuk masuk ke sebuah sistem SCADA adalah 4 to 20 mA. Desain rangkaian pengkondisi sinyal • 3. Sebuah Sensor memiliki keluaran 0-20 mA. Sedangkan suatu Aktuator membutuhkan trigger berupa tegangan 0(off) atau 12V(on). Desain rangkaian pengkondisi sinyal