Anda di halaman 1dari 17

EOSINOFIL

 Eosinofil merupakan salah satu jenis leukosit


yang terlibat dalam alergi dan infeksi (terutama
parasit) dalam tubuh, dan jumlahnya 1 – 3% dari
seluruh jumlah leukosit.
 Eosinofil adalah salah satu jenis sel darah putih
(leukosit) yang merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh.
EOSINOFIL
 Peningkatan eosinofil terdapat pada kejadian
alergi, infeksi parasit, kanker tulang, otak, testis,
dan ovarium.  Penurunan eosinofil terdapat pada
kejadian shock,  stres, dan luka bakar.
EOSINOFIL
 Struktur Eosinofil umumnya memiliki inti
dengan dua lobus (bilobed).

 Sel eosinofil berwarna eosin (jingga), hal ini


disebabkan oleh sitoplasma yang diisi oleh
sekitar 200 butiran (granul) berwarna jingga.
(granulosit).
EOSINOFIL
 Eosinofil memiliki sejumlah zat kimia penting seperti
histamin, eosinofil peroksidase, ribonuklease,
deoksiribonuklease, lipase, plasminogen dan beberapa
asam amino.

 Zat-zat ini bersifat toksin terhadap parasit dan jaringan


tubuh yang akan dikeluarkan ketika eosinofil teraktivasi.
EOSINOFIL
EOSINOFIL
 Aktivasi dan pelepasan zat kimiawi (beracun)
oleh eosinofil diatur dengan ketat agar digunakan
seperlunya untuk melawan agen infeksi
(khususnya parasit) dan untuk mencegah
penghancuran jaringan yang tidak diperlukan.
EOSINOFIL
 Eosinofil dibentuk secara khusus di sumsum tulang dan
membutuhkan waktu sekitar 8 hari untuk proses
pematangannya.

 Setelah matang, eosinofil akan pindah ke aliran darah.


Mengalir dalam pembuluh darah selama 8 – 12 jam
sehingga pada akhirnya tiba di jaringan tujuan untuk
menetap di sana selama 1-2 mgg.
EOSINOFIL
 Kita dapat menemukan Eosinofil pada organ sistem saraf pusat
(otak dan medula spinalis), saluran pencernaan, ovarium, uterus,
limpa dan kelenjar limfe.

 Akan tetapi kita tidak dapat menemukannya pada paru, kulit,


esofagus dan organ dalam lainnya.

 oleh karena itu keberadaan eosinofil pada area ini sering


merupakan pertanda adanya suatu penyakit.
EOSINOFIL
 Fungsi Eosinofil mirip dengan fungsi sel darah
putih lainnya, yaitu terlibat dalam berbagai proses
inflamasi, terutama pada gangguan alergi.

 Selain itu, eosinofil juga memiliki peran fisiologis


dalam pembentukan organ (misalnya
pengembangan kelenjar susu postgestational).
EOSINOFIL
 Kadar eosinofil normal yaitu dihitung
berdasarkan rasio terhadap jumlah seluruh sel
darah putih yaitu rasio eosinofil mormal sekitar 1
– 3% terhadap sel darah putih.
EOSINOFIL
 Pemeriksaan hitung eosinofl total perlu dilakukan
untuk menunjang diagnosis dan mengevaluasi
pengobatan penyakit alergi.

 Eosinofilia apabila dijumpai jumlah eosinofil


darah lebih dari 450 eosinofl/µL.
EOSINOFIL
 Hitung eosinofl total dengan kamar hitung lebih
akurat dibandingkan persentase hitung jenis
eosinofl sediaan apus darah tepi dikalikan hitung
leukosit total.
EOSINOFIL
 Eosinoflia sedang (15%-40%) didapatkan pada
penyakit alergi, infeksi parasit, pajanan obat,
keganasan, dan defisiensi imun, sedangkan
eosinofilia yang berlebihan (50%-90%)
ditemukan pada migrasi larva.
1 2 3

6 5 4

7 8 9

Anda mungkin juga menyukai